6
dalam menghadapi bencana tanah longsor, sehingga masyarakat dapat melakukan antisipasi dalam menekan korban jiwa maupun materi.
1.4.2. Manfaat Praktis
Diharapkan media maket lansekap berkontur dapat digunakan secara umum dalam kegiatan mitigasi bencana, karena maket lansekap berkontur dapat
diimplementasikan hampir pada semua jenis bencana dan mudah dalam pembuatannya.
1.5. Batasan Istilah 1.5.1.
Efektifitas
Menurut Etzioni 1964, efektifitas adalah tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasarannya dalam Daryanto, 2010. Dalam penelitian ini
efektifitas diukur menggunakan teori evaluasi dari Kirkpatrick yang mencakup
empat tahap, yaitu: reaction, learning, behavior, dan result.
1.5.2. Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan bahan pembelajaran, sehingga dapat merangsang perhatian,
minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan
belajar Daryanto, 2010.
Dalam penelitian ini, media yang digunakan termasuk dalam media tiga dimensi. Media tiga dimensi adalah sekelompok media tanpa proyeksi yang
penyajiannya secara visual tiga dimensional. Kelompok media ini dapat berwujud
7
sebagai benda asli baik hidup maupun mati, dan dapat pula berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya Daryanto, 2010.
1.5.3. Maket
Menurut bahasa, model atau yang biasa kita sebut dengan maket adalah bentuk tiruan dari suatu objek yang telah diubah menjadi kecil dengan skala
tertentu. Dalam bahasa Indonesia, maket disebut dengan istilah miniatur... Sebuah maket dapat menampilkan dalam bentuk tiga dimensi, dan ini sangat menarik
untuk ditampilkan atau dipresentasikan ... Madjid, 2003
1.5.4. Lansekap Berkontur
Lansekap berkontur atau menonjol dibuat jika keadaan lahan suatu proyek berada pada puncak atau lembah di suatu gunung atau bukit, maket yang dibuat
juga akan membutuhkan lansekap yang sesuai dengan keadaan lahannya
Madjid, 2003.
1.5.5. Maket Lansekap Berkontur
Maket lansekap berkontur merupakan media pembelajaran tiga dimensi yang menggambarkan suatu bentuk wilayah beserta kenampakan yang dimaksud oleh
pembuat, dalam penelitian ini adalah miniatur cakupan wilayah yang masuk dalam zona kerentanan dan risiko bencana tanah longsor Kecamatan Cepogo
Kabupaten Boyolali.
8
1.5.6. Kesiapsiagaan Masyarakat
Berdasasarkan Indian institute of Disaster Management, 2007; et.al.,2007; Moe,et.al.,2007; Moe Pathranarakul, 2006: Shaluf, 2008 menyatakan bahwa
proses dari kesiapsiagaan adalah meningkatkan kesadaran tentang potensi risiko bencana dan kerentanan di kalangan masyarakat melalui jaringan komunikasi
yang efektif untuk memberikan peringatan dini dengan akurasi dan waktu tinggi. Sementara tujuan dari kesiapsiagaan adalah: 1 untuk memberikan peringatan dini
dengan akurasi dan waktu tunggu, 2 untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, dan 3 untuk mendidik masyarakat tentang cara bertahan saat bencana. Output
dari kesiapsiagaan adalah 1 laporan peringatan dan 2 program pendidikan
bencana Kusumasari, 2014.
Dalam penelitian ini tujuan kesiapsiagaan dikhususkan pada peningkatan pengetahuan kaitannya dengan peningkatan kapasitas masyarakat dalam
menghadapi bahaya bencana tanah longsor.
1.5.7. Bencana