Fungsi Izakaya Dalam Kehidupan Masyarakat Jepang

(1)

FUNGSI IZAKAYA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT JEPANG

NIHON SHAKAI NO SEIKATSU DE NO IZAKAYA NO KINOU

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan Kepada Panitia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana dalam

Bidang Ilmu Sastra Jepang

Oleh

ROMANDO ANNAS GINTING 110708015

DEPARTEMEN SASTRA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

FUNGSI IZAKAYA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT JEPANG

NIHON SHAKAI NO SEIKATSU DE NO IZAKAYA NO KINOU

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan Kepada Panitia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana dalam

Bidang Ilmu Sastra Jepang

Pembimbing I, Pembimbing II,

Prof. Drs. Hamzon Situmorang, MS,.Ph.D.

NIP. 19580704 1984 12 1 001 NIP. 19600403 1991 03 1 001 Drs. Amin Sihombing

DEPARTEMEN SASTRA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(3)

Disetujui Oleh

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan

Medan, September 2015 Departemen Sastra Jepang Ketua,

NIP : 19600919 198803 1 001 Drs. Eman Kusdiyana, M.Hum


(4)

ABSTRAK

ようし

,

要旨

FUNGSI IZAKAYA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT JEPANG にほんしゃかい

,日本社会の せいかつ

,生活での いざかや

,居酒屋の きのう

,機能

Jepang adalah salah satu negara yang maju dalam bidang teknologi, ekonomi dan masih memiliki beragam kebudayaan.

日本は技術や経済などの先進国で古い文化がのこっている国の一つである。

Meskipun menjadi salah satu negara maju di dunia namun Jepang tetap melestarikan kebudayaan-kebudayaannya hingga sekarang.

せかい

,世界で

せんしんこく

,先進国なのに、

にほん

,日本は いま

,今まで古い

でんとうてき

,伝統的な

ぶんか

,文化をちゃんと まも

,守 Salah satunya yaitu Inshu bunka (飲酒文化).

っている。

その一つは

いんしゅぶんか

,飲酒文化

Inshu bunka adalah budaya minum minuman beralkohol di Jepang. である。

いんしゅぶんか

,飲酒文化 と は

にほん

,日本 で

あるこ

,アルコ ー る

,ル の の

,飲

みものを の

,飲む

ぶんか ,文化

Bagi masyarakat Jepang, minuman beralkohol telah menjadi bagian dari tradisi kebudayaan yang membantu hubungan baik diantara orang-orang.


(5)

にほんしゃかい

,日本社会 に と っ て

あるこ

,アルコ ー る

,ル の の

,飲 み もの

,物

ひとびと

,人々 の

なかよ

,仲良 い

かんけい

,関係 を

てつだ ,手伝

でんとうてき

,伝統的な

ぶんか

,文化の

ぶぶん ,部分

Di Jepang terdapat begitu banyak tempat untuk menikmati minuman beralkohol seperti bar, pub dan izakaya.

である。

日本で

あるこ

,アルコ ー る

,ル の の

,飲 み もの

,物 を たの

,楽 しんで の

,飲 むとこ

ろ が た く さ ん あ る 。 たと

,例 え ば 、 ば

,バ ー 、

ぱっぶ

,パッブ 、 そ れ

いざかや

,居酒屋

Selain karena pilihan menunya relatif banyak, harga yang ditawarkan juga cukup murah dibandingkan tempat yang sejenisnya.

などである。

メニューは

じゅうぶん

,十分たくさんある。その うえ

,上、 おな

,同 じのよう

な と こ ろ と

くら

,比 べ た ら 、

すす

,進 め た

ねだん ,値段

じゅうぶんやす

,十分安

Lalu cara menikmati makanan dan minuman sepuasnya dalam jangka waktu tertentu dengan membayar harga yang telah ditentukan juga membuat izakaya menjadi unik dibandingkan tempat lain yang sejenis.


(6)

そ し て 、

けってい

,決定 す る

きかん

,期間 の

あいだ ,間 に

けってい

,決定 し

ねだん

,値段 で

じゆう

,自由 に

いんしょく

,飲食 す る

ほうほう ,方法

も おな

,同じのような の

,飲むところより

ゆにっく

,ユニック

Seiring perkembangan zaman, izakaya yang awalnya hanya berupa izakaya tradisional (akachocin), kini berkembang hingga ada berbagai jenis, antara lain : chain izakaya, cosplay izakaya, yakitoriya, odenya dan robatayaki.

である。

じかん

,時間が た

,経つ と とも

,共に 、

いざかや

,居酒屋は

さいしょ ,最初

あかちょ

,赤著 ち ん と い う

でんとうてき

,伝統的 な

いざかや

,居酒屋 で お

り 、 いま

,今 は い く つ か の

たいぷ

,タイプに わ

,分か ら れ て お る 。 そ れ

ちゃいん

,チャイン

いざかや

,居酒屋 、 コ ス プ レ イ

いざかや

,居酒屋

、 や

,焼き とり

,鳥や、おでん や

,屋、そして

ろばたや

,炉辺焼 Setiap jenis dari izakaya tersebut memiliki ciri khas masing-masing.

きである。

かくいざかや

,各居酒屋はそれぞれの

とくしょく ,特色

Dahulu Izakaya yang hanya berfungsi sebagai tempat minum minuman beralkohol sambil melepas lelah dan tempat hiburan setelah pulang bekerja, kini berubah menjadi tempat untuk bersosialisasi bagi masyarakat Jepang khususnya bagi kelompok-kelompok tertentu.


(7)

むかし

,昔 、

いざかや

,居酒屋 の

きのう

,機能 は つと

,勤 め た あ と

くらぶ

,倶楽部 で

あるこ

,アルコ ー る

,ル の の

,飲 み もの

,物 を の

,飲 み な が

きゅうけい

,休憩 す る の

,飲 む と こ ろ で あ る が 、 いま

,今

にほんしゃかい

,日本社会 に と っ て 、 とく

,特 に

とくべつ ,特別

れんごうむ

,連合向きの つ

,付き あ

,合

Izakaya digunakan sebagai tempat untuk melaksanakan nomikai (pesta minum-minum), karena orang Jepang beranggapan ketika seseorang telah diajak minum oleh suatu kelompok, artinya orang tersebut sudah diterima masuk ke dalam kelompok dimaksud.

