Teknik Penentuan Informan Metode Penelitian

67 Mengadakan pengamatan langsung dilokasi atau terjun langsung dilapangan untuk mengetahui tentang implementasi kebijakan pembuatan Surat Keputusan Ijin Trayek dan Kartu Pengawasan Angkutan Kota Dalam Provinsi AKDP di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu BPPT Provinsi Jawa Barat serta dokumenter yaitu format pencatatan dokumen dan sumber datanya berupa catatan atau dokumen yang tersedia. Akan tetapi, dalam observasi ini penulis hanya bersifat non partisipan. b Wawancara, melakukan tanya jawab dengan narasumber yang mengetahui dan memahami lebih jauh khususnya mengenai implementasi kebijakan pembuatan Surat Keputusan Ijin Trayek dan Kartu Pengawasan Angkutan Kota Dalam Provinsi AKDP di Badan Pelayanan Perijinan Terpadu BPPT Provinsi Jawa Barat. Dengan menggunakan cara penelitian di atas peneliti ingin mengetahui kebenaran pandangan teoritis tentang masalah yang diselidiki dalam hubungannya dengan dunia kenyataan. Disamping juga untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah dan mungkin petunjuk-petunjuk tentang cara memecahkannya.

3.2.3 Teknik Penentuan Informan

Teknik penentuan informan dalam penelitian ini adalah purposive pengambilan informan berdasarkan tujuan. Teknik penentuan informan ini adalah siapa yang akan dijadikan sebagai anggota informan diserahkan pada pertimbangan pengumpulan data yang sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian. 68 Teknik pengambilan sampel purposive merupakan teknik pengambilan sampel yang didasarkan atas kriteria atau pertimbangan tertentu, jadi tidak melalui proses pemilihan sebagaimana yang dilakukan dalam teknik random. Sampel ditetapkan secara sengaja oleh peneliti. Penentuan informan dalam penelitian ini berdasarkan objek yang diteliti dan berdasarkan keterkaitan informan tersebut dengan penelitian. Adapun informan yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu: 1 Irwansyah, S.IP.,MM selaku Ketua Koordinator Bidang Perhubungan BPPT Provinsi Jawa Barat, peneliti melakukan wawancara kepada Ketua Koordinator Bidang Perhubungan BPPT Provinsi Jawa Barat untuk memperoleh informasi mengenai pelaksanaan dan permasalahan implementasi kebijakan pembuatan Surat Keputusan Ijin Trayek dan Kartu Pengawasan AKDP di BPPT Provinsi Jawa Barat. 2 Thongku S Siregar.SE.,MM selaku Sub Bidang Administrasi Bidang Perhubungan BPPT Provinsi Jawa Barat, peneliti melakukan wawancara kepada Sub Bidang Administrasi Bidang Perhubungan untuk memperoleh informasi mengenai kualitas pelayanan dan struktur perijinan AKDP di BPPT Provinsi Jawa Barat. 3 Faridha Dwi Astuti, S.IP selaku selaku pengolah layanan Bidang Perhubungan BPPT Provinsi Jawa Barat, peneliti melakukan wawancara kepada pengolah layanan Bidang Perhubungan untuk memperoleh informasi mengenai proses pembuatan surat perijinan AKDP di BPPT Provinsi Jawa Barat. 69 4 Sulaiman Rahmat, S.AP selaku Sub Bagian Umum BPPT Provinsi Jawa Barat, peneliti melakukan wawancara kepada Sub Bagian Umum BPPT Provinsi Jawa Barat untuk memperoleh informasi mengenai pengadaan fasilitas umum dalam proses pembuatan surat perijinan AKDP di BPPT Provinsi Jawa Barat. 5 Dani Rusmana, Toni Fadillah, Nani Irnawati dan Diki Suhendar selaku masyarakat pemohon ijin, peneliti melakukan wawancara kepada masyarakat pemohon ijin yang sedang membuat Surat Keputusan Ijin Trayek dan Kartu Pengawasan AKDP di BPPT Provinsi Jawa Barat untuk memperoleh informasi mengenai pelayanan yang diberikan aparatur kepada masyarakat pemohon ijin. Sumber informasi yang peneliti gunakan berasal dari wawancara secara langsung yang sering disebut sebagai narasumber. Peneliti mengutip mengenai pengertian narasumber yaitu peranan informan dalam mengambil data yang akan digali dari orang-orang tertentu yang dinilai menguasai persoalan yang hendak diteliti, mempunyai keahlian dan berwawasan cukup.

3.2.4 Teknik Analisis Data