Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Tauko Medan

(1)

PT. TAUKO MEDAN

Oleh :

SURYANI TAMBUNAN 122102066

PROGRAM STUDI D-III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : SURYANI TAMBUNAN

NIM : 122102066

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI

PENJUALAN PADA PT. TAUKO MEDAN

Tanggal 2015 Dosen Pembimbing Tugas Akhir

NIP.19550908 198103 1 005 Drs. Rasdianto, M. Si, Ak

Tanggal 2015 Ketua Prodi Diploma III Akuntansi

NIP.19511114 198203 1 002 Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA

Tanggal 2015 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

NIP.19560407 198002 1 001


(3)

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : SURYANI TAMBUNAN

NIM : 122102066

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI

PENJUALAN PADA PT. TAUKO MEDAN

Medan, 2015

NIM. 122102066


(4)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang memberikan rahmat serta hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Diploma III di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Tugas Akhir ini berjudul “PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT. TAUKO MEDAN”. Penulis telah banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Penulis ingin mengucapkan terimakasih yang tidak terhingga kepada Ayahanda Drs. S. Tambunan dan Ibunda tercinta D. Simanjuntak, yang telah memberikan segenap kasih sayang, do’a, dan dorongan, semangat dan pengorbanan yang begitu besar sehingga penulis menyelesaikan studi ini. Tidak lupa penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingannya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac.Ak selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Rustam, M.Si,Ak,CA selaku Ketua Jurusan Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sekaligus sebagai Dosen Pembimbing.yang telah berkenan meluangkan waktu dan sabar untuk membimbing penulis dalam proses penulisan serta penyusunan Tugas Akhir ini.

3. Kepada Bapak Direktur PT. Tauko Medan beserta staf, terima kasih atas tempat dan waktu yang disediakan dalam pelaksanaan tugas akhir ini.


(5)

ii

diberikan kepada penulis sehingga terselesaikankannya tugas akhir ini

5. Kepada Sahabat- Sahabat penulis: Riles Lumbantoruan , Ewika asri, Utri Maria, Ganda M, Eva Theresia, Tressa Yolanda, Yeni Simarmata dan pihak lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah banyak memberikan do’a, dan dukungan untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun yang dapat berguna dikemudian hari. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca, khususnya mahasiswa Program Diploma Akuntansi Universitas Sumatera Utara.

Medan, 2015 Penulis

Suryani Tambunan NIM. 122102066


(6)

iii DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

Daftar lampiran ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 2

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

D. Rencana Penulisan ... 4

1. Jadwal Survey/ Observasi ... 4

2. Rencana Isi ... 4

BAB II PT. TAUKO MEDAN ... 6

A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 6

B. Struktur Organisasi Perusahaan ... 7

C. Job Description... 8

D. Jaringan Usaha ... 11

E. Kinerja Usaha Terkini ... 12


(7)

iv

B. Unsur-Unsur Sistem Akuntansi ... 15

C. Sistem Akuntansi Penjualan ... 19

D. Prosedur Penjualan ... 28

E. Pengendalian Intern Penjualan ... 34

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 36

A. Kesimpulan ... 36

B. Saran ... 36

DAFTAR PUSTAKA ... 38


(8)

v

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman Tabel 1.1 Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir ... 4


(9)

vi


(10)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman Lampiran 1. Flow Chart PT. TAUKO MEDAN ... 39 Lampiran 2. Surat Izin Riset ... 40


(11)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada dunia bisnis sekarang ini, kebutuhan akan informasi keuangan banyak di perlukan dalam berbagai macam perusahaan. Untuk memenuhi kebutuhan itu, maka disusunlah suatu sistem akuntansi. Ini dirancang untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak dalam maupun pihak luar agar dapat membantu proses pengambilan keputusan. Tujuan utama perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya, yaitu memproleh profit untuk menjamin keseimbangan (continue), pertumbuhan (growth) dan mampu mempertahankan kelangsungan usaha (survival).Tercapainya tujuan perusahaan adalah harapan setiap orang yang bergabung di dalam perusahaan tersebut.

Bagi suatu perusahaan sistem akuntansi memiliki peranan yang cukup penting demi tercapainya tujuan.Demikian juga dengan PT. TAUKO MEDAN yang bergerak dibidang industrifashion.Sistem akuntansi merupakan factor yang sangat menentukan keberhasilan suatu perusahaan dalam melakukan penjualan, selain itu sistem akuntansi penjualan juga berperan dalam pengawasan penjualan yang dilakukan agar tidak terjadi penyelewengan.Adanya sistem akuntansi yang baik dalam perusahaan berarti telah tersedia suatu yang dapat menghindarkan perusahaan dari keinginan pihak tertentu untuk melakukan penipuan serta pemborosan terhadap harta


(12)

2

kekayaan perusahaan dan meminimalkan penyalahgunaan prosedur yang ditetapkan semula.

Kebutuhan akan sistem akuntansi sangat dirasakan oleh para manajer, terutama pada perusahaan besar, hal itu dikarenakan terjadi transaksi yang begitu kompleks dan tidak mungkin para manajer dapat mengingatnya, serta untuk lebih membantu dan mengetahui apakah prosedur yang seharusnya terlaksana telah berjalan sesuai dengan harapan para manajer, dengan begitu para manajer dapat dengan mudah mengetahui bagaimana kondisi perusahaan yang saat ini dipimpinnya tanpa harus melakukan pengawasan secara langsung terhadap bawahannya. Sistem akuntansi penjualan merupakan salah satu bagian dari suatu sistem akuntansi yang sudah pasti akan ikut menentukan penyajian informasi.Karena keberhasilan sistem akuntansi dalam menghasilkan informasi ditentukan oleh kesesuaian sistem itu sendiri.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis akan membahas permasalahan ini sebagai topic pembahasan skripsi ini. Dimana judul yang diajukan adalah : “Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan pada PT . TAUKO MEDAN.

B. Perumusan Masalah

Setiap perusahaan akan selalu menghadapi hambatan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Pada umumnya tujuan dari kegiatan usaha adalah menghasilkan laba yang maksimal.Hal ini dapat terealisasi apabila suatu perusahaan memiliki sistem akuntansi yang baik dalam melakukan pengawasan terhadap penetapan pendapatan dan biaya.Dengan landasan pemikiran di atas,


(13)

maka penulis memilih judul “PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT. TAUKO MEDAN”.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian mengenai sistem akuntansi penjualan pada perusahaan ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah sistem akuntansi penjualan yang diterapkan PT. TAUKO MEDAN telah berjalan sesuai dengan prosedur yang ada.

