3.3 Spesifikasi Penelitian
Dalam  penelitian  hukum  ini,  spesifikasi  penelitian  yang  digunakan  adalah deskriptif  analis,  yaitu  suatu  penelitian  untuk  memberikan  data  yang  seteliti
mungkin  dengan  menggambarkan  gejala  tertentu.  Penelitian  deskriptif dimaksudkan  untuk  memberikan  data  yang  seteliti  mungkin  tentang  manusia,
keadaan  atau  gejala-gejala  lainnya.  Maksudnya  adalah  untuk  mempertegas hipotesa-hipotesa,  agar  dapat  membantu  dan  memperkuat  teori  lama  atau  dalam
kerangka menyusun teori baru Ibrahim, 2008:310. Berdasarkan pengertian tersebut, metode penelitian jenis ini dimaksudkan
untuk  menggambarkan  semua  data  yang  diperoleh  yang  berkaitan  dengan  judul penelitian secara jelas dan rinci kemudian dianalisis guna menjawab permasalahan
yang ada. Dalam penelitian ini, Penulis ingin memperoleh gambaran lengkap dan jelas tentang pembatalan akta jual beli tanah dan akibat hukum dari batalnya jual
beli akta tanah tersebut.
3.4 Lokasi penelitian
Berdasarkan penelitian yang digunakan yaitu penelitian hukum normatif yang menggunakan  jenis  data  sekunder  berupa  bahan  hukum  primer,  sekunder,  dan
tersier yang merupakan dokumen-dokumen, maka penelitian mengambil lokasi di Pengadilan  Negeri  Semarang,  Kantor  Pertanahan  kota  Semarang,  perpustakaan
Universitas  Negeri  Semarang,  perpustakaan  Fakultas  Hukum  Universitas  Negeri Semarang, perpustakaan daerah Provinsi Jawa Tengah,
3.5 Metode Pengumpulan Data
Sumber  data  penelitian  adalah  “Sumber  dari  mana  data  dapat  diperoleh Moleong,  2000:114.  Sumber  data  merupakan  masalah  yang  perlu  diperhatikan
dalam  setiap  penelitian  ilmilah,  agar  diperoleh  data  yang  lengkap,  benar,  dan
dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam  melakukan  penelitian  hukum  normatif  ini  diguanakan  Pendekatan teori.metode  teknik  dan  analisis  normatif.  Dan  dalam  hal  ini  dipergunakan  data
sekunder  yang  diperoleh  dari  perpustakaan,  yaitu  berupa  peraturan-peraturan perundang-perundang,  keputusan  pengadilan,  teori-teori    hukum  normatif  dan
pendapat para sarjana terkemuka dibidang ilmu hukum. Penelitian  kepustakaan  dilakukan  dengan  cara  mencari  dan  mengumpulkan
serta  menelita  bahan  pustaka  yang  merupakan  data  sekunder  yang  berhubungan dengan judul dan pokok permasalahannya.
Data Sekunder dibedakan dalam: a.
Bahan  Hukum  primer,  yaitu  bahan-bahan  hukum  yang  mengikuti,  dan terdiri dari:
1. HIR
2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata KUHper
3. Kitab  Undang-Undang    Nomor  5  tahun  1960  tentang  pokok-pokok
Agraria 4.
Peraturan  Pemerintah  Nomor  24  Tahun  1977  Tentang  Pendaftaran tanah
5. Peraturan  pemerintah  Nomor  37  tahun  1998  tentang  Tugas  dan
wewenang PPAT. 6.
Peraturan  Pemerintah  Nomor  9  tahun  1999  tentang  Tata  cara Pemberian  dan  Pembatalan  Hak  Atas  Tanah  Negara  dan  Hak
pengelolaan. 7.
Yurisprudensi b.
Bahan hukum sekunder, yaitu buku-buku, skripsi, tesis, dan disertai jurnal- jurnal  hukum  terkait  dengan  permasalahan  yang  penulis  angkat,  yang
berkaitan  dengan  dengan  Akta  jual  beli  tanah  yaitu  tentang  pembatalan Akta tanah.
c. Bahan  hukum  tersier,  yaitu  bahan  hukum  yang  memberi  penjelasan
terhadap  bahan  hukum  primer  dan  bahan  hukum  sekunder.  Penulis menggunakan  Kamus  Hukum,  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia  dan  juga
bahan-bahan dari Internet yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
3.6 Teknik pengumpulan data