Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Portofolio
mengakibatkan perubahan dalam dirinya, berupa perubahan pengetahuan atau kemahirannyang sifatnya tergantung pada sedikit banyaknya perubahan.
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, menurut Munadi dalam Rusman 2010:124 aktivitas belajar masuk ke faktor psikologis yang
mempengaruhi hasil belajar. Setiap individu dalam hal ini peserta didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, tentunya hal ini turut
mempengaruhi hasil belajarnya. Beberapa faktor psikologis meliputi intelegensi IQ, perhatian, minat, bakat, motif, motivasi, kognitif dan daya nalar peserta
didik.
Adanya temuan-temuan baru dalam dunia psikologi belajar membuat pandangan yang mengatakan bahwa proses pembelajaran sama sekali tidak membutuhkan
aktivitas belajar telah berubah. Pandangan tentang pendidikan tradisional ini mengatakan bahwa siswa hanya perlu mendengarkan hal-hal yang disampaikan
oleh guru, pada waktu itu metode belajar yang populer adalah metode imposisi yaitu siswa menelan apa saja hal-hal yang direncanakan dan disampaikan oleh
guru Oemar Hamalik, 2008:170.
Pandangan baru tersebut mengatakan bahwa siswa merupakan suatu organisme hidup dan memiliki potensi yang sedang berkembang, memiliki kebutuhan untuk
berbuat, dan memilki keinginan untuk melakukan sesuatu. Pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau
melakukan aktivitas belajar sendiri. Siswa belajar sambil bekerja, dengan bekerja mereka memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan aspek-aspek tingkah laku
lainnya sehingga kegiatan belajar siswa menjadi dasar untuk mencapai tujuan dan hasil belajar yang lebih memadai.
Menurut Oemar 2008: 175 penggunaan asas aktivitas dalam besar nilainya bagi para siswa karena 1 siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung
mengalaminya, 2 berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara integral, 3 memupuk kerjasama yang harmonis antara siswa, 4
para siswa bekerja menurut minat dan kemampuan sendiri, 5 memupuk disiplin kelas secara wajar dan suasana belajar menjadi demokratis, 6 mempererat
hubungan sekolah dengan masyarakat dan guru dengan orang tua, 7 pelajaran diselenggarakan secara realistis dan konkret, sehingga mengembangkan
pemahaman dan berpikir kritis serta menghindarkan verbalitas, dan 8 pembelajaran di sekolah menjadi sebagaimana aktivitas dalam kehidupan
masyarakat. Menurut Sardiman 2012: 96 dalam proses belajar mengajar berfikir dan berbuat
adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Pendidikan akan berperan sebagai pembimbing dan mengamati bagaimana perkembangan anak didiknya. Segala
perkembangan itu harus diperoleh dengan pengamatan sendiri, pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri, dan bekerja sendiri dengan fasilitas yang diciptakan
sendiri. Tanpa adanya aktivitas, proses belajar tidak mungkin terjadi dan tentunya tujuan belajar juga tidak akan dapat dicapai dengan baik.
Aktivitas belajar itu sangat diperlukan oleh peserta didik untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimum. Ketika peserta didik pasif, atau hanya menerima dari
pengajar, ada kecenderungan untuk cepat melupakan apa yang telah diberikan.