PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) BERBANTUAN VIRTUAL IRYDIUM CHEMLAB PADA MATERI TITRASI ASAM-BASA.
PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN
MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INKUIRI
TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) BERBANTUAN
VIRTUAL IRYDIUM CHEMLAB PADA
MATERI TITRASI ASAM-BASA
Oleh:
Siti Rahmi
NIM 4122131028
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
ii
RIWAYAT HIDUP
Siti Rahmi dilahirkan di Kisaran pada tanggal 25 Mei 1994. Ayah
bernama Syayuti dan Ibu bernama Nuraisyah. Penulis merupakan anak kedua dari
5 bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk TK ABA XII dan lulus pada tahun
2000. Pada tahun 2000 penulis melanjutkan sekolah di SD Negeri 017106 dan
lulus pada tahun 2006. Kemudian penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 6
Kisaran dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah
di SMA Negeri 2 Kisaran hingga tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima
di Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan melalui jalur Bidik Misi.
iii
PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN
MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INKUIRI
TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) BERBANTUAN
VIRTUAL IRYDIUM CHEMLAB PADA
MATERI TITRASI ASAM-BASA
Siti Rahmi (4122131028)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kimia siswa
menggunakan model problem based learning (PBL) dan inkuiri terbimbing
(guided inquiry) berbantuan virtual IrYdium Chemlab pada materi titrasi asambasa. Teknik pengambilan sampel secara cluster random sampling, diperoleh
kelas XI IPA 5 sebagai kelas eksperimen I yang diajarkan dengan model PBL
menggunakan virtual IrYdium chemlab dan kelas XI IPA 6 sebagai kelas
eksperimen II yang diajarkan dengan model inkuiri terbimbing menggunakan
virtual IrYdium chemlab. Analisis data menggunakan uji t dua pihak pada taraf
signifikansi 5% dan dk = 58, dengan uji prasyarat normalitas dan homogenitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Terdapat perbedaan yang signifikan hasil
belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model problem based learning
(PBL) dibandingkan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) berbantuan virtual IrYdium
Chemlab pada materi titrasi asam-basa. Hal ini dilihat dari harga thitung < - ttabel (2,578 < - 2,0021).
Kata kunci: Hasil Belajar, Model PBL, Model Inkuiri Terbimbing, Media Virtual
IrYdium Chemlab
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahhirabbil A’lamin, Puji dan
syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar
Kimia Siswa Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) dan Inkuiri
Terbimbing (Guided Inquiry) Berbantuan Virtual IrYdium Chemlab pada Materi
Titrasi Asam-Basa”. Adapun penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada Bapak Dr. Muhammad Yusuf, M.Si sebagai dosen
pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu di tengah kesibukannya untuk
memberikan bimbingan, arahan, saran dan motivasi kepada penulis sejak awal
perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Jasmidi, M.Si, Ibu Dr. Destria
Roza, M.Si, dan Ibu Dewi Syafriani, S.Pd, M.Pd sebagai dosen penguji yang telah
memberikan masukan dan saran-saran demi perbaikan skripsi ini. Ucapan terima
kasih disampaikan kepada Bapak Drs. Bajoka Nainggolan, MS selaku dosen
pembimbing akademik dan kepada Bapak dan Ibu dosen staff pegawai jurusan
kimia yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama
perkuliahan. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Kepala Sekolah,
Wakil Kepala Sekolah, Staf Tata Usaha, Guru Kimia dan siswa/siswi kelas XI
IPA SMA Negeri 2 Kisaran yang telah banyak membantu penulis selama proses
penelitian berlangsung.
Terutama penulis ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada
sosok yang takkan lekang dari kalbu, yang selalu menjadi inspirasi dan motivasi
yang mengajarkan arti cinta, kebaikan, keikhlasan dan ketegaran dalam menjalani
hidup, sosok yang rela berkorban demi kebahagian penulis dan selalu mendo’akan
penulis disetiap sujudnya, yakni Ayahanda tercinta Syayuti dan Ibu tercinta
v
Nuraisyah. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada kakak tercinta Nurhayati
dan adik-adik tersayang Syawaluddin Syah Putra, Indah Rahmadani dan
Muhammad Taufik Kamil serta keluarga yang selalu memotivasi dan mendo’akan
penulis.
Terima kasih sebanyak-banyaknya penulis sampaikan untuk temanku Nur
Azizah, Maya Nandani, Djuwi Adiba, Febry Utami dan Lestari dan teman-teman
seperjuangan Kimia Dik B 2012 yang telah memotivasi dan mendukung penulis
dalam pengerjaan skripsi. Terkhusus untuk Dina, Ferina, Fanny, Diah, Mecy,
Dinda, Laila, Haryati, Ella, Syakir, Sartika yang telah memberi warna dan canda
dalam kehidupan, mengajarkan kedewasaan, arti persahabatan dan memberi
kebahagiaan dan setia menemani penulis dalam keadaan suka maupun duka.
Terima kasih juga untuk teman satu bimbingan Feni Naipospos, M. Dini Eka
Fahmi dan Debby yang selalu memberikan semangat berjuang kepada penulis.
