Reseptor serotonin Beberapa bagian dalam otak dan fungsinya

2.2.2. Sintesa dan degradasi serotonin

Serotonin disintesa dari beberapa proses enzimatik dengan proses pertama dimulai dengan enzim tryptophan hydroxylase. Bahan bakunya adalah asam amino triptofan. Maka, konsentrasi triptofan dalam tubuh merupakan substrat yang penting sebagai prekursor pembentukan serotonin. Serotonin dimetabolisme oleh monoamine oxidase menjadi 5-hydroxyindoleacetic acid 5-HIAA. Hanya 1-2 konsentrasi serotonin yang terdapat dalam otak dan selebihnya terdapat dalam platlet, sel mast, dan sel enterokromaffin di mukosa intestinal. Oleh karena serotonin tidak dapat menembusi sawar otak, maka otak harus mensintesa sendiri neurotransmitter ini Goldman, 1994. 2.2.3. Jalur serotonergik Neuron serotonin paling banyak terdapat di bagian median dan dorsal nukleus raphe, caudal locus cereleus, area postrema dan area interpedunkular. Dari bagian medial dan dorsal ini, jalur ini proyeksi ke talamus, hipotalamus, dan ganglia basalis. Neuron medial juga proyeksi ke amigdala, korteks piriform, dan korteks serebral Goldman, 1994. Jalur desending serotonin ini menginnervasi ke medulla spinalis, dan memodulasi sensitivitas terhadap rasa sakit. Pada badan pineal, ia mengandung 50x ganda kandungan serotonin berbanding kadar serotonin di otak dan mengandung semua enzim yang dibutuhkan untuk sintesis serotonin Goldman, 1994. Melatonin merupakan hormon yang disintesa dari serotonin. Oleh karena aktivitas serotonin meningkat saat terjaga, arousal, dan berkurang saat REM sleep, maka dikatakan serotonin dalam badan pineal berfungsi dalam kontrol circadian system Goldman, 1994.

2.2.4. Reseptor serotonin

Terdapat beberapa subtipe untuk reseptor serotonin. Pertama adalah reseptor 5- HT 1A yang banyak letaknya di post sinaps di hipokampus. Pada hewan coba, dibuktikan bahwa stimulasi pada reseptor ini akan menyebabkan respon adaptif dan Universitas Sumatera Utara protektif terhadap stimulus yang tidak disukai. Selain itu, dikatakan juga reseptor ini turut berperan dalam sikap seksual seseorang sexual behavior Goldman, 1994. Subtipe yang lain adalah 5-HT 1B Terdapat juga subtipe 5-HT yang lokasinya paling banyak di presinaps substansia nigra dan globus pallidus. Apabila distimulasi, ia akan menghambat pelepasan serotonin dan berfungsi dalam negative feedback Goldman, 1994. 1C 5-HT yang merupakan satu-satunya reseptor serotonin yang terdapat di pleksus koroidius. Stimulasi pada reseptor ini berfungsi untuk regulasi sintesa dan komposisi cairan serebrospinal. Reseptor ini juga terdapat di beberapa regio lain di otak dan ia dikatakan berperan dalam penyebab ansietas dan kenaikan nafsu makan Goldman, 1994. 1D Reseptor 5-HT pula merupakan autoreseptor yang menghambat pelepasan serotonin dan merupakan reseptor postsinaps di striatum Goldman, 1994. 2 Untuk reseptor 5-HT pula terdapat di postsinaps di hipokampus, korteks frontal, dan medulla spinalis. Antagonis yang selektif untuk reseptor ini menyebabkan slow-wave sleep pada manusia manakala agonis untuk reseptor ini memberikan efek stereotyped behavior pada hewan coba Goldman, 1994. 3 , reseptor ini mempunyai daya affinitas yang lemah terhadap serotonin dan agonisnya tetapi kuat pada zat antagonis serotonin. Reseptor ini dijumpai pada korteks entorhinal , area postrema dan sistem saraf perifer. Studi in- vitro dan in-vivo membuktikan aktivasi pada reseptor ini menyebabkan inhibisi terhadap pelepasan asetilkolin di dalam korteks tetapi meningkatkan pelepasan dopamin di striatal dan sistem mesolimbik Goldman, 1994.

2.2.5. Beberapa bagian dalam otak dan fungsinya

Yang termasuk dalam bagian otak depan adalah talamus dan hipotalamus. Fungsi utama talamus adalah untuk proyeksikan input sensorik ke korteks serebri untuk dikenal pasti lokasi dan intensitas nyeri, sebagai organ pertama yang mendeteksi impuls sensorik, berfungsi juga dalam kesadaran, dan dalam kontrol motorik Sherwood, 2007. Universitas Sumatera Utara Untuk bagian hipotalamus, ia berfungsi untuk regulasi berbagai fungsi homeostatis seperti temperatur, dahaga, produksi urin, dan selera makan. Ia juga memainkan peranan yang besar dalam emosi dan sikap asas seseorang basic behaviour patterns Sherwood, 2007. Amigdala merupakan bagian dari sistem limbik. Sistem ini berfungsi sebagai perasaan subjektif yang merangkumi emosi, mood seperti kemarahan, ketakutan dan kegembiraan. Contohnya, fungsi amigdala adalah untuk memproses input dan memberikan efek emosi berupa ketakutan Sherwood, 2007. Korteks serebri mempunyai banyak area tertentu menjalankan fungsi yang berbeda tetapi saling bersangkutan antara satu sama lain. Secara umumnya, fungsi korteks serebri adalah persepi sensorik, mengawal pergerakan yang volunter, bahasa, dan fungsi kompleks lain seperti berfikir, memori, membuat keputusan, kreativitas dan kesadaran Sherwood, 2007. Badan pineal merupakan organ yang mensintesa hormon melatonin yang berfungsi dalam mengatur circadian rhythms. Bagian otak yang mengawal proses ini dinamakan nukleus suprakiasmatik yang terletak di atas optik kiasma tempat persilangan nervus III dari kedua mata menuju ke bagian otak yang berlawanan Sherwood, 2007. Bagaimana melatonin berfungsi dalam proses ini dimulai dengan penangkapan sinyal cahaya oleh fotoreseptor spesifik di retina dan ditransmisikan ke daerah nukleus suprakiasmatik. Fotoreseptor yang dimaksudkan berbeda dengan fotoreseptor yang berfungsi untuk penglihatan yaitu reseptor batang dan rod. Terdapat protein spesifik pada reseptor ini yang dinamakan melanopsin, berfungsi untuk menghantar sinyal kepada badan pineal mengenai ada tidaknya cahaya di lingkungan melalui traktus retino-hipotalamik ke nukleus spinotalamik. Dari sini, nukleus ini akan meneruskan sinyal ke badan pineal Sherwood, 2007. Melatonin merupakan hormon yang berfungsi dalam keadaan gelap di mana sintesanya meningkat 10x ganda. Hormon ini merangsang tidur secara semula jadi tanpa efek samping Sherwood, 2007. Universitas Sumatera Utara Bagian otak yang lain adalah lokus sereleus. Bagian ini merupakan bagian utama yang mensuplai noradrenalin ke sistem saraf pusat. Peransangan oleh hormon ini melalui reseptor alfa dan beta akan merangsang terjadinya arousal Berridge ,

2.3. Ekstasi dan otak