Latar Belakang Kecenderungan makan keong macan, Babylonia spirata L. terhadap umpan alami

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keong macan Babylonia spirata merupakan salah satu spesies anggota Gastropoda yang bernilai ekonomis penting. Harga keong macan yang ditawarkan pun cukup tinggi berkisar antara Rp. 25.000,- sampai dengan Rp. 35.000,- per kg untuk hasil tangkapan dalam keadaan segar dan bermutu ekspor. Hal ini diakibatkan karena keong macan mengandung protein yang cukup tinggi, rasanya enak dan kandungan lendirnya sedikit. Keong macan sangat mudah diolah menjadi bahan makanan. Selain dagingnya, cangkang keong macan bisa digunakan sebagai bahan baku industri rumah tangga untuk perhiasan, dan operculum nya bisa digunakan sebagai obat-obatan dan parfum oleh negara-negara asing Shanmugaraj, et al, 1994. Jaring jodang merupakan salah satu alat tangkap yang biasa digunakan oleh para nelayan untuk menangkap keong macan. Beberapa keuntungan dari penangkapan keong macan dengan menggunakan jaring jodang adalah pembuatan dan pengoperasian alatnya mudah, bisa dioperasikan di tempat-tempat dimana alat tangkap lain tidak bisa dioperasikan, dan hasil tangkapannya pun masih dalam keadaan hidup dan segar Monintja dan martasuganda, 1990. Jaring jodang merupakan salah satu alat tangkap dari kelompok perangkap trap, yang dalam pengoperasiannya menggunakan umpan agar ikan atau hewan tertarik masuk ke dalam alat tangkap tersebut. Umpan itu sendiri terdiri dari dua jenis yaitu umpan alami dan umpan buatan. Nelayan pengguna jaring jodang umumnya masih menggunakan umpan-umpan alami, dimana umpan-umpan tersebut mudah didapat dan harganya pun terjangkau oleh para nelayan tersebut. Faktor-faktor dari umpan yang mempengaruhi keberhasilan pena ngkapan adalah jenis umpan, sifat umpan maupun cara pemasangannya Sadhori, 1985. Beberapa penelitian tentang seleksi umpan untuk keong macan, dengan metode experimental fishing telah dilakukan. Rizqi, 2003 menggunakan tiga jenis perlakuan umpan yaitu ikan asin, terasi, dan tebu dan menyimpulkan bahwa ikan asin lebih disukai oleh keong macan. Penelitian mengenai pengaruh jenis umpan dan lama 2 perendaman terhadap hasil tangkapan keong macan di Palabuhanratu juga telah dilakukan oleh Zein, 2003. Jenis umpan yang dibandingkan adalah ikan rucah dan kulit kambing. Hasil yang diperoleh adalah ikan rucah menghasilkan tangkapan yang lebih banyak dibandingkan dengan kulit kambing. Sejauh ini belum pernah ada penelitian mengenai kesukaan keong macan terhadap jenis umpan yang dilakukan di laboratorium, dan belum pernah dilakukan penelitian mengenai tingkah laku keong macan terhadap umpan-umpan alami. Hal itulah yang membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini.

1.2 Tujuan