うところである。

いざかや

,居酒屋は の

,飲み かい

,会として

しよう

,使用するところである。そ

れ は

にほんしゃかい

,日本社会 に と っ て 、 だれ

,誰 か が ひと

,一 つ か

れんごう

,連合 に の

,飲 み に さそ

,誘 わ れ た ら 、 そ の ひと

,人 は そ

れんごう

,連合の

めんば

,メンバーとして みと

,認

Orang Jepang hanya akan pergi bersama orang-orang yang telah dianggap dekat (uchi) oleh mereka, tidak dengan orang yang baru mereka kenal (soto).

められる。

にほんじん

,日本人 は う ち の ひと

,人 し か

いっしょ

,一緒 に つ

,付 き あ

,合 わ な

い。 そと

,外の ひと

,人、 し

,知ったばかりの ひと

,人と つ

,付き あ


(8)

Hal ini berkaitan erat dengan honne dan tatemae dalam kehidupan orang Jepang.

こ れ は

にほんしゃかい

,日本社会 の

せいかつ

,生活 の

ほんね ,本音

たてまえ

,建前ときっちり お

,帯

Honne adalah cara berkomunikasi orang Jepang untuk mengungkapkan isi hati atau perasaan sebenarnya kepada orang yang dianggap dekat (uchi), dan tatemae adalah sikap yang ditampilkan orang Jepang di depan umum kepada orang lain (soto).

びられておる。

ほんね

,本音 は う ち の ひと

,人 に かんぞう

,肝臓 や ほんとう

,本当 の かんじょう

,感情 の ないよう

,内容

を つた

,伝 え る た め の

にほんじん

,日本人 の

こみゅにけ

,コミュニケ ー しょん

,ション

の ほうほう

,方法 で 、 たてまえ

,建前 は ほか

,他 の 人 、 そと

,外 の 人 に こうきょう

,公共 の ば

,場

で ひょうじ

,表示される にほんじん

,日本人の たいど

,態度

Selain itu izakaya juga digunakan untuk menjamu rekan-rekan bisnis antar perusahaan dalam hal negosiasi.

である。

そ の うえ

,上、

いざかや

,居酒屋 も か

,掛け あ

,合う こ と に つ い て た

,他

かいしゃ

,会社と つ

,尽くすところとして

しよう ,使用 Perjamuan ini disebut Osettai.

される。

この つ

,尽くしはお

せったい ,接待

Oleh karena itu, izakaya cukup membantu kegiatan bisnis di Jepang yang という。


(9)

そ の た め 、

いざかや

,居酒屋は

いんしゅぶんか

,飲酒文化 が あ る お か げ

で、

きぎょう

,企業の

かつどう

,活動に

じゅうぶんやくだ

,十分役立

Melihat fungsi izakaya yang begitu banyak, membuat izakaya menyebar ke negara-negara lain di luar Jepang.

てる。

いざかや

,居酒屋 の

きのう

,機能 が た く さ ん あ る た め 、

いざかや

,居酒屋

にほんいがい

,日本以外の くに

,国へ ひろ

,広

Seperti negara-negara Asia, Eropa, Amerika dan Australia dengan konsep yang lebih modern.

がるようになった。

たと

,例 え ば 、

あじあ

,アジアの

くにぐに

,国々、 よ

,ヨー

ろっぱ

,ロッパ

べいこく

,米国 、 そ し て お

,オ ー

すとらりあ

,ストラリア

きんだいてき

,近代的な

がいねん

,概念で ひろ

,広

Walaupun berkonsep lebih modern, namun fungsi dari izakaya-izakaya disini hanya sebagai tempat hiburan dan tempat melepas lelah seperti halnya bar biasa.

がっておる。

も っ と

きんだいてき

,近代的 な

がいねん

,概念 で も 、 そ の

いざかや

,居酒屋

きのう

,機能 は

いっぱんてき

,一般的 な ば

,バ ー の よ う な

くらぶ

,倶楽部

きゅうけい


(10)

Dengan ciri khas Jepang yang menjadikan kesan lebih bila dibandingkan tempat lain yang sejenis.

にほん

,日本の

とくちょう

,特徴があれば、それは おな

,同 じのようなところ

と くら

,比べるともっとの

とくしつ

,特質がある。

KATA PENGANTAR


(11)

menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Fungsi Izakaya Dalam Kehidupan Masyarakat Jepang”, disusun untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar kesarjanaan Departemen Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Eman Kusdiyana, M.Hum, selaku Ketua Departemen Sastra Jepang Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Prof. Drs. Hamzon Sittumorang, M.S, Ph.D, selaku Dosen Pembimbing I, yang telah banyak menyisihkan waktu, pikiran, saran dan masukan-masukan dalam penulisan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Amin Sihombing, selaku Dosen Pembimbing II, yang telah memberikan banyak bimbingan dalam penulisan skripsi ini.

5. Seluruh staff pengajar Departemen Sastra Jepang, yang telah banyak memberikan penulis banyak masukan dan ilmu.

6. Dosen Penguji Ujian Seminar Proposal dan Penguji Ujian Skripsi, yang telah menyediakan waktu untuk membaca dan menguji skripsi ini.

7. Teristimewa penulis sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu, Fithri Fadli Annas dan ayah, Jumanto yang atas semua doa, motivasi, kesabaran, serta dukungan materil yang tidak terhingga demi kebahagiaan, pendidikan, serta keberhasilan anak-anaknya. Semoga Allah SWT senantiasa memberi kesehatan, rejeki, dan umur yang panjang sehingga penulis dapat membahagiakan dan membalas semua kebaikan ibu dan ayah. Terima kasih


(12)

juga untuk adik penulis, Sheril Raihan Annas yang telah banyak memberikan hiburan, dukungan dan semangat.

8. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada teman-teman seperjuangan: Lora, Guslan, Alfred, Aidha, Rasyid yang menemani dan memberikan bantuan dan semangat kepada penulis dalam suka dan duka dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih atas hiburan, dukungan dan kepedulian yang telah diberikan kepada penulis. Terima kasih juga kepada seluruh teman-teman sekelas yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas kebersamaan dan dukungannya. Juga untuk senior-senior, terima kasih atas nasehat, dukungan masukannya, Semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian semua, amin.

