Formulasi Permasalahan Ruang Lingkup Keaslian Penelitian

1.5. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan terbentuk prototipe sistem spatial data mining Prototipe tersebut diharapkan dengan mudah dan cepat mendapatkan pengetahuan implisit, hubungan spasial, atau pola-pola lainnya yang tidak secara eksplisit tersimpan dalam basisdata. Prototipe tersebut akan digunakan untuk mengungkap karakteristik spasial dari desa miskin di Jawa Barat.

1.6. Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan yaitu: 1. Memahami konsep salah satu teknik dalam spatial data mining yaitu spatial characterization. 2. Membangun prototipe sistem spatial data mining yang mampu menjalankan teknik spatial characterization. 3. Memanfaatkan prototipe spatial characterization untuk mendapatkan karakter desa miskin di Propinsi Jawa Barat berdasarkan data Potensi Desa TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep dan Definisi Kemiskinan

Konsep kemiskinan yang digunakan dalam penelitian ini merujuk kepada metode BPS, yaitu menggunakan pendekatan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar basic need yang meliputi kebutuhan makanan dan kebutuhan bukan makanan. Selanjutnya dengan penetapan batas garis kemiskinan proverty line , suatu rumah tangga dapat dikelompokkan ke dalam rumah tangga miskin atau tidak miskin. Garis kemiskinan didefinisikan sebagai besarnya nilai rupiah yang harus dikeluarkan oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup minimumnya. Kebutuhan hidup minimum terdiri dari kelompok makanan maupun kelompok bukan makanan. Batas miskin untuk kebutuhan makanan dikonsepkan setara 2.100 kalori per hari. Batasan ini mengacu pada hasil Widyakarya Pangan dan Gizi 1978. Pemenuhan energi setara 2.100 kalori diperoleh dari konsumsi berbagai jenis kelompok makanan, yaitu : beras, umbi-umbian, ikan, daging dan sebagainya. Sedangkan batas miskin untuk kebutuhan bukan makanan tercermin dari besarnya nilai rupiah yang harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan minimum bukan makanan. Kebutuhan bukan makanan terdiri dari perumahan, pendidikan, kesehatan, pakaian, serta aneka barang dan jasa lainnya Sugiyono 2003.

2.2. Susenas dan Podes

Pengumpulan data Potensi Desa Podes adalah kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap sensus, baik sensus penduduk, sensus pertanian , maupun sensus ekonomi. Sejak tahun 1994 Podes tidak hanya dilaksanakan pada tahun- tahun kegiatan sensus saja tetapi dilaksanakan setiap tahun. Tujuan pengumpulan data Podes antara lain untuk mendapatkan data tentang karakteristik desa secara lebih rinci, yang meliputi data mengenai sarana dan prasarana desa, potensi pertanian, pendidikan, kesehatan, dan potensi sosial-ekonomi lainnya.