Serta seluruh teman-teman yang tak mungkin penulis sebutkan satu-satu disini,
penulis ucapkan terima kasih.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi,
susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan,
Juli 2016
Penulis,
Siti Rahmi
NIM. 4122131028
vi
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
ix
Daftar Tabel
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Identifikasi Masalah
4
1.3 Batasan Masalah
4
1.4 Rumusan Masalah
5
1.5 Tujuan Penelitian
5
1.6 Manfaat Penelitian
5
1.7 Defenisi Operasional
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
7
2.1 Belajar
7
2.2 Hasil Belajar
7
2.3 Model Pembelajaran
8
2.4 Model Problem Based Learning (PBL)
9
2.4.1 Tujuan dan Karakteristik Model PBL
10
2.4.2 Langkah-Langkah Penerapan Model PBL
11
2.4.3 Kelebihan Model PBL
13
2.5 Model Pembelajaran Inkuiri
13
2.6 Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry)
14
2.6.1 Kelebihan Model Pembelajaran Inkuiri
15
vii
2.7 Metode Eksperimen
16
2.8 Media Pembelajaran
17
2.8.1 Fungsi Media Pembelajaran
18
2.9 Virtual Lab (Laboratorium Virtual)
19
2.10 IrYdium Chemistry Lab
20
2.11 Titrasi Asam-Basa
21
2.11.1 Cara Melakukan Titrasi
22
2.11.2 Rumus Umum Titrasi
22
2.11.3 Perubahan pH pada Reaksi Asam-Basa
23
2.12 Kerangka Konseptual
26
2.13 Hipotesis Penelitian
27
BAB III METODE PENELITIAN
29
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
29
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
29
3.3 Variabel Penelitian
29
3.3.1 Variabel Bebas
29
3.3.2 Variabel Terikat
30
3.3.3 Variabel Kontrol
30
3.4 Instrumen Penelitian
30
3.4.1 Validitas Tes
30
3.4.2 Reliabilitas Tes
31
3.4.3 Tingkat Kesukaran
31
3.4.4 Daya Pembeda Soal
32
3.4.5 Distruktor
33
3.5 Rancangan Penelitian
33
3.6 Prosedur Penelitian
34
3.7 Teknik Pengumpulan Data
37
3.8 Teknik Analisis Data
37
3.8.1 Menentukan Varians dan Standar Deviasi
37
3.8.2 Uji Normalitas Data
37
viii
3.8.3 Uji Homogenitas Data
38
3.8.4 Uji Hipotesis
38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Analisis Data Instrumen Penelitian
40
40
4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian
42
4.2.1 Hasil Belajar Siswa
42
4.3 Analisis Data Penelitian
44
4.3.1 Uji Normalitas
44
4.3.2 Uji Homogenitas
45
4.3.3 Uji Hipotesis
46
4.4 Pembahasan
47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
53
5.1 Kesimpulan
53
5.2 Saran
53
DAFTAR PUSTAKA
54
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Kurva titrasi asam kuat oleh basa kuat
23
Gambar 2.2
Kurva titrasi asam lemah oleh basa kuat
25
Gambar 2.3
Kurva titrasi basa lemah oleh basa kuat
26
Gambar 3.1
Diagram alir rencana penelitian
36
Gambar 4.1
Rata-rata hasil belajar siswa
44
Gambar 4.2
Kurva penolakan dan penerimaan Ho uji
46
dua pihak
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Sintaks pengajaran berdasarkan masalah
12
Tabel 2.2
Tahap pembelajaran inkuiri
15
Tabel 3.1
Kategori tingkat kesukaran butir tes
32
Tabel 3.2
Rancangan penelitian
34
Tabel 4.1
Rangkuman statistik deskriptif hasil belajar
43
siswa
Tabel 4.2
Hasil uji normalitas
45
Tabel 4.3
Hasil uji homogenitas
45
Tabel 4.4
Hasil uji hipotesis
46
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Silabus Pembelajaran
57
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
59
Lampiran 3
Kisi-Kisi Instrumen Tes (Sebelum Divalidasi)
77
Lampiran 4
Instrumen Tes Sebelum Divalidasi
96
Lampiran 5
Kunci Jawaban Instrumen Tes Sebelum
106
Divalidasi
Lampiran 6
Kisi-Kisi Instrumen Tes (Setelah Divalidasi)
107
Lampiran 7
Instrumen Tes Setelah Divalidasi
118
Lampiran 8
Kunci Jawaban Tes Setelah Divalidasi
124
Lampiran 9
Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 1
125
Lampiran 10
Jawaban Lembar Kerja Siswa Pertemuan 1
128
Lampiran 11
Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 2
131
Lampiran 12
Jawaban Lembar Kerja Siswa Pertemuan 2
133
Lampiran 13
Prosedur
140
Kerja
Titrasi
Asam-Basa
Menggunakan Virtual IrYdium Chemlab
Lampiran 14
Tabel Validasi Tes
149
Lampiran 15
Perhitungan Validasi Tes
150
Lampiran 16
Tabel Reliabilitas Tes
154
Lampiran 17
Perhitungan Reliabilitas Tes
155
Lampiran 18
Tabel Tingkat Kesukaran Butir Soal
157
Lampiran 19
Perhitungan Tingkat Kesukaran Butir Soal
158
Lampiran 20
Tabel Daya Beda Soal
160
Lampiran 21
Perhitungan Daya Beda Soal
161
Lampiran 22
Tabel Distraktor
163
Lampiran 23
Perhitungan Distraktor
165
Lampiran 24
Tabel Kesimpulan Analisis Instrumen
167
Lampiran 25
Tabel Data Nilai Pre-test dan Post-test Siswa
168
Lampiran 26
Perhitungan Rata-rata, Varians dan Standar
169
xii
Deviasi Hasil Belajar
Lampiran 27
Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa
172
Lampiran 28
Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Siswa
176
Lampiran 29
Pengujian Hipotesis
178
Lampiran 30
Pengujian Hipotesis Menggunakan SPSS
179
Lampiran 31
Tabel Varian dan Sandar Deviasi Pre-test dan
181
Post-test
Lampiran 32
Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment
183
Lampiran 33
Tabel Distribusi Chi Kuadrat
184
Lampiran 34
Tabel Distribusi Nilai F
185
Lampiran 35
Tabel Distribusi t
186
Lampiran 36
Jadwal Penelitian
187
Lampiran 37
Dokumentasi
188
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang semakin
pesat mendorong para pelaku pendidikan terutama guru untuk bekerja keras
memperbaiki proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran banyak komponen
yang mempengaruhi hasil belajar antara lain: bahan atau materi yang dipelajari,
strategi pembelajaran, metode pembelajaran yang dilakukan, siswa dan guru
sebagai subyek belajar serta media pembelajaran yang digunakan. Komponenkomponen tersebut saling terkait satu sama lain, sehingga melemahnya satu
komponen akan menghambat pencapaian tujuan pembelajaran secara optimal
(Trihatmo, dkk. 2012). Seiring dengan perkembangan dunia teknologi informasi
dewasa ini, para ahli berupaya mengembangkan berbagai media pembelajaran
berbasis komputer. Salah satunya media pembelajaran berbasis laboratorium
virtual, contohnya virtual IrYdium chemlab yang dapat digunakan dalam
pembelajaran titrasi asam-basa.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di SMA N 2 Kisaran,
diketahui bahwa dalam proses pembelajaran guru masih sering menggunakan
metode pembelajaran teacher centered artinya proses belajar yang masih berpusat
pada guru, sehingga siswa tidak ikut terlibat secara aktif dalam proses belajar
mengajar yang akhirnya berdampak pada hasil belajar kimia siswa yang rendah.
Selain itu, guru juga jarang menggunakan media pembelajaran dalam proses
pembelajaran. Wawancara lebih lanjut mengenai metode praktikum yang
diterapkan, ternyata tidak semua sub materi yang seharusnya dilakukan dengan
metode praktikum di laboratorium diterapkan kepada siswa. Hal ini terjadi karena
keterbatasan alat dan bahan di laboratorium sekolah.
Kimia adalah salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan
merupakan salah satu ilmu dasar terdiri dari fakta-fakta, konsep-konsep, prinsipprinsip, serta perhitungan yang memegang peranan penting, baik dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2
Namun kenyataannya, masih banyak ditemui permasalahan bahwa pelajaran kimia
menjadi mata pelajaran yang tidak disukai dan dianggap sulit di kalangan siswa
SMA (Assriyanto, dkk. 2014). Salah satu materi kimia semester genap pada kelas
XI IPA adalah titrasi asam-basa. Karakteristik materi titrasi asam-basa berisi
konsep-konsep, prinsip, rumus-rumus perhitungan serta eksperimen. Maka untuk
dapat memahami materi titrasi asam-basa, diperlukan analisis yang tinggi di
dalam membangun serta mengaitkan konsep-konsep yang diberikan. Oleh karena
itu, untuk membantu keaktifan berpikir dan bekerja dari para siswa diperlukan
suatu metode pembelajaran ilmiah.
Metode pembelajaran ilmiah memiliki beberapa model yang disesuaikan
dengan tingkat kesulitan dan karakteristik materi serta kondisi siswa, sehingga
pembelajaran ilmiah dapat diterapkan dengan model pembelajaran berlandaskan
paradigma konstruktivisme. Melalui kegiatan pembelajaran konstruktivisme,
siswa mencari dan membangun sendiri informasi dari sesuatu yang dipelajari
sehingga proses belajar bukan sekedar kegiatan memindahkan pengetahuan dari
guru ke siswa, tetapi merupakan kegiatan yang membangkitkan keaktifan dan
memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya (Wasonowati, dkk.
