Dalam  permasalahan  para  pihak  jika  yang  dipermasalahkan  adalah  aspek formal  maka  harus  dibuktikan  dari  segi  formalitas  akta  yaitu  harus  dapat
embuktikan  kebenaran  hari,  tanggal,  bulan,  tahun  dan  pukul  menghadap, membuktikan
ketidakbenaran mereka
yang menghadap,
membuktikan ketidakbenaran  apa  yang  dilihat,  disaksikan  dan  didengar  oleh  Notaris,  dan
ketidakbenaran  tandatangan  para  pihak,  saksi  dan  Notaris  ataupun  ada  prosedur pembuatan akta yang dilakukan.  Adjie, 2010: 19 .
2.4.5. Akta Otentik Akta  Otentik  dalam  Pasal  165  H.I.R  bahwa  Akta  Otentik  adalah:
“Akta Otentik,  yaitu  suatu  surat  yang  diperbuat  oleh  atau  dihadapan  pegawai  umum
yang  berkuasa  akan  membuatnya,  mewujudkan  bukti  yang  cukup  bagi  kedua belah  pihak  dan  ahli  warisnya  serta  sekalian  orang  yang  mendapatkan  hak
daripadanya,  yaitu  tentang  segala  hal  yang  disebut  didalam  surat  itu  dan  juga tentang yang tercantum dalam surat itu sebagai pemberitahuan sahaja, tetapi yang
tersebut  kemudian itu hanya sekedar  yang diberitahukan itu langsung berhubung
dalam pokok akte itu.
Jadi disimpulkan Akta Otentik merupakan suatu akata yang dibuat dengan bentuk  ditentukan  oleh  undang-undang  dan  dibuat  dihadpan  seorang  Pegawai
umum.  Pegawai  umum  di  sini  seperti  Notaris,  PPAT,  Hakim,  Jurusita deurwaarder,  Pegawai  catatan  Sipil  burgerlijke  stand,  camat,  dan  lain-lain.
Kewenangan  para  pejabat  dilakukan  dibuat  ditempat  dimana  akta  itu  dibuat  dan merupakan bukti  yang cukup bagi  para pihak berikut ahli warisnya serta seluruh
pihak-pihak  yang  terkait  atau  mempunyai  hak  dan  kewajiban  dengan  pembuatan akta otentik tersebut.
Akta otentik bersifat akta partai, merupakan alat bukti yang tidak memiliki kekuatan  pembuktian  yang  sempurna.  Hal  tersebut  disebabkan  akta  partai  itu
hanya  berlaku  terhadap  para  pihak,  ahli  waris  dari  para  pihak  serta  pihak  ketiga yang berkepentingan dengan akta itu. Akta Partai hanya sebagai alat pembuktian
bebas  bewijsmiddel  met  vrije  bewijskracht  yang  penilaiannya  serahkan  kepada pertimabangan,  rasa  keadilan  dan  kebijaksanaan  Hakim.  Dengan  demikian,  akta
otentik  mempunyai  tiga  macam  pembuktian  yaitu  sebagai  pembuktian  formal Formile bewijskarchf, sebagai pembuktian material material bewijskracht, dan
sebagai  pembuktian  lahir  atau  keluar  Uitwendige  bewijskracht.  Pembuktian formal  maksudnya  bahwa  antara  para  pihak  telah  membuktikan  apa  yang  ditulis
adalah  benar  dengan  apa  yang  tercantum  dalam  akta  tersebut.  Pembuktian material  dimana para pihak bersangkutan membuktikan bahwa antara para pihak
tersebut telah melakukan peristiwa-peristiwa sebagaimana dituangkan dalam akta. Kekuatan pembuktian lahir atau keluar dimana disamping akta tersebut digunakan
sebagai  alat  bukti  bagi  para  pihak,  akta  itu  juga  mengikat  pihak  ketiga  yang memiliki kepentingan dengan akta tersebut.
2.5 Pejabat Pembuat Akta Tanah