Penulis berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini. Namun masih banyak kesalahan, baik dari segi sisi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Agustus 2015

Penulis,

Romando Annas Ginting DAFTAR ISI


(13)

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan ... 6

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori ... 7

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 11

1.6 Metode Penelitian ... 11

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG IZAKAYA ... 13

2.1 Pengertian Izakaya ... 13

2.2 Sejarah dan Perkembangan Izakaya ... 14

2.3 Pelanggan Izakaya ... 30

2.3.1 Pribadi ... 30

2.3.1 Kelompok ... 31

BAB III FUNGSI IZAKAYA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT JEPANG ... 33

3.1 Fungsi Budaya Izakya ... 33

3.1.1 Izakaya Sebagai Tempat Melepas Lelah ... 34

3.1.2 Izakaya Sebagai Tempat Hiburan ... 36

3.2 Fungsi Sosial Izakaya ... 38

3.2.1 Izakaya Dalam Perspektif Uchi dan Soto ... 42

3.2.2 Izakaya Dalam Perspektif Hadaka no Tsukiai ... 46

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 49


(14)

4.2 Saran ... 50 DAFTAR PUSTAKA


(15)

ABSTRAK

ようし

,

要旨

FUNGSI IZAKAYA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT JEPANG にほんしゃかい

,日本社会の せいかつ

,生活での いざかや

,居酒屋の きのう

,機能

Jepang adalah salah satu negara yang maju dalam bidang teknologi, ekonomi dan masih memiliki beragam kebudayaan.

日本は技術や経済などの先進国で古い文化がのこっている国の一つである。

Meskipun menjadi salah satu negara maju di dunia namun Jepang tetap melestarikan kebudayaan-kebudayaannya hingga sekarang.

せかい

,世界で

せんしんこく

,先進国なのに、

にほん

,日本は いま

,今まで古い

でんとうてき

,伝統的な

ぶんか

,文化をちゃんと まも

,守 Salah satunya yaitu Inshu bunka (飲酒文化).

っている。

その一つは

いんしゅぶんか

,飲酒文化

Inshu bunka adalah budaya minum minuman beralkohol di Jepang. である。

いんしゅぶんか

,飲酒文化 と は

にほん

,日本 で

あるこ

,アルコ ー る

,ル の の

,飲

みものを の

,飲む

ぶんか ,文化

Bagi masyarakat Jepang, minuman beralkohol telah menjadi bagian dari tradisi kebudayaan yang membantu hubungan baik diantara orang-orang.


(16)

にほんしゃかい

,日本社会 に と っ て

あるこ

,アルコ ー る

,ル の の

,飲 み もの

,物

ひとびと

,人々 の

なかよ

,仲良 い

かんけい

,関係 を

てつだ ,手伝

でんとうてき

,伝統的な

ぶんか

,文化の

ぶぶん ,部分

Di Jepang terdapat begitu banyak tempat untuk menikmati minuman beralkohol seperti bar, pub dan izakaya.

である。

日本で

あるこ

,アルコ ー る

,ル の の

,飲 み もの

,物 を たの

,楽 しんで の

,飲 むとこ

ろ が た く さ ん あ る 。 たと

,例 え ば 、 ば

,バ ー 、

ぱっぶ

,パッブ 、 そ れ

いざかや

,居酒屋

Selain karena pilihan menunya relatif banyak, harga yang ditawarkan juga cukup murah dibandingkan tempat yang sejenisnya.

などである。

メニューは

じゅうぶん

,十分たくさんある。その うえ

,上、 おな

,同 じのよう

な と こ ろ と

くら

,比 べ た ら 、

すす

,進 め た

ねだん ,値段

じゅうぶんやす

,十分安

Lalu cara menikmati makanan dan minuman sepuasnya dalam jangka waktu tertentu dengan membayar harga yang telah ditentukan juga membuat izakaya menjadi unik dibandingkan tempat lain yang sejenis.


(17)

そ し て 、

けってい

,決定 す る

きかん

,期間 の

あいだ ,間 に

けってい

,決定 し

ねだん

,値段 で

じゆう

,自由 に

いんしょく

,飲食 す る

ほうほう ,方法

も おな

,同じのような の

,飲むところより

ゆにっく

,ユニック

Seiring perkembangan zaman, izakaya yang awalnya hanya berupa izakaya tradisional (akachocin), kini berkembang hingga ada berbagai jenis, antara lain : chain izakaya, cosplay izakaya, yakitoriya, odenya dan robatayaki.

である。

じかん

,時間が た

,経つ と とも

,共に 、

いざかや

,居酒屋は

さいしょ ,最初

あかちょ

,赤著 ち ん と い う

でんとうてき

,伝統的 な

いざかや

,居酒屋 で お

り 、 いま

,今 は い く つ か の

たいぷ

,タイプに わ

,分か ら れ て お る 。 そ れ

ちゃいん

,チャイン

いざかや

,居酒屋 、 コ ス プ レ イ

いざかや

,居酒屋

、 や

,焼き とり

,鳥や、おでん や

,屋、そして

ろばたや

,炉辺焼 Setiap jenis dari izakaya tersebut memiliki ciri khas masing-masing.

きである。

かくいざかや

,各居酒屋はそれぞれの

とくしょく ,特色

Dahulu Izakaya yang hanya berfungsi sebagai tempat minum minuman beralkohol sambil melepas lelah dan tempat hiburan setelah pulang bekerja, kini berubah menjadi tempat untuk bersosialisasi bagi masyarakat Jepang khususnya bagi kelompok-kelompok tertentu.


(18)

むかし

,昔 、

いざかや

,居酒屋 の

きのう

,機能 は つと

,勤 め た あ と

くらぶ

,倶楽部 で

あるこ

,アルコ ー る

,ル の の

,飲 み もの

,物 を の

,飲 み な が

きゅうけい

,休憩 す る の

,飲 む と こ ろ で あ る が 、 いま

,今

にほんしゃかい

,日本社会 に と っ て 、 とく

,特 に

とくべつ ,特別

れんごうむ

,連合向きの つ

,付き あ

,合

Izakaya digunakan sebagai tempat untuk melaksanakan nomikai (pesta minum-minum), karena orang Jepang beranggapan ketika seseorang telah diajak minum oleh suatu kelompok, artinya orang tersebut sudah diterima masuk ke dalam kelompok dimaksud.