2014).
Ada beberapa jenis model pembelajaran ilmiah yang berlandaskan pada
teori konstruktivisme yang dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran titrasi
asam-basa diantaranya adalah model problem based learning (PBL). Problem
Based Learning (PBL) merupakan salah satu metode pembelajaran yang
berdasarkan pada kontruktivis suatu masalah yang ada di kehidupan nyata dan
dapat dilaksanakan secara kooperatif. Dari masalah tersebut siswa dirangsang
untuk mempelajari masalah berdasarkan pada pengetahuan dan pengalaman
belajar sehingga akan memudahkan siswa untuk membentuk pengetahuan dan
pengalaman baru. Dalam PBL, pembelajarannya lebih mengutamakan proses
belajar, dimana tugas guru harus memfokuskan diri untuk membantu siswa,
mencapai keterampilan mengarahkan diri (Fadliana, dkk. 2013).
Selain model problem based learning (PBL), inkuiri terbimbing (guided
inquiry) juga merupakan salah satu model pembelajaran ilmiah yang berlandaskan
3
pada konstruktivisme yang dapat diterapkan pada kegiatan pembelajaran titrasi
asam-basa. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model yang efektif
membantu guru dalam memotivasi siswa untuk mengajukan pertanyaan yang
merupakan bagian penting dari pembelajaran berbasis penyelidikan. Selain itu
dengan model ini dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa, mengembangkan
kemampuan intelektual, keterampilan berpikir siswa dan meningkatkan prestasi
belajar siswa (Setyowati, dkk. 2015).
Selain dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat, untuk
menciptakan suasana pembelajaran yang menarik bagi siswa juga diperlukan
media pembelajaran. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk
materi titrasi asam basa yaitu laboratorium virtual (virtual lab). Laboratorium
virtual dapat digunakan untuk mendukung sistem praktikum yang berjalan secara
konvensional dan juga memberikan visualisasi bagaimana praktikum itu
dilakukan. Serta mengatasi kendala-kendala yang menjadikan kegiatan praktikum
sulit untuk dilakukan. Sehingga percobaan-percobaan materi kimia yang tidak
dapat dilakukan di laboratorium nyata karena keterbatasan alat dan bahan dapat
dilakukan dengan laboratorium virtual (Rahayu, 2014). Dalam penelitian ini yang
digunakan adalah virtual IrYdium Chemlab.
Beberapa penelitian terdahulu telah menunjukkan keefektifan model
pembelajaran problem based learning (PBL) dengan inkuiri terbimbing.
Berdasarkan hasil penelitian Trihatmo, dkk. (2012) menyimpulkan bahwa
penggunaan model problem based learning (PBL) pada materi larutan penyangga
dan hidrolisis garam dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Senada dengan
penelitian sebelumnya, Dewi, dkk. (2013) dan Pratiwi, dkk. (2014) dalam
penelitiannya menyimpulkan bahwa pelaksanaan model pembelajaran problem
based learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Penelitian terhadap model inkuiri terbimbing oleh Mintania, dkk. (2012)
dan Argandhi, dkk. (2013) menyimpulkan bahwa penerapan model inkuiri
terbimbing dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar kimia
siswa. Senada dengan penelitian sebelumnya, Yulianingsih dan Hadisaputro,
4
(2013), juga menyimpulkan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing efektif
dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Menggunakan Model
Problem Based Learning (PBL) dan Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry)
Berbantuan Virtual IrYdium Chemlab pada Materi Titrasi Asam-Basa”.
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi
masalah-masalah sebagai berikut:
1. Siswa beranggapan bahwa kimia adalah pelajaran yang sulit dan tidak
menarik.
2. Model pembelajaran yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar
kurang bervariasi.
3. Hasil belajar kimia siswa masih rendah.
4. Metode yang digunakan guru dalam mengajar kurang tepat.
5. Media pembelajaran yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar
kurang bervariasi.
1.3
Batasan Masalah
Untuk memfokuskan permasalahan, maka masalah yang diteliti pada
penelitian ini dibatasi pada:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model problem based
learning (PBL) dan model pembelajaran inkuiri terbimbing (guided
inquiry).
2. Media yang digunakan adalah laboratorium virtual menggunakan software
IrYdium Chemlab.
3. Materi yang diajarkan adalah materi titrasi asam-basa.
4. Hasil belajar yang dilihat pada penelitian ini adalah hasil belajar dalam
ranah kognitif.
5
5. Subjek penelitian dibatasi pada siswa kelas XI IPA SMA N 2 Kisaran
Tahun Ajaran 2015/2016.
1.4
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang diuraikan diatas,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah terdapat perbedaan
yang signifikan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan menggunakan model
problem based learning (PBL) dan inkuiri terbimbing (guided inquiry) berbantuan
virtual IrYdium Chemlab pada materi titrasi asam-basa?”
1.5
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah: “Untuk mengetahui perbedaan
yang signifikan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan menggunakan model
problem based learning (PBL) dan inkuiri terbimbing (guided inquiry) berbantuan
virtual IrYdium chemlab pada materi titrasi asam basa”.
1.6
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini secara umum
dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Bagi siswa, dapat memberikan motivasi siswa, melatih keterampilan siswa,
mengembangkan sikap kritis dan dapat meningkatkan minat serta hasil
belajar kimia siswa.
2. Bagi guru, dapat dijadikan sebagai masukan serta bahan pertimbangan
dalam memilih model pembelajaran yang efektif dan inovatif dalam proses
belajar mengajar.
3. Bagi sekolah, sebagai sumbangan pemikiran dalam perbaikan pengajaran
serta referensi untuk bahan pertimbangan agar penggunaan model dan
media pembelajaran yang diterapkan di sekolah lebih bervariasi.
4. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan masukan dalam melakukan
penelitian selanjutnya.
6
1.7
Defenisi Operasional
Adapun defenisi operasional dalam penelitian ini adalah:
1. Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa yang diperoleh
setelah melewati proses belajar mengajar, yang setiap akhir proses tersebut
diakhiri dengan evaluasi. Dari evaluasi tersebut dapat dilihat sudah sampai
mana kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran.
2. Model problem based learning (PBL) atau pembelajaran berbasis masalah
adalah strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa, dimana siswa dituntut
untuk aktif bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk memecahkan
masalah yang diberikan.
3. Model pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) adalah strategi yang
berpusat pada siswa, siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil dengan
peran individu untuk memastikan bahwa semua siswa terlibat penuh dalam
proses pembelajaran.
4. Laboratorium virtual adalah serangkaian alat-alat laboratorium yang berbentuk
perangkat lunak (software) komputer, yang dioperasikan dengan komputer dan
dapat mensimulasikan kegiatan di laboratorium seakan-akan pengguna berada
pada laboratorium sebenarnya.
5. Titrasi asam basa merupakan salah satu materi di kelas XI IPA SMA pada
Semester Genap yang membahas tentang penentuan indikator yang sesuai
dalam titrasi asam-basa, prinsip titrasi dan penentuan kadar zat.