2. Untuk mendapat gambaran yang jelas mengenai sistem akuntansi penjualan pada PT .TAUKO MEDAN.

Sedangkan menfaat penelitian adalah : a. Bagi Perusahaan

Yaitu : sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan terhadap penerapan sistem akuntansi penjualan pada masa yang akan datang.

b. Bagi Penulis

Yaitu : untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan penulis dalam membandingkan aplikasi teori dengan keadaan di perusahaan terutama mengenai sistem akuntansi penjualan.

3. Bagi Pihak yang Berkepentingan

Yaitu : untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai sistem akuntansi penjualan.


(14)

4

D. Rencana Penulisan

1. Jadwal Survey/Observasi

Lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis yaitu PT. TAUKO MEDAN yang beralamat di jalan Sei Batang Serangan No.39/54 Medan, yang bergerak di bidang industrifashion.

Tabel 1.1

Jadwal Penelitian Dan Penyusunan Tugas Akhir

NO KEGIATAN JULI 2015

I II III IV

1. Pengesahan Tugas Akhir 2. Pengajuan Judul

3. Permohonan Izin Riset

4. Penunjukan Dosen Pembimbing 5. Pengumpulan Data

6. Penyusunan Tugas Akhir 7. Bimbingan Tugas Akhir 8. Penyelesaian Tugas Akhir

2. Rencana isi

Penulis akan memberikan gambaran rencan isi yang membuat lebih terarahnya penulisan Tugas Akhir ini penulis membagi luas pembahasan tugas akhir ini dalam empat (4) bab, dimana masing-masing bab terdiri dari sub-sub bab yang sesuai dengan kebutuhannya yang dianggap cukup memadai untuk mengemukakan hal yang dianggap penting dan relevan dengan judul tugas akhir yang dimaksud, dengan tujuan agar memperoleh


(15)

pemahaman yang lebih mendalam dan sistematis serta tidak menimbulkan pengertian yang lain. Secara garis besar luas pokok pembahasannya adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini akan diuraikan tentang latar belakang, permasalahan,tujuan dan manfaat penelitian, rencana penulisan yang mencakup jadwal survey dan rencan isi.

BAB II : PT. TAUKO MEDAN

Bab ini meliputi sejarah singkat Instansi, strutur organisasi dan personalia, job description,kinerja usaha terkini dan rencana kegiatan PT. TAUKO MEDAN.

BAB III : PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN PADAPT. TAUKO MEDAN

Di bab ini penulis menyampaikan laporan atas hasil analisa dan evaluasi atas prosedur penjualan yang diterapkan perusahaan.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis mencoba mengambil kesimpulan dan memberikan saran-saran yang bertitik tolak dari pengumpulan data dan pembahasan yang dilakukan dimana diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi PT. TAUKO MEDAN di masa yang akan datang.


(16)

6 BAB II

PT. TAUKO MEDAN A. Sejarah Singkat Perusahaan

Pada 2006, PT TAUKO MEDAN diluncurkan dengan tujuan menanamkan kebanggan akan Medan kepada masyarakat lewat desain. Awalnya, PT TAUKO MEDAN menjual produknya di stand berukuran kecil yang terletak di Merdeka Walk.Produk TAUKO MEDAN pada saat itu hanya berupa kaos dan sedikit aksesoris saja.Pertengahan 2009, diputuskan untuk memfokuskan distribusi barang di Jalan Sei Batang Serangan No. 39/54 Medan Baru 20154.Dengan tempat yang lebih memadai.Jenis produk yang ditawarkan semakin beragam.

Pada 18 Mei 2014 PT. TAUKO MEDAN membuka cabangnya dijalan Sisingamangaraja No. 9 Kota Maksum III.Medan Kota 20215.Pemilik mencoba membangun citra tempat usahanya dengan membenahi penampilan ruangan yang juga menjadi salah satu faktor pendukung konsumen dating guna berbelanja ke toko tersebut.

Desain ruangan dibuat semenarik mungkin untuk menarik konsumen dan memberikan kenyamanan bagi pengunjung serta penambahan fasilitas pendukung seperti AC,alunan musik, penerangan yang baik, kamar pas yang memadai dan tempat arkir yang aman.

Tauko Medan didirikan oleh 4 orang antara lain : Fatharia, Anggia, Muchtar, Rizal dan Ramadhoni Dwipayani. Pada awalnya pendirian usaha ini didasari karna keinginan pemilik untuk berusaha bersama dengan


(17)

bermodalkan kreatifitas mereka dalam bidang industry dengan memberikan barang yang berkualitas dan menonjolkan Kota Medan sebagai motto usahanya.

Tujuan dari pemilik akan usaha ini adalah untuk membanggakan atau menunjukkan bahwa anak Medan bangga dengan kotanya sendiri, sehingga apabila ada masyarakat luar Medan datang ke kota ini, membeli produk ini, maka masyarakat luar tersebut akan segera mengetahui dan mengerti bahwa anak Medan bangga dengan kotanya sendiri.

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi mengidentifikasi peran dan tanggung jawab karyawan yang dipekerjakan oleh perusahaan.Struktur organisasi perusahaan yang ada pada perusahaan adalah merupakan dasar penyusunan prosedur kegiatan. Struktur organisasi akan terus berkembang sesuai dengan perkembangan kegiatan dan tujuan perusahaan. Agar suatu organisasi dapat berjalan dengan baik, maka dalam usaha menyusun suatu organisasi perlu diperhatikan atau dipedomani beberapa azas atau prinsip – prinsip dari suatu organisasi.Diharapkan juga agar setiap karyawan dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan bidangnya masing – masing.

Hal ini dilakukan agar tidak terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan tanggung jawab dalam perusahaan.Salah satu unsure dari struktur organisasi yang baik adalah adanya pola interaksi dan hubungan kerjasama antar orang – orang pada setiap bagian dari suatu organisasi perusahaan. Skema struktur organisasi yang jelas, akan mengetahui dengan jelas tugas, wewenang dan


(18)

8

tanggungjawabnya. Berikut akan disajikan struktur organisasi pada PT. TAUKO MEDAN.

Gambar 2.1.

Struktur Organisasi PT TAUKO MEDAN Sumber : PT TAUKO MEDAN

C. Job Description

Adapun job description dari PT TAUKO MEDAN adalah sebagai berikut :

1. Direktur

Direktur sebagai pemegang saham dan juga pimpinan pelaksana perusahaan, membawahi beberapa manajer dan bertanggung jawab


(19)

menjalankan kegiatan perusahaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan oleh para pemegang saham.Direktur adalah penanggung jawab tertinggi dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan sekaligus mengkoordinir kegiatan operasional perusahaan.

