Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

diperoleh lebih kredibel dan dapat dipercaya Sugiyono 2010: 329. Dokumen yang akan diambil pada penelitian ini adalah dokumen yang digunakan peneliti meliputi perangkat pembelajaran seperti RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Dalam penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati, maka metode yang digunakan untuk proses pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: 1. Observasi Partisipatif Dengan observasi partisipatif, maka data yang di peroleh lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkatan makna dari setiap perilaku yang tampak. Susan sataiback dalam Sugiyono 2010:331 menyatakan “in participant observation the researcher observes what people do, listent to what they say, and participate s in their activities” maksudnya dalam observasi partisipatif, peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan berpartosipasi dalam aktivitas mereka. Berkaitan dengan ini, peneliti menggunakan partisipasi pasif passive participation, jadi dalam hal ini peneliti datang ditempat kegiatan orang yang diamati, akan tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan mereka. Partisipasi pasif yang dilakukan peneliti adalah menekankan permasalahan yaitu mendengarkan informasi dari guru-guru dan guru sejarah secara khusus di SMA Negeri 3 Cirebon. Dalam melakukan pengamatan peneliti tidak menggunakan instrument yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan. Rambu-rambu pengamatan tersebut pengisiannya dalam bentuk memberi tanda cek list √ pada salah satu jawaban yang telah peneliti sediakan pada rambu-rambu tersebut, namun demikian tidak menutup kemungkinan bagi peneliti untuk mencatat hal-hal yang belum di rumuskan dalam rambu-rambu pengamatan tersebut. 2. Wawancara Mendalam Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interview yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu Moleong, 2010:186. Menurut Sugiyono 2010:194 wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka face to face maupun dengan menggunakan telepon. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Metode wawancara yang digunkan dalam penlitian ini adalah wawancara semi struktur semistructure interview. Menurut Sugiyono 2010:320 jenis wawancara ini termasuk dalam kategori in dept interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapatnya serta ide- idenya. Informan yang diwawancarai dalam penelitian ini adalah guru sejarah dan peserta didik di SMA Negeri 3 Cirebon. untuk menjaga kredibilitas hasil wawancara tersebut, maka perlu adanya pencatatan data, dalam hal ini peneliti menggunakan tape recorder atau handphone yang berfungsi untuk merekam hasil wawancara tersebut. Mengingat bahwa tidak setiap informan suka dengan adanya alat tersebut karena merasa tidak bebas ketika diwawancarai, maka peneliti meminta izin terlebih dahulu kepada informan dengan menggunakan tape recorder atau handphone tersebut, di samping itu peneliti juga menyiapkan buku catatan yang berfungsi untuk mencatat semua percakapan dengan sumber data. Supaya hasil wawancara dapat terekam dengan baik, dan peneliti memiliki bukti telah melakukan wawancara kepada informan atau sumber data, maka peneliti menggunakan handphone untuk memotret ketika peneliti sedang melakukan pembicaraan dengan informan atau sumber data. Dengan adanya foto ini, maka dapat meningkatkan keabsahan penelitian, karena peneliti benar-benar melakukan pengumpulan data. 3. Dokumentasi Metode dokumentasi adalah teknik mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, lengger, agenda, dan sebagainya Arikunto, 2002: 206. Dalam penelitian ini dokumen yang dimaksud adalah dokumen yang berupa foto-foto dan hasil rekaman wawancara.

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data