53
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5. 1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,
peneliti memperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil
belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model problem based learning
(PBL) dibandingkan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) berbantuan virtual IrYdium
Chemlab pada materi titrasi asam-basa.
5. 2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas
maka peneliti menyarankan hal-hal berikut:
1. Dalam proses pembelajaran untuk mendapatkan hasil belajar kimia siswa yang
lebih baik, diharapkan kepada guru bidang studi kimia dapat menggunakan
model pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) menggunakan virtual
IrYdium Chemlab sebagai model dan media alternatif, karena model dan
media ini telah terbukti dapat memaksimalkan hasil belajar siswa.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut, disarankan
mengadakan penelitian dengan meninjau hasil belajar ranah afektif dan
psikomotorik.
54
DAFTAR PUSTAKA
Adawiyah, A., Trisianingrum dan Suhardi, E., (2014), Pengaruh Model
Pembelajaran Inquiry Terbimbing dengan Problem Based Learning (PBL)
Terhadap Hasil Belajar IPA Kelas VII Di SMP N 2 Cibinong, e-Jurnal
Universitas Pakuan, diakses Juni 2016
Argandi, R., Martini, K.S., dan Saputro, A.N.C., (2013), Pembelajaran Kimia
Dengan Metode Inquiry Terbimbing Dilengkapi Kegiatan Laboratorium Real
Dan Virtual Pada Pokok Bahasan Pemisahan Campuran, Jurnal Pendidikan
Kimia (JPK) 2 (2) : 44-49
Assriyanto, K. E., Sukardjo, J. S., dan Saputro, S., (2014), Pengaruh Model
Pembelajaran Berbasis Masalah Melalui Metode Eksperimen dan Inkuiri
Terbimbing Ditinjau dari Kreativitas Siswa pada Materi Larutan Penyangga
di SMA N 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia
(JPK) 3 (3) : 89-97
Chemcollective,
(2006),
Virtual
IrYdium
Chemistry
http://www.chemcollective.org/vlab/vlab.php diakses 28 Januari 2016
Lab,
Dahar, R.W., (2006), Teori – Teori Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Erlangga,
Jakarta
Dewi, R. S., Haryono dan Utomo, S. B., (2013), Upaya Peningkatan Interaksi
Sosial dan Prestasi Belajar Siswa dengan Problem Based Learning pada
Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Sistem Koloid di SMA N 5 Surakarta
Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia 2 (1) : 15-20
Djamarah, S. B., dan Zain, A., (2010), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta,
Jakarta
Fadliana, H.N., Redjeki, T., dan Nurhayati N.D., (2013), Studi Komparasi
Penggunaan Metode PBL (Problem Based Learning) Dilengkapi Dengan
Macromedia Flash dan LKS (Lembar Kerja Siswa) Terhadap Prestasi Belajar
Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Materi Asam, Basa Dan Garam Kelas
VII SMP Negeri 1 Jaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal
Pendidikan Kimia 2 (3): 158-165
Hamdani, (2011), Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung
Harnanto A., dan Ruminten, (2009), Kimia untuk SMA/MA Kelas XI, Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
55
Huda, M., (2014), Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-Isu Metodis
dan Paradigmatis, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Istiani, W., Asrial, dan Hasibuan, M.H.E., (2014), Pengaruh Penggunaan
Laboratorium Virtual Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Sifat Koligatif
Larutan di SMA Negeri 11 Tebo, Laporan Hasil Penelitian, FKIP Universitas
Jambi
Justiana, S., dan Muchtaridi, Chemistry for Senior High School Year XI,
Yudhistira, Jakarta
Karli, H., (2012), Model Pembelajaran untuk Mengembangkan Keterampilan
Berpikir, Jurnal Pendidikan Penabur 18 : 56 – 66
Maulana, P., (2013), Kurva Titrasi Asam dan Basa Lemah Kuat, Titik Ekuivalen,
Contoh
Soal,
Pembahasan,
Kimia,
http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/07/kurva-titrasi-asam-dan-basa-lemahkuat.html akses Januari 2016
Mintania, F., Su’aidy, M., dan Dasna, I W., (2013), Penerapan Metode Inkuiri
Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Sikap Ilmiah Siswa Kelas
XI IPA Semester II SMA Negeri 5 Malang pada Materi Pokok Koloid, Jurnal
Pendidikan Kimia Universitas Negeri Malang 2 (1) : 55-63
Nur,
D.,
(2013),
Problem
Based
Learning
(PBL),
http://pgsdvita.blogspot.co.id/2013/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html akses Januari 2016
Nurrokhmah, I.E., dan Sunarto, W., (2013), Pengaruh Penerapan Virtual Labs
Berbasis Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Kimia, Unnes Journal Chemistry in
Education 2 (1) : 200-207
Pratiwi, Y., Redjeki, T., dan Masykuri, M., (2014), Pelaksanaan Model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada Materi Redoks Kelas X
SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan
Kimia 3 (3) : 40-48
Rahayu, S. U., (2014), Pengaruh Media Laboratorium Virtual dalam Pembelajaran
Larutan Penyangga terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA N 8
Muaro Jambi, Karya Ilmiah, FKIP Universitas Jambi, Jambi
Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran Berotientasi Standar Proses
Pendidikan, Penerbit Kencana Prenada Media, Jakarta
Sardiman, (2011), Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Press, Jakarta
56
Setyowati, H., Nugroho, A., dan Agustina, W., (2015), Penerapan Model Inkuiri
Terbimbing (Guided Inquiry) Dilengkapi LKS untuk Meningkatkan Aktivitas
dan Prestasi Belajar Siswa pada Materi Pokok Kelarutan dan Hasil kali
Kelarutan Kelas XI MIA SMA Negeri 1 Banyudono Tahun Pelajaran
2014/2015, Jurnal Pendidikan Kimia, 4 (4): 54 – 60
Silitonga, P. M., (2011), Statistika : Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA
Unimed, Unimed
Silitonga, P.M., (2013), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA Unimed,
Medan
Suprijono, A., (2010), Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta
Suyanti, R. D., (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, Graha Ilmu, Yogyakarta
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta
Trihatmo, A., Soeprodjo, Widodo, A. T., (2012), Penggunaan Model Problem
Based Learning pada Materi Larutan Penyangga dan Hidrolisis, Chemistry in
Education 1 (1) : 7-1
Utami, B., Nugroho, A., Mahardiani, L., Yamtinah, S., dan Mulyani, B., (2009),
Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Program Ilmu Alam, Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
Wasonowati, R. R. T., Redjeki, T., dan Ariani, S. R.D., (2014), Penerapan Model
Problem Based Learning (PBL) pada Pembelajaran Hukum-Hukum Dasar
Kimia Ditinjau dari Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA SMA
Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia
(JPK) 3 (3) : 66-75
Winata, D. E., Suyatna, A., dan Yulianti, D., (2013), Perbedaan Hasil Belajar IPA
Melalui Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan PBL dengan Kemampuan
Awal pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Gunung Terang Bandar Lampung,
Jurnal Teknologi Informasi Komunikasi Pendidikan 1 (3)
Yulianingsih, U., dan Hadisaputro, S., (2013), Keefektifan Pendekatan Student
Centered Learning Dengan Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar, Journal Chemistry In Education 2 (2) : 149-155
MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INKUIRI
TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) BERBANTUAN
VIRTUAL IRYDIUM CHEMLAB PADA
MATERI TITRASI ASAM-BASA
Oleh:
Siti Rahmi
NIM 4122131028
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
ii
RIWAYAT HIDUP
Siti Rahmi dilahirkan di Kisaran pada tanggal 25 Mei 1994. Ayah
bernama Syayuti dan Ibu bernama Nuraisyah. Penulis merupakan anak kedua dari
5 bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk TK ABA XII dan lulus pada tahun
2000. Pada tahun 2000 penulis melanjutkan sekolah di SD Negeri 017106 dan
lulus pada tahun 2006. Kemudian penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 6
Kisaran dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah
di SMA Negeri 2 Kisaran hingga tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima
di Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan melalui jalur Bidik Misi.
