Model Pembelajaran Kooperatif TINJAUAN PUSTAKA

7 Problem based learning dianggap menyenangkan dan disukai siswa. 8 Dapat mengembangkan kemampuan siswa berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru. 9 Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata. 10 Dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus-menerus belajar sekaligus belajar pada pendidikan formal telah berakhir.

2.2.5. Kekurangan dari model Problem Based Learning PBL

Menurut Dincer dkk. sebagaimana dikutip oleh Akinoglu dan Tandongan 2007 kekurangan dari model problem based learning PBL adalah sebagai berikut: 1 Guru kesulitan dalam merubah gaya mengajar. 2 Memerlukan lebih banyak waktu untuk siswa dalam memecahkan masalah, jika model tersebut baru diperkenalkan dikelas. 3 Setiap kelompok boleh menyelesaikan tugas sebelum atau sesudahnya 4 Problem Based Learning membutuhkan bahan dan penelitian yang banyak. 5 Sukar menerapkan model problem based learning dalam semua kelas. 6 Kesulitan dalam menilai pelajaran.

2.3. Model Pembelajaran Kooperatif

Pada model pembelajaran kooperatif siswa diberi kesempatan untuk berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan temannya untuk mencapai tujuan pembelajaran, sementara guru bertindak sebagai motivator dan fasilitator aktivitas siswanya. Secara sederhana kata “kooperatif” berarti mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu tim. Pembelajaran kooperatif dapat diartikan belajar bersama-sama, saling membantu antara satu dengan yang lain dalam belajar dan memastikan bahwa setiap orang dalam kelompok mencapai tujuan atau tugas yang telah ditentukan sebelumnya Isjoni, 2011: 8. Slavin 2008: 8 mendefinisikan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, siswa dalam satu kelas dijadikan kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai lima orang untuk memahami konsep yang difasilitasi oleh guru. Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan setting kelompok-kelompok kecil dengan memperhatikan keberagaman anggota kelompok sebagai wadah siswa bekerjasama dan memecahkan suatu masalah melalui interaksi sosial dengan teman sebayanya, memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang bersamaan dan ia menjadi narasumber bagi teman yang lain. Jadi Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama diantara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa karakteristik. Karakteristik tersebut merupakan sesuatu yang membedakan pembelajaran kooperatif dengan pembelajaran yang lain Rusman, 2010: 207. Karakteristik pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut : 1 Pembelajaran secara tim Artinya pembelajaran dilakukan secara bersama –sama untuk mencapai tujuan tertentu. 2 Didasarkan pada manajemen kooperatif Pada pembelajaran kooperatif mempunyai fungsi manajemen, yaitu fungsi perencanaan, sebagai organisasi dan sebagai kontrol. 3 Kemauan untuk bekerja sama Untuk mendapatkan hasil yang optimal maka prinsip kebersamaan dan bekerja sama yang harus selalu ditekankan. 4 Keterampilan bekerja sama Pembelajaran kooperatif yang menuntut siswa untuk bekerja sama akan mempengaruhi kemampuan social siswa. Dalam hal ini adalah keterampilan berinteraksi, berkomunikasi dan menyampaikan pendapat. Kelemahan pembelajaran kooperatif antara lain: 1 Selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada kecenderungan topik permasalahan yang sedang dibahas meluas. Sehingga banyak yang tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan; 2 Saat diskusi kelompok, terkadang didominasi oleh seseorang, hal ini mengakibatkan siswa yang lain menjadi pasif.

2.4. Pendidikan Karakter