Penelitian Yang Relevan Tahapan dalam Tiger Sprong

23 telah dibuktikan kebenarannya namanya bukan lagi hipotesis melainkan tessa Hadi, 2010 : 257. Menurut Arikunto 2010 : 62 hipotesis adalah jawaban sementara suatu masalah penelitian oleh karena itu suatu hipotesis perlu di uji guna mengetahui apakah hipotesis tersebut terdukung oleh data yang menunjukan kebenarannya atau tidak. Jadi intinya hipotesis harus dibuktikan kebenarannya dengan cara penelitian. Atas dasar kerangka berpikir, maka hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: H 1 : Ada hubungan yang signifikan antara power tungkai dengan keterampilan gerak dasar tiger sprong. Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara power tungkai dengan keterampilan gerak dasar tiger sprong. H 2 : Ada hubungan yang signifikan antara power lengan signifikan dengan keterampilan gerak dasar tiger sprong. Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara power lengan dengan keterampilan gerak dasar tiger sprong. H 3 : Ada hubungan yang signifikan antara kelentukan dengan keterampilan gerak dasar tiger sprong. Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antar kelentukan dengan keterampilan gerak dasar tiger sprong. 24 III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto 2006 : 160 “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian ”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional. Menurut Sugiono 2008 : 207 “metode deskriptif korelasional yaitu studi yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan peristiwa atau kejadian yang sedang berlangsung pada saat penelitian tanpa menghiraukan sebelum dan sesudahnya ”. Menurut Sugiyono 2008 : 141 “analisis korelasi ganda umtuk mencari besarnya pengaruh atau hubungan antara dua variabel bebas X atau lebih secara simultan bersama-sama dengan variabel terikat Y ”. Metode penelitian ini dimaksudkan untuk membuktikan bahwa asumsi dan hipotesis yang diajukan oleh peneliti benar-benar terbukti dan dipertanggung jawabkan sesuai dengan data yang ada. Pada penelitian ini akan dianalisis hubungan antara power tungkai, power lengan dan kelentukan terhadap keterampilan gerak dasar tiger sprong.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN POWER LENGAN DAN POWER TUNGKAI DENGAN HASIL KEMAMPUAN LONCAT HARIMAU PADA SISWA KELAS VIII SMP IT FITRAH INSANI BANDAR LAMPUNG

1 33 53

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN OTOT LENGAN TERHADAP TEKNIK DASAR TIGER SPRONG PADA SISWA KELAS IX B SMP NEGERI 1 SEPUTIH AGUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 7 49

HUBUNGAN ANTARA POWER LENGAN , PANJANG LENGAN DAN KELENTUKAN DENGAN PRESTASI LEMPAR LEMBING

2 32 52

HUBUNGAN ANTARA KELINCAHAN, KESEIMBANGAN DAN POWER TUNGKAI DENGAN KETERAMPILAN GERAK TENDANGAN BERPUTAR PENCAK SILAT SISWA SMA MUHAMMADIYAH 3 BANDAR LAMPUNG

1 16 53

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI POWER OTOT LENGAN KELENTUKAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN HASIL BELAJAR KAYANG PADA SISWA KELAS X SMK YAGSMI BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 19 67

KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, PANJANG LENGAN, POWER TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI, DAN KELENTUKAN TERHADAP KETERAMPILAN GERAK DASAR LONCAT HARIMAU PADA SISWA KELAS VIII SMP N 1 METRO

2 54 70

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT LENGAN, POWER TUNGKAI, KELENTUKAN TUNGKAI, DAN KESEIMBANGAN TERHADAP HASIL LOMPAT KANGKANG PADA SISWA SISWI KELAS VIII SMPN 3 NATAR LAMPUNG SELATAN

2 24 65

KONTRIBUSI POWER LENGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL LEMPAR LEMBING PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 PURBOLINGGO LAMPUNG TIMUR

7 54 62

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI, POWER OTOT LENGAN, PANJANG LENGAN TERHADAP PRESTASI LEMPAR LEMBING GAYA JINGKAT SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARANGANOM KABUPATEN KLATEN.

0 1 15

HUBUNGAN ANTARA KESEIMBANGAN TUNGKAI, KELENTUKAN TOGOK DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KETERAMPILAN SEPAKMULA BAGI SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER SEPAKTAKRAW DI SMP NEGERI 1 PANJATAN KULONPROGO.

1 3 105