PEMBELAJARAN TITRASI ASAM-BASA DENGAN MODEL PROBLEMBASED LEARNING TERINTEGRASI INKUIRITERBIMBING (I-PBL) MELALUI MEDIA VIRTUAL LAB DAN SHARED FOLDERDITINJAU DARI HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA.

(1)

PEMBELAJARAN TITRASI ASAM-BASA DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERINTEGRASI INKUIRI TERBIMBING

(I-PBL) MELALUI MEDIA VIRTUAL LAB DAN SHARED FOLDER DITINJAU DARI HASIL BELAJAR DAN

KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA

Oleh :

Salsabila Firdausyah NIM. 41122131017

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2016


(2)

i

Judul Skripsi : Pembelajaran Titrasi Asam - Basa dengan Model Problem Based Learning Terintegrasi Inkuiri Terbimbing (I-PBL) Melalui Media Virtual Lab dan Shared Folder Ditinjau dari Hasil Belajar dan Kemampuan Kerjasama Siswa

Nama Mahasiswa : Salsabila Firdausyah

NIM : 4122131017

Program Studi : Pendidikan Kimia

Jurusan : Kimia

Menyetujui:

Dosen Pembimbing Skripsi

AgusKembaren, S.Si, M.Si NIP. 19680814 199403 1 004

Mengetahui:

FMIPA UNIMED Jurusan Kimia

Dekan, Ketua,

Dr. Asrin Lubis, M.Pd Agus Kembaren, S.Si, M.Si

NIP. 19601002 198703 1 004 NIP. 19680814 199403 1 004 Tanggal Lulus: 27 Juni 2016


(3)

iii

Pembelajaran Titrasi Asam-Basa Dengan Model Problem Based Learning Terintegrasi Inkuiri Terbimbing (I-PBL) Melalui Media Virtual Lab

Dan Shared Folder Ditinjau Dari Hasil Belajar Dan Kemampuan Kerjasama Siswa

Salsabila Firdausyah (NIM 4122131017) Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar kimia dan kemampuan kerjasama siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning terintegrasi Inkuiri Terbimbing (I-PBL) lebih tinggi daripada siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Leraning (PBL) pada pokok bahasan titrasi asam basa dengan media virtual lab dan shared folder. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Pantai Cermin. Sampel penelitian ini diambil dengan teknik purposive sampling sebanyak dua kelas yakni satu kelas sebagai kelas kontrol dan satu kelas sebagai kelas eksperimen. Siswa pada kelas kontrol dibelajarkan dengan PBLdan kelas eksperimen dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran I-PBL. Media virtual lab dan shared folder diberlakukan pada kedua kelas tersebut. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari ranah afektif dan kognitif. Untuk mengukur ranah kognitif digunakan instrumen tes hasil belajar yang disusun dalam bentuk tes objektif dengan jumlah soal sebanyak 20 soal yang telah dianalisis dan dinyatakan memenuhi syarat uji validitas isi melalui validator ahli, tingkat kesukaran, daya pembeda, validasi butir dan reliabilitas. Untuk ranah afektif digunakan lembar observasi penilaian pengukur kemampuan kerjasama siswa yang sudah dipakai dalam penelitian terdahulu. Sebagai prasyarat uji hipotesis, data hasil belajar, peningkatan hasil belajar, dan nilai sikap kerjasama siswa kedua sampel diuji normalitas dan homogenitasnya dan diperoleh data kedua kelompok sampel yang berdistribusi normal dan homogen. Uji hipotesis dilakukan dengan α = 0,05. Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa peningkatan hasil belajar dan kemampuan kerjasama siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran I-PBL lebih tinggi daripada siswa yang dibelajarkan dengan model PBL.

Kata Kunci: I-PBL, Virtual Lab, Shared Folder, Asam-Basa, Hasil Belajar, Kerjasama


(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya yang memberikan nikmat kesehatan dan kesempatan kepada penulis penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik dalam waktu yang telah direncanakan.

Skripsi berjudul “Pembelajaran Titrasi Asam-Basa dengan Model Problem Based Learning Terintegrasi Inkuiri Terbimbing (I-PBL) Melalui Media Virtual Lab

dan Shared Folder Ditinjau dari Hasil Belajar dan Kemampuan Kerjasama Siswa”,

disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr Syawal Gultom selaku Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Agus Kembaren, S.Si, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, dan motivasi kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr Albinus Silalahi, M.S, Bapak Drs. Eddyanto, Ph.D, dan Ibu Junifa Layla Sihombing, S,Si, M.Sc yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi perbaikan skripsi ini mulai dari awal penelitian sampai dengan selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Ibu Dr. Ida Duma Riris, M.Si selaku dosen penasehat akademik. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si, Bapak Drs. Rahmat Nauli, M.Si, Ibu Ani Sutiani, M.Si, dan Bapak Drs. Jasmidi, M.Si yang telah meberikan bimbingan serta arahan dalam menjalankan berbagai kegiatan himpunan dimana penulis ikut bergabung sebagai pengurus. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Ahmad Nasir Pulungan, S.Si, M.Sc yang telah memberikan bimbingan dalam penulisan karya ilmiah selama penulis menuntut ilmu di dunia perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan pada bapak dan ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA

Unimed yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama

perkuliahan.

Ucapan terima kasih kepada Bapak Simon Manurung selaku guru kimia SMAN 3 Medan yang telah memperkenalkan penulis pada ilmu kimia. Ucapan terima kasih


(5)

v

juga disampaikan pada bapak-ibu guru dan staf SMAN 1 Pantai Cermin dan SMAN 11 Medan yang telah membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada orang tua yaitu Ayahanda Surya Haryanto dan Ibunda Elly Mutiara Lbs yang telah berjuang dalam mendidik penulis hingga meraih gelar sarjana. Terima kasih pula untuk kedua saudara kandung penulis Asyfa dan Naufal yang telah memberikan bantuan, semangat, dan doa dalam penyelesaian skripsi.

