13
2.2.2. Evaluasi Belajar Learning Evaluation
Menurut Kirkpatrick 1988:20 :“learning can be defined as the extend to which participans change attitudes, improving knowledge, andor increase skill as
a result of attending the program”. Belajar dapat didefinisikan sebagai perubahan sikap, perbaikan pengetahuan, dan atau kenaikan ketrampilan peserta setelah
selesai mengikuti program. Menurut Kirkpatrick 1988:40 penilaian terhadap hasil belajar dapat dilakukan dengan: “a control group if pratical, evaluate
knowledge, skill andor attitudes both before and after the program, a paper-and- pencil test to measure knowledge and attitudes, and performance test to measure
ski
lls”.
Dengan demikian untuk menilai hasil belajar dapat dilakukan dengan kelompok pembanding. Kelompok yang ikut pelatihan dan kelompok yang tidak
ikut pelatihan diperbandingkan perkembangannya dalam waktu tertentu. Dapat juga dilakukan dengan membandingkan hasil pre test dengan post test, tes tertulis
maupun tes kinerja performance test.
2.2.3. Evaluasi Perilaku Behavior Evaluation
Penilaian tingkah laku difokuskan pada perubahan tingkah laku setelah peserta kembali ketempat kerja. Apakah perubahan sikap yang telah terjadi setelah
mengikuti training juga akan diimplementasikan setelah peserta kembali ke tempat kerja, sehingga penilaan tingkah laku ini lebih bersifat eksternal. Dengan
kata lain yang perlu dinilai adalah apakah peserta merasa senang setelah mengikuti training dan kembali ketempat kerja? Bagaimana peserta dapat
14
mentransfer pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang diperoleh selama training untuk diimplementasikan di tempat kerjanya.
Evaluasi perilaku dapat dilakukan dengan membandingkan perilaku kelompok kontrol dengan perilaku peserta training, atau dengan membandingkan
perilaku sebelum dan sesudah mengikuti training maupun dengan mengadakan survei dan atau interview dengan pelatih, atasan maupun bawahan peserta training
setelah kembali ketempat kerja Kirkpatrick, 1988:49.
2.2.4. Evaluasi Hasil Result Evaluation
Evaluasi hasil dalam level ke-4 ini difokuskan pada hasil akhir final result yang terjadi karena peserta mengikuti suatu program. Termasuk dalam kategori
hasil akhir dari suatu program training adalah kenaikan produksi, peningkatan kualitas, penurunan biaya, penurunan kuantitas terjadinya kecelakaan kerja,
penurunan turnover dan kenaikan keuntungan. Evaluasi hasil akhir dapat dilakukan dengan membandingkan kelompok kontrol dengan kelompok peserta
training, mengukur kinerja sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan, serta dengan melihat perbandingan antara biaya dan keuntungan antara sebelum dan
sesudah adanya kegiatan pelatihan, apakah ada peningkatan atau tidak Kirkpatrick, 1988:61.
Pada awal perkembangannya, model evaluasi 4 tahap dari Kirkpatrick ini digunakan oleh perusahan besar dalam penelitian serta evaluasi terhadap kinerja
karyawannya, setelah adanya penyempurnaan teori ini, sekarang model Evaluasi program Kirkpatrick dapat digunakan untuk mengevaluasi program pembelajaran,
15
namun perlu adanya modifikasi terutama pada indikator-indikator yang cocok digunakan dalam dunia pendidikan karena evaluasi pada bidang ekonomi berbeda
dengan pendidikan. Dibandingkan dengan model evaluasi lain, model Kirkpatrick memiliki beberapa kelebihan antara lain: 1 lebih komprehensif, karena mencakup
hard skills dan juga soft skills, 2 objek evaluasi tidak hanya hasil belajar semata, tetapi juga mencakup proses, output maupun outcomes, 3 lebih mudah diterapkan
applicable untuk level kelas karena tidak terlalu banyak melibatkan pihak lain dalam evaluasi. Adapun kekurangan dari evaluasi empat tahap Kirpatrick
meliputi: 1 kurang memperhatikan input, padahal keberhasilan output dalam proses pembelajaran juga dipengaruhi oleh input, 2 untuk mengukur impact sulit
dilakukan karena selain sulit tolak ukurnya intangible juga sudah di luar jangkauan guru maupun sekolah sehingga variabel-variabel yang tidak
dikehendaki dapat ikut berpengaruh terhadap hasil uji yang diperoleh. Secara garis besar, tahapan evaluasi dari Kirkpatrick yang mencakup tentang
tujuan setiap tahapan, indikator pencapaian, teknik pengambilan data, serta lama pengambilan data dapat dilihat pada Tabel 2.1 sebagai berikut:
16
Tabel 2.1 . Karakteristik dasar evaluasi tahap 1-4 dari Kirkpatrick
Level It Measure
Regarding Using Assesment
Techniques Timing
Reaction Feelings
Perceptions Program content
and materials Logistic training
environment
Instructor’s delivery
organization Expectation for job
transfer Questionnaires
Smile sheet Reactionnaires
Immadiate- as part of
program Delayed
a short time-to
give time to reflect
Learning Skills,
Knowledge, attitudes
Gains as related to
learning objectives
Specific knowledge
Skills developed Attitudes changed
Paper-based test Observation
Structured check list
Interview Structured, semi
structured Artifacts-
tangible outputs Pre-
instruction baseline
Part of
instruction End
of instruction
Delayed Behavior
Transfer Retention
On-the-job behavior changes
New knowledge skills applied
Opinions attitudes
expressed in job setting
Environment changes
to facilitate
the application of new
learning Interview-face to
face, telephone,
structured, semi- structured,
unstructured Direct
observation Artifacts-
document analysis
Performance- based assessment.
Post program
Must give enough time
to embed
learning into
practice.
Result Productivity
gains, Impact Less waste
More output Less inputs
Improved quality More
efficient processes
Costbenefit or
costeffectiveness Efficiency
measure Monetary
measure Effectiveness-non
monetary measure
Utility-value along a set of
criteria Optimal changes
Growth Market share
Short term-
⁄ to 1 year Long term-2
to 10 years
Sumber: Clementz A Rae 2002 dalam Sopacua dan Budijanto, 2007
17
2.3. Media Pembelajaran 2.3.1.