kelas kontrol. Peningkatan kedua kelas masuk dalam kriteria sedang meskipun secara angka peningkatan pemahaman konsep kelas eksperimen lebih tinggi dari
kelas kontrol.
4.1.2.5 Uji t Satu Sampel
Uji t satu sampel dilakukan untuk mengetahui apakah model problem based learning PBL dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa. Hasil
analisis dapat dilihat pada Tabel 4.6. Tabel 4.6. Hasil Uji t Satu Sampel
Nilai Rata- Rata
ยต dk t
hitung
t
tabel
Kriteria
70,31 65
31 3,611
1,695 Terima ho jika
t
hitung
t
tabel
Tabel 4.6. menunjukan bahwa pada taraf kesalahan 5, harga t
hitung
= 3,611 sedangkan harga t
tabel
= 1,695. Harga t
hitung
t
tabel
sehingga ho ditolak. Kesimpulannya model problem based learning PBL dapat meningkatkan
pemahaman konsep siswa.
4.1.2.6 Uji t Dua sampel
Uji t dua sampel digunakan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa yang diajar dengan model problem based learning PBL lebih
tinggi dari pada siswa yang diajar dengan model pembelajaran yang selama ini sudah dilaksanakan. Hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7. Hasil Uji t Dua Sampel Kelompok
Rata-rata dk t
hitung
t
tabel
Kriteria Eksperimen
Kontrol 70,31
62,50 31
3,448 2,00
Terima ho jika t
hitung
t
tabel
Tabel 4.7. menunjukan bahwa pada taraf kesalahan 5, harga t
hitung
= 3,448 sedangkan harga t
tabel
= 2,00. Harga t
hitung
t
tabel
sehingga ho ditolak. Kesimpulannya, peningkata pemahaman konsep kelas eksperimen lebih tinggi
dari pada kelas kontrol.
4.2. Pembahasan
4.2.1. Aktivitas Berkarakter
Sesuai dengan pedoman pendidikan karakter yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional bahwa di setiap jejang pendidikan di Indonesia
harus menyertakan pendidikan karakter dalam proses belajar mengajar. Untuk itu diperlukan model pembelajaran yang menunjang proses pendidikan karakter di
dalam proses pembelajaran. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa setelah siswa melakukan proses pembelajaran dengan model problem based learning,
mengalami peningkatan pencapaian dalam aspek aktivitas berkarakter. Hal tersebut dapat dilihat dari pencapaian ketuntasan klasikal yaitu 75 untuk kelas
eksperimen yang menggunakan model problem based learning dan pencapaian ketuntasan klasikal 53,57 untuk kelas kontrol yang menggunakan model
pembelajaran yang selama ini sudah dilaksanakan. Kondisi awal untuk kedua kelas tersebut hampir sama karena keduanya memperoleh hasil ketuntasan