Terima kasih kepada sahabat-sahabat baik yang dekat, Risna Yunita, dan yang terpisah oleh jarak, Siti Arfah, Nurul Khairiyah, dan Fahrana Amelia yang telah menyokong semangat, hubungan ini tidak lekang oleh ruang dan waktu. Rasa terima kasih istimewa pada kawan-kawan hijau hitam Bang Taufik, Kak Maryam, Kak Vivi, Kak Widi, Rizki, Satoto, Medina, Nurul, dan Gladys yang ikut berjuang bersama dalam penciptaan pribadi yang lebih baik. Terima kasih pada kawan-kawan HMJ Kimia, Bang Ardi, Bang Andi, Kak Risfa, Bang Mawan, Siti, Febi, Emilia, Ummy, Rohanah, Rahmi, Hanim, Fahri, Pucek dan lainnya sekaligus para anggota panitia himpunan yang tergabung dari angkatan 2012 hingga 2015. Terima kasih pada anggota Besekawan: Suri, Erra, Inur, Limah, Widi, Khaidir, dan Adil serta anggota Kimia Dik A 2012 yang telah mengisi hari-hari dan menjadi keluarga dalam kehidupan kampus. Banyak pihak lain yang berpengaruh dalam kehidupan kampus penulis yang tak bisa disebutkan satu per satu. Terima kasih pula kepada kawan-kawan PPLT SMA Swasta Karya Bakti Padang Cermin 2015 yang telah memberikan warna dalam pengalaman penulis.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juni 2016 Penulis


(6)

vi DAFTAR ISI Halaman Lembar Pengesahan Riwayat Hidup Abstrak Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah 1.2.Ruang Lingkup 1.3.Batasan Masalah 1.4.Rumusan Masalah 1.5.Tujuan Penelitian 1.6.Manfaat Penelitian 1.7.Definisi Operasional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Defenisi Belajar

2.2. Hasil Belajar

2.3. Sikap Kerjasama

2.4. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Inkuiri

Terbimbing

2.4.1.Model Pembelajaran Problem Based Learning 2.4.1.1. Defenisi Problem Based Learning

2.4.1.2. Ciri-ciri Problem Based Learning 2.4.1.3. Sintaks Problem Based Learning

i ii iii iv vi ix x xi 1 3 4 4 5 5 6 8 9 10 10 12 12 12 13


(7)

vii

2.4.1.4. Kelebihan dan Kekurangan Problem Based Learning 2.4.2. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

2.4.2.1. Defenisi Inkuiri Terbimbing 2.4.2.2. Ciri-ciri Inkuiri Terbimbing 2.4.2.3. Sintaks Inkuiri Terbimbing

2.4.2.4. Kelebihan dan Kekurangan Inkuiri Terbimbing 2.5. Media Pembelajaran Virtual Lab dan Shared Folder 2.5.1. Virtual Lab

2.5.2. Shared Folder

2.6. Deskripsi Materi Titrasi Asam Basa

2.7. Kerangka Berpikir 2.8. Hipotesis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian

3.1.2. Waktu Penelitian

3.2.Populasi Dan Sampel Penelitian 3.2.1. Populasi Penelitian

3.2.2. Sampel Penelitian 3.3.Variabel Penelitian 3.3.1. Variabel Bebas 3.3.2. Variabel Terikat 3.3.3. Variabel Kontrol 3.4. Instrumen Penelitian 3.4.1. Instrumen Tes 3.4.2. Instrumen Non-tes 3.5. Rancangan Penelitian 3.6. Teknik Pengumpulan Data 3.6.1. Tahap Persiapan Penelitian 3.6.2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

14 14 14 15 16 16 17 18 19 19 20 22 23 23 23 23 23 23 23 23 23 24 24 24 28 28 29 29 30


(8)

viii

3.6.3. Tahap Akhir Penelitian 3.7. Teknik Analisis Data

3.7.1. Pedoman Penilaian Instrumen Tes 3.7.2. Pedoman Penilaian Instrumen Non-tes

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 4.1.2. Deskriptif Data Hasil Penelitian 4.1.3. Analisis Data Hasil Penelitian 4.2. Pembahasan

4.2.1. Temuan Peneliti

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

5.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

31 33 35 37

39 39 42 47 54 56

59 59

61


(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1 Skema Alur Penelitian

Gambar 4.1. Diagram Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Gambar 4.2. Diagram Nilai Rata-rata Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Gambar 4.3. Grafik Nilai rata-rata Kerjasama Siswa pada Tiap Pengerjaan Tugas pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Gambar 4.4. Diagram Perbedaan Nilai Rata-rata Sikap Kerjasama Siswa pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

32 43

44

46


(10)

x

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Tahap-Tahap Pembelajaran Pembelajaran Problem Bases Learning

(PBL)

Tabel 2.2. Tahap-Tahap Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Tabel 3.1. Rancangan Penelitian

Tabel 3.2 .Klasifikasi Interpretasi Nilai Gain Ternormalisasi Tabel 3.3 Persentase Nilai Sikap Kerjasama Siswa

Tabel 4.1. Rangkuman Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa

Tabel 4.2. Rangkuman Statistik Deskriptif Peningkatan Hasil Belajar Siswa Tabel 4.3. Nilai Rata-rata Sikap Kerjasama Siswa Pada Tiap Pengerjaan Tugas Tabel 4.4. Rangkuman Statistik Deskriptif Nilai Sikap Kerjasama Siswa Tabel 4.5. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa

Tabel 4.6. Uji normalitas Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Tabel 4.7. Uji Normalitas Data Sikap Kerjasama Siswa

Tabel 4.8. Uji Homogenitas Data hasil belajar siswa

Tabel 4.9. Uji homogenitas Data Peningkatan Hasil Belajar Tabel 4.10. Uji homogenitas Data Sikap Kerjasama Siswa Tabel 4.11. Hasil Uji Hipotesis Data Peningkatan Hasil Belajar Tabel 4.12. Hasil Uji Hipotesis Data Sikap Kerjasama Siswa Tabel 4.13. Temuan Deskriptif

13

16 28 37 38 42 44 45 46 48 49 50 50 51 52 52 53 56


(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Silabus

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan Lampiran 3. Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siswa Sebelum

Divalidasi Oleh Validator Ahli

Lampiran 4. Lembar Validitas Isi Instrumen Tes Hasil Belajar Kimia Siswa Pokok Bahasan Titrasi Asam-Basa sebelum Divalidasi oleh Validator Ahli

Lampiran 5. Lembar Observasi Kerjasama Siswa pada Pokok Bahasan Titrasi Asam-Basa

Lampiran 6. Lembar Validitas Isi Instrumen Tes Hasil Belajar Kimia Siswa Pokok Bahasan Titrasi Asam-Basa Setelah Divalidasi oleh Validator Ahli

Lampiran 7. Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siswa setelah Divalidasi oleh Validator Ahli

Lampiran 8. Instrumen Tes Hasil Belajar Kimia (Setelah Divalidasi oleh Validator Ahli/Analisis secara Kualitatif)

Lampiran 9. Perhitungan Validasi Instrumen Tes Lampiran 10. Tabulasi Validasi Butir Soal

Lampiran 11. Perhitungan tingkat Kesukaran Soal Lampiran 12. Tabulasi Tingkat Kesukaran Soal Lampiran 13. Perhitungan Daya Beda Soal Lampiran 14. Tabulasi Daya Beda Soal

Lampiran 15. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Penelitian Lampiran 16. Tabulasi Reliabilitas Soal

Lampiran 17. Tabel Kesimpulan Analisis Instrumen Tes

Lampiran 18. Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Kimia Siswa Sesuai Tujuan Pembelajaran (Sesudah Analisis secara Kuantitatif)

65 68 109 111 139 142 170 172 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196


(12)

xii

Lampiran 19. Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siswa (Sesudah Analisis secara Kuantitatif

Lampiran 20. Instrumen Tes Hasil Belajar Kimia (Sesudah Analisis secara Kuantitatif)

Lampiran 21. Kunci Jawaban Instrumen Tes Hasil Belajar Kimia

Lampiran 22. Tabulasi Data Nilai Hasil Belajar Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Lampiran 23. Perhitungan Rata-rata, Varians dan Standar Deviasi Hasil Belajar serta Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol dan Eksperimen

Lampiran 24. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa

Lampiran 25. Perhitungan Uji Homogenitas Data Hasil Belajar dan Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Lampiran 26. Pengujian Hipotesis Rumusan Masalah I Lampiran 27. Lembar Observasi Sikap Kerjasama Siswa

Lampiran 28. Tabulasi Nilai Kemampuan Sikap Kerjasama Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Lampiran 29. Perhitungan Rata-rata, Varians, dan Standar Deviasi Sikap Kerjasama Siswa Kelas Kontrol dan Eksperimen

Lampiran 30. Uji Normalitas Sikap Kerjasama Siswa

Lampiran 31. Perhitungan Uji Homogenitas Nilai Sikap Kerjasama Siswa

Lampiran 32. Pengujian Hipotesis Rumusan Masalah II

Lampiran 33. Rekapitulasi Deskiptif Hubungan Peningkatan Hasil Belajar dan Kerjasama Siswa

Lampiran 34. Tabel Nilai-Nilai dalam Distribusi-t (Tabel t) Lampiran 35. Tabel nilai-nilai r-product Moment

Lampiran 36. Tabel Nilai Kritis Distribus Chi Kuadrat Lampiran 37. Nilai Kritis Dstribusi F (Tabel F)

Lampiran 38. Jadwal Kegiatan Penelitian

205 206 211 212 215 218 225 227 229 233 235 236 239 240 242 246 247 248 249 251


(13)

xiii

Lampiran 39. Surat-surat

Lampiran 40. Dokumentasi Penelitian

252 260


(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan berkarakter saat ini merupakan salah satu cara yang tengah diusung pemerintahan Indonesia, terutama dalam menyukseskan gerakan Revolusi Mental. Sesuai dengan sosialisasi yang dilakukan oleh Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada tahun 2015, perlu dilakukan perbaikan karakter secara bersama antara pemerintah dan seluruh rakyat untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik. Menurut Suyitno (2012), pendidikan yang berbasis karakter dan budaya bangsa adalah pendidikan yang menerapkan prinsip-prinsip dan metodologi ke arah pembentukan karakter anak bangsa pada peserta didiknya melalui kurikulum terintegrasi yang dikembangkan di sekolah. Asiah (2012) memaparkan bahwa pendidikan karakter mungkin dilakukan dan perubahan karakter bisa dikondisikan. Pengkondisian ini tidak hanya melalui pembentukan lingkungan yang membuat individu melakukan suatu tindakan secara berulang namun juga dengan membangkitkan keterarahan dari diri manusia untuk menentukan, mengambil jarak, membuat proyek dalam mengarahkan dirinya ke masa depan yang lebih baik. Sudrajat (2011) menyatakan salah satu alasan perlunya pendidikan karakter karena merupakan cara dalam meningkatkan prestasi akademik.

