2. Adanya output kebijakan dimana kebijakan yang diterapkan untuk
melakukan pengaturanpenganggaran, pembentukan personil dan membuat regulasi dalam bentuk program yang akan mempengaruhi
kehidupan rakyat.
3. Adanya dampak kebijakan yang merupakan efek pilihan kebijakan
yang mempengaruhi masyarakat. Tangkilisan, 2003:2
Berdasarkan tingkat pengaruh dalam pelaksanaan kebijakan di atas, pada dasarnya kebijakan bertujuan untuk mempengaruhi kehidupan rakyat. Dengan
demikian dalam membuat sebuah kebijakan pemerintah harus dapat melakukan suatu tindakan yang merupakan suatu bentuk dari pengalokasian nilai-nilai
masyarakat itu sendiri.
2.1.3 Pengertian Imlementasi kebijakan
Implementasi kebijakan merupakan tahap yang krusial dalam proses kebijakan publik. Suatu kebijakan atau program harus diimplementasikan agar
mempunyai dampak atau tujuan yang diinginkan. Implementasi kebijakan dipandang dalam pengertian luas merupakan alat administrasi publik dimana
aktor, organisasi, prosedur, teknik serta sumber daya diorganisasikan secara bersama-sama untuk menjalankan kebijakan guna meraih dampak atau tujuan
yang diinginkan. Kebijakan yang telah direkomendasikan untuk dipilih oleh pembuat
kebijakan bukanlah jaminan bahwa kebijakan tersebut pasti berhasil dalam implementasinya. Ada banyak hal yang dapat mempengaruhi keberhasilan
implementasi kebijakan baik yang bersifat individual maupun kelompok atau institusi. Implementasi dari suatu program melibatkan upaya-upaya pembuat
kebijakan untuk mempengaruhi perilaku birokrat pelaksana agar bersedia memberikan pelayanan dan mengatur perilaku kelompok sasaran. Berdasarkan
uraian di atas pengertian implemetasi kebijakan yang di ungkap oleh Edward III: “Policy implementation, as we have seen, is the stage of policymaking
between the establishment of a policy - such as the passage of a legislative act, the issuing of an executive order, the handing down of a judicial
decision, or the promulgation of a regulatory rule – and the consequences
of the policy for the people whom it affects ”. Edward III, 1980:1
Berdasarkan pengertian implementasi menurut Edward III bahwa
implementasi kebijakan adalah tahap pembuatan keputusan diantara pembentukan sebuah kebijakan seperti pasal Undang-undang legislatif, pengeluaran sebuah
peraturan eksekutif, pelolosan keputusan pengadilan atau keluarnya standar peraturan dan konsekuensi dari kebijakan bagi masyarakat yang akan
mempengaruhi beberapa aspek kehidupannya. Selanjutnya Edward III mengemukakan beberapa hal mengenai komponen-komponen model sistem
implementasi kebijakan, yaitu: 1.
Communication, 2.
Resource, 3.
Dispositions, 4.
Bureaucratic Structure. Edward III, 1980:12.
Masing-masing dari berbagai faktor di atas bukan hanya secara langsung mempengaruhi implementasi, melainkan secara tidak langsung mempengaruhi
masing-masing dari faktor lainnya. Berikut model gambar implementasi kebijakan oleh Edward III:
Gambar 2.1 Direct and Indirect Impacts On Implementation
Edward III, 1980:148 Dalam berbagai sistem politik, kebijakan publik diimplementasikan oleh
badan-badan pemerintah. Badan-badan tersebut melaksanakan pekerjaan- pekerjaan pemerintah dari hari ke hari yang membawa dampak pada
warganegaranya. Namun dalam praktinya badan-badan pemerintah sering menghadapi pekerjaan-pekerjaan di bawah mandat dari Undang-Undang,
sehingga membuat mereka menjadi tidak jelas untuk memutuskan apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya tidak dilakukan. Selanjutnya
Tachjan mengungkapkan bahwa implementasi kebijakan adalah: “Implementasi kebijakan merupakan proses kegiatan adminsitratif yang
dilakukan setelah kebijakan ditetapkan dan disetujui. Kegiatan ini terletak di antara perumusan kebijakan dan evaluasi kebijakan. Implementasi
kebijakan mengandung logika top-down, maksudnya menurunkan atau menafsirkan alternatif-alternatif yang masih abstrak atau makro menjadi
alternatif yang bersifat konkrit atau mikro”. Tachjan, 2006:25 Communication
dispositions resorces
Implementation
Bureaucratic Structure
Berdasarkan pengertian diatas, implementasi merupakan suatu proses yang dilakukan untuk menimbulkan dampak atau akibat itu dapat berupa undang-
undang, peraturan pemerintah, keputusan peradilan dan kebijakan yang dibuat oleh lembaga-lembaga pemerintah dalam kehidupan ke negaraan. Implementasi
kebijakan merupakan tahapan-tahapan yang penting dalam keseluruhan struktur kebijakan, karena melalui prosedur ini proses kebijakan secara keseluruhan dapat
dipengaruhi tingkat keberhasilan atau tidaknya tercapainya tujuan. Implementasi kebijakan dalam pembuatannya melalui adanya suatu
tahapan, tahapan tersebut dalam pelaksanaannya di pengaruhi oleh masyarakat karena dengan melibatkan masyarakat maka pelaksanaan kebijakan tidak akan
berhasil. Akan tetapi walaupun kebijakan tersebut sudah tepat dan mengikutsertakan masyarakat maka akan mengalami kegagalan yang diakibatkan
oleh kurang diimplementasikan oleh para pelaksana kebijakan. Oleh karena itu apabila suatu kebijakan dapat berhasil maka dalam prosesnya harus melibatkan
masyarakat dan juga dalam mengimplementasikan kebijakan harus maksimal sehingga diperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Implementasi kebijakan menghubungkan antara tujuan kebijakan dan realisasinya dengan hasil kegiatan pemerintah. Hal ini sesuai dengan pandangan
Van Meter dan Horn Grindle, 1980:6 bahwa tugas implementasi adalah membangun jaringan yang memungkinkan tujuan kebijakan publik direalisasikan
melalui aktivitas instansi pemerintah yang melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan policy stakeholders.
2.1.4 Model Implementasi Kebijakan