Adapun tugas dan wewenang direktur adalah : a. Mengepalai para manajer

b. Mengawasi setiap kegiatan perusahaan

c. Menjalankan segala perencanaan yang telah direncanakan oleh perusahaan

d. Bertanggung jawab atas kerjasama dengan cabang – cabang perusahaan

e. Memimpin, mendidik, mengarahkan, memberikan motivasi serta mengawasi bawahan

2. Manajer

Tugas seseorang manajer adalah :

a. Bertanggung jawab terhadap kelancaran aktivitas – aktivitas perusahaan

b. Memberikan pengarahan bagi para karyawan untuk dapat bekerja secara tepat dan berhasil guna, sehingga memudahkan pencapaian tujuan yang digunakan perusahaan

c. Mengawasi kinerja karyawan perusahaan

d. Menyetor kewajiban – kewajiban pajak dan melakukan penyetoran ke bank


(20)

10

e. Mengadakan konfirmasi / pencocokan setiap saldo yang terkait dan menandatangani buku – buku harian, laporan harian, laporan mingguan baik pengeluaran maupun pendapatan perusahaan.

3. Administrasi Tugasnya adalah :

a. Mencatat pemasukan dan pengeluaran keuangan perusahaan b. Melakukan pencatatan transaksi harian

c. Melakukan aktivitas pembelian barang dan jasa yang dibutuhkan perusahaan seperti : bahan baku, bahan penolong, peralatan produksi, peralatan kantor dan sebagainya

4. Kepala Toko

a. Kepala Toko bertugas untuk mengawasi setiap kegiatan penjualan dan memantau bawahannya

b. Memeriksa jumlah dan jenis barang baru yang masuk 5. Kasir

Tugas dan tanggung jawab kasir adalah sebagai berikut : a. Mencetak pita register

b. Memasukkan dan mengeluarkan uang dari mesin register

c. Melakukan pemeriksaan terhadap faktur penjualan dan menyesuaikan dengan barang yang akan dijual

6. Pegawai Toko

a. Bertanggung jawab atas segala aktivitas penjualan seperti menawarkan produk dan membatalkan pesanan masyarakat


(21)

b. Bertanggung jawab atas barang – barang yang ada di toko untuk dijual c. Melakukan pemeriksaan terhadap barang baru yang masuk

7. Supir

Bertanggung jawab atas segala tugas – tugas transportasi seperti mengangkut pesanan barang ke cabang – cabang perusahaan, pengangkutan pembelian bahan.

D. Jaringan Usaha

Setiap perusahaan harus menentukan jaringan usaha yang di tuju, karena mengoptimalkan pendapatan perusahaan.Hal ini harus dilakukan karena terdapat pesaing yang mempunyai posisi yang lebih baik dalam melayani konsumen, agar perusahaan berhasil dan sukses sebaiknya menetapkan pasar yang menjadi sasarannya sehingga konsumen yang sudah ada dapat di pertahankan dan menjangkau konsumen potensial lainnya. Jaringan usaha PT TAUKO MEDAN adalah :

a. Pelajar

Pelajar menjadi sasaran utama karena produk yang ditawarkan adalah pakaian yang cocok dipakai pelajar atau anak muda.

b. Mahasiswa

Setiap pelajar mahasiswa dijadikan pasar sasaran oleh usaha ini kerena seperti layaknya pelajar sangat mementingkan penampilan yang trendi. c. Masyarakat Umum


(22)

12

Masyarakat Umum menjadi sasaran pasar ini karena masyarakat juga memerlukan penampilan yang tidak kalah seperti pelajar dan mahasiswa, walaupun dalam kuantitas yang relative kecil.

E. Kinerja Usaha Terkini

Setiap perusahaan tentu memiliki visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga dengan PT Tauko Medan.Perusahaan terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan dapat terwujud.Tidak mudah dalam mewujudkan hal itu karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin, dan loyalitas dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Kinerja usaha terkini yaitu kegiatan – kegiatan serta program – program kerja apa saja yang sedang dilakukan perusahaan pada saat ini guna pencapaian tujuan perusahaan. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan adalah sebagai berikut :

a. Kualitas Produk

Meningkatkan kualitas produk berupa fashion PT Tauko Medan dengan memiliki kualitas yang terjamin sesuai dengan permintaan pelanggan agar dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan. Dengan produk yang berkualitas, keberhasilan perusahaan dapat dicapai.

b. Harga Kompetitif

Dengan harga kompetitif dapat memungkinkan perusahaan bersaing dengan perusahaan – perusahaan yang sejenis.


(23)

c. Sumber Daya Manusia ( SDM )

Sumber daya Manusia yang memiliki perusahaan harus mempunyai criteria seperti terampil, bertanggung jawab, disiplin dan juga dapat menguasai bidang yang akan ditanganinya.

d. Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

Dengan menggunakan sistem informasi dan teknologi informasi seperti several oracle, maka jaringan antara satu daerah dengan daerah lain seperti medan – Jakarta menjadi online. Maka kegiatan operasi perusahaan dapat berjalan dengan maksimal dan optimal dalam pengelolahan data dan penyajian informasi.

F. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan PT Tauko Medan yang hendak dicapai di masa yang akan datang adalah sebagai berikut :

1. Memelihara dan Meningkatkan hubungan baik dengan pelanggan. 2. Meningkatkan kualitas dengan mutu produk, serta kuantitas produk. 3. Meningkatkan kinerja dan kualitas tenaga kerja.


(24)

14 BAB III

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT. TAUKO MEDAN

A. Pengertian, Fungsi dan Tujuan Sistem Akuntansi

Pesatnya pertumbuhan dunia usaha akhir – akhir ini mengakibatkan timbulnya berbagai persoalan dalam bidang prosedur untuk mencatat dan mengolah data dari satu perusahaan sehingga untuk mengatasi masalah ini diperlukan suatu ,metode yang baik dan tepat, yaitu dengan jalan menciptakan suatu sistem yang dapat meliputi segala kegiatan unit usaha.

Dalam perusahaan dagang maupun perusahaan lainnya yang bertujuan untuk mencari keuntungan, selalu berhadapan dengan masalah penjualan.Supaya penjualan ini di laksanakan dapat berjalan dengan baik, maka harus diciptakan sistem akuntansi penjualan yang baik.

Suatu perusahaan dalam menyusun sistem akuntansi dapat memilih secara manual tanpa menggunakan mesin pembantu dan menggunakan mesin pembukuan yang sederhana sampai menggunakan mesin komputer.

Sistem disini diartikan sebagai suatu jaringan yang saling berhubungan yang disusun dengan suatu skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan kegiatan utama perusahaan dan terdiri dari beberapa prosedur yang merupakan kegiatan saling berhubungan satu dengan yang lainnya.

Definisi Sistem menurut Simamora (2000;176) adalah :“Seperangkat peraturan dan prosedur yang dirancang untuk memastikan bahwa tugas tertentu dilaksanakan dalam suatu cara yang sudah diterapkan sebelumnya.”


