Faktor – faktor yang Berhubungan dengan Partisipasi

tujuan dari usahataninya, dan keberanian mengambil risiko Madrie, 1996.

C. Pekarangan

Pekarangan adalah sebidang tanah yang berada disekitar rumah yang digunakan untuk tempat bermain anak – anak, untuk acara keluarga dan acara keakraban, serta ditanami dengan berbagai jenis tumbuhan dan tanaman serta tempat pemeliharaan berbagai jenis ternak dan ikan Poerwodarminto, 1976. Tujuan dari pemanfaatan pekarangan adalah untuk meningkatkan pemenuhan gizi mikro melalui perbaikan menu keluarga, menumbuh- kan kesadaran keluarga agar mengenali dan mengetahui sumber – sumber pangan yang ada disekitar kita, menumbuhkan kesadaran keluarga agar mau dan mampu memanfaatkan lahan pekarangan menjadi sumber pangan dan gizi keluarga. Kegiatan pemanfaatan pekarangan sudah sejak lama dilaksanakan, bukan saja sebagai penyedia bahan makanan yang beraneka ragam akan tetapi juga dapat berfungsi sebagai tambahan penghasilan keluargatabungan keluarga. Dari hasil pengamatan selama ini, ternyata belum semua pekarangan dimanfaatkan secara baik, karena lahan pekarangan hanya ditanami dengan beberapa komoditi saja, sedangkan ternak dan ikan belum dipelihara, padahal potensinya cukup tinggi. Petani belum dapat merancang pola tanam pekarangan dengan baik sehingga sering mengalami kekurangan bahan makanan seperti sayuran, buah – buahan dan umbi – umbian akibatnya menu keluarga kurang bervariasi, cenderung tidak seimbang dan hanya memenuhi sumber karbohidrat saja. Petani belum terbiasa membatasi pekarangan dengan pagar hidup yang dapat berfungsi sebagai sayuran sumber Vitamin A. Setelah panen petani tidak menanam lagi, dengan alasan sulit mencari bibitbenih sayuran karena mereka belum mampu menghasilkan bibit benih yang baik dan bermutu. Manfaat pekarangan yaitu dapat menghasilkan berbagai bahan pangan yang bergizi tinggi, seperti sayuran, buah – buahan, ternak kecil, unggas dan ikan, disamping itu kalau pekarangan diusahakan dengan baik dapat sebagai sumber pendapatantabungan keluarga karena hasil pekarangan bukan hanya untuk dikomsumsi tetapi juga dapat dijual sebagai sumber pendapatan keluarga dan kalau ditata dengan baik dapat sebagai penambah keindahan rumah Poerwodarminto, 1976.

B. Kerangka Pemikiran

Partisipasi masyarakat menjadi hal yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan dan keberlanjutan program pembangunan. Partisipasi berarti keikutsertaan seseorang ataupun sekelompok masyarakat dalam suatu kegiatan secara sadar Ndraha, 1990. Sumbangan inisiatif dan kreatifitas dapat disampaikan dalam rapat kelompok masyarakat atau pertemuan – pertemuan, baik yang bersifat formal maupun informal. Fokus utama pembangunan pertanian adalah mengarahkan pada usaha peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan sistem agribisnis secara utuh serta pembangunan wilayah terpadu yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi pedesaan. Program RPL merupakan salah satu bentuk program pembangunan pertanian atas prakarsa dari Departemen Pertanian yang diinisiasi oleh Badan Penelitian Pengembangan Pertanian. Faktor – faktor yang berhubungan dengan partisipasi masyarakat dalam program RPL yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari berbagai pendapat dan hasil penelitian, diantaranya mengacu pada pendapat hasil penelitian Badra 2011 yaitu : 1 pengetahuan tentang program, 2 frekuensi kegiatan penyuluhan, 3 motivasi petani, 4 sifat kosmopolit, dan hasil penelitian Rahman, 2011 5 luas lahan garapan. Keberhasilan program RPL sangat dipengaruhi oleh adanya keterlibatan langsung kelompok tani dalam setiap kegiatan yang dilakukan, sehingga untuk melihat tingkat partisipasinya mengacu pada konsep yang dikemuka- kan oleh Ndraha 1990, empat indikator partisipasi itu meliputi : 1 partisipasi dalam fase perencanaan, 2 partisipasi dalam pelaksanaan program, 3 partisipasi dalam penilaian, dan 4 partisipasi dalam peman- faatan. Tujuan dari program RPL adalah untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga dan masyarakat secara lestari. Tingkat pengetahuan masyarakat tentang program X1 mengenai program RPL dapat mempengaruhi partisipasi masyarakat, karena semakin tinggi

Dokumen yang terkait

Perancangan Model Zonasi Kawasan Danau Linting, Desa Sibunga-bunga Hilir, Kecamatan STM Hulu, Kabupaten Deli Serdang

1 64 87

Partisipasi Masyarakat Desa Terhadap Pembangunan Prasarana Transportasi Darat (Studi Deskriptif: Pada Desa Hutatinggi, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara)

2 58 96

Distribusi Pendapatan Dan Pola Konsumsi Masyarakat Desa Pesisir Kabupaten Deli Serdang Dan Kabupaten Serdang Bedagai

17 120 159

Peranan Pemerintah Desa Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan (Studi Kasus di Desa Pulau Kumpai Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi)

34 202 85

Penilaian Masyarakat Desa Terhadap Pemerintahan Desa Dalam Era Otonomi Daerah (Studi kasus : Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta )

2 50 64

Manfaat Program Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) Dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan Rumah Tangga di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan

2 11 68

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM MINAPOLITAN DALAM MENUNJANG KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEKITAR ( Studi Pada Pelaksanaan Kebijakan Minapolitan di Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu)

16 109 82

Hubungan Dinamika Kelompok dengan Partisipasi Anggota Kelompok Wanita Tani dalam Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar.

0 1 13

PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI (KWT) DALAM PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) DI KECAMATAN BOGOR BARAT KOTA BOGOR

0 0 9

EVALUASI PROGRAM MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI DESA MENES KECAMATAN MENES KABUPATEN PANDEGLANG - FISIP Untirta Repository

0 2 203