d. Teori X dan Teori Y Mc.Gregor
Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa manusia secara jelas dan tegas dapat dibedakan atas manusia penganut teori X teori tradisional
dan manusia penganut teori Y teori demokratik.
1. Teori X
a. Rata-rata karyawan itu malas dan tidak suka bekerja.
b. Umumnya karyawan tidak terlalu berambisi mencapai prestasi
yang optimal dan selalu menghindarkan tanggung jawabnya dengan cara mengkambinghitamkan orang lain.
c. Karyawan lebih suka dibimbing, doperintah dan diawasi dalam
melaksanakan pekerjaannya. d.
Karyawan lebih mementingkan dirinya sendiri dan tidak memperdulikan tujuan organisasi.
Menurut teori X ini untuk memotivasi pegawai harus dilakukan dengan cara pengawasan yang ketat, dipaksa, dan diarahkan supaya
mereka mau bekerja sungguh-sungguh. Jenis motivasi yang diterapkan adalah cenderung kepada motivasi negative yakni dengan menerapkan
hukuman yang tegas. Tipe kepemimpinan teori X adalah otoriter sedangkan gaya kepemimpinannya berorientasi pada prestasi kerja.
2. Teori Y
a. Rata-rata karyawan rajin dan menganggap sesungguhnya
bekerja sama wajarnya dengan bermain-main dan beristirahat.
b. Karyawan dapat memikul tanggung jawab dan berambisi untuk
maju dan mencapai prestasi kerja yang optimal. Mereka kreatif dan inovatif mengembangkan dirinya untuk memecahkan
persoalan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang sudah menjadi tanggung jawabnya.
c. Karyawan selalu berusaha mencapai sasaran organisasi dan
mengembangkan dirinya untuk mencapai sasaran itu.
Menurut teori Y untuk memotivasi pegawai hendaknya dilakukan dengan cara peningkatan partisipasi pegawai, kerjasama, dan keterikatan
pada keputusan. Jenis motivasi yang diterapkan adalah motivasi positif, sedangkan tipe kepemimpinannya adalah kepemimpinan partisipatif.
e. Mc Clelland’s A Motivation Theory
Menurut Mc Clelland dalam Hasibuan, 2003:30, dalam teori ini hal-hal yang memotivasi seseorang adalah:
1 Kebutuhan akan prestasi
2 Kebutuhan akan afiliasi
3 Kebutuhan akan kekuasaan
Dalam memotivasi para bawahan, manajer hendaknya menyediakan peralatan, menciptakan suasana pekerjaan yang baik, dan
memberikan kesempatan untuk promosi.
1 Kebutuhan akan Prestasi
Kebutuhan akan prestasi merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat bekerja seseorang. Karena itu, kebutuhan
akan prestasi akan mendorong seseorang untuk mengembangkan kreativitas dan mengerahkan semua kemampuan serta energi yang
dimilikinya demi mencapai prestasi kerja yang maksimal. Karyawan akan antusias untuk berprestasi tinggi, asalkan dengan
mencapai prestasi kerja yang tinggi akan dapat memperoleh pendapatan yang besar. Dengan pendapatan yang besar akhirnya
memiliki serta memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Menurut Mc Clelland dalam Winardi, 2007:85, orang yang
termotinasi untuk berprestasi memiliki tiga macam ciri umum. Ciri yang pertama adalah sebuah preferensi untuk mengerjakan tugas
dengan derajat kesulitan moderat. Kedua, orang-orang yang berprestasi tinggi menyukai situasi dimana kinerja mereka timbul
karena upaya-upaya mereka sendiri dan bukan karena faktor lain seperti kemujuran. Karakteristik yang ketiga mengidentifikasikan
orang yang berprestasi tinggi adalah bahwa mereka menginginkan lebih banyak umpan balik tentang keberhasilan dan kegagalan
mereka dibandingkan dengan yang berprestasi rendah.