(25)

Defenisi sistem akuntansi menurut Mulyadi (2001;3) adalah :“sistem akuntansi adalah metode dan prosedur untuk mencatat dan melaporkan informasi keuangan yang disediakan bagi perusahaan atau suatu organisasi bisnis.”

Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa akuntansi merupakan keseluruhan proses penyusunan informasi dari data dan operasi perusahaan yang bersifat berdasarkan sistem tertentu, dengan cakupan kegiatan yang meliputi pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan hingga penafsiran informasi yang dihasilkan guna kepentingan berbagai pihak yang berhubungan dengan perusahaan. Adapun fungsi utama sistem akuntansi adalah mendorong seoptimal mungkin agar sistem tersebut dapat menghasilkan berbagai informasi akuntansi yang terstruktur yaitu tepat waktu, relevan, dan dapat dipercaya. Unsur – unsur yang terdapat dalam suatu sistem akuntansi saling berkaitan satu sama lain, sehingga dapat dilakukan pengolahan data mulai dari awal transaksi sampai dengan pelaporan yang dapat dijadikan sebagai informasi akuntansi.

B. Unsur – Unsur Sistem Akuntansi

Dari pengertian sistem akuntansi yang telah disebutkan diperoleh kesimpulan bahwa sistem akuntansi terdiri atas unsur – unsur :

a. Formulir

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi.Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam


(26)

16

(didokumentasikan) diatas selembar kertas.Formulir sering pula disebut dengan istilah media, karena formulir merupakan media untuk mencatat peristiwa yang terjadi dalam organisasi ke dalam catatan.

Dengan formulir ini, data yang bersangkutan dengan transaksi direkam pertama kalinya sebagai dasar pencatatan dalam catatan. Contoh formulir adalah : faktur penjualan, bukti kas masuk, kwitansi dan lainnya.

Dengan faktur penjualan, direkam data mengenai nama pembelian, alamat pembeli, jenis dan kuantitas barang yang dijual, harga barang, tanda tangan otorisasi dan sebagainya. Dengan demikian faktur penjualan digunakan untuk mendokumentasikan transaksi penjualan.

Dalam sistem akuntansi secara manual ( manual system), media yang digunakan untuk merekam pertama kali data transaksi keuangan adalah formulir yang dibuat dari kertas (paper form). Dalam sistem akuntansi dengan komputer ( computerized system) digunakan berbagai macam media untuk memasukkan data kedalam sistem pengolahan data seperti : papan ketik (keyboard), optical and magnetic character and code, mice, voice, touch sensors dan cats.

b. Jurnal

Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas data keuangan dan data lainnya.Sumber informasi pencatatan dalam jurnal adalah formulir.Dalam jurnal ini, data keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan disajikan dalam laporan keuangan.


(27)

Dalam jurnal ini terdapat kegiatan peringkasan data, yang hasil oeringkasannya (berupa jumlah rupiah transaksi tertentu) kemudian di posting ke rekening yang bersangkutan dalam buku besar. Contoh jurnal adalah : jurnal penerimaan kas, jurnal pembelian, jurnal penjualan dan jurnal umum.

c. Buku Besar

Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening – rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsure – unsure informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Rekening bku besar ini di satu pihak dapat dipandang sebagai wadah untuk menggolongkan data keuangan, di pihak lain dapat dipandang pula sebagai sumber informasi keuangan untuk menyajikan laporan keuangan. d. Buku Pembantu

Jika data keuangan yang digolongkan dalam buku besar diperlukan riciannya lebih lanjut, dapat dibentuk buku pembantu (subsidiary

ladger).Buku pembantu ini terdiri dari rekening – rekening pembantu yang

merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar.Buku besar dan buku pembantu merupakan catatan akuntansi akhir (books of final entry), yang berarti tidak ada catatan akuntansi lain sesudah data akuntansi diringkas dan digolongkan dalam rekening buku besar dan buku pembantu. Buku besar dan buku pembantu disebut sebagai catatan akuntansi akhir juga Karena setelah data akuntansi keuangan


(28)

18

dicatat dalam buku – buku tersebut, proses akuntansi selanjutnya adalah penyajian laporan keuangan, bukan pencatatan lagi ke dalam akuntansi. e. Laporan

Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan dapat berupa neraca, laporan laba rugi, laporan harga pokok produksi dan laporan biaya pemasaran. Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi. Laporan dapat berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor komputer. Pada dasarnya laporan ini berguna sebagai informasi yang akan digunakan oleh pihak intern maupun ekstern perusahaan.

Adapun fungsi dari sistem akuntansi adalah : a. Menentukan hasil operasi

b. Mengikuti kejadian – kejadian yang menyangkut harta dan kewajiban perusahaan

c. Mengatur transaksi tertentu, misalnya : pembeli peralatan dan perlengkapan, pengiriman barang dan sebagainya.

Sedangkan tujuan sistem akuntansi adalah :

a. Menyampaikan informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkat manajemen, pemilik atau pemegang saham secara cepat dan tepat

b. Menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh pihak luar perusahaan, seperti : Bank dan lembaga lainnya yang berkaitan dengan perusahaan c. Menyempurnakan pengendalian melalui organisasi, prosedur –

prosedur dan cara – cara lain untuk menggambarkan kekayaan perusahaan.


(29)

C. Sistem Akuntansi Penjualan

Kegiatan penjualan pada PT. Tauko Medan terdiri dari penjualan tunai dan penjualan kredit. Dalam transaksi penjualan tunai, barang atau jasa akan diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli apabila perusahaan telah menerima kas dari pembeli. Kegiatan penjualan secara tunai ditangani oleh perusahaan melalui sistem penjualan tunai.Sedangkan penjualan kredit yang dilakukan oleh perusahaan ini, hanya terjadi kepada satu cabangnya.

Dari pendapat diatas dapat diketahui bahwa penjualan terbagi atas penjual tunai dan penjualan kredit. Sistem akuntansi penjualan tersebut dalam penerapannya menggunakan dokumen – dokumen yang menurut Mulyadi (2001;215) terdiri dari :

a. Jurnal penjualan b. Kartu piutang c. Kartu persediaan d. Jurnal umum e. Kartu gudang

Dari pendapat diatas dapat diketahui bahwa dokumen tersebut digunakan untuk lebih menjafga keamanan jalannya penerapan sistem akuntansi penjualan tersebut.

1. Sistem Akuntansi Penjualan Tunai

Kegiatan penjualan secara tunai ini ditangani oleh perusahaan melalui sistem penjualan tunai. Penjualan tunai biasanya dicatat pada register kas


(30)

20

dan poada akhir keja akan dijumlah. Penjualan tunai semacam ini dapat dicatat sebagai berikut :

Kas xxx

Penjualan xxx

Sumber penerimaan kas terbesar suatu perusahaan dagang, berasal dari transaksi penjualan tunai. Berdasarkan sistem pengendalian intern yang baik, sistem penerimaan kas dari penjualan tunai mengharuskan : 1. Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank dalam

jumlah penjualan dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukan internal check.

2. Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui transaksi kertu kredit, yang melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan transaksi penerimaan kas.

Fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah :

1. Fungsi Penjualan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga barang ke fungsi kas.


(31)

2. Fungsi Kas

Fungsi ini bertanggung jawab sebagai penerima kas dari pembeli. 3. Fungsi Gudang

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan barang yang di pesan oleh pembeli serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman. 4. Fungsi Pengiriman

Dalam funsi ini bertanggung jawab untuk membungkus barang dan menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli. 5. Fungsi Akuntansi

Fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas dan membuat laporan penjualan.

Penjualan tunai terjadi bilamana pembeli melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu sebelum barang diserahkan. Bagian – bagian organisasi yang terlibat dalam penjualan tunai adalah :

a. Bagian Penjualan

Bagian ini adalah pegawai toko, berfungsi menerima order atau pesanan dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai dan menyerahkan kepada pembeli untuk pembayaran ke bagian keuangan.

b. Bagian Keuangan

Yaitu kasir, bertanggung jawab menyerahkan barang kepada pembeli setelah dilakukan pembayaran.Apabila permintaan dalam kuantitas atau jumlah yang banyak, diserahkan ke bagian pengiriman untuk diantarkan oleh supir kepda pembeli.


(32)

22

c. Bagian Akuntansi

Berfungsi untuk mencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas serta membuat laporan penjualan, bagian ini dilakukan oleh administrasi.

Bukti – bukti yang dipergunakan dalam sistem penjualan tunai adalah :

1. Faktur penjualan 2. Bukti setor bank 3. Pita register

Catatan – catatan yang diperlakukan untuk sistem penjualan tunai, adalah :

1. Jurnal penjualan 2. Jurnal penerimaan kas 3. Jurnal umum

4. kartu gudang

Sistem akuntansi penjualan pada PT. Tuko Medan dilakukan oleh bagian penjualan setelah menerima order atau pesanan pelanggan, kemudian pegawai toko membuat atau megisi faktur penjualan tunai dan menyerahkannya kepada pembeli untuk diproses di bagian kasir, dimana kasir bertanggung jawab dalam penyerahan barang kepada pembeli. Selanjutnya bagian administrasi akan mencatat transaksi penjualan ke dalam jurnal dan membuat laporan penjualan.


(33)

Laporan yang berhubungan dengan penjualan tunai adalah laporan mengenai penjualan secara periodik, menurut jenis barang, juga mengenai banyaknya (kuantitas) penjualan, yang memberikan informasi yang dibutuhkan pihak – pihak yang berkepentingan dengan penjualan tersebut.Di perusahaan ini, setiap transaksi dilaporkan kepada Direktur seminggu sekali.

Pada sistem penjulan ini di pergunakan bukti – bukti sebagai berikut : faktur penjualan, bukti setor bank, dan pita register kas. Selain itu diperlakukan juga catatan – catatan yang terdiri dari : jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, jurnal umum dan kartu gudang.

Pengertian penjualan tunai menurut Mulyadi (2001;455) adalah :“penjualan yang dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan harga barang terlebih dahulu sebellum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli.”

Sumber penerimaan kas terbesar suatu perusahaan dagang, berasal dari transaksi penjualan tunai. Berdasarkan sistem pengendalian intern yang baik, sistem penerimaan kas dari penjualan tunai mengharuskan : 1. Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank dalam

jumlah penjualan dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukan internal check.

2. Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui transaksi kertu kredit, yang melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan transaksi penerimaan kas.


(34)

24

Fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah :

1. Fungsi Penjualan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga barang ke fungsi kas.

2. Fungsi Kas

Fungsi ini bertanggung jawab sebagai penerima kas dari pembeli. 3. Fungsi Gudang

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan barang yang di pesan oleh pembeli serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman. 4. Fungsi Pengiriman

Dalam fungsi ini bertanggung jawab untuk membungkus barang dan menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli. 5. Fungsi Akuntansi

Fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas dan membuat laporan penjualan.

Catatan akuntansi yang digunakan dalam penjualan tunai adalah : 1. Jurnal Penjualan

Jurnal penjualan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan meringkas data penjualan.Jika perusahaan menjual berbagai macam produk dan manjemen memerlukan informasi penjualan setiap jenis


(35)

produk yang dijualnya selama jangka waktu tertentu, dalam jurnal penjualan disediakan satu kolom untuk setiap jenis produk guna meringkas informasi penjualan menurut jenis produk tersebut.

2. Jurnal penerimaan kas

Jurnal penerimaan kas digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat penerimaan kas dari penjualan tunai.

3. Jurnal umum

Jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok produk yang dijual.

4. Kartu persediaan

Kartu persediaan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat berkurangnya harga pokok produk yang dijual.Kartu persediaan ini juga untuk mengawasi mutasi dan persediaan barang yang disimpan di gudang.

5. Kartu gudang

Catatan ini tidak termasuk sebagai catatan akuntansi karena hanya berisi data kuantitas persediaan yang disimpan di gedung.

2. Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

Pengertian penjualan kredit menurut Mulyadi (2001;210) adalah :“Penjualan yang dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut.”


(36)

26

Kegiatan penjualan secara kredit ditangani oleh perusahaan melalui sistem penjualan kredit.Untuk menghindari tidak tertagihnya piutang, setiap penjualan kredit yang pertama kepada seorang pembeli selalu didahului dengan analisis terhadap dapat atau tidaknya pembeli tersebut diberi kredit.

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penjualan kredit adalah :

a. Jurnal Penjualan

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan, baik secara tunai maupun kredit.Jika perusahaan menjual beberapa macam produk dan manajemen memrlukan informasi penjualan menurut jenis produk, dalam jurnal penjualan dapat disediakan kolom– kolom untuk mencatat penjualan menurut jenis produk tersebut.

b. Kartu Piutang

Catatan akuntansi ini merupakan bukti pembantu yang berisi rincian mutasi piutang perusahaan kepada tiap – tiap debiturnya

c. Kartu Gudang

Catatan ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat mutasi dan persediaan fisik barang yang disimpan di gudang

d. Jurnal Umum

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat harga pokok produk yang dijual selama periode akuntansi tertentu.


(37)

Penjualan kredit merupakan suatu cara dimana barang diserahkan sesuai order atau permintaan pembeli sebelum pembeli membayar dan selama masa itu perusahaan mempuyai piutang dari pembeli.