うところである。

いざかや

,居酒屋は の

,飲み かい

,会として

しよう

,使用するところである。そ

れ は

にほんしゃかい

,日本社会 に と っ て 、 だれ

,誰 か が ひと

,一 つ か

れんごう

,連合 に の

,飲 み に さそ

,誘 わ れ た ら 、 そ の ひと

,人 は そ

れんごう

,連合の

めんば

,メンバーとして みと

,認

Orang Jepang hanya akan pergi bersama orang-orang yang telah dianggap dekat (uchi) oleh mereka, tidak dengan orang yang baru mereka kenal (soto).

められる。

にほんじん

,日本人 は う ち の ひと

,人 し か

いっしょ

,一緒 に つ

,付 き あ


(19)

Hal ini berkaitan erat dengan honne dan tatemae dalam kehidupan orang Jepang.

こ れ は

にほんしゃかい

,日本社会 の

せいかつ

,生活 の

ほんね ,本音

たてまえ

,建前ときっちり お

,帯

Honne adalah cara berkomunikasi orang Jepang untuk mengungkapkan isi hati atau perasaan sebenarnya kepada orang yang dianggap dekat (uchi), dan tatemae adalah sikap yang ditampilkan orang Jepang di depan umum kepada orang lain (soto).

びられておる。

ほんね

,本音 は う ち の ひと

,人 に かんぞう

,肝臓 や ほんとう

,本当 の かんじょう

,感情 の ないよう

,内容

を つた

,伝 え る た め の

にほんじん

,日本人 の

こみゅにけ

,コミュニケ ー しょん

,ション

の ほうほう

,方法 で 、 たてまえ

,建前 は ほか

,他 の 人 、 そと

,外 の 人 に こうきょう

,公共 の ば

,場

で ひょうじ

,表示される にほんじん

,日本人の たいど

,態度

Selain itu izakaya juga digunakan untuk menjamu rekan-rekan bisnis antar perusahaan dalam hal negosiasi.

である。

そ の うえ

,上、

いざかや

,居酒屋 も か

,掛け あ

,合う こ と に つ い て た

,他

かいしゃ

,会社と つ

,尽くすところとして

しよう ,使用 Perjamuan ini disebut Osettai.

される。

この つ

,尽くしはお

せったい ,接待

Oleh karena itu, izakaya cukup membantu kegiatan bisnis di Jepang yang dikarenakan adanya budaya Inshu bunka.


(20)

そ の た め 、

いざかや

,居酒屋は

いんしゅぶんか

,飲酒文化 が あ る お か げ

で、

きぎょう

,企業の

かつどう

,活動に

じゅうぶんやくだ

,十分役立

Melihat fungsi izakaya yang begitu banyak, membuat izakaya menyebar ke negara-negara lain di luar Jepang.

てる。

いざかや

,居酒屋 の

きのう

,機能 が た く さ ん あ る た め 、

いざかや

,居酒屋

にほんいがい

,日本以外の くに

,国へ ひろ

,広

Seperti negara-negara Asia, Eropa, Amerika dan Australia dengan konsep yang lebih modern.

がるようになった。

たと

,例 え ば 、

あじあ

,アジアの

くにぐに

,国々、 よ

,ヨー

ろっぱ

,ロッパ

べいこく

,米国 、 そ し て お

,オ ー

すとらりあ

,ストラリア

きんだいてき

,近代的な

がいねん

,概念で ひろ

,広

Walaupun berkonsep lebih modern, namun fungsi dari izakaya-izakaya disini hanya sebagai tempat hiburan dan tempat melepas lelah seperti halnya bar biasa.

がっておる。

も っ と

きんだいてき

,近代的 な

がいねん

,概念 で も 、 そ の

いざかや

,居酒屋

きのう

,機能 は

いっぱんてき

,一般的 な ば

,バ ー の よ う な

くらぶ

,倶楽部

きゅうけい


(21)

Dengan ciri khas Jepang yang menjadikan kesan lebih bila dibandingkan tempat lain yang sejenis.

にほん

,日本の

とくちょう

,特徴があれば、それは おな

,同 じのようなところ

と くら

,比べるともっとの

とくしつ

,特質がある。

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan rahmat serta kesehatan sehingga penulis dapat


(22)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap masyarakat memiliki kebudayaan yang berperan besar untuk memenuhi segala kebutuhan demi kelangsungan hidupnya. Kebutuhan yang harus dipenuhi oleh masyarakat tersebut dapat berbentuk materi maupun non materi. Sebagian besar kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat dipenuhi oleh kebudayaan yang ada pada masyarakat itu sendiri.

Menurut Supartono (2001:30) kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu kata budh yang berarti akal, kemudian menjadi kata budhi (tunggal) atau budhaya (majemuk), sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan adalah culture, berasal dari kata culere (bahasa Yunani) yang berarti mengerjakan tanah. Dengan mengerjakan tanah, manusia mulai hidup sebagai penghasil makanan (food producing). Hal ini berarti manusia telah berbudi daya mengerjakan tanah karena telah meninggalkan kehidupan yang hanya memungut hasil alam saja (food gathering).

Malinowski menyebutkan bahwa kebudayaan pada prinsipnya berdasarkan atas berbagai sistem kebutuhan manusia. Tiap tingkatan kebutuhan itu menghadirkan corak budaya yang khas (Supartono, 2001:31). Menurut C.A. van Peursen dalam Supartono (2001:31) dikatakan bahwa dewasa ini kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang dan kehidupan setiap kelompok orang. Terwujudnya suatu kebudayaan dipengaruhi oleh sejumlah


(23)

faktor, yaitu hal-hal yang menggerakkan manusia untuk menghasilkan kebudayaan.