iii
PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN
MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INKUIRI
TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) BERBANTUAN
VIRTUAL IRYDIUM CHEMLAB PADA
MATERI TITRASI ASAM-BASA
Siti Rahmi (4122131028)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kimia siswa
menggunakan model problem based learning (PBL) dan inkuiri terbimbing
(guided inquiry) berbantuan virtual IrYdium Chemlab pada materi titrasi asambasa. Teknik pengambilan sampel secara cluster random sampling, diperoleh
kelas XI IPA 5 sebagai kelas eksperimen I yang diajarkan dengan model PBL
menggunakan virtual IrYdium chemlab dan kelas XI IPA 6 sebagai kelas
eksperimen II yang diajarkan dengan model inkuiri terbimbing menggunakan
virtual IrYdium chemlab. Analisis data menggunakan uji t dua pihak pada taraf
signifikansi 5% dan dk = 58, dengan uji prasyarat normalitas dan homogenitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Terdapat perbedaan yang signifikan hasil
belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model problem based learning
(PBL) dibandingkan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) berbantuan virtual IrYdium
Chemlab pada materi titrasi asam-basa. Hal ini dilihat dari harga thitung < - ttabel (2,578 < - 2,0021).
Kata kunci: Hasil Belajar, Model PBL, Model Inkuiri Terbimbing, Media Virtual
IrYdium Chemlab
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahhirabbil A’lamin, Puji dan
syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar
Kimia Siswa Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) dan Inkuiri
Terbimbing (Guided Inquiry) Berbantuan Virtual IrYdium Chemlab pada Materi
Titrasi Asam-Basa”. Adapun penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada Bapak Dr. Muhammad Yusuf, M.Si sebagai dosen
pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu di tengah kesibukannya untuk
memberikan bimbingan, arahan, saran dan motivasi kepada penulis sejak awal
perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Jasmidi, M.Si, Ibu Dr. Destria
Roza, M.Si, dan Ibu Dewi Syafriani, S.Pd, M.Pd sebagai dosen penguji yang telah
memberikan masukan dan saran-saran demi perbaikan skripsi ini. Ucapan terima
kasih disampaikan kepada Bapak Drs. Bajoka Nainggolan, MS selaku dosen
pembimbing akademik dan kepada Bapak dan Ibu dosen staff pegawai jurusan
kimia yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama
perkuliahan. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Kepala Sekolah,
Wakil Kepala Sekolah, Staf Tata Usaha, Guru Kimia dan siswa/siswi kelas XI
IPA SMA Negeri 2 Kisaran yang telah banyak membantu penulis selama proses
penelitian berlangsung.
Terutama penulis ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada
sosok yang takkan lekang dari kalbu, yang selalu menjadi inspirasi dan motivasi
yang mengajarkan arti cinta, kebaikan, keikhlasan dan ketegaran dalam menjalani
hidup, sosok yang rela berkorban demi kebahagian penulis dan selalu mendo’akan
penulis disetiap sujudnya, yakni Ayahanda tercinta Syayuti dan Ibu tercinta
v
Nuraisyah. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada kakak tercinta Nurhayati
dan adik-adik tersayang Syawaluddin Syah Putra, Indah Rahmadani dan
Muhammad Taufik Kamil serta keluarga yang selalu memotivasi dan mendo’akan
penulis.
Terima kasih sebanyak-banyaknya penulis sampaikan untuk temanku Nur
Azizah, Maya Nandani, Djuwi Adiba, Febry Utami dan Lestari dan teman-teman
seperjuangan Kimia Dik B 2012 yang telah memotivasi dan mendukung penulis
dalam pengerjaan skripsi. Terkhusus untuk Dina, Ferina, Fanny, Diah, Mecy,
Dinda, Laila, Haryati, Ella, Syakir, Sartika yang telah memberi warna dan canda
dalam kehidupan, mengajarkan kedewasaan, arti persahabatan dan memberi
kebahagiaan dan setia menemani penulis dalam keadaan suka maupun duka.
Terima kasih juga untuk teman satu bimbingan Feni Naipospos, M. Dini Eka
Fahmi dan Debby yang selalu memberikan semangat berjuang kepada penulis.
Serta seluruh teman-teman yang tak mungkin penulis sebutkan satu-satu disini,
penulis ucapkan terima kasih.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi,
susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan,
Juli 2016
Penulis,
Siti Rahmi
NIM. 4122131028
vi
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
ix
Daftar Tabel
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Identifikasi Masalah
4
1.3 Batasan Masalah
4
1.4 Rumusan Masalah
5
1.5 Tujuan Penelitian
5
1.6 Manfaat Penelitian
5
1.7 Defenisi Operasional
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
7
2.1 Belajar
7
2.2 Hasil Belajar
7
2.3 Model Pembelajaran
8
2.4 Model Problem Based Learning (PBL)
9
2.4.1 Tujuan dan Karakteristik Model PBL
10
2.4.2 Langkah-Langkah Penerapan Model PBL
11
2.4.3 Kelebihan Model PBL
13
2.5 Model Pembelajaran Inkuiri
13
2.6 Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry)
14
2.6.1 Kelebihan Model Pembelajaran Inkuiri
15
vii
2.7 Metode Eksperimen
16
2.8 Media Pembelajaran
17
2.8.1 Fungsi Media Pembelajaran
18
2.9 Virtual Lab (Laboratorium Virtual)
19
2.10 IrYdium Chemistry Lab
20
2.11 Titrasi Asam-Basa
21
2.11.1 Cara Melakukan Titrasi
22
2.11.2 Rumus Umum Titrasi
22
2.11.3 Perubahan pH pada Reaksi Asam-Basa
23
2.12 Kerangka Konseptual
26
2.13 Hipotesis Penelitian
27
BAB III METODE PENELITIAN
29
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
29
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
29
3.3 Variabel Penelitian
29
3.3.1 Variabel Bebas
29
3.3.2 Variabel Terikat
30
3.3.3 Variabel Kontrol
30
3.4 Instrumen Penelitian
30
3.4.1 Validitas Tes
30
3.4.2 Reliabilitas Tes
31
3.4.3 Tingkat Kesukaran
31
3.4.4 Daya Pembeda Soal
32
3.4.5 Distruktor
33
3.5 Rancangan Penelitian
33
3.6 Prosedur Penelitian
34
3.7 Teknik Pengumpulan Data
37
3.8 Teknik Analisis Data
37
3.8.1 Menentukan Varians dan Standar Deviasi
37
3.8.2 Uji Normalitas Data
37
viii
3.8.3 Uji Homogenitas Data
38
3.8.4 Uji Hipotesis
38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Analisis Data Instrumen Penelitian
40
40
4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian
42
4.2.1 Hasil Belajar Siswa
42
