Pengobatan skabies dapat dilakukan dengan delousing yakni shower dengan air yang telah dilarutkan bubuk DDT Diclhoro Diphenyl
Trichloroetan. Pengobatan lain adalah dengan mengolesi salep yang mempunyai daya miticid baik dari zat kimia organic maupun non organic
pada bagian kulit yang terasa gatal dan kemerahan dan didiamkan selama 10 jam. Alternatif lain adalah mandi dengan sabun sulfurbelerang karena
kandungan pada sulfur bersifat antiseptik dan antiparasit, tetapi pemakaian sabun sulfur tidak boleh berlebihan karena membuat kulit menjadi kering.
Pengobatan skabies harus dilakukan secara serentak pada daerah yang terserang skabies agar tidak tertular kembali penyakit skabies Sadana,
2007. 1.10
Prognosis Dengan memperhatikan pemilihan dan cara pemakaian obat serta
syarat pengobatan dan menghilangkan faktor predisposisi, penyakit ini dapat di berantas dan memberikan prognosis yang baik Harahap, 2000.
2. Faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit skabies
Tinggal bersama dengan sekelompok orang seperti di pesantren berisiko mudah tertular berbagai penyakit skabies. Penularan terjadi melalui dua faktor
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. 2.1
Faktor Internal 2.1.1 Kebersihan Diri
Universitas Sumatera Utara
Pemeliharaan kebersihan diri berarti tindakan memelihara kebersihan dan kesehatan diri sesorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikisnya. Seseorang dikatakan memiliki kebersihan diri baik apabila, orang tersebut dapat menjaga kebersihan tubuhnya yang meliputi
kebersihan kulit, tangan dan kuku, kebersihan kaki dan kebersihan genitalia Badri, 2004.
Banyak manfaat yang dapat di petik dengan merawat kebersihan diri, memperbaiki kebersihan diri, mencegah penyakit, meningkatkan
kepercayaan diri dan menciptakan keindahan Wartonah, 2003 a.
Kebersihan Kulit Kebersihan individu yang buruk atau bermasalah akan
mengakibatkan berbagai dampak baik fisik maupun psikososial. Dampak fisik yang sering dialami seseorang tidak terjaga dengan
baik adalah gangguan integritas kulit Wartonah, 2003 Kulit yang pertama kali menerima rangsangan seperti
rangsangan sentuhan, rasa sakit, maupun pengaruh buruk dari luar. Kulit berfungsi untuk melindungi permukaan tubuh, memelihara
suhu tubuh dan mengeluarkan kotoran-kotoran tertentu. Kulit juga penting bagi produksi vitamin D oleh tubuh yang berasal dari sinar
ultraviolet. Mengingat pentingnya kulit sebagai pelindung organ- organ tubuh didalammnya, maka kulit perlu dijaga kesehatannya
Wijayakusuma, 2004. Penyakit kulit dapat disebabkan oleh jamur,
Universitas Sumatera Utara
virus, kuman, parasit hewani dan lain-lain. Salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit adalah Skabies Juanda, 2000.
Sabun dan air adalah hal yang penting untuk mempertahankan kebersihan kulit. Mandi yang baik adalah : 1. Satu sampai dua kali
sehari, khususnya di daerah tropis. 2. Bagi yang terlibat dalam kegiatan olah raga atau pekerjaan lain yang mengeluarkan banyak
keringat dianjurkan untuk segera mandi setelah selesai kegiatan tersebut. 3. Gunakan sabun yang lembut. Germicidal atau sabun
antiseptik tidak dianjurkan untuk mandi sehari-hari. 4. Bersihkan anus dan genitalia dengan baik karena pada kondisi tidak bersih,
sekresi normal dari anus dan genitalia akan menyebabkan iritasi dan infeksi. 5. Bersihkan badan dengan air setelah memakai sabun dan
handuk yang sama dengan orang lain Webhealthcenter, 2006. b.
Kebersihan tangan dan kuku Indonesia adalah negara yang sebagian besar masyarakatnya
menggunakan tangan untuk makan, mempersiapkan makanan, bekerja dan lain sebagainya. Bagi penderita skabies akan sangat
mudah penyebaran penyakit ke wilayah tubuh yang lain. Oleh karena itu, butuh perhatian ekstra untuk kebersihan tangan dan kuku
sebelum dan sesudah beraktivitas. 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah makan, setelah ke kamar mandi dengan menggunakan
sabun. Menyabuni dan mencuci harus meliputi area antara jari tangan, kuku dan punggung tangan. 2. Handuk yang digunakan
Universitas Sumatera Utara
untuk mengeringkan tangan sebaiknya dicuci dan diganti setiap hari. 3. Jangan menggaruk atau menyentuh bagian tubuh seperti telinga,
hidung, dan lain-lain saat menyiapkan makanan. 4. Pelihara kuku agar tetap pendek, jangan memotong kuku terlalu pendek sehingga
mengenai pinch kulit Webhealthcenter, 2006 c.
Kebersihan Kaki Para santri selalu memakai sepatu setiap hari. Sehingga kaki akan
selalu berada pada tempat tempat yang tertutup. Para santri dianjurkan menjaga kebersihan kakinya dengan selalu memakai
sepatu dan kaus kaki yang kering agar terhindar dari penyakit kulit skabies, karena sarkoptis skabie selalu hidup pada tempat-tempat
yang lembab dan tertutup Webhealthcenter, 2006. d.
Kebersihan Genitalia Karena minimnya pengetahuan tentang kebersihan genitalia,
banyak kaum remaja putri maupun putra mengalami infeksi di alat reproduksinya akibat garukan, apalagi seorang anak tersebut sudah
mengalami skabies diarea terterntu maka garukan di area genitalia akan sangat mudah terserang penyakit kulit skabies, karena area
genitalia merupakan tempat yang lembab dan kurang sinar matahari. Salah satu contoh pendidikan kesehatan di dalam keluarga, misalnya
bagaimana orang tua mengajarkan anak cebok secara benar. Seperti penjelasan, bila ia hendak cebok harus dibasuh dengan air bersih.
Caranya menyiram dari depan ke belakang bukan belakang ke depan.
Universitas Sumatera Utara
Apabila salah, pada alat genital anak perempuan akan lebih mudah terkena infeksi. Penyebabnya karena kuman dari belakang dubur
akan masuk ke dalam alat genital. Jadi hal tersebut, harus diberikan ilmunya sejak dini. Kebersihan genital lain, selain cebok, yang harus
diperhatikan yaitu pemakaian celana dalam. Apabila ia mengenakan celana pun, pastikan celananya dalam keadaan kering. Selain
kebersihan genital, peningkatan gizi juga merupakan hal yang penting untuk tumbuh kembang anak. Bila alat reproduksi lembab
dan basah, maka keasaman akan meningkat dan itu memudahkan pertumbuhan jamur. Oleh karena itu seringlah menganti celana
dalam Safitri, 2008. 2.1.2
Perilaku Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan kebiasaan untuk
menerapkan kebiasaan yang baik, bersih dan sehat secara berhasil guna dan berdaya guna baik dirumah tangga, institusi-institusi
maupun tempat-tempat umum. Kebiasaan menyangkut pinjam meminjam yang dapat mempengaruhi timbulnya penyakit menular
seperti baju, sabun mandi, handuk, sisir haruslah dihindari Dinkes Prov. NAD,2005.
Salah satu penyebab dari kejadian skabies adalah pakaian yang kurang bersih dan saling bertukar-tukar pakaian dengan teman
satu kamar. Hal itulah yang tidak diperhatikan serius oleh pimpinan pondok pesantren dan santri itu sendiri. Para santri dapat
Universitas Sumatera Utara
menghindari penyakit skabies dengan menjaga kebersihan pakaiannya. Dengan rajin mencuci dan menjemur pakaian sampai
kering dibawah terik matahari. Dan jangan menggunakan pakaian yang belum kering atau lembab. Biasakan mencuci sedikit tapi
sering Emier, 2007. 2.2
Faktor Eksternal 2.2.1
Lingkungan Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat
tinggal, tempat bekerja, dan berbagai sarana umum. Kebersihan tempat tinggal dilakukan dengan cara membersihkan jendela
dan perabot santri, menyapu dan mengepel lantai, mencuci peralatan makan, membersihkan kamar, serta membuang
sampah. Kebersihan lingkungan dimulai dari menjaga kebersihan halaman dan selokan, dan membersihkan jalan di
depan asrama dari sampah Ponpes, 2007. Penularan penyakit skabies terjadi bila kebersihan
pribadi dan kebersihan lingkungan tidak terjaga dengan baik. Faktanya, sebagian pesantren tumbuh dalam lingkungan yang
kumuh, tempat mandi dan WC yang kotor, lingkungan yang lembab, dan sanitasi buruk Badri, 2008. Ditambah lagi dengan
perilaku tidak sehat, seperti menggantung pakaian di kamar, tidak membolehkan pakaian santri wanita dijemur di bawah
Universitas Sumatera Utara
terik matahari, dan saling bertukar pakai benda pribadi, seperti sisir dan handuk Depkes, 2007
2.2.2 Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak boleh dimandikan. Sehingga skabies sangat mudah
berkembang pada tempat disela-sela tubuh karena tidak dibersihkan. Padahal jika rajin mandi kemungkinan besar
skabies akan susah berkembang ditubuh manusia. Seharusnya jika sebagian budaya tidak membolehkan mandi bagi orang
yang sakit maka dapat dibersihkan dengan cara mengelap bagian tubuh dengan handuk yang basah. Terutama pada tempat-tempat
yang mudah dihinggapi scabies Muliyono, 1998. 2.2.3 Sosial Ekonomi
Kebersihan diri memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo, alat mandi yang semuanya
memerlukan uang untuk menyediakannya. Yang menjadi penghambat saat pencegahan penyakit skabies adalah
keterlambatan atau kurangnya uang kebutuhan yang dikirim orangtua untuk para santri selama diasrama tiap bulannyaSebagian
dari santri apabila belum mendapatkan kiriman dari orangtuanya mereka mandi tanpa menggunakan sabun atau sampo. Apabila
saat mandi kurang bersih maka penyakit scabies akan semakin mudah menyerang tubuh para santri Muliyono, 1998.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA PENELITIAN