9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Pengertian Implementasi
Secara etimologis pengertian implementasi menurut Kamus Webster yang dikutip oleh Solichin Abdul Wahab adalah:
“Konsep implementasi berasal dari bahasa inggris yaitu to implement. Dalam kamus besar webster, to implement mengimplementasikan berati
to provide the means for carrying out menyediakan sarana untuk melaksanakan sesuatu; dan to give practical effect to untuk menimbulkan
dampakakibat terhadap sesuatu
”. Solichin Abdul Wahab, 2005:64. Jadi sesuatu yang dilakukan untuk menimbulkan dampak atau akibat itu
dapat berupa undang-undang, peraturan pemerintah, keputusan peradilan dan kebijakan yang dibuat oleh lembaga-lembaga pemerintah dalam kehidupan ke
negaraan. Sedangkan pengertian implementasi menurut Van Meter dan Van Horn adalah:
“Implementasi adalah tindakan-tindakan yang dilakukan baik oleh individu-individupejabat-pejabat atau kelompok-kelompok pemerintah
atau swasta yang diarahkan pada tercapainya tujuan-tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijakan
”. Solichin Abdul Wahab, 2005:65. Berdasarkan pengertian implementasi yang dikemukakan di atas, dapat
dikatakan bahwa implementasi adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang berwenangberkepentingan baik pemerintah maupun swasta
yang bertujuan untuk mewujudkan cita-citatujuan yang telah ditetapkan. Implementasi yang dimaksud disini yaitu bagaimana program pengembangan
yang dilaksanakan tersebut dapat mencapai tujuansasaran yang telah ditetapkan.
Sejalan dengan kutipan di atas maka menurut Lester dan Stewart yang dikutip oleh Winarno, bahwa implementasi adalah:
“Implementasi kebijakan dipandang dalam pengertian luas merupakan alat administrasi hukum dimana berbagai aktor, organisasi, prosedur dan teknik
yang bekerja bersama-sama untuk menjalankan kebijakan guna meraih dampak atau tujuan yang diinginkan
”. Winarno, 2002:101-102. Adapun makna Implementasi menurut Daniel A. Mazmanian dan Paul
Sabatier 1979 sebagaimana dikutip dalam buku Solichin Abdul Wahab 2008; 65 , mengatakan bahwa ,yaitu:
“Implementasi adalah memahami apa yang senyatanya terjadi sesudah suatu program dinyatakan berlaku atau dirumuskan merupakan fokus
perhatian implementasi kebijaksanaan yakni kejadian-kejadian dan kegiatan-kegiatan yang timbul sesudah disahkannya pedoman-pedoman
kebijaksanaan negara, yang mencakup baik usaha-usaha untuk mengadministrasikannya maupun untuk menimbulkan akibatdampak
nyat
a pada masyarakat atau kejadian kejadian”. Solichin Abdul Wahab, 2008 : 65
Jadi implementasi itu merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh
pemerintah untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan dalam suatu keputusan kebijakan. Akan tetapi pemerintah dalam membuat kebijakan juga harus mengkaji
terlebih dahulu apakah kebijakan tersebut dapat memberikan dampak yang buruk atau tidak bagi masyarakat. Hal tersebut bertujuan agar suatu kebijakan tidak
bertentangan dengan masyarakat apalagi sampai merugikan masyarakat.
Grindle 1980: 7 menjelaskan bahwa implementasi merupakan proses umum tindakan administratif yang dapat diteliti pada tingkat program tertentu.
Sedangkan Van Meter dan Horn 1994: 15 menyatakan bahwa implementasi kebijakan merupakan tindakan yang dilakukan oleh pemerintah dan swasta baik
secara individu maupun secara kelompok yang dimaksudkan untuk mencapai
tujuan. Grindle 1980: 7 menambahkan bahwa proses implementasi baru akan dimulai apabila tujuan dan sasaran telah ditetapkan, program kegiatan telah
tersusun dan dana telah siap dan telah disalurkan untuk mencapai sasaran. Menurut Lane, implementasi sebagai konsep dapat dibagi ke dalam dua
bagian. Pertama, implementation = F Intention, Output, Outcome. Sesuai definisi tersebut, implementasi merupakan fungsi yang terdiri dari maksud dan
tujuan, hasil sebagai produk dan hasil dari akibat. Kedua, implementasi merupakan persamaan fungsi dari implementation = F Policy, Formator,
Implementor, Initiator, Time. Penekanan utama kedua fungsi ini adalah kepada kebijakan itu sendiri, kemudian hasil yang dicapai dan dilaksanakan oleh
implementor dalam kurun waktu tertentu Sabatier, 1986: 21-48.
2.1.2 Pengertian Kebijakan