Pembelajaran Proses Belajar Mengajar

2.6. Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu kumpulan proses yang bersifat individual, yang merubah stimuni dari lingkungan seseorang kedalam sejumlah informasi, yang selanjutnya dapat menyebabkan adanya hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang Achmad Sugandi,dkk, 2004:9. Pembelajaran merupakan seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar peserta didik, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian eksternal yang berperanan terhadap rangkaian kejadian- kejadian internal yang berlangsung di dalam peserta didik winkel dalam buku pembelajaran berbasis PAIKEM, 2010: 8. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan pembelajaran adalah suatu kegiatan atau tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar peserta didik yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, tidak mampu melakukan menjadi mampu melakukan yang selanjutnya dapat menyebabkan bentuk ingatan jangka panjang.

2.7. Proses Belajar Mengajar

Hakikat belajar sebagai inti dari proses pengajaran. Bahwa dalam proses pengajaran atau interaksi belajar –mengajar yang menjadi persoalan utama adalah adanya proses belajar pada siswa yakni proses perubahan tingkah laku siswa melalui berbagai pengalaman yang diperolehnya Nana Sudjana, 2009:29. Dan menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan- perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku, dan pengertian belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan Slameto, 2010:2. Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya karena tidak semua perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar. Belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku yang disebabkan oleh pengalaman. Perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan bukan dinyatakan sebagai belajar. Individu tidak memiliki karakteristik tertentu pada waktu lahi, seperti refleksi dan respon terhadap kelaparan. Namun demikian manusia selalu belajar setiap hari Catharina Tri Anni,dkk,2004:16. Kegiatan ini terjadi interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Dalam proses pengajaran atau interaksi belajar-mengajar inilah siswa mengalami proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman yang diperolehnya. Keterpaduan proses belajar siswa dengan proses mengajar guru sehingga terjadi interaksi belajar-mengajar proses pengajaran tidak datang begitu saja dan tidak dapat tumbuh tanpa pengaturan dan perencanaan. Pengaturan adalah yang paling utama dalam mementukan variabel yang harus ada dalam proses pengajaran tersebut. Proses belajar-mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Peristiwa belajar-mengajar banyak berakar pada berbagai pandangan dan konsep. Oleh karena itu, perwujudan proses belajar-mengajar dapat terjadi dalam berbagai model. Proses belajar-mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar-mengajar. Interaksi dalam peristiwa belajar-mengajar mempunyai arti yang lebih luas, tidak sekadar hubungan antara guru dengan siswa, tetapi berupa interaksi edukatif. Dal hal ini bukan hanya penyampaian pesan berupa materi pelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar Moh.Uzer Usman, 2010:4. Dari pendapat di atas dapat disimpulan bahwa proses belajar- mengajar adalah suatu kegiatan atau interaksi antara guru dan siswa untuk melakukan suatu pembelajaran mengenai pendidikan yang bertujuan untuk mengubah tingkah laku siswa melalui pengalaman.

2.8. Belajar Gerak

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR TANGKAP BOLA MENGGUNAKAN SASARAN KERANJANG PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SOKATENGAH 02 KECAMATAN BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2012 2013

0 12 143

PEMBELAJARAN PASSING SEPAK BOLA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BERMAIN BOLA BATAS MELINGKAR PADA SISWA KELAS III SD NEGERI PAGIYANTEN 01 KECAMATAN ADIWERNA KABUPATEN TEGAL TAHUN 2013

1 63 137

PEMBELAJARAN PASSING BAWAH BOLA VOLI MINI MENGGUNAKAN PERMAINAN BOLA GANTUNG PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SRENGSENG 03 KECAMATAN PAGERBARANG KABUPATEN TEGAL TAHUN 2013

0 5 99

MODEL PEMBELAJARAN LARI CEPAT MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PERSAWAHAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PESAREAN 02 KECAMATAN PAGERBARANG KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011

1 10 120

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI JARAK PENDEK MELALUI PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 POJOK TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 0 1

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LARI JARAK PENDEK MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN YANG DIMODIFIKASI PADA SISWA KELAS III SD N PONDOK 03 NGUTER SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

0 0 30

UPAYA PENINGKATKAN PEMBELAJARAN LARI JARAK PENDEK DENGAN PENDEKATAN BERMAIN SISWA KELAS V SD KANISIUS MINGGIR.

0 1 139

6. LARI JARAK PENDEK

0 2 12

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR LARI MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERMAINAN BOKER PADA SISWA KELAS III SD NEGERI PUCANG KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2015 2016 -

0 0 43

PEMBELAJARAN LARI JARAK PENDEK MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERMAINAN LARI BOLA KERANJANG PADA SISWA SD

0 0 9