36
2.3.2 Manfaat strategi
Menrut Purnomo dan Zulkifliemansyah dalam Hidayat, 2009:23, manfaat yang diambil dari dari penyusunan strategi diantaranya adalah:
1. Menentukan batasan usahabisnis yang akan dilakukan.
2. Membantu proses identifikasi, pemilihan prioritas dan eksploitasi
kesempatan. 3.
Memberikan kerangka kerja untuk meningkatkan koordinasi dan penelitian.
4. Mengarahkan dan membentuk kultur perusahaan.
5. Menjaga kebijakan yang taat asas dan sesuai.
6. Mengintegrasikan perilaku individu kedalam perilaku kolektif.
7. Meminimalkan implikasi akibat adanya perubahan kondisi.
8. Menciptakan kerangka kerja dalam komunikasi internal.
Memberikan kedisiplinan dan formalitas manajemen.
2.4 Penelitian Terdahulu Jurnal yang Relevan
Mengutip jurnal dari P. Eko Prasetyo, yang berjudul Strategi Pemberdayaan Industri Kecil dan Kerajinan Melalui Faktor Internal dan Eksternal
2004 menyatakan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengungkap beberapa faktor
dominan apa yang sangat berpengaruh positif terhadap upaya pengembangan usaha kecil di Indonesia. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
hasil analisis SWOTE Strength Weaknesses Opportunities Threats and Environment
dan hasil regresi sistem simultan yang diperkuat oleh path analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisis SWOTE, nilai sub
faktor sisi kekuatan internal yang perlu dikembangkan dan diberdayakan terlebih dahulu karena memiliki skor tertinggi adalah faktor marketing dan produksi yang
masing-masing memiliki nilai sub skor 1.55 dan 0.80. Sedangkan, nilai faktor internal dari sub faktor sisi kelemahan adalah sub faktor financial dan marketing,
yang memiliki skor 0.80 dan 0.75. Sedangkan berdasarkan analisis regresi sistem
37
simultan diperoleh bahwa faktor pemasaran secara konsisten tetap mampu memberikan sumbangan terbesar pertama pada model produksi dan income serta
terbesar kedua pada model profit yaitu memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.8426 dan 0.6189.
Selain itu melalui pendekatan path alanisis juga masih menunjukkan bahwa faktor internal pemasaran masih konsisten dan mampu memberikan sumbangan
terbesar utama dan pertama terhadap produksi dan pendapatan perajin baik secara langsung maupun totalnya. Faktor internal terbesar kedua dan selanjutnya adalah
faktor modal usaha, teknologi yang digunakan dan baru faktor pendidikan. Sehingga dari hasil penelitian baik secara kausalitas kualitatif maupun simultan,
telah dapat mendeskripsikan bahwa, faktor internal yang paling dominan memberikan sumbangan terbesar adalah sub faktor internal pemasaran, disusul
modal usaha, dan sumber daya manusia tenaga kerja. Penelitian sebelumnya dari Syahreza Yumanda, yang berjudul Startegi
Pemasaran keripik singkong Industri Kecil cap Kelinci di Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang 2009, yang menyatakan bahwa dalam penelitian yang
dilakukan bertujuan untuk menentukan strategi pemasaran yang paling tepat digunakan dalam mengembangkan industri kecilnya. Pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah menggunakan SWOT Strength Weaknesses Opportunities Threats
. Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan analisis SWOT dari sisi internal pada kekuatan yang perlu dikembangkan yaitu selalu
mempertahankan harga dengan tetap mempertahankan kualitas dengan nilai skor
38
0.90 dan dari sisi kelemahan harus meningkatkan jenis desain tas dan melakukan inovasi produk sesuai perkembangan model dengan skor 0.14.
2.5 Kerangka Berpikir