Bukti – bukti yang dipergunakan dalam sistem akuntansi penjualan kredit adalah :

1. Surat order pembelian dan tembusannya 2. Faktur dan tembusannya

Catatan – catatan sistem penjualan kredit yaitu : 1. Jurnal penjualan

2. Buku besar piutang dan buku besar pembantu 3. Kartu gudang

4. Jurnal umum

Laporan yang berhubungan dengan penjualan kredit adalah laporan mengenai penjualan kredit secara periodik. Sistem akuntansi penjualan kredit yang dilakukan oleh PT. Tauko Medan masih bersifat sederhana, diaman hanya dilakukan kepada satu cabangnya. Penjualan ini terjadi apabila barang pada cabangnya habis, dan dilakukan permintaan dari cabang.

Adapun catatan – catatan yang diperlukan dalam sistem penjualan ini adalah : jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, jurnal umum dan kartu gudang.


(38)

28

D. Prosedur Penjualan

Tingkat penjualan yang dicapai PT. Tauko Medan, juga dipengaruhi secara langsung oleh strategi pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan.

Dalam menjalankan pemasaran, perusahaan juga menerapkan konsep pemasaran modern yaitu “bauran” yang terdiri dari :

1. Produk ( product) 2. Harga ( price ) 3. Promosi ( promotion) 4. Tempat (place)

1. Produk (product)

Produk yang dipasarakan oleh perusahaan ini adalah : kaos, jaket, topi, tas dan sebagainya yang mempunyai khas tersendiri.

2. Harga (price)

Harga juga merupakan variable yang dapat dikendalikan dan menentukan diterima atau tidaknya suatu produk oleh konsumen. Dalam penetapan harga jual dapat dilihat dari berbagai sudut, antara lain berdasarkan pada biaya, berdasarkan keseimbangan antara permintaan dan penawaran atau berdasarkan letak geografis suatu perusahaan, dan berdasarkan laba yang diinginkan perusahaan.

3. Promosi (promotion)

Perusahaan memerlukan kekuatan promosi untuk meningkatkan omset atau pendapatan perusahaan.Dapat dikatakan bahwa promosi


(39)

merupakan ujung tombak pemasaran suatu produk.Semakin gencar dan inovatif promosi diluncurkan, maka semakin besar pula probabilitas pengenalan produk tersebut kepada masyarakat dan mulailah terjadi permintaan terhadap produk tersebut.

4. Tempat (place)

Tempat atau lokasi yang dipasarkan oleh perusahaan terletak dari pusat kota. Hal ini dikarenakan perusahaan ingin member kemudahan konsumen untuk memenuhi kebutuhan.

Jaringan prosedur yang membentuk pengendalian penjualan menurut Mulyadi terdiri dari :

a. Prosedur order penjualan b. Prosedur pengiriman barang c. Prosedur pencatatan piutang d. Prosedur penagihan

e. Prosedur pencatatan penjualan

1. Prosedur Penjualan Tunai

Prosedur – prosedur yang ditempuh dalam aktivitas – aktivitas penjualan adalah berbeda – beda diantara bermacam – macam perusahaan yang ada, tergantung dari besarnya perusahaan yang bersangkutan. Prosedur mengatur cara- cara dalam melakukan suatu penjualan baik barang maupun jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan. Prosedur ini dimulai dari adanya kebutuhan atas barang dan jasa sampai barang yang dijual tersebut diterima oleh pembeli.


(40)

30

a. Setelah menerima order dari pembeli, pegawai toko membuat / mengisi faktur penjualan rangkap dua, yaitu lembar pertama untuk pelanggan sebagai pengantar pembayaran kepada kasir, dan lembar kedua untuk perusahaan sebagai bukti adanya pembelian dan sebagai bukti dilakukannya pencatatan akuntansi.

b. Pembeli menyerahkan sejumlah uang kepada bagian kasir dengan menunjukkan faktur.

c. Kasir mencetak pita register kas sebanyak rangkap dua, lembar pertama diberikan kepada pembeli dan lembar pertama untuk bukti kepada bagian administrasi. Setelah menerima uang tunai dari pembeli, dilakukan penyerahan barang.

d. Administrasi mencatat penjualan dan penerimaan kas secara periodik.

e. Manajer melakukan penyetoran ke bank dan menerima bukti setor dari bank.

Dokumen yang digunakan untuk mencatat penjualan tunai ini adalah : faktur penjualan dan pita register kas.

Ada bebrapa dokumen yang digunakan dalam prosedur penjualan tunai, yaitu :

a. Faktur Penjualan Tunai

Dokumen ini digunakan utnuk mencatat berbagai informasi yang diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai.Faktur penjualan tunai diisi oleh fungsi penjualan yang


(41)

berfungsi sebagai pengantar pembayaran oleh pembeli kepada fungsi kas dan sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi penjualan ke dalam jurnal penjualan.Tembusan faktur ini juga berfungsi sebagai slip pembungkus (packing slip) yang ditempelkan oleh fungsi pengiriman diatas pembungkus, sebagai alat identifikasi bungkusan barang.

b. Pita Register Kas

Dokumen ini dihasilkan oleh fungsi kas dengan cara mengoperasikan mesin register kas (cash register). Pita register kas ini merupakan bukti penerimaan kas yang dikeluarkan oleh fungsi kas dan merupakan dokumen pendukung faktur penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal penjualan.

c. Bukti Setor Bank

Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank.Bukti setor bank diserahkan oleh fungsi kas kepada fungsi akuntansi, dan dipakai oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi penjualan tunai.

d. Rekapitulasi Harga Pokok Persediaan

Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga pokok produk yang dijual selama satu periode. Data yang direkam dalam dokumen ini berasal dari kolom “jumlah harga” dalam kolom “pemakaian”


(42)

32

2. Prosedur Penjualan Kredit

Prosedur penjualan kredit adalah urutan kegiatan yang sejak diterimanya pesanan dari pembeli, pengiriman barang, pembuatan faktur (penagihan) dan pencatatan penjualan. Prosedur penjualan kredit PT. TAUKO MEDAN adalah :

a. Setelah menerima order dari pembeli (cabang perusahaan), bagian penjualan, yaitu pegawai toko membuat surat order pengiriman

b. Bagian administrasi membuat faktur sebagai berikut : 1. Faktur penjualan dikirimkan kembali kepada pembeli

2. Faktur penjualan sebagai bukti untuk dilakukan pencatatan penjualan

3. Faktur penjualan sebagai alat identifikasi bungkusan barang di bagian gudang.

c. Barang diantarkan ke toko cabang oleh supir sesuai dengan jenis dan jumlah permintaan. Kemudian pihak pembeli yaitu toko cabang memeriksa kebenaran barang dan apabila sudah sesuai dengan permintaan, pembeli menandatangani faktur penjualan, Pencatatan dilakukan satu hari setelah barang dikirim.

d. Dilakukan penagihan setiap akhir minggu

Dari uraian tersebut diatas dapat diketahui bahwa prosedur yang diterapkan dalam membentuk sistem terdiri dari berbagai kegiatan yang bertujuan agar penerapan sistem penjualan dimulai dari kegiatan


(43)

yang berkelanjutan untuk menjaga keamanan dari proses penjualan tersebut.

