5 PEMBAHASAN
5.1 Pengaruh Beda Jenis Umpan Terhadap Jumlah Keong Macan Yang
Tertangkap
Pada percobaan ini, jumlah keong macan yang tertangkap paling banyak terdapat pada jaring jodang yang berumpan ikan rucah, kemudian diikuti dengan ikan
asin, lalu daging kerang hijau kemudian kulit kambing dan yang terakhir kontrol. Keadaan tersebut di atas bisa disebabkan karena bau yang ditimbulkan oleh
umpan daging kerang hijau lebih cepat tercium dan tingkat penyebaran baunya yang terlalu luas. Bisa dilihat pada percobaan kecepatan respon Tabel 8 dan Gambar 10.
Jadi, pada jarak jauh pun keong macan telah bisa mendeteksi letak umpan tersebut. Hal ini dibuktikan dengan tingkah laku keong macan yang memakan umpan daging
kerang hijau dengan cara menjulurkan probosisnya yang panjang sekitar 15-20 cm melebihi setengah sisi jaring jodang yaitu 15 cm melalui mata jaring pada dinding
jaring jodang. Bahkan ada pula keong macan yang tidak perlu memanjat dinding jaring jodang untuk dapat memakan umpan daging kerang hijau. Keong macan sudah
mulai mengeluarkan probosisnya ketika sampai di rangka alas jaring jodang. Keong macan bisa memakan umpan daging kerang hijau tanpa perlu masuk kedalam jaring
jodang, yang pada akhirnya mengurangi hasil tangkapan jaring jodang yang menggunakan umpan daging kerang hijau.
Gambar 19 Keong Macan Yang Makan Melalui Mata Jaring.
35 Pada umpan ikan rucah dan ikan asin, tingkat penyebaran baunya kurang begitu
luas, sehingga keong macan hanya bisa mendeteksi letak umpan jika jaraknya cukup dekat antara keong macan dengan umpan. Hal ini dapat dibuktikan dengan siphon
keong macan yang bergerak cenderung lambat pada saat mencari bau umpan ikan rucah dan ikan asin, sedangkan pada saat umpan daging kerang hijau siphon
cenderung bergerak cepat. Selain itu kecepatan jalan keong macan untuk mencapai umpan daging kerang hijau lebih cepat bila dibandingkan kecepatan jalan keong
macan untuk meraih umpan ikan rucah dan ikan asin. Diduga ikan asin juga memiliki sifat bau yang semakin merangsang keong
macan jika terendam semakin lama dalam air laut. Waktu percobaan yang digunakan adalah 12 jam. Garam yang melekat pada tubuh ikan asin dapat terlarut pada air laut
jika direndam dalam jangka waktu lebih lama. Fungsi garam adalah untuk mengeluarkan air dari dalam tubuh ikan sehingga ikan dapat bertahan dalam jangka
waktu yang cukup lama. Namun, jika garam terlarut dalam air maka air akan masuk kedalam tubuh ikan dan mempercepat terjadinya proses pembusukkan dalam tubuh
ikan. Akibat yang ditimbulkan dari pembusukkan adalah timbulnya bau yang dapat
menarik keong macan untuk mendekatinya.
Berdasarkan hasil uji analisis statistika ANOVA Lampiran 13, yaitu dengan menggunakan RAL Rancangan Acak Lengkap dengan selang kepercayaan 95
menunjukkan bahwa F hit F tab. Dimana Fhit = 3,09 sedangkan F tab = 2,58 sehingga tolak Ho. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan jumlah
individu keong macan yang tertangkap pada setiap perlakuan jenis umpan atau dengan kata lain jenis umpan berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah individu
keong macan yang tertangkap. Perbedaan pengaruh yang ditimbulkan oleh masing-masing jenis umpan
terhadap jumlah individu keong macan yang tertangkap, dapat diketahui dengan analisis Beda Nyata Jujur BNJ. Analisis BNJ menunjukkan bahwa yang
memberikan perbedaan sangat nyata adalah pasangan antara ikan rucah dengan kulit kambing dan pasangan antara ikan rucah dengan kontrol.
36 Jumlah individu keong macan yang tertangkap pada jaring jodang yang
berumpan ikan rucah berbeda jauh dengan jumlah individu yang ditangkap dengan jaring jodang berumpan kulit kambing dan kontrol. Perbedaan yang sangat besar ini
diakibatkan karena bila dibandingkan dengan bau kulit kambing, bau ikan rucah lebih disukai oleh keong macan, demikian pula dengan jaring jodang kontrol yang
tidak memiliki bau sama sekali sehingga tidak memikat keong macan untuk mendekatinya.
5.2 Pengaruh Beda Jenis Umpan Terhadap Kecepatan Respon Keong Macan