Dalam pembelajaran kimia saat ini dibutuhkan strategi yang berorintasi pada keaktifan siswa yang diwujudkan dengan tidak sekedar menekankan konsep kepada siswa, namun juga dengan menciptakan kerja sama antara guru dan siswa. Dalam kegiatannya juga diperlukan kegiatan bersama dalam memecahkan masalah agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran menjadi lebih bermakna dan diharapkan tidak hanya mengembangkan kemampuan intelektual namun juga seluruh pribadi siswa termasuk sikap dan mental (Suyanti, 2010). Karenanya dibutuhkan suatu model pembelajaran yang dapat menuntun siswa dalam memecahkan masalah.


(15)

2

Salah satu model pembelajaran yang berbasis masalah adalah Problem Based Learning (PBL). Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) merupakan salah satu pembelajaran yang didasarkan kepada psikologi kognitif yang berangkat dari asumsi bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman di mana terdapat interaksi sadar individu dengan lingkungannya. Melalui proses ini perkembangan siswa tidak hanya terjadi pada aspek kognitif, tetapi juga aspek afektif dan psikomotor melalui penghayatan secara internal problema yang dialami. Dalam pembelajaran ini siswa dituntut aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data, dan akhirnya menyimpulkan.

Selain Problem Based Learning (PBL), model lainnya yang menuntut siswa dalam pemecahan masalah adalah model inkuiri terbimbing, Menurut Suparno (2010) inkuiri yang terarah adalah inkuiri yang banyak dicampuri oleh guru. Model pembelajaran inkuiri terbimbing memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari cara menemukan fakta, konsep dan prinsip melalui pengalamannya secara langsung. Jadi siswa bukan hanya belajar dengan membaca kemudian menghafal materi pelajarannya, tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk berlatih mengembangkan keterampilan berpikir dan bersikap ilmiah sehingga memungkinkan terjadinya proses konstruksi pengetahuan dengan baik sehingga siswa akan dapat meningkatkan pemahamannya pada materi yang dipelajari.

Andriani (2011) juga mendapatkan bahwa penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan antusias siswa dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan siswa menjadi fokus dalam pelaksanaan pembelajaran. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Andriani (2011), menunjukkan hasil keterlaksanaan pembelajaran 88,7 % dan persentase keaktifan siswa 73,3 %. Untuk pembelajaran berbasis masalah (PBL) telah dilakukan penelitian oleh Wasonowati (2014) ditinjau dari aktivitas dan hasil belajar siswa didapat hasil berupa proses belajar yang ditinjau dari aktivitas siswa (visual, oral writing, listening, mental, dan emotional) dikategorikan baik dengan persentase ketercapaian 81,25%, serta hasil belajar siswa pada ranah pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa sikategorikan baik dengan


(16)

3

persentase siswa yang mencapai kompetisi inti kurikulum 2013 berturut-turut adalah 78%, 81.24%, dan 78,13%.

Peneitian Silaban (2015) secara umum menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar kimia siswa dan karakter yang terkembang selama proses pembelajaran adalah pada siswa yang diajar dengan menggunakan model PBL terintegrasi Inkuiri Terbimbing dan siswa yang diajar dengan menggunakan model PBL terintegrasi Inkuiri Terbimbing menggunakan media komputer. Hal ini membuktikan bahwa model PBL terintegrasi Inkuiri Terbimbing menggunakan media komputer maupun tanpa media computer dapat memberikan pengaruh terhadap pembelajaran kimia siswa pada pokok bahasan kimia larutan dengan topik Larutan Asam Basa.

Pada perkembangan zaman modern ini juga telah menciptakan rakyat Indonesia yang seakan wajib memiliki ponsel dan perangkat mobile lainnya. Berdasarkan pernyataan Menkominfo seperti yang dilansir dalam website Universitas Gadjah Mada (2014) disebutkan bahwa terdapat 270 juta pengguna ponsel di Indonesia dan 47 juta pengguna internet. Tentu hal ini memperlihatkan berkembangnya pemberdayaan teknologi oleh masyarakat. Hal tersebut dapat diarahkan menuju langkah positif dengan memberdayakannya. Penggunaan teknologi internet dapat digunakan untuk mengembangkan karakter bangsa, terutama dalam hal kerjasama dan kreativitas. Hal tersebut dapat direalisasikan dengan penggunaan fitur shared folder.

Berdasarkan paparan di atas maka perlu adanya penelitian lebih lanjut karakter yaitu kerja sama siswa dengan hasil belajar, sehingga penulis mengajukan penelitian dengan judul “Pembelajaran Titrasi Asam-Basa dengan Model Problem Based Learning Terintegrasi Inkuiri Terbimbing (I-PBL) Melalui Media Virtual Lab dan Shared Folder Ditinjau dari Hasil Belajar dan Kemampuan Kerjasama Siswa”.

1.2. Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka ruang lingkup dalam penelitian ini adalah Peningkatan hasil belajar kimia siswa aspek


(17)

4

kognitif dan kerjasama yang dibelajarkan menggunakan model Problem Based Learning terintegrasi Inkuiri Terbimbing (I-PBL) dengan menggunakan kombinasi media virtual lab dan shared folder dan Problem Based Learning (PBL) dengan menggunakan kombinasi media virtual lab dan shared folder.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasakan latar belakang masalah dan ruang lingkup yang telah dipaparkan di atas, maka masalah yang diteliti dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah Peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning terintegrasi Inkuiri Terbimbing (I-PBL) lebih tinggi daripada Problem Based Learning (PBL) menggunakan kombinasi media virtual lab dan shared folder pada pokok bahasan titrasi asam basa?

