c. Kerapatan Lindak Bulk density
Kerapatan lindak adalah berat massa satu satuan volume tanah kering, umumnya dinyatakan dalam mgm
3
Hillel, 1980. Volume tanah dalam hal ini termasuk volume butiran padat dan ruang pori. Bulk density merupakan rasio
bobot kering mutlak suhu 105
o
C suatu unit tanah terhadap volume total. Menurut Hardjowigeno 2007, kerapatan lindak atau Bulk Density BD adalah
berat tanah kering per satuan volume tanah termasuk pori-pori tanah. Bulk density dapat digunakan untuk menghitung ruang pori total total porosity tanah
dengan dasar bahwa kerapatan zarah particle density tanah = 2,65 gcc. Menurut Sarief 1986 dalam Mustofa 2007 nilai bobot isi dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya pengolahan tanah, bahan organik, pemadatan oleh alat-alat pertanian, tekstur, struktur, kandungan air tanah, dan
lain-lain. Pengolahan tanah yang sangat intensif akan menaikkan bobot isi. Hal ini disebabkan pengolahan tanah yang intensif akan menekan ruang pori menjadi
lebih sedikit dibandingkan dengan tanah yang tidak pernah diolah. Besaran bobot isi tanah dapat bervariasi dari waktu ke waktu atau dari
lapisan ke lapisan sesuai dengan perubahan ruang pori atau struktur tanah. Keragaman itu menunjukkan derajat kepadatan tanah Foth, 1994, karena tanah
dengan ruang pori berkurang dan berat tanah setiap satuan bertambah menyebabkan meningkatnya bobot isi tanah. Tanah dengan bobot yang besar akan
sulit meneruskan air atau sulit ditembus akar tanaman, sebaliknya tanah dengan bobot isi rendah, akar tanaman lebih mudah berkembang Hardjowigeno, 2007.
Universitas Sumatera Utara
d. Kadar Air Tanah
Hasibuan 2006 menyatakan bahwa nilai-nilai pF yang penting bagi pertumbuhan tanaman adalah berkisar dari 2-4. Pada pF 2,0 keadaan air terlalu
basah, keadaan udara mulai terbatas dan air mulai turun merembes. Pada pF 2,54 adalah keadaan air pada kapasitas lapang, sedang pada pF 4,2 atau 15 atm keadaan
kritis, akar mulai tidak dapat mengisap air dan mulai layu secara permanen titik layu permanen. Air yang tersedia bag tanaman adalah pada keadaan diantara pF
2,54-pF 4,2. Tidak semua kadar air tanah tersedia secara efektif untuk tanaman. Air
tersedia biasanya dianggap berkisar antara kapasitas lapang dan titik layu permanen. Kapasits lapang, adalah jumlah air yang ditahan dalam tanah sesudah
air yang berlebihan di drainase keluar dan kecepatan bergerak kebawah tellah sangat diperlambat. Kapasitas lapang tidak tetap dan dipengaruhi oleh tekstur,
struktur, kandungan bahan organik, keseragaman dan kedalaman lahan
Guslim, 2008.
Sifat Kimia Tanah
Seperti halnya dengan sifat fisik tanah, komponen kimia tanah juga berperan besar dalam menentukan sifat dan ciri tanah umumnya dan kesuburan
tanah pada khususnya. Uraian kimia tanah dalam hal ini bertujuan untuk menjelaskan reaksi-reaksi kimia yang mengangkut masalah-masalah ketersediaan
unsur hara bagi tanaman Hakim et al, 1986. Sifat kimia tanah merupakan sifat- sifat dari tanah yang ditinjau secara kimiawi seperti kemasaman tanah, kejenuhan
basa, unsur-unsur hara dalam tanah, dan lain-lain Sutanto, 2005.
Universitas Sumatera Utara
a. Reaksi tanah pH Tanah