Ienaga Saburo dalam Situmorang (2011:3) membedakan pengertian kebudayaan (bunka) dalam arti luas dan arti sempit. Dalam arti luas kebudayaan adalah seluruh cara hidup manusia. Sedangkan pengertian kebudayaan dalam arti sempit menurut Ienaga adalah terdiri dari ilmu pengetahuan, sistem kepercayaan dan seni. Oleh karena itu di sini Ienaga mengatakan kebudayaan dalam arti luas adalah segala sesuatu yang bersifat konkrit yang diolah manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan pengertian kebudayaan dalam arti sempit adalah sama dengan pengertian yang diuraikan di atas. Yaitu kebudayaan dalam arti sempit menurut Ienaga Saburo adalah sama dengan budaya yang berisikan sesuatu yang tidak kentara, atau yang bersifat semiotik.

Dalam mempelajari kebudayaan, ada tiga poin yang menjadi pusat perhatian kita, yaitu masyarakat penghasil kebudayaan tersebut (sejarah lahirnya kebudayaan tersebut), objek kebudayaan itu sendiri dan masyarakat pengguna kebudayaan atau fungsi kebudayaan tersebut dalam masyarakat pengguna (Situmorang, 2009:4).

Masyarakat Jepang dikenal sebagai masyarakat yang memiliki beragam kebudayaan. Salah satunya yaitu Inshu bunka (飲酒文化). Inshu bunka adalah budaya minum minuman beralkohol di Jepang. Bagi masyarakat Jepang, minuman beralkohol telah menjadi bagian dari tradisi kebudayaan. Tradisi minum minuman beralkohol telah ada sejak lama dan telah menjadi kebudayaan yang diwariskan turun temurun dalam berbagai bentuk. Masyarakat Jepang banyak menggunakan alkohol dalam kehidupan sehari-hari mereka, baik dalam


(24)

acara-acara formal seperti pesta ataupun sebagai minuman sehari-hari. Kato dalam Trinidad (2014:20) mengatakan bahwa menurut Biro Sensus Jepang, 73,2 persen orang Jepang percaya bahwa minum alkohol membantu hubungan lembut di antara orang-orang.

Minuman beralkohol khas Jepang yang sangat terkenal di dunia adalah Sake (). Sake merupakan minuman beralkohol khas Jepang yang terbuat dari beras atau ketan diragikan, di Jepang biasa disebut dengan seishu (清 酒, minuman alkohol) atau nihonshu (日本酒, minuman alkohol khas jepang). Istilah ini digunakan untuk membedakannya dengan minuman beralkohol yang berasal dari barat (Danadjaja, 1997:287). Dalam kebudayaan Jepang, sake juga dipercaya sebagai bagian dari magis saat upacara kagami biraki (鏡開き, upacara memukul tutup tong kayu berisi kemenangan pemilu. Sake perayaan ini dibagikan secara gratis untuk semua orang untuk menyebarkan nasib baik.

神, dewa)

dalam berbagai ritual keagamaan, sake juga punya peranan lain sebagai media untuk berinteraksi sosial. Masyarakat Jepang sering melakukan perundingan ataupun pendekatan dengan orang baru melalui budaya minum sake. Salah satu yang sering melakukan kebiasaan minum sake adalah para pegawai kantoran di Jepang.


(25)

langsung pulang ke rumah, melainkan minum-minum sambil ngemil yakitori (satai), kacang atau makanan kecil lain di tempat makan yang disebut Izakaya dapat dipisahkan. Para sarariman sangat suka minum dan sebagian besar dari mereka minum sake setiap hari. Peran sake sangat berpengaruh dalam dunia bisnis, antara lain untuk mengikat hubungan antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang menjadi rekan bisnisnya. Ada banyak tempat-tempat yang biasa dikunjungi untuk nomikai (飲み会, pesta minum)antara lain nomiya (飲み屋, kedai minum), izakaya (居 酒 屋, kedai sake), yakitoriya (焼 き 鳥 や, warung satai), beer garden (kedai bir), bar (kedai minuman beralkohol) dan tempat karaoke. Setelah jam kerja usai biasanya tempat-tempat tersebut akan penuh dengan para pekerja yang datang untuk minum-minum melepas lelah ataupun stres bersama-sama dengan teman atau kelompoknya. Namun pada umumnya yang paling sering dikunjungi adalah izakaya, selain karena harganya lebih murah dibanding yang lainnya, izakaya juga menyediakan menu-menu lain yang sederhana serta bervariasi.

Izakaya (居酒屋) adalah tempat bernuansa khas

Izakaya adalah kata majemuk yang terdiri dari "i" (tinggal) dan "sakaya" 酒屋 (kedai sake), yang menunjukkan bahwa izakaya pada dasarnya adalah tempat orang untuk duduk dan santai sambil minum sake. Izakaya kadang-kadang disebut juga akachōchin (赤ち ょうちん, lentera merah) dalam percakapan sehari-hari, karena lentera kertas ini secara tradisional ditemukan di depan izakaya. Berbeda


(26)

dari makanan hanya sebagai sampingan. Izakaya berbeda dari bernuansa khas barat dan menjual minuman keras khas Barat. Minuman keras yang dijual di izakaya umumnya seperチ ュ ー ハ イ, minuman kaleng beralkohol). Hidangan yang disediakan di izakaya juga lebih bervariasi dibandingkan hidangan di bar atau pub

Mampu bertahannya izakaya hingga saat ini bukan tanpa alasan. Selain inovasi dan perkembangan yang terjadi pada izakaya, peranan yang izakaya berikan dalam kehidupan masyarakat Jepang juga menyebabkan izakaya dapat terus eksis hingga sekarang. Hal inilah yang membuat penulis memilih menganalisis fungsi dari izakaya karena penulis tertarik dengan izakaya yang telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Jepang. Izakaya merupakan salah satu produk dari kebudayaan Jepang yang digemari oleh hampir semua penduduk di seluruh Jepang. Bahkan izakaya telah menjadi sarana hiburan di negara-negara lain. Hal ini tidak dapat dilepaskan dari inovasi dan perkembangan pada izakaya yang tidak hanya sebatas sebagai tempat minum sake, namun juga sebagai sarana untuk berinteraksi sosial bagi masyarakat Jepang. Dengan latar belakang yang telah dijelaskan, maka penulis tertarik untuk mengambil judul “Fungsi Izakaya Dalam Kehidupan Masyarakat Jepang”.