2. Apakah nilai sikap kerjasama siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning terintegrasi Inkuiri Terbimbing (I-PBL) lebih baik dari pada nilai sikap siswa yang diajar dengan Problem Based Learning (PBL) menggunakan kombinasi media virtual lab dan shared folder pada pokok bahasan titrasi asam basa? 1.4. Batasan Masalah

Melihat luasnya permasalahan yang dapat muncul dari penelitian ini, serta mengingat keterbatasan waktu dan sarana penunjang lainnya maka penelitian ini dibatasi pada :

1. Objek Penelitian adalah siswa kelas XI Bidang IPA semester genap SMA Negeri 1 Pantai Cermin T.P 2015/2016

2. Model Pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Problem Based Learning terintegrasi Inkuiri Terbimbing (I-PBL) menggunakan kombinasi media virtual lab dan shared folder untuk kelas eksperimen I dengan Problem Based Learning (PBL) menggunakan media virtual lab dan shared folder untuk kelas eksperimen II.


(18)

5

4. Peningkatan Hasil belajar kimia siswa dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu kognitif dan afektif. Ranah kognitif diukur berdasarkan taksonomi Bloom C1 (hapalan), C2 (pemahaman), C3 (aplikasi), C4 (analisis) dan ranah afektif dalam penelitian ini dilihat berdasarkan kerjasama siswa dalam kelompok belajarnya.

1.5. Tujuan Penelitian

Adapaun tujuan dalam penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning terintegrasi Inkuiri Terbimbing (I-PBL) dan Problem Based Learning (PBL) menggunakan kombinasi media virtual lab dan shared folder pada pokok bahasan titrasi asam basa.

2. Untuk mengetahui perbedaan nilai sikap kerjasama siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning terintegrasi Inkuiri Terbimbing (I-PBL) dan Problem Based Learning (PBL) menggunakan kombinasi media virtual lab dan shared folder pada pokok bahasan titrasi asam basa.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Bagi peneliti/ mahasiswa, hasil penelitan akan menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman dalam meningkatkan kompetensinya sebagai calon guru.

2. Bagi guru kimia, hasil penelitian akan memberikan masukan tentang penggunaan model Problem Based Learning terintegrasi Inkuiri Terbimbing (I-PBL) dan Problem based learning berbasis kombinasi media virtual lab dan shared folder dalam mengajarkan pembelajaran kimia khususnya pada pokok bahasan Titrasi Asam Basa.

3. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan dan pengalaman cara belajar siswa.


(19)

6

4. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah sehingga dapat memperbaiki kualitas pembelajaran kimia di SMA Negeri 1 Pantai Cermin.

5. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan rujukan dalam melakukan penelitian selanjutnya.

1.7. Defenisi Operasional

Untuk menghindari penafsiran yang berbeda dalam memahami setiap variabel yang ada pada penelitian ini, maka perlu diberi definisi operasional untuk mengklarifikasi hal tersebut. Adapun definisi operasional dari penelitian adalah :

1. Problem Based Learning adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam proses penyelesaian masalah, dalam sintaks nya siswa dituntut aktif dan kooperatif dengan semua proses yang diberikan oleh guru. Dalam proses penyelesaian masalah siswa diharapkan memiliki kerjasama yang baik, bekerja dengan kreativitas serta memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik.

2. Inquri terbimbing merupakan model pembelajaran yang melibatkan seluruh kemampuan siswa dalam proses penyelidikan maupun analisis data untuk mendapatkan jawaban atas masalah yang sedang dihadapi sehingga akan meningkatkan pengetahuan awal siswa yang diterapkan pada bukti bukti nyata yang didapatkan dengan proses metode ilmiah. Model inkuri terbimbing dalam proses pemecahan masalah menjadikan siswa memiliki sikap kritis, analis, tanggung jawab, serta kejujuran.

3. Problem Based Learning terintegrasi Inkuiri Terbimbing (I-PBL) merupakan pengkombinasian model problem based learning dengan inkuiri terbimbing yang menghasilkan suatu model yang inovatif dengan mengintegrasikan sintak inkuiri terbimbing kedalam sintak problem based learning dalam proses pengimplementasiannya. Implementasi model I-PBL dalam pembelajaran memberikan proses pemecahan masalah dengan menggunakan pendekatan metode ilmiah yang mengharuskan peserta didik bersifat kritis terhadap


(20)

7

permasalahan yang diberikan dan merancang proses pemecahan masalah sehingga masalah dapat terselesaikan. Nilai karakter yang dapat muncul dengan mengimplementasikan model I-PBL yaitu kerjasama, kreativitas, kritis, analis, tanggung jawab dan jujur.

4. Chem Lab merupakan software Virtual Lab yang digunakan untuk mempermudah proses praktikum menggunakan media animasi komputer, animasi berupa alat dan bahan yang dapat digunakan untuk melakukan praktikum. Fokus utama chem lab dalam hal ini yaitu digunakan untuk praktikum titrasi asam – basa yang dapat menunjukan perubahan warna yang cukup signifikat, interval pH dan Kurva Titrasi.

5. Dropbox merupakan aplikasi shared folder dimana penggunaannya dilakukan melalui jaringan internet dan memungkinkan pemakainya untuk saling berbagi file dan folder dan pembaharuannya dapat ditinjau melalui email tiap pengguna sehingga dapat diketahui siapa saja yang aktif dalam penggunaannya.

6. Titrasi asam – basa merupakan suatu metode analisis Volumetri untuk menentukan kadar larutan asam dengan zat pentiter berupa larutan basa atau menentukan kadar larutan basa dengan zat pentiter berupa larutan asam. Syarat utama titrasi asam – basa dapat dilakukan yaitu salah satu zat yang digunakan harus diketahui dengan pasti konsentrasinya.


