2.2  Kerangka Berpikir
Penjasorkes  di  Indonesia  masih  perlu  banyak  mengalami  perkembangan  baik dalam bentuk sarana dan prasarana maupun pengembangan sumber daya manusia
baik sebagai peserta didik maupun pendidik. Keefektifan proses pembelajaran yang diberikan  oleh  pendidik  mempengaruhi  hasil  akhir  kepada  peserta  didik,  guru
penjasorkes  dituntut  untuk    kreatif  dan  inovatif  dalam  menciptakan  model pembelajaran  yang  disesuaikan  dengan  sarana  dan  prasarana  yang  dimiliki  oleh
sekolah masing-masing. Sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar
yang  terdapat  pada  kurikulum  SMP  kelas  VII  maka,  peneliti  ingin  membuat  suatu produk  permainan  sesuai  dengan  standar  kompetensi  dan  kompetensi  dasar
tersebut,  yang  diharapkan  melalui  permainan  Duos  Voli  bisa  lebih  memberikan motivasi  kepada  siswa  untuk  belajaran  bola  voli.  Selain  itu,  diharapkan  melalui
permainan ini, siswa mempunyai pengalaman bermain yang menyenangkan.
Penelitian ini disusun berdasarkan kerangka berpikir seperti pada gambar  berikut:
Gambar 2.9 Diagram Kerangka Berpikir Berdasarkan  hasil  analisis  kebutuhan  yang  peneliti  lakukan  dapat
disimpulkan bahwa siswa membutuhkan pembelajaran penjas yang dari  segi  geraknya  banyak  mengeksplor  gerak  siswa  menjadi  aktif,
pembelajaran  passing  bola  voli  untuk  SMP  harus  semenarik mungkin  agar  pembelajaran  lebih  menyenangkan  dengan  cara
memberikan modifikasi permainan dalam pembelajaran.
Permasalahan di SMP  Negeri 8 Pati dalam pembelajaran bola voli : Kurang  adanya  modifikasi  pembelajaran  sebagai  variasi  dalam
memberikan  pembelajaran,  siswa  yang  kurang  aktif  karena kurangnya  pengoptimalan  gerak,  sarana  dan  prasarana  tersedia
lengkap namun kurang dimanfaatkan.
Diperlukan pengembangan model permainan dalam pembelajaran bola voli yang disesuaikan dengan kompetensi yang harus dipenuhi.
Siswa  diharapkan  dapat  termotivasi  untuk  belajar  menerapkan  apa yang dia pelajari dalam pemainan Duos Voli, menjadikan lebih matang
dalam  belajar  passing  bola  voli,  gerak  siswa  menjadi  lebih  optimal, dan  diharapkan  melalui  permainan  tersebut  dapat  menjadikan
pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
39
BAB III
METODE PENGEMBANGAN
3.1   Model Pengembangan