1.2 Rumusan Masalah


(27)

negara-negara lain. Sama halnya dengan fungsi dari izakaya yang kian berkembang, yang awalnya hanya sebatas tempat hiburan dan melepas lelah bagi orang-orang selepas bekerja kini juga sebagai tempat untuk bersosialisasi dengan orang lain, bahkan bagi kelompok tertentu izakaya digunakan untuk mempererat hubungan sosial di dalam kelompok tersebut. Ini bisa dilihat dari banyak perusahaan Jepang yang menggunakan izakaya sebagai tempat untuk mempererat hubungan sosial, baik antara atasan dengan bawahan, karyawan lama dengan karyawan baru, maupun ke rekan bisnis.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :

1. Bagaimana sejarah dan perkembangan izakaya di Jepang?

2. Bagaimana fungsi izakaya di dalam kehidupan masyarakat Jepang?

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Untuk memudahkan dalam menganalisa topik permasalahan, penulis membatasi ruang lingkup pembahasan. Sehingga masalah yang akan dibahas menjadi lebih terarah. Hal ini dimaksudkan agar masalah penelitian tidak terlalu luas dan berkembang jauh, sehingga penulis tetap terfokus pada masalah yang ingin diteliti.

Dalam penelitian ini, penulis hanya membahas fungsi budaya dan sosial pada izakaya secara terfokus. Izakaya memiliki keterkaitan yang erat secara sosial dan budaya sehingga penulis akan membahas penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu penulis juga akan menjelaskan lebih mendetail tentang


(28)

sejarah serta perkembangan izakaya dan mengenai para pelanggan yang biasa mengunjungi izakaya di Jepang pada bab II.

1.4 Tinjauan Pustaka Dan Kerangka Teori 1.4.1 Tinjauan Pustaka

Masyarakat adalah suatu sistem yang terdiri atas peranan-peranan dan kelompok-kelompok yang saling berkaitan serta saling mempengaruhi, yang mana kelakuan dan tindakan manusia diwujudkan (Suparlan,1980:2). Kebudayaan mencakup seluruh aspek kehidupan yang meliputi keseluruhan bentuk teknologi sosial, ideologi, religi, kesenian dan benda-benda lain yang merupakan warisan sosial (M.Jacobs dan B.J.Stern dalam Siti, 2001:170). Seperti halnya di Jepang, masyarakatnya memiliki beragam kebudayaan yang merupakan hasil dari warisan sosial. Salah satunya yaitu Inshu bunka. Inshu bunka adalah budaya minum minuman beralkohol di Jepang. Ada banyak tempat yang biasa dikunjungi oleh masyarakat Jepang untuk menikmati minuman beralkohol, salah satunya ialah Izakaya.

Izakaya adalah sebuah restoran yang menyediakan makanan yang enak disertai dengan berbagai minuman. Mereka berfungsi sebagai tempat untuk bersantai sambil kumpul-kumpul dan berinteraksi sosial. Izakaya dapat melayani pesta-pesta berukuran kecil dan juga dikenal karena menu-menunya yang bervariasi adalah jawaban Jepang untuk tempat minum-minum, seperti di tempat manapun, disana juga ada bar untuk semua selera. Sebuah tempat yang menyedot para


(29)

yang lelah setelah jalan-jalan seharian. membuat izakaya dapat terus bertahan hingga saat ini walaupun tempat-tempat sejenis banyak bermunculan dengan konsep yang lebih modern. Ini bisa dilihat dari izakaya yang kian diminati khususnya oleh para pekerja kantoran Jepang atau sarariman sebagai tempat untuk mempererat hubungan sosial di antara kelompok mereka.

1.4.2 Kerangka Teori

Kerangka teori menurut Koentjaraningrat (1976:11) berfungsi sebagai pendorong proses berfikir deduktif yang bergerak dari alam abstrak ke alam kongkrit. Suatu teori dipakai oleh peneliti sebagai kerangka yang memberi pembatasan terhadap fakta-fakta kongkrit yang tak terbilang banyaknya dalam kehidupan masyarakat yang harus diperhatikan.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori fungsional kebudayaan karena izakaya adalah kebutuhan sekunder yang timbul dari kebutuhan dasar. Menurut Malinowski dalam Ihromi (2006:59) pandangan fungsionalisme terhadap kebudayaan mempertahankan bahwa setiap pola kelakuan yang sudah menjadi kebiasaan, setiap kepercayaan dan sikap yang merupakan bagian dari kebudayaan dalam suatu masyarakat, memenuhi beberapa fungsi mendasar dalam kebudayaan bersangkutan. Fungsi dari satu unsur budaya adalah kemampuannya untuk memenuhi beberapa kebutuhan dasar atau beberapa kebutuhan yang timbul dari kebutuhan dasar yaitu kebutuhan sekunder dari para warga suatu masyarakat. Kebutuhan pokok adalah seperti makanan, reproduksi (melahirkan keturunan),


(30)

merasa enak badan (bodily comfort), keamanan, kesantaian, gerak dan pertumbuhan. Beberapa aspek dari kebudayaan memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar itu. Pendekatan yang fungsional mempunyai suatu nilai praktis yang penting. Pendekatan teori fungsionalisme dapat secara bermanfaat diterapkan dalam analisa mekanisme-mekanisme kebudayaan-kebudayaan secara tersendiri.

Penelitian ini akan berdiskusi tentang suatu objek kajian dengan memahami fungsi awal dari izakaya. Seperti penjelasan pada tinjauan pustaka sebelumnya, izakaya memberikan cukup banyak fungsi yaitu sebagai salah satu tempat hiburan bagi masyarakat Jepang. Hiburan ini dibutuhkan tidak hanya oleh individu namun juga kelompok tertentu sembari melepas lelah setelah beraktivitas maupun untuk mengisi waktu luang.