(21)

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, perhitungan data serta pengujian hipotesis maka kesimpulan yang didapat adalah

1. Peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran problem based learning terintegrasi inkuiri terbimbing (I-PBL) sebesar 0,579 lebih tinggi daripada peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran problem based learning (PBL) sebesar 0,403 pada pokok bahasan titrasi asam basa menggunakan media virtual lab dan shared folder. 2. Nilai rata-rata sikap kerjasama siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran problem based learning terintegrasi inkuiri terbimbing (I-PBL) sebesar 69,815 lebih baik daripada nilai rata-rata sikap kerjasama siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran problem based learning (PBL) sebesar 58,889 pada pokok bahasan titrasi asam basa menggunakan media virtual lab dan shared folder. 5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti memiliki beberapa saran yaitu:

1. Dalam proses belajar mengajar hendaknya guru menggunakan model

dan media yang sesuai dengan pokok bahasan yang sedang berjalan, hal ini dikarenakan pemilihan media dan model pembelajaran yang akan dapat meningkatkan hasil belajar dan karakter siswa serta psikomotornya.

2. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning

Terintegrasi Inkuiri Terbimbing dengan menggunakan media virtual lab dan shared folder sangat baik digunakan pada pokok bahasan titrasi


(22)

60

asam basa karena mampu meningkatkan hasil belajar dan sikap kerjasama siswa.

3. Diperlukan observer lebih banyak agar dapat memberikan penilaian

yang lebih matang terhadap pengamatan sikap kerjasama siswa.

4. Perlu dilakukan pengenalan yang baik sebelum penggunaan media

yang digunakan dalam proses pembelajaran.

5. Perlu dilakukan penelitian lebih dalam terhadap faktor-faktor yang


(23)

61

DAFTAR PUSTAKA

Amir, T., (2009), Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning: Bagaimana Pendidik Memberdayakan Pemelajar di Era Pengetahuan, Kencana, Jakarta.

Andriani, N., (2011), Efektivitas Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) pada Mata Pelajaran Fisika Pokok Bahasan Cahaya di Kelas VIII SMPN 2 Muara Padang, Prosiding Simposium Inovasi Pembelajaran dan Sains 2011, Bandung.

Arsyad, A. (2010), Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Ashar, H., (2011), Aplikasi Model Pembelajaran untuk Mendukung Proses Belajar Mengajar, Lentera Pendidikan 14 (2): 152-171.

Asiah, K., (2012), Pribadi Berkarakter dalam Menumbuhkan Kreativitas Diri, Jurnal Pelopor Pendidikan 3(1): 21-32.

Azizah, Utiya, (2004), Larutan Asam Dan Basa, Jakarta, Kemendikbud.

Djamarah, S. B., (2005), Guru dan Anak dalam Interaksi Edukatif, Rineka Cipta, Jakarta.

Duch, J.B (1995). Problem Based Learning in Physics : The Power of Student Teaching Student. (online at: http://www.udel.edu/pbl/cte/jan95-phys.html [23 Desember 2015]).

Gusti, (2014), Menkominfo: 270 Juta Pengguna Ponsel di Indonesia, (online at www.ugm.ac.id/id/berita/8876menkominfo:270.juta.pengguna.ponsel.di.indon esia (diakses pada 23 Desember 2015).

Hamalik, O., (2001), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.

Handini, T., (2008), Upaya Meningkatkan Pemahaman Matematika Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Silus Belajar (Learning Cycle), Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia.


(24)

62

Harjanti, (2008), Pemungutan Kurkumin Dari Kunyit (Curcuma Domestica Val) Dan Pemakaiannya Sebagai Indikator Analisis Volumetri, Jurnal Rekayasa Proses 2 (2).

Masidjo,I., (1995), Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di sekolah, Kanisius, Yogyakarta.

Milfayetty, S., Yus, A., Nuraini, Hutasuhut, E., dan Zulhaini, (2014), Psikologi Pendidikan, Program Pasca Sarjana Unimed.

Praptiwi, L., Sarwi, Handayani, L., (2012), Efektifitas Model Pembelajaran Eksperimen Inkuiri Terbimbing Berbantuan My Own Dictionary untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Unjuk Kerja Siswa SMP RSBI, UNNES Science Education Journal 1 (2): 86-95.

Saleh, K.F., Mohamed, A.M, dan Madkour, H, (2009), Developing virtual laboratory environment for engine education. International Journal of Arts and Sciences 3 (1):9-17.

Sanjaya, W., (2007), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Sayekti, I. C., Sarwanto, Suparmi, (2012), Pembelajaran IPA Menggunakan Pendekatan Inkuiri Terbimbing Melalui Metode Eksperimen dan Demonstrasi Ditinjau dari Kemampuan Analisis dan Sikap Ilmiah Siswa, Jurnal Inkuiri 1 (2): 142-153.

Silaban, R., Siregar, S. H., Jahro, I. S., Situmorang, M., (2015), Pengaruh Model Problem Based Learning Terintegrasi Inkuiri Terbimbing Bermediakan Komputer terhadap Hasil Belajar dan Karakter Siswa SMA, Jurnal Pendidikan Kimia 7(2).

Silitonga, P. M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.

Slavin, R. S., (2009), Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, Nusa Media, Bandung.


(25)

63

Sudjana, N., (2005), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sudrajat, A., (2011), Mengapa Pendidikan Karakter, Jurnal Pendidikan Karakter 1(1): 47-58.

Sugihartono, Kartika, K. N., Harahap, F., Setiawati, F. A., dan Nurhayati, S. R., (2007), Psikologi Pendidikan, UNY Press, Yogyakarta.

Sunardi, (2011), Internet dalam Pembelajaran Bahasa Inggris, Seminar Nasional Teknologi & Komunikasi Terapan 2011.