2 Kebutuhan akan afiliasi
Kebutuhan akan afiliasi menjadi daya penggerak yang akan memotivasi semangat bekerja seseorang.Oleh karena itu,
kebutuhan akan afiliasi ini yang merangsang gairah bekerja karyawan karena setiap orang menginginkan hal-hal sebagai
berikut: a
Kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain di lingkungan tempat tinggal dan bekerja
b Kebutuhan akan perasaan dihormati, karena setiap manusia
merasa dirinya penting c
Kebutuhan akan perasaan maju dan tidak gagal d
Kebutuhan akan perasaan ikut serta.
3 Kebutuhan akan kekuasaan
Kebutuhan akan kekuasaan merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja karyawan serta mengerahkan semua
kemampuannya demi mencapai kepuasan atau kedudukan yang terbaik.
f. Teori Motivasi Claude S.George
Menurut Claud dalam Hasibuan, 2005:115, teori ini mengemukakan bahwa seseorang mempunyai kebutuhan yang
berhubungan dengan tempat dan suasana di lingkungan ia bekerja, yaitu:
1 Upah yang adil dan layak
2 Kesempatan untuk majupromosi
3 Pengakuan sebagai individu
4 Keamanan kerja
5 Tempat kerja yang baik
6 Penerimaan oleh kelompok
7 Perlakuan yang wajar dan
8 Pengakuan akan prestasi
Kesimpulan:
Teori kepuasan Content Theories ini mengemukakan bahwa kepuasan fisik rohani merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja
seseorang. Semakin ada kesempatan untuk memperoleh kepuasan material non-material dari hasil kerjanya, semaikin bergairah seseorang untuk bekerja
dengan mengerahkan semua kemampuan yang dimilikinya.
2. Teori motivasi proses yang memusatkan pada bagaimananya motivasi
Menurut Hasibuan 2005:116, teori motivasi proses pada dasarnya berusaha menjawab pertanyaan bagaimana menguatkan, mengarahkan,
memelihara, dan menghentikan perilaku individu agar setiap individu bekerja
sesuai dengan keinginan manajer. Yang termasuk kedalam teori motivasi proses
antara lain:
a Teori Harapan
Teorinya ada tiga konsep penting, yaitu: 1 Harapan
Harapan adalah suatu kesempatan yang diberikan terjadi karena perilaku. Harapan mempunyai nilai yang berkisar dari nol yang
menunjukkan tidak ada kemungkinan bahwa suatu hasil akan muncul sesudah perilaku atau tindakan tertentu.
2 Nilai Nilai adalah akibat dari perilaku tertentu mempunyai nilai bagi setiap
individu tertentu. 3 Pertautan
Pertautan adalah persepsi dari individu bahwa hasil tingkat pertama akan dihubungkan dengan hasil tingkat kedua.
b Teori Keadilan
Keadilan merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja seseorang. Jadi atasan harus bertindak adil terhadap semua
bawahannya.
c Teori Pengukuhan
Teori ini didasarkan atas hubungan sebab dan akibat dari perilaku dengan pemberian kompensasi. Misalnya, promosi tergantung dari
prestasi yang selalu dapat dipertahankan. Bonus kelompok tergantung pada tingkat produksi kelompok.
Teori pengukuhan terdiri dari jenis, yaitu sebagai berikut: 1
Pengukuhan positif positive reinforcement yaitu bertambahnya frekuensi perilaku, terjadi apabila pengukuh positif diterapkan secara
bersyarat. 2
Pengukuhan negative negative reinforcement yaitu bertambahnya frekuensi perilaku, terjadi apabila pengukuh negative dihilangkan
secara bersyarat
E. Alat-Alat dan jenis-Jenis Motivasi
Menurut Hasibuan 2005:99, Ala-alat motivasi terdiri atas : 1.
Materiil Insentif, alat motivasi yang diberikan itu berupa uang dan
atau barang yang mempunyai nilai pasar; jadi memberikan kebutuhan ekonomis. Misalnya: Kendaraan, rumah dan lain-lainnya.
2. Non-materiil Insentif, alat motivasi yang diberikan itu berupa
barangbenda yang tidak ternilai; jadi hanya memberikan kepuasankebanggaan rohani saja. Misalnya: medali, piagam, bintang
jasa dan lain-lainnya. 3.
Kombinasi Materiil dan Non-materiil Insentif, alat motivasi yang
diberikan itu berupa materiil uang dan barang dan nonmaterial