Penerapan prosedur seperti kita ketahui tidak ada yang dapat dengan mutlak dilaksanakan dalam suatu perusahaan.prosedur yang diterapkan harus sesuai dengan jenis, besarnya usaha dan faktor lainnya yang mendukung pencapaian tujuan perusahaan.

Dalam penjualan yang diterapkan PT. Tauko Medan, fungsi – fungsi yang ada adalah :

1. Fungsi penjualan , yaitu :

Bagian ini berfungsi untuk melayani permintaan pelanggan dalam pembelian barang.

2. Fungsi Pencatatan , yaitu :

Pada PT. Tauko Medan, fungsi ini dipegang oleh bagian administrasi.

3. Fungsi keuangan, yaitu :

Fungsi ini adalah untuk mengatur pengeluaran keuangan yang dilakukan oleh perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya, fungsi ini dipegang oleh kasir.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis, bahwa perusahaan menerapkan prosedur- prosedur yang sesuai.Baik prosedur penjualan tunai maupun prosedur penjualan kredit.Pada prosedur penjualan kredit yang diterapkan perusahaan melibatkan


(44)

34

beberapa bagian dalam perusahaan dimaksudkan agar penjualan yang terjadi dapat diawasi dengan baik.

E. Pengendalian Intern Penjualan

Pada PT. Tauko Medan, pengendalian intern penjualan sudah diterapkan dengan cukup baik.

Unsur pengendalian intern yang ada dalam perusahaan ini adalah : a. Organisasi

Dalam merancang organisasi yang berkaitan dengan sistem penjualan, unsur pokok sistem pengendalian intern dijabarkan sebagai berikut :

1. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kredit

Pemisahan kedua fungsi dimaksudkan untuk menciptakan pengawasan intern terhadap transaksi penjualan.Dalam transaksi penjualan, bagian penjualan cenderung melakukan penjualan barang sebanyak – banyaknya.

2. Bagian akuntansi harus terpisah dari bagian penjualan

Salah satu unsur pokok dalam sistem pengendalian intern mengharuskan pemisahan bagian operasi, bagian keuangan, dan bagian akuntansi.Dalam sistem penjualan kredit, bagaian akuntansi yang melaksanakan pencatatan piutang harus dipisahkan dari bagian operasi yang melaksanakan transaksi penjualan.

3. Bagian akuntansi harus terpisah dari bagian keuangan

Seperti yang telah dijelaskan di atas, berdasarkan unsur pengendalian yang baik, bagian akuntansi harus dipisahkan dari kedua bagian pokok


(45)

lainnya yaitu operasi dan persediaan.Tujuannya adalah untuk menjaga kekayaan perusahaan dan menjamin ketelitian dan keandalan data akuntansi.

b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

Dalam organisasi, setiap organisasi keuangan melalui sistem otorisasi tertentu.Tidak ada satu transaksi yang terjadi tanpa adanya otorisasi oleh pihak yang berwenang. Proses otorisasi yang dilakukan dengan cara membubuhi tanda tangan pejabat atau yang berwewenang. Pembubuhan tanda tangan ini dilakukan pada dokumen.Setiap transaksi yang terjadi dicatat dalam catatan akuntansi melalui prosedur yang telah ditetapkan perusahaan.Dengan adanya otorisasi maka pengawasan intern terhadap kekayaan dan data akuntansi dapat terjamin keamananya dan keandalannya.

c. Praktek yang sehat

Penggunaan formulir pokok surat order pembelian dan faktur penjualan harus bernomor huruf cetak dan penggunaannya harus di pertanggung jawabkan oleh bagian yang bersangkutan.

Pengendalian intern sangat diperlukan untuk pencapaian tujuan perusahaan, selain itu pengendalian ini juga sangat membantu dalam mengatasi penyalahgunaan wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki oleh setiap bagian dengan melakukan pemisahan masing – masing bagian dan menetapkan prosedur pencatatan yang dilakukan oleh setiap bagian yang disahkan kepada pemimpin atau direktur perusahaan.


(46)

36 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Setelah dilakukan pembahasan diatas, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Penjualan yang dilaksanakan oleh PT. Tauko Medan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :

a. Produk yang dipasarkan memiliki mutu yang baik

b. Harga yang relatif terjangkau bagi semua lapisan masyarakat

2. Penerapan sistem akuntansi penjualan pada PT. Tauko Medan sudah berjalan dengan baik dan dilakukan dengan prosedur yang saling berkaitan demi kesesuaian proses penjualan tersebut.

3. Pencatatan yang dilakukan sudah dengan ketentuan perusahaan, tetapi pada penjualan kredit pencatatan tidak dilakukan pada saat terjasi transaksi, yaitu pada keesokan hari terjadi transaksi.

B. Saran

Dalam kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan saran yang sifatnya membangun, semoga dapat menjadi masukan bagi PT. Tauko Medan

1. Hendaknya perusahaan membuat variasi produk yang baru, agar dapat meningkatkan penjualan dalam mencapai laba yang maksimal.


(47)

2. Sebaiknya profesionalisme yang terdapat dalam struktur organisasi pada perusahaan dapat menjadi lebih baik dan diharapkan setiap karyawan lebih mengutamakan penyelesaian tugas – tuganya .

3. Hndaknya perusahaan lebih melengkapi dokumen yang mendukung pelaksana penjualan terutama flowchart atau bagan air yang berfungsi untuk memperjelas proses penjualan.

4. Sebaiknya pencatatan transaksi penjualan kredit dilakukan pada saat terjadi transaksi untuk menghindarkan terjadinya kesalahan dalam pencatatan.


(48)

38

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki (2000), Sistem Informasi Akuntansi Edisi Kedua, Cetakan Kelima, Penerbit Badan Penerbit Fakultas Ekonomi, Yogyakarta.

Hail, James A, (2001), Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Salemba Empat,Jakarta.

Hermawan, Asep (2003), Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

, (2003), Pedoman Praktisi Metodologi Penelitian Bisnis, Penerbit Badan Penerbit Fakutas Ekonomi-Trisakti, Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia, (2001), Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit SalembaEmpat, Jakarta.

Mulyadi, (2001), Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

, (2002), Auditing, Buku Dua, Edisi Keenam, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Niswoger, Rollin C and Fess, Philip (1999), Prinsip-prinsip Akuntansi, Edisi 19, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Simamora, Hendry (2000), Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Jilid Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Warren, Carls , Reeve, James M, Fees, Philip C, (2005), Pengantar Akuntansi, Alih Bahasa Ana Farahmita SE, Amanugrahani SE, Tuafik Hendrawan SE, Edisi 21, Salemba Empat, Jakarta.