Sunendar, T., (2007), Pemanfaatan Laboratorium Kimia Virtual, (On Line at www.lpmpjabar.go.id [diunduh tanggal 23 Desember 2015]).

Suparno, (2010), Pendidikan Inklusif untuk Anak Usia Dini, Jurnal Pendidikan Khusus 1(2): 1-17.

Suyanti, R.D., (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, Graha Ilmu, Yogyakarta.Trianto, (2007), Model-Model Pembelajaran Inovatif Konstruktif, Prestasi Pustaka, Jakarta

Suyatna, (2009), Efektifitas Penggunaan Software Platetec pada Pembelajaran Dinamika Bumi. (On Line at http://pustakailmiah.unila.ac.id. [diunduh tanggal 23 Desember 2015]).

Suyitno, I., Pengembangan Pendidikan Karakter dan Budaya Bangsa Berwawasan Kerifan Lokal, Jurnal Pendidikan Karakter 2(1): 1-13.

Syahrianda, M., (2014), Perbedaan Hasil Belajar, Berfikir Kritis, dan Kerjasama Siswa yang Dibelajarkan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Kooperatif Tipe Student Teams Achivement Divison pada Pokok Bahasan Stoikiometri, Skripsi, Universitas Negeri Medan, Medan.

Trianto, (2011), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktik, Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta.


(26)

64

Wasonowati, T.R.R., Redjeki.T., dan Ariani.D.S.R, (2014), Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Hukum-Hukum Dasar Kimia Ditinjau Dari Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia 3 (3): 66-75. Yuniarti, F., Dewi, P., Susanti, R., (2012), Pengembangan Virtual Laboratory sebagai

Media Pembelajaran Berbasis Komputer pada Materi Pembiakan Virus, UNNES Journal of Biology Education 1 (1): 27-35.

Yunianti, E. D., Sunarno, W., Haryono, (2012), Pembelajaran Kimia Menggunakan Inkuiri Terbimbing dengan Media Modul dan E-Learning Ditinjau dari Kemampuan Pemahaman Membaca dan Kemampuan Berpikir Abstrak, Jurnal Inkuiri 1 (2): 112-120.


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, perhitungan data serta pengujian hipotesis maka kesimpulan yang didapat adalah

1. Peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran problem based learning terintegrasi inkuiri terbimbing (I-PBL) sebesar 0,579 lebih tinggi daripada peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran problem based learning (PBL) sebesar 0,403 pada pokok bahasan titrasi asam basa menggunakan media virtual lab dan shared folder. 2. Nilai rata-rata sikap kerjasama siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran problem based learning terintegrasi inkuiri terbimbing (I-PBL) sebesar 69,815 lebih baik daripada nilai rata-rata sikap kerjasama siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran problem based learning (PBL) sebesar 58,889 pada pokok bahasan titrasi asam basa menggunakan media virtual lab dan shared folder. 5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti memiliki beberapa saran yaitu:

1. Dalam proses belajar mengajar hendaknya guru menggunakan model dan media yang sesuai dengan pokok bahasan yang sedang berjalan, hal ini dikarenakan pemilihan media dan model pembelajaran yang akan dapat meningkatkan hasil belajar dan karakter siswa serta psikomotornya.

2. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning Terintegrasi Inkuiri Terbimbing dengan menggunakan media virtual lab dan shared folder sangat baik digunakan pada pokok bahasan titrasi


(2)

asam basa karena mampu meningkatkan hasil belajar dan sikap kerjasama siswa.

3. Diperlukan observer lebih banyak agar dapat memberikan penilaian yang lebih matang terhadap pengamatan sikap kerjasama siswa. 4. Perlu dilakukan pengenalan yang baik sebelum penggunaan media

yang digunakan dalam proses pembelajaran.

5. Perlu dilakukan penelitian lebih dalam terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dan karakter siswa.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Amir, T., (2009), Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning: Bagaimana Pendidik Memberdayakan Pemelajar di Era Pengetahuan, Kencana, Jakarta.

Andriani, N., (2011), Efektivitas Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) pada Mata Pelajaran Fisika Pokok Bahasan Cahaya di Kelas VIII SMPN 2 Muara Padang, Prosiding Simposium Inovasi Pembelajaran dan Sains 2011, Bandung.

Arsyad, A. (2010), Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Ashar, H., (2011), Aplikasi Model Pembelajaran untuk Mendukung Proses Belajar Mengajar, Lentera Pendidikan 14 (2): 152-171.

Asiah, K., (2012), Pribadi Berkarakter dalam Menumbuhkan Kreativitas Diri, Jurnal Pelopor Pendidikan 3(1): 21-32.

Azizah, Utiya, (2004), Larutan Asam Dan Basa, Jakarta, Kemendikbud.

Djamarah, S. B., (2005), Guru dan Anak dalam Interaksi Edukatif, Rineka Cipta, Jakarta.

Duch, J.B (1995). Problem Based Learning in Physics : The Power of Student Teaching Student. (online at: http://www.udel.edu/pbl/cte/jan95-phys.html [23 Desember 2015]).

Gusti, (2014), Menkominfo: 270 Juta Pengguna Ponsel di Indonesia, (online at www.ugm.ac.id/id/berita/8876menkominfo:270.juta.pengguna.ponsel.di.indon esia (diakses pada 23 Desember 2015).

Hamalik, O., (2001), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.

Handini, T., (2008), Upaya Meningkatkan Pemahaman Matematika Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Silus Belajar (Learning Cycle), Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia.


(4)

Harjanti, (2008), Pemungutan Kurkumin Dari Kunyit (Curcuma Domestica Val) Dan Pemakaiannya Sebagai Indikator Analisis Volumetri, Jurnal Rekayasa Proses 2 (2).

Masidjo,I., (1995), Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di sekolah, Kanisius, Yogyakarta.