Penulis juga menggunakan konsep honne dan tatemae. Dalam wikipedia tatemae berasal dari bahasa Jepang yang menggambarkan sebuah kontras antara perasaan sebenarnya dan keinginan seseorang dengan perilaku dan opini yang ditampilkan di depan umum. Kemudian Alston (2005:19) mengatakan bahwa honne mengacu pada niat dan perasaan yang sebenarnya dari seseorang. Hal ini jarang diungkapkan oleh masyarakat Jepang karena takut mengganggu keharmonisan dan hal-hal baik lainnya. Sebaliknya, tatemae adalah pesan lisan untuk membuat orang lain merasa lebih baik, untuk mempertahankan keharmonisan dan untuk menghindari konflik yang disebabkan oleh berita buruk, penolakan ataupun kritik. Tatemae adalah kebohongan sosial yang tidak dimaksudkan untuk menyampaikan informasi melainkan untuk menjaga perasaan


(31)

mengatakan bahwa tatemae adalah segala hal yang sulit ditentang di depan umum seperti perilaku dan pikiran yang diakui oleh mayoritas, sementara honne adalah sesuatu yang tersembunyi yang berhubungan dengan hati seseorang dan tidak boleh dibicarakan di depan umum. Konsep ini dipakai Ini karena izakaya digunakan sebagai salah satu sarana untuk bersosialisasi.

Masyarakat Jepang adalah masyarakat yang menerapkan pola hidup berkelompok dengan sangat ketat. Ada perbedaan sikap dan perilaku terhadap seseorang yang berasal dari kelompok yang sama (uchi) dan orang dari kelompok yang berbeda (soto). Masyarakat Jepang tradisional sangat mengutamakan menjaga hubungan yang harmonis antara setiap individu dan setiap kelompok masyarakat. Untuk dapat menjaga hubungan tersebut seseorang harus bisa menahan perasaan pribadi dan keinginan yang cenderung mendahulukan kepentingan pribadi. Honne dan tatemae yang diterapkan oleh masyarakat Jepang adalah pola komunikasi yang digunakan berdasarkan tujuan membentuk hubungan yang harmonis tersebut. Tatemae adalah sikap yang dipasang terhadap soto dan honne diperlihatkan hanya pada seseorang yang telah dianggap sebagai uchi, yang disini berarti seseorang yang telah dianggap dekat dengan yang bersangkutan atau orang yang telah diterima dalam suatu kelompok tertentu. Izakaya menawarkan diri sebagai salah satu sarana untuk meruntuhkan tembok pemisah soto dan uchi tersebut agar seseorang dapat masuk ke suatu kelompok tertentu. Masyarakat Jepang percaya ketika seseorang telah diajak suatu kelompok untuk nomikai atau yang sejenisnya, berarti orang tersebut telah menjadi uchi dari kelompok tersebut dan tidak ada lagi tatemae disana. Hal ini yang membuat izakaya dapat eksis hingga sekarang karena peranannya membuat masyarakat


(32)

Jepang terus mempertahankan salah satu budayanya yaitu inshu bunka selain peranan sosial yang diberikannya.

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini, sesuai dengan latar belakang yang penulis kemukakan diatas adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sejarah kemunculan dan perkembangan izakaya. 2. Untuk mengetahui fungsi izakaya dalam kehidupan masyarakat Jepang. 1.5.2 Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian terhadap fungsi izakaya dalam kehidupan masyarakat Jepang ini, diharapkan dapat memberikan manfaat yakni :

1. Bagi peneliti dan pembaca, dapat menambah wawasan mengenai fungsi izakaya dalam kehidupan masyarakat Jepang.

2. Bagi pembaca, dapat menambah bahan bacaan dan sumber penelitian untuk Departemen Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya.

1.6 Metode Penelitian

Dalam penelitian sangat dibutuhkan metode penelitian sebagai bahan penunjang dalam penulisan. Metode adalah cara pelaksanaan penelitian. Di dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis dari fakta-fakta tersebut.


(33)

Menurut Ratna (2003:53) metode deskriptif analisis dilakukan dengan cara mendeskripsikan, dengan maksud untuk menemukan unsur-unsurnya, kemudian dianalisis, bahkan juga diperbandingkan. Di dalam metode ini, penulis tidak hanya menguraikan, namun juga memberikan pemahaman dan penjelasan.

Teknik pengumpulan data menggunakan metode pustaka (library research). Untuk mengumpulkan data-data yang berguna untuk mendukung teori, penulis mengumpulkannya dari kepustakaan yang berhubungan dengan penelitian. Sumber-sumber kepustakaan tersebut bersumber dari buku, majalah, hasil-hasil penelitian (skripsi). Selain sumber buku penulis juga mengambil data yang berasal dari internet. Data yang diambil melalui media internet ini berupa jurnal-jurnal dan data-data lain yang berasal dari situs resmi. Kemudian data-data yang telah diperoleh dianalisis dan dijabarkan dalam bentuk deskriptif.


(34)

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG IZAKAYA

2.1 Pengertian Izakaya

Izakaya (居酒屋) adalah tempat bernuansa khas

Izakaya adalah kata majemuk yang terdiri dari "i" (tinggal) dan "sakaya" 酒屋 (kedai sake), yang menunjukkan bahwa izakaya pada dasarnya adalah tempat orang untuk duduk dan santai sambil minum sake. Izakaya kadang-kadang disebut juga akachōchin (赤ち ょうちん, lentera merah) dalam percakapan sehari-hari, karena lentera kertas ini secara tradisional ditemukan di depan izakaya. Berbeda dari makanan hanya sebagai sampingan. Izakaya berbeda dari bernuansa khas barat dan menjual minuman keras khas Barat. Minuman keras yang dijual di izakaya umumnya seperチ ュ ー ハ イ, minuman kaleng beralkohol). Hidangan yang disediakan di izakaya juga lebih bervariasi dibandingkan hidangan di bar atau pub

Lalu menurut (http://www.oxforddictionaries.com/definition/english/izaka ya) izakaya adalah suatu jenis bar Jepang dimana berbagai hidangan kecil yang biasanya murah dan makanan ringan disajikan untuk menemani minum minuman beralkohol.