4.3 Analisis Data Penelitian
44
4.3.1 Uji Normalitas
44
4.3.2 Uji Homogenitas
45
4.3.3 Uji Hipotesis
46
4.4 Pembahasan
47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
53
5.1 Kesimpulan
53
5.2 Saran
53
DAFTAR PUSTAKA
54
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Kurva titrasi asam kuat oleh basa kuat
23
Gambar 2.2
Kurva titrasi asam lemah oleh basa kuat
25
Gambar 2.3
Kurva titrasi basa lemah oleh basa kuat
26
Gambar 3.1
Diagram alir rencana penelitian
36
Gambar 4.1
Rata-rata hasil belajar siswa
44
Gambar 4.2
Kurva penolakan dan penerimaan Ho uji
46
dua pihak
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Sintaks pengajaran berdasarkan masalah
12
Tabel 2.2
Tahap pembelajaran inkuiri
15
Tabel 3.1
Kategori tingkat kesukaran butir tes
32
Tabel 3.2
Rancangan penelitian
34
Tabel 4.1
Rangkuman statistik deskriptif hasil belajar
43
siswa
Tabel 4.2
Hasil uji normalitas
45
Tabel 4.3
Hasil uji homogenitas
45
Tabel 4.4
Hasil uji hipotesis
46
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Silabus Pembelajaran
57
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
59
Lampiran 3
Kisi-Kisi Instrumen Tes (Sebelum Divalidasi)
77
Lampiran 4
Instrumen Tes Sebelum Divalidasi
96
Lampiran 5
Kunci Jawaban Instrumen Tes Sebelum
106
Divalidasi
Lampiran 6
Kisi-Kisi Instrumen Tes (Setelah Divalidasi)
107
Lampiran 7
Instrumen Tes Setelah Divalidasi
118
Lampiran 8
Kunci Jawaban Tes Setelah Divalidasi
124
Lampiran 9
Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 1
125
Lampiran 10
Jawaban Lembar Kerja Siswa Pertemuan 1
128
Lampiran 11
Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 2
131
Lampiran 12
Jawaban Lembar Kerja Siswa Pertemuan 2
133
Lampiran 13
Prosedur
140
Kerja
Titrasi
Asam-Basa
Menggunakan Virtual IrYdium Chemlab
Lampiran 14
Tabel Validasi Tes
149
Lampiran 15
Perhitungan Validasi Tes
150
Lampiran 16
Tabel Reliabilitas Tes
154
Lampiran 17
Perhitungan Reliabilitas Tes
155
Lampiran 18
Tabel Tingkat Kesukaran Butir Soal
157
Lampiran 19
Perhitungan Tingkat Kesukaran Butir Soal
158
Lampiran 20
Tabel Daya Beda Soal
160
Lampiran 21
Perhitungan Daya Beda Soal
161
Lampiran 22
Tabel Distraktor
163
Lampiran 23
Perhitungan Distraktor
165
Lampiran 24
Tabel Kesimpulan Analisis Instrumen
167
Lampiran 25
Tabel Data Nilai Pre-test dan Post-test Siswa
168
Lampiran 26
Perhitungan Rata-rata, Varians dan Standar
169
xii
Deviasi Hasil Belajar
Lampiran 27
Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa
172
Lampiran 28
Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Siswa
176
Lampiran 29
Pengujian Hipotesis
178
Lampiran 30
Pengujian Hipotesis Menggunakan SPSS
179
Lampiran 31
Tabel Varian dan Sandar Deviasi Pre-test dan
181
Post-test
Lampiran 32
Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment
183
Lampiran 33
Tabel Distribusi Chi Kuadrat
184
Lampiran 34
Tabel Distribusi Nilai F
185
Lampiran 35
Tabel Distribusi t
186
Lampiran 36
Jadwal Penelitian
187
Lampiran 37
Dokumentasi
188
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang semakin
pesat mendorong para pelaku pendidikan terutama guru untuk bekerja keras
memperbaiki proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran banyak komponen
yang mempengaruhi hasil belajar antara lain: bahan atau materi yang dipelajari,
strategi pembelajaran, metode pembelajaran yang dilakukan, siswa dan guru
sebagai subyek belajar serta media pembelajaran yang digunakan. Komponenkomponen tersebut saling terkait satu sama lain, sehingga melemahnya satu
komponen akan menghambat pencapaian tujuan pembelajaran secara optimal
(Trihatmo, dkk. 2012). Seiring dengan perkembangan dunia teknologi informasi
dewasa ini, para ahli berupaya mengembangkan berbagai media pembelajaran
berbasis komputer. Salah satunya media pembelajaran berbasis laboratorium
virtual, contohnya virtual IrYdium chemlab yang dapat digunakan dalam
pembelajaran titrasi asam-basa.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di SMA N 2 Kisaran,
diketahui bahwa dalam proses pembelajaran guru masih sering menggunakan
metode pembelajaran teacher centered artinya proses belajar yang masih berpusat
pada guru, sehingga siswa tidak ikut terlibat secara aktif dalam proses belajar
mengajar yang akhirnya berdampak pada hasil belajar kimia siswa yang rendah.
Selain itu, guru juga jarang menggunakan media pembelajaran dalam proses
pembelajaran. Wawancara lebih lanjut mengenai metode praktikum yang
diterapkan, ternyata tidak semua sub materi yang seharusnya dilakukan dengan
metode praktikum di laboratorium diterapkan kepada siswa. Hal ini terjadi karena
keterbatasan alat dan bahan di laboratorium sekolah.
Kimia adalah salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan
merupakan salah satu ilmu dasar terdiri dari fakta-fakta, konsep-konsep, prinsipprinsip, serta perhitungan yang memegang peranan penting, baik dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2
Namun kenyataannya, masih banyak ditemui permasalahan bahwa pelajaran kimia
menjadi mata pelajaran yang tidak disukai dan dianggap sulit di kalangan siswa
SMA (Assriyanto, dkk. 2014). Salah satu materi kimia semester genap pada kelas
XI IPA adalah titrasi asam-basa. Karakteristik materi titrasi asam-basa berisi
konsep-konsep, prinsip, rumus-rumus perhitungan serta eksperimen. Maka untuk
dapat memahami materi titrasi asam-basa, diperlukan analisis yang tinggi di
dalam membangun serta mengaitkan konsep-konsep yang diberikan. Oleh karena
itu, untuk membantu keaktifan berpikir dan bekerja dari para siswa diperlukan
suatu metode pembelajaran ilmiah.
Metode pembelajaran ilmiah memiliki beberapa model yang disesuaikan
dengan tingkat kesulitan dan karakteristik materi serta kondisi siswa, sehingga
pembelajaran ilmiah dapat diterapkan dengan model pembelajaran berlandaskan
paradigma konstruktivisme. Melalui kegiatan pembelajaran konstruktivisme,
siswa mencari dan membangun sendiri informasi dari sesuatu yang dipelajari
sehingga proses belajar bukan sekedar kegiatan memindahkan pengetahuan dari
guru ke siswa, tetapi merupakan kegiatan yang membangkitkan keaktifan dan
memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya (Wasonowati, dkk.