Milfayetty, S., Yus, A., Nuraini, Hutasuhut, E., dan Zulhaini, (2014), Psikologi Pendidikan, Program Pasca Sarjana Unimed.

Praptiwi, L., Sarwi, Handayani, L., (2012), Efektifitas Model Pembelajaran Eksperimen Inkuiri Terbimbing Berbantuan My Own Dictionary untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Unjuk Kerja Siswa SMP RSBI, UNNES Science Education Journal 1 (2): 86-95.

Saleh, K.F., Mohamed, A.M, dan Madkour, H, (2009), Developing virtual laboratory environment for engine education. International Journal of Arts and Sciences 3 (1):9-17.

Sanjaya, W., (2007), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Sayekti, I. C., Sarwanto, Suparmi, (2012), Pembelajaran IPA Menggunakan Pendekatan Inkuiri Terbimbing Melalui Metode Eksperimen dan Demonstrasi Ditinjau dari Kemampuan Analisis dan Sikap Ilmiah Siswa, Jurnal Inkuiri 1 (2): 142-153.

Silaban, R., Siregar, S. H., Jahro, I. S., Situmorang, M., (2015), Pengaruh Model Problem Based Learning Terintegrasi Inkuiri Terbimbing Bermediakan Komputer terhadap Hasil Belajar dan Karakter Siswa SMA, Jurnal Pendidikan Kimia 7(2).

Silitonga, P. M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.

Slavin, R. S., (2009), Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, Nusa Media, Bandung.


(5)

Sudjana, N., (2005), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sudrajat, A., (2011), Mengapa Pendidikan Karakter, Jurnal Pendidikan Karakter 1(1): 47-58.

Sugihartono, Kartika, K. N., Harahap, F., Setiawati, F. A., dan Nurhayati, S. R., (2007), Psikologi Pendidikan, UNY Press, Yogyakarta.

Sunardi, (2011), Internet dalam Pembelajaran Bahasa Inggris, Seminar Nasional Teknologi & Komunikasi Terapan 2011.

Sunendar, T., (2007), Pemanfaatan Laboratorium Kimia Virtual, (On Line at www.lpmpjabar.go.id [diunduh tanggal 23 Desember 2015]).

Suparno, (2010), Pendidikan Inklusif untuk Anak Usia Dini, Jurnal Pendidikan Khusus 1(2): 1-17.

Suyanti, R.D., (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, Graha Ilmu, Yogyakarta.Trianto, (2007), Model-Model Pembelajaran Inovatif Konstruktif, Prestasi Pustaka, Jakarta

Suyatna, (2009), Efektifitas Penggunaan Software Platetec pada Pembelajaran Dinamika Bumi. (On Line at http://pustakailmiah.unila.ac.id. [diunduh tanggal 23 Desember 2015]).

Suyitno, I., Pengembangan Pendidikan Karakter dan Budaya Bangsa Berwawasan Kerifan Lokal, Jurnal Pendidikan Karakter 2(1): 1-13.

Syahrianda, M., (2014), Perbedaan Hasil Belajar, Berfikir Kritis, dan Kerjasama Siswa yang Dibelajarkan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Kooperatif Tipe Student Teams Achivement Divison pada Pokok Bahasan Stoikiometri, Skripsi, Universitas Negeri Medan, Medan.

Trianto, (2011), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktik, Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta.


(6)

Wasonowati, T.R.R., Redjeki.T., dan Ariani.D.S.R, (2014), Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Hukum-Hukum Dasar Kimia Ditinjau Dari Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia 3 (3): 66-75. Yuniarti, F., Dewi, P., Susanti, R., (2012), Pengembangan Virtual Laboratory sebagai

Media Pembelajaran Berbasis Komputer pada Materi Pembiakan Virus, UNNES Journal of Biology Education 1 (1): 27-35.

Yunianti, E. D., Sunarno, W., Haryono, (2012), Pembelajaran Kimia Menggunakan Inkuiri Terbimbing dengan Media Modul dan E-Learning Ditinjau dari Kemampuan Pemahaman Membaca dan Kemampuan Berpikir Abstrak, Jurnal Inkuiri 1 (2): 112-120.


Dokumen yang terkait

Efektivitas Pelaksanaan Pembelajaran Fiqh Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

0 10 136

Pengaruh media animasi terhadap hasil belajar siswa pada konsep asam-basa terintegrasi nilai

0 9 177

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING ( PBL) TERINTEGRASI MEDIA PADA HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SISWA DALAM MATERI HIDROLISIS GARAM.

0 3 26

PENGARUH MEDIA VIRTUAL LAB BERBASIS CROCODILE CHEMISTRY PADA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SMA PADA POKOK BAHASAN TITRASI ASAM BASA.

7 47 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PJBL) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DAN MEDIA VIRTUAL PADA MATERI POKOK ASAM – BASA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA KELAS XI.

11 25 27

PERBEDAAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA YANG DIAJARKAN DENGAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MENGGUNAKAN REAL LAB DAN VIRTUAL CHEMLAB PADA MATERI TITRASI ASAM DAN BASA.

2 10 22

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) BERBANTUAN VIRTUAL IRYDIUM CHEMLAB PADA MATERI TITRASI ASAM-BASA.

6 13 23

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA HANDOUT TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN KIMIA PADAMATERI TITRASI ASAM BASA.

2 15 21

INOVASI MODEL INQURI TERBIMBING - PROBLEM BASED LEARNING (I-PBL) MENGGUNAKAN KOMBINASI MEDIA VIRTUAL DAN REAL LABORATORY PADA POKOK BAHASAN TITRASI ASAM BASA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SISWA.

0 2 16

laporan praktikum titrasi asam basa dan

2 2 18