(35)

2.2 Sejarah dan Perkembangan Izakaya

Dewasa ini Jepang menjadi salah satu negara maju di dunia baik dari segi ekonomi, politik, maupun teknologi. Saat ini Jepang adalah negara dengan ekonomi dan teknologi terkuat kedua setelah Amerika. Hancurnya Jepang pada saat Perang Dunia II selanjutnya justru menumbuhkan kesadaran dan nasionalisme pada rakyat Jepang. Kekalahan mereka atas Amerika dan sekutunya menumbuhkan semangat nasionalisme mereka untuk menjadi yang terbaik di dunia. Selama tiga dekade pertumbuhan ekonomi Jepang mencapai angka yang menakjubkan, naik hingga rata-rata 10% pada tahun 1960-an, 5% pada tahun 1970-an, dan 4% pada tahun 1980-an. Pada tahun 1965 pendapatan nasional Jepang mencapai $95 triliun dan terus meningkat hingga pada tahun 1980 mencapai $1.065 triliun factbook/geos/ja.html).

Yamamoto Shichihei mengatakan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat itu tidak lepas dari peran masyarakat Jepang yang terkenal sebagai pekerja keras. Sifat pekerja keras orang Jepang sangat terkenal di dunia, hingga persepsi ini terkadang menimbulkan anggapan negatif di kalangan masyarakat barat yang menganggap orang Jepang sebagai “economic animals”. Namun orang Jepang sendiri menganggap ini sebagai sebuah kesalahpahaman (Gakken, 1997:229).

Etika kerja Jepang seperti yang diungkapkan Yamamoto Shichihei di atas dimanfaatkan dengan baik oleh perusahaan Jepang. Selain itu perusahaan di Jepang menggunakan strategi keluarga untuk mendapatkan komitmen seutuhnya dari para karyawan perusahan, atau yang di Jepang lebih dikenal sebagai sarariman. Strategi keluarga ini mengadaptasi sistem keluarga kuno Jepang yang


(36)

disebut ie. Sebuah perusahaan mengharapkan para karyawannya mempunyai hubungan yang dalam seperti keluarga dan menghormati perusahaan sebagai pusat dari hidup mereka melebihi keluarga mereka sendiri.

Agar tujuan tersebut dapat terlaksana, perusahaan Jepang menerapkan beberapa kebijakan, antara lain shushinkoyo (終身雇用) dan nenkojoretsu (年功 序列). Shushinkoyo atau pengaryaan seumur hidup, dan nenkojoretsu atau sistem gaji berdasarkan senioritas merupakan dua ciri utama budaya kerja Jepang. Dengan kebijakan shushinkoyo, seorang karyawan akan mendapatkan jaminan pekerjaan dalam perusahaannya, dan dengan kebijakan nenkojoretsu, seorang sarariman akan mendapatkan gaji dan kedudukan yang lebih tinggi seiring dengan lamanya ia bekerja di perusahaan tersebut. Perusahaan juga menyediakan berbagai pelayanan dan keuntungan bagi para karyawannya, seperti dana pensiun, dana kesehatan, bonus dan gaji tambahan, perumahan, bahkan daerah pemakaman. Semua hal ini disediakan agar para karyawan memberikan yang terbaik dari diri mereka untuk perusahaan, loyalitas terhadap perusahaan, hubungan yang baik dengan anggota perusahaan yang lain, tanggung jawab terhadap pekerjaan, tanpa harus memikirkan beban hidup yang lain.

Karena perusahaan menjamin kesejahteraan karyawan, karyawan akan mendahulukan kepentingan perusahaan. Untuk itu mereka rela bekerja lembur, bahkan seringkali tanpa dibayar, dan dimutasikan demi kepentingan perusahaan, walaupun itu berarti mereka harus tinggal jauh dari keluarga.

Pekerjaan yang rutin dilakukan dan dengan beban bahwa semua yang dilakukan demi kepentingan perusahaan, ditambah lagi dengan kurangnya


(37)

lebih parah seperti karoushi (過労死) atau karoujisatsu (過労自殺). Karoushi adalah kematian pekerja atau karyawan yang disebabkan oleh stres dan kelelahan akibat kerja yang berlebihan. Sedangkan karoujisatsu adalah bunuh diri karena tekanan dan beban pekerjaan. Oleh karena itu perusahaan sering mengadakan berbagai kegiatan di luar pekerjaan, seperti pertandingan olahraga, tamasya, pesta. Namun karyawanpun memiliki cara tersendiri untuk menghilangkan lelah dan melepas stres, seperti bermain pachinko, pergi ke karaoke, ataupun pergi ke izakaya selepas kerja. Masyarakat Jepang dikenal sebagai masyarakat yang gemar minum minuman beralkohol terutama para sarariman. Setelah pulang bekerja biasanya mereka pergi untuk menikmati sake di izakaya.

Menurut awalnya lahir pada Zaman Edo (1603-1867) ketika sake dijual bebas kepada siapa saja pada saat itu. Mulanya orang-orang hanya minum di depan toko-toko yang menjual minuman beralkohol, melihat minat orang-orang akan minuman beralkohol semakin tinggi, kemudian toko-toko ini mulai melayani dan menjual makanan sederhana dan ini bisa dilihat hingga sekarang. Dewasa ini, berdasarkan data Nippon Telegraph dan Telephone Corporation, ada lebih dari 80.000 izakaya di seluruh Jepang. Bahkan beberapa izakaya memiliki ruangan pribadi bergaya tradisional dengan tikar tatami. Biasanya tempat-tempat ini sering digunakan untuk kelompok-kelompok besar seperti pesta perusahaan.

Izakaya umumnya berukuran relatif kecil dan berkapasitas tidak lebih dari 15-20 orang. Sebuah perpaduan antara tradisional dan kontemporer, banyak izakaya mengharuskan pelanggan untuk melepas sepatu di pintu masuk. Dari sana


(38)

pelanggan akan diantar ke tempat duduk atau ke meja berbentuk bar blaineanderin.com/izakaya-the-amazing-japanese-bar/).

Melihat sejarah di atas, tidak heran jika izakaya dapat terus bertahan hingga saat ini di tengah banyaknya tempat sejenis yang bermunculan. Budaya minum minuman beralkohol orang jepang juga berperan besar akan eksistensi tempat ini. Hal ini bisa dilihat dari beragam konsep izakaya baru yang ditawarkan demi menarik minat pelanggan untuk datang.

a. Jenis-jenis Izakaya

Seiring perubahan zaman, izakaya di Jepang juga mengalami perkembangan. Ini ditandai dari inovasi yang dilakukan para pemilik izakaya demi menarik minat pelanggan yang lebih banyak. Banyak izakaya hari ini menawarkan hal yