Epidemiologi Manifestasi Klinis Sinusitis 1. Defenisi

2. Sinusitis bakterial akut Sangat sering terkait dengan Infeksi Saluran Pernafasan Atas oleh virus, dan juga alergi, trauma, neoplasma, granulomatosa dan penyakit inflamasi, faktor lingkungan, infeksi gigi, variasi anatomi. Hal ini diakibatkan karena perannya yang bisa merusak mukosilia normal dan akan mempredisposisi infeksi bakterial. Antara lain adalah Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, dan Moraxella catarrhalis. Itzhak Brook, 2012 3. Invasif sinusitis fungal akut Sangat jarang sinusitis disebabkan oleh fungi. Sinusitis fungi cth, sinusitis fungal allergi akan terlihat serupa dengan kelainan saluran napas bagian bawah dan bronchopulmonarry asppergillos allergy. Bipolaris dan spesies Curvullaria adalah fungi yang paling sering terdapat pada sinusitis fungal alergi Data yang paling meyakinkan menyebutkan, pada dewasa disebabkan oleh Haemophyllus Influnzae dan Streptococcus Pneumoniae sebagai patogen yang paling sering ditemukan. Hal ini terhitung dengan 65 strains bakteri yang signifikan ditemukan. Bakteri lainnya yang terlibat antara lain Neisseria sp., Streptococcus pyogenes grup A, dan streptococcus alpha-haemolytic. Untuk infeksi campuran akan didapati dengan pertumbuhannya yang berat, akan tetapi kultur yang paling aktif tumbuh adalah organisme yang tunggal. Ditemukan 11 virus dari 70 spesimen positif; antara lain 6 rhinovirus, 3 virus influenza A dan 2 virus parainfluenza. Ellen, R. Wald, 1985

2.1.3. Epidemiologi

Sinusitis mempengaruhi sekitar 35 juta orang per tahun di Amerika dan jumlah yang mengunjugi rumah sakit mendekati 16 juta orang. Menurut National Ambulatory Medical Care Survey NAMCS, kurang lebih dilaporkan 14 penderita dewasa mengalami sinusitis yang bersifat episodik per tahunnya dan seperlimanya sebagian besar didiagnosis dengan pemberian antibiotik. Pada tahun 1996, orang Amerika menghabiskan sekitar 3.39 miliyar untuk pengobatan sinusitis. Sekitar 40 sinusitis akut merupakan kasus yang bisa sembuh dengan Universitas Sumatera Utara sendirinya tanpa diperlukan pengobatan. Penyakit ini terjadi pada semua ras, semua jenis kelamin baik laki-laki maupun perempuan dan pada semua kelompok umur. Lucas JW; Schiller JS; Benson V,2001 Wanita memiliki angka episodik yang lebih tinggi dibandingkan pria, disebutkan karena wanita lebih sering dekat dengan anak-anak. Dimana persentase kejadiannya, wanita 20,3 sedangkan pria 11,5. Itzhak Brook, 2012 Diestimasikan bahwa 0,5 infeksi saluran pernafasan atas memiliki komplikasi sinusitis akut. Keabsensian dari defenisinya yang tepat, bagaimanapun estimasinya mungkin tidak akurat. Ini seperti menjatuhkan angka antara 0,5 dan 5,0. Untuk orang dewasa rata-rata 2 hingga 3 kali mengalami pilek per tahun dan anak-anak 6 sampai 8 kali. Ellen, R.Wald,1985

2.1.4. Manifestasi Klinis

Dari anamnesis biasanya didahului oleh infeksi saluran pernafasan atas terutama pada anak kecil, berupa pilek dan batuk yang lama, lebih dari 7 hari. Gejala subjektif terdiri dari gejala sistemik, yaitu demam dan rasa lesu, serta gejala lokal yaitu hidung tersumbat, ingus kental yang kadang berbau dan mengalir ke nasofaring post nasal drip, halitosis, sakit kepala yang lebih berat pada pagi hari, nyeri di daerah sinus yang terkena, serta kadang nyeri alih ke tempat lain. Pada sinusitis maksila, nyeri terasa dibawah kelopak mata dan kadang menyebar ke alveolus, hingga terasa di gigi. Nyeri alih terasa di dahi dan depan telinga. Pada sinusitis etmoid, nyeri di pangkal hidung dan kantus medius, kadang-kadang nyeri di bola mata atau belakangnya, terutama bila mata digerakkan. Nyeri alih di pelipis. Pada sinusitis frontal, nyeri terlokalisasi di dahi atau di seluruh kepala. Pada sinusitis sfenoid, rasa nyeri di verteks, oksipital, retro orbital, dan di sfenoid. Sinusitis dapat dicurigai bila ditemukan 2 kriteria mayor + 1 minor atau 1 mayor + 2 minor W, Fokkers; V, Lund; J, Mullol: 2007. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Karakteristik Mayor dan Minor Sinusitis Kriteria Mayor Kriteria Minor Nyeri wajahnyeri wajah saat ditekan Sakit kepala Kongestirasa penuh di wajah Demam dan lemas Sumbatan hidung Halitosis Sekret nasal purulenaliran post nasal berubah warna Sakit gigi Hiposmiaanosmia Batuk Demam akut Nyeri, rasa tertekan, penuh pada telinga Gejala objektif, tampak pembengkakan di daerah muka. Pada sinusitis maksila terlihat di pipi dan kelopak mata bawah, pada sinusitis frontal terlihat di dahi dan kelopak mata atas, pada sinusitis etmoid jarang bengkak, kecuali bila ada komplikasi. Pada rinoskopi anterior tampak mukosa konka hiperemis dan edema. Pada sinusitis maksila, frontal, dan etmoid anterior tampak mukopus di meatus medius. Pada sinusitis etmoid posterior dan pada sfenoid, tampak nanah keluar dari meatus superior. Pada rinoskopi posterior tampak mukpus di nasofaring post nasal drip. Pada anak dengan demam tinggi 39 o C, ingus purulen, dan sebelumnya menderita infeksi saluran nafas atas, patut dicurigai adanya sinusitis akut, terutama jika tampak edema periorbital yang ringan. Khusus pada anak-anak, gejala batuk jauh lebih hebat pada siang hari tetapi terasa sangat mengganggu pada malam hari, kadang disertai serangan mengi. Keluhan sinusitis akut pada anak kurang spesifik dibandingkan dewasa. Anak sering tidak mengeluh sakit kepala dan nyeri muka. Biasaya yang terlibat hanya sinus maksila dan etmoid. Kapita Selekta Kedokteran, 2001

2.1.5. Patofisiologi