(1)

33

yang berkelanjutan untuk menjaga keamanan dari proses penjualan tersebut.

Penerapan prosedur seperti kita ketahui tidak ada yang dapat dengan mutlak dilaksanakan dalam suatu perusahaan.prosedur yang diterapkan harus sesuai dengan jenis, besarnya usaha dan faktor lainnya yang mendukung pencapaian tujuan perusahaan.

Dalam penjualan yang diterapkan PT. Tauko Medan, fungsi – fungsi yang ada adalah :

1. Fungsi penjualan , yaitu :

Bagian ini berfungsi untuk melayani permintaan pelanggan dalam pembelian barang.

2. Fungsi Pencatatan , yaitu :

Pada PT. Tauko Medan, fungsi ini dipegang oleh bagian administrasi.

3. Fungsi keuangan, yaitu :

Fungsi ini adalah untuk mengatur pengeluaran keuangan yang dilakukan oleh perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya, fungsi ini dipegang oleh kasir.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis, bahwa perusahaan menerapkan prosedur- prosedur yang sesuai.Baik prosedur penjualan tunai maupun prosedur penjualan kredit.Pada prosedur penjualan kredit yang diterapkan perusahaan melibatkan


(2)

beberapa bagian dalam perusahaan dimaksudkan agar penjualan yang terjadi dapat diawasi dengan baik.

E. Pengendalian Intern Penjualan

Pada PT. Tauko Medan, pengendalian intern penjualan sudah diterapkan dengan cukup baik.

Unsur pengendalian intern yang ada dalam perusahaan ini adalah : a. Organisasi

Dalam merancang organisasi yang berkaitan dengan sistem penjualan, unsur pokok sistem pengendalian intern dijabarkan sebagai berikut :

1. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kredit

Pemisahan kedua fungsi dimaksudkan untuk menciptakan pengawasan intern terhadap transaksi penjualan.Dalam transaksi penjualan, bagian penjualan cenderung melakukan penjualan barang sebanyak – banyaknya.

2. Bagian akuntansi harus terpisah dari bagian penjualan

Salah satu unsur pokok dalam sistem pengendalian intern mengharuskan pemisahan bagian operasi, bagian keuangan, dan bagian akuntansi.Dalam sistem penjualan kredit, bagaian akuntansi yang melaksanakan pencatatan piutang harus dipisahkan dari bagian operasi yang melaksanakan transaksi penjualan.

3. Bagian akuntansi harus terpisah dari bagian keuangan

Seperti yang telah dijelaskan di atas, berdasarkan unsur pengendalian yang baik, bagian akuntansi harus dipisahkan dari kedua bagian pokok


(3)

35

lainnya yaitu operasi dan persediaan.Tujuannya adalah untuk menjaga kekayaan perusahaan dan menjamin ketelitian dan keandalan data akuntansi.

b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

Dalam organisasi, setiap organisasi keuangan melalui sistem otorisasi tertentu.Tidak ada satu transaksi yang terjadi tanpa adanya otorisasi oleh pihak yang berwenang. Proses otorisasi yang dilakukan dengan cara membubuhi tanda tangan pejabat atau yang berwewenang. Pembubuhan tanda tangan ini dilakukan pada dokumen.Setiap transaksi yang terjadi dicatat dalam catatan akuntansi melalui prosedur yang telah ditetapkan perusahaan.Dengan adanya otorisasi maka pengawasan intern terhadap kekayaan dan data akuntansi dapat terjamin keamananya dan keandalannya.

c. Praktek yang sehat

Penggunaan formulir pokok surat order pembelian dan faktur penjualan harus bernomor huruf cetak dan penggunaannya harus di pertanggung jawabkan oleh bagian yang bersangkutan.

Pengendalian intern sangat diperlukan untuk pencapaian tujuan perusahaan, selain itu pengendalian ini juga sangat membantu dalam mengatasi penyalahgunaan wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki oleh setiap bagian dengan melakukan pemisahan masing – masing bagian dan menetapkan prosedur pencatatan yang dilakukan oleh setiap bagian yang disahkan kepada pemimpin atau direktur perusahaan.


(4)

36 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan pembahasan diatas, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Penjualan yang dilaksanakan oleh PT. Tauko Medan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :

a. Produk yang dipasarkan memiliki mutu yang baik

b. Harga yang relatif terjangkau bagi semua lapisan masyarakat

2. Penerapan sistem akuntansi penjualan pada PT. Tauko Medan sudah berjalan dengan baik dan dilakukan dengan prosedur yang saling berkaitan demi kesesuaian proses penjualan tersebut.

3. Pencatatan yang dilakukan sudah dengan ketentuan perusahaan, tetapi pada penjualan kredit pencatatan tidak dilakukan pada saat terjasi transaksi, yaitu pada keesokan hari terjadi transaksi.

B. Saran

Dalam kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan saran yang sifatnya membangun, semoga dapat menjadi masukan bagi PT. Tauko Medan

1. Hendaknya perusahaan membuat variasi produk yang baru, agar dapat meningkatkan penjualan dalam mencapai laba yang maksimal.


(5)

37

2. Sebaiknya profesionalisme yang terdapat dalam struktur organisasi pada perusahaan dapat menjadi lebih baik dan diharapkan setiap karyawan lebih mengutamakan penyelesaian tugas – tuganya .

3. Hndaknya perusahaan lebih melengkapi dokumen yang mendukung pelaksana penjualan terutama flowchart atau bagan air yang berfungsi untuk memperjelas proses penjualan.

4. Sebaiknya pencatatan transaksi penjualan kredit dilakukan pada saat terjadi transaksi untuk menghindarkan terjadinya kesalahan dalam pencatatan.


(6)

38

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki (2000), Sistem Informasi Akuntansi Edisi Kedua, Cetakan Kelima, Penerbit Badan Penerbit Fakultas Ekonomi, Yogyakarta.

Hail, James A, (2001), Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Salemba Empat,Jakarta.

Hermawan, Asep (2003), Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

, (2003), Pedoman Praktisi Metodologi Penelitian Bisnis, Penerbit Badan Penerbit Fakutas Ekonomi-Trisakti, Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia, (2001), Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit SalembaEmpat, Jakarta.

Mulyadi, (2001), Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

, (2002), Auditing, Buku Dua, Edisi Keenam, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Niswoger, Rollin C and Fess, Philip (1999), Prinsip-prinsip Akuntansi, Edisi 19, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Simamora, Hendry (2000), Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Jilid Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Warren, Carls , Reeve, James M, Fees, Philip C, (2005), Pengantar Akuntansi, Alih Bahasa Ana Farahmita SE, Amanugrahani SE, Tuafik Hendrawan SE, Edisi 21, Salemba Empat, Jakarta.