2014).
Ada beberapa jenis model pembelajaran ilmiah yang berlandaskan pada
teori konstruktivisme yang dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran titrasi
asam-basa diantaranya adalah model problem based learning (PBL). Problem
Based Learning (PBL) merupakan salah satu metode pembelajaran yang
berdasarkan pada kontruktivis suatu masalah yang ada di kehidupan nyata dan
dapat dilaksanakan secara kooperatif. Dari masalah tersebut siswa dirangsang
untuk mempelajari masalah berdasarkan pada pengetahuan dan pengalaman
belajar sehingga akan memudahkan siswa untuk membentuk pengetahuan dan
pengalaman baru. Dalam PBL, pembelajarannya lebih mengutamakan proses
belajar, dimana tugas guru harus memfokuskan diri untuk membantu siswa,
mencapai keterampilan mengarahkan diri (Fadliana, dkk. 2013).
Selain model problem based learning (PBL), inkuiri terbimbing (guided
inquiry) juga merupakan salah satu model pembelajaran ilmiah yang berlandaskan
3
pada konstruktivisme yang dapat diterapkan pada kegiatan pembelajaran titrasi
asam-basa. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model yang efektif
membantu guru dalam memotivasi siswa untuk mengajukan pertanyaan yang
merupakan bagian penting dari pembelajaran berbasis penyelidikan. Selain itu
dengan model ini dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa, mengembangkan
kemampuan intelektual, keterampilan berpikir siswa dan meningkatkan prestasi
belajar siswa (Setyowati, dkk. 2015).
Selain dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat, untuk
menciptakan suasana pembelajaran yang menarik bagi siswa juga diperlukan
media pembelajaran. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk
materi titrasi asam basa yaitu laboratorium virtual (virtual lab). Laboratorium
virtual dapat digunakan untuk mendukung sistem praktikum yang berjalan secara
konvensional dan juga memberikan visualisasi bagaimana praktikum itu
dilakukan. Serta mengatasi kendala-kendala yang menjadikan kegiatan praktikum
sulit untuk dilakukan. Sehingga percobaan-percobaan materi kimia yang tidak
dapat dilakukan di laboratorium nyata karena keterbatasan alat dan bahan dapat
dilakukan dengan laboratorium virtual (Rahayu, 2014). Dalam penelitian ini yang
digunakan adalah virtual IrYdium Chemlab.
Beberapa penelitian terdahulu telah menunjukkan keefektifan model
pembelajaran problem based learning (PBL) dengan inkuiri terbimbing.
Berdasarkan hasil penelitian Trihatmo, dkk. (2012) menyimpulkan bahwa
penggunaan model problem based learning (PBL) pada materi larutan penyangga
dan hidrolisis garam dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Senada dengan
penelitian sebelumnya, Dewi, dkk. (2013) dan Pratiwi, dkk. (2014) dalam
penelitiannya menyimpulkan bahwa pelaksanaan model pembelajaran problem
based learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Penelitian terhadap model inkuiri terbimbing oleh Mintania, dkk. (2012)
dan Argandhi, dkk. (2013) menyimpulkan bahwa penerapan model inkuiri
terbimbing dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar kimia
siswa. Senada dengan penelitian sebelumnya, Yulianingsih dan Hadisaputro,
4
(2013), juga menyimpulkan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing efektif
dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Menggunakan Model
Problem Based Learning (PBL) dan Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry)
Berbantuan Virtual IrYdium Chemlab pada Materi Titrasi Asam-Basa”.
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi
masalah-masalah sebagai berikut:
1. Siswa beranggapan bahwa kimia adalah pelajaran yang sulit dan tidak
menarik.
2. Model pembelajaran yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar
kurang bervariasi.
3. Hasil belajar kimia siswa masih rendah.
4. Metode yang digunakan guru dalam mengajar kurang tepat.
5. Media pembelajaran yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar
kurang bervariasi.
1.3
Batasan Masalah
Untuk memfokuskan permasalahan, maka masalah yang diteliti pada
penelitian ini dibatasi pada:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model problem based
learning (PBL) dan model pembelajaran inkuiri terbimbing (guided
inquiry).
2. Media yang digunakan adalah laboratorium virtual menggunakan software
IrYdium Chemlab.
3. Materi yang diajarkan adalah materi titrasi asam-basa.
4. Hasil belajar yang dilihat pada penelitian ini adalah hasil belajar dalam
ranah kognitif.
5
5. Subjek penelitian dibatasi pada siswa kelas XI IPA SMA N 2 Kisaran
Tahun Ajaran 2015/2016.
1.4
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang diuraikan diatas,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah terdapat perbedaan
yang signifikan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan menggunakan model
problem based learning (PBL) dan inkuiri terbimbing (guided inquiry) berbantuan
virtual IrYdium Chemlab pada materi titrasi asam-basa?”
1.5
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah: “Untuk mengetahui perbedaan
yang signifikan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan menggunakan model
problem based learning (PBL) dan inkuiri terbimbing (guided inquiry) berbantuan
virtual IrYdium chemlab pada materi titrasi asam basa”.
1.6
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini secara umum
dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Bagi siswa, dapat memberikan motivasi siswa, melatih keterampilan siswa,
mengembangkan sikap kritis dan dapat meningkatkan minat serta hasil
belajar kimia siswa.
2. Bagi guru, dapat dijadikan sebagai masukan serta bahan pertimbangan
dalam memilih model pembelajaran yang efektif dan inovatif dalam proses
belajar mengajar.
3. Bagi sekolah, sebagai sumbangan pemikiran dalam perbaikan pengajaran
serta referensi untuk bahan pertimbangan agar penggunaan model dan
media pembelajaran yang diterapkan di sekolah lebih bervariasi.
4. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan masukan dalam melakukan
penelitian selanjutnya.
6
1.7
Defenisi Operasional
Adapun defenisi operasional dalam penelitian ini adalah:
1. Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa yang diperoleh
setelah melewati proses belajar mengajar, yang setiap akhir proses tersebut
diakhiri dengan evaluasi. Dari evaluasi tersebut dapat dilihat sudah sampai
mana kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran.
2. Model problem based learning (PBL) atau pembelajaran berbasis masalah
adalah strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa, dimana siswa dituntut
untuk aktif bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk memecahkan
masalah yang diberikan.
3. Model pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) adalah strategi yang
berpusat pada siswa, siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil dengan
peran individu untuk memastikan bahwa semua siswa terlibat penuh dalam
proses pembelajaran.
4. Laboratorium virtual adalah serangkaian alat-alat laboratorium yang berbentuk
perangkat lunak (software) komputer, yang dioperasikan dengan komputer dan
dapat mensimulasikan kegiatan di laboratorium seakan-akan pengguna berada
pada laboratorium sebenarnya.
5. Titrasi asam basa merupakan salah satu materi di kelas XI IPA SMA pada
Semester Genap yang membahas tentang penentuan indikator yang sesuai
dalam titrasi asam-basa, prinsip titrasi dan penentuan kadar zat.
53
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5. 1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,
peneliti memperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil
belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model problem based learning
(PBL) dibandingkan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) berbantuan virtual IrYdium
Chemlab pada materi titrasi asam-basa.
5. 2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas
maka peneliti menyarankan hal-hal berikut:
1. Dalam proses pembelajaran untuk mendapatkan hasil belajar kimia siswa yang
lebih baik, diharapkan kepada guru bidang studi kimia dapat menggunakan
model pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) menggunakan virtual
IrYdium Chemlab sebagai model dan media alternatif, karena model dan
media ini telah terbukti dapat memaksimalkan hasil belajar siswa.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut, disarankan
mengadakan penelitian dengan meninjau hasil belajar ranah afektif dan
psikomotorik.
54
DAFTAR PUSTAKA
Adawiyah, A., Trisianingrum dan Suhardi, E., (2014), Pengaruh Model
Pembelajaran Inquiry Terbimbing dengan Problem Based Learning (PBL)
Terhadap Hasil Belajar IPA Kelas VII Di SMP N 2 Cibinong, e-Jurnal
Universitas Pakuan, diakses Juni 2016
Argandi, R., Martini, K.S., dan Saputro, A.N.C., (2013), Pembelajaran Kimia
Dengan Metode Inquiry Terbimbing Dilengkapi Kegiatan Laboratorium Real
Dan Virtual Pada Pokok Bahasan Pemisahan Campuran, Jurnal Pendidikan
Kimia (JPK) 2 (2) : 44-49
Assriyanto, K. E., Sukardjo, J. S., dan Saputro, S., (2014), Pengaruh Model
Pembelajaran Berbasis Masalah Melalui Metode Eksperimen dan Inkuiri
Terbimbing Ditinjau dari Kreativitas Siswa pada Materi Larutan Penyangga
di SMA N 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia
(JPK) 3 (3) : 89-97
Chemcollective,
(2006),
Virtual
IrYdium
Chemistry
http://www.chemcollective.org/vlab/vlab.php diakses 28 Januari 2016
Lab,
Dahar, R.W., (2006), Teori – Teori Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Erlangga,
Jakarta
Dewi, R. S., Haryono dan Utomo, S. B., (2013), Upaya Peningkatan Interaksi
Sosial dan Prestasi Belajar Siswa dengan Problem Based Learning pada
Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Sistem Koloid di SMA N 5 Surakarta
Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia 2 (1) : 15-20
Djamarah, S. B., dan Zain, A., (2010), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta,
Jakarta
Fadliana, H.N., Redjeki, T., dan Nurhayati N.D., (2013), Studi Komparasi
Penggunaan Metode PBL (Problem Based Learning) Dilengkapi Dengan
Macromedia Flash dan LKS (Lembar Kerja Siswa) Terhadap Prestasi Belajar
Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Materi Asam, Basa Dan Garam Kelas
VII SMP Negeri 1 Jaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal
Pendidikan Kimia 2 (3): 158-165
Hamdani, (2011), Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung
Harnanto A., dan Ruminten, (2009), Kimia untuk SMA/MA Kelas XI, Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
55
Huda, M., (2014), Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-Isu Metodis
dan Paradigmatis, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Istiani, W., Asrial, dan Hasibuan, M.H.E., (2014), Pengaruh Penggunaan
Laboratorium Virtual Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Sifat Koligatif
Larutan di SMA Negeri 11 Tebo, Laporan Hasil Penelitian, FKIP Universitas
Jambi
Justiana, S., dan Muchtaridi, Chemistry for Senior High School Year XI,
Yudhistira, Jakarta
Karli, H., (2012), Model Pembelajaran untuk Mengembangkan Keterampilan
Berpikir, Jurnal Pendidikan Penabur 18 : 56 – 66
Maulana, P., (2013), Kurva Titrasi Asam dan Basa Lemah Kuat, Titik Ekuivalen,
Contoh
Soal,
Pembahasan,
Kimia,
http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/07/kurva-titrasi-asam-dan-basa-lemahkuat.html akses Januari 2016
Mintania, F., Su’aidy, M., dan Dasna, I W., (2013), Penerapan Metode Inkuiri
Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Sikap Ilmiah Siswa Kelas
XI IPA Semester II SMA Negeri 5 Malang pada Materi Pokok Koloid, Jurnal
Pendidikan Kimia Universitas Negeri Malang 2 (1) : 55-63
Nur,
D.,
(2013),
Problem
Based
Learning
(PBL),
http://pgsdvita.blogspot.co.id/2013/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html akses Januari 2016
Nurrokhmah, I.E., dan Sunarto, W., (2013), Pengaruh Penerapan Virtual Labs
Berbasis Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Kimia, Unnes Journal Chemistry in
Education 2 (1) : 200-207
Pratiwi, Y., Redjeki, T., dan Masykuri, M., (2014), Pelaksanaan Model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada Materi Redoks Kelas X
SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan
Kimia 3 (3) : 40-48
Rahayu, S. U., (2014), Pengaruh Media Laboratorium Virtual dalam Pembelajaran
Larutan Penyangga terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA N 8
Muaro Jambi, Karya Ilmiah, FKIP Universitas Jambi, Jambi
Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran Berotientasi Standar Proses
Pendidikan, Penerbit Kencana Prenada Media, Jakarta
Sardiman, (2011), Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Press, Jakarta
56
Setyowati, H., Nugroho, A., dan Agustina, W., (2015), Penerapan Model Inkuiri
Terbimbing (Guided Inquiry) Dilengkapi LKS untuk Meningkatkan Aktivitas
dan Prestasi Belajar Siswa pada Materi Pokok Kelarutan dan Hasil kali
Kelarutan Kelas XI MIA SMA Negeri 1 Banyudono Tahun Pelajaran
2014/2015, Jurnal Pendidikan Kimia, 4 (4): 54 – 60
Silitonga, P. M., (2011), Statistika : Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA
Unimed, Unimed
Silitonga, P.M., (2013), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA Unimed,
Medan
Suprijono, A., (2010), Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta
Suyanti, R. D., (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, Graha Ilmu, Yogyakarta
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta
Trihatmo, A., Soeprodjo, Widodo, A. T., (2012), Penggunaan Model Problem
Based Learning pada Materi Larutan Penyangga dan Hidrolisis, Chemistry in
Education 1 (1) : 7-1
Utami, B., Nugroho, A., Mahardiani, L., Yamtinah, S., dan Mulyani, B., (2009),
Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Program Ilmu Alam, Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
Wasonowati, R. R. T., Redjeki, T., dan Ariani, S. R.D., (2014), Penerapan Model
Problem Based Learning (PBL) pada Pembelajaran Hukum-Hukum Dasar
Kimia Ditinjau dari Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA SMA
Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia
(JPK) 3 (3) : 66-75
Winata, D. E., Suyatna, A., dan Yulianti, D., (2013), Perbedaan Hasil Belajar IPA
Melalui Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan PBL dengan Kemampuan
Awal pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Gunung Terang Bandar Lampung,
Jurnal Teknologi Informasi Komunikasi Pendidikan 1 (3)
Yulianingsih, U., dan Hadisaputro, S., (2013), Keefektifan Pendekatan Student
Centered Learning Dengan Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar, Journal Chemistry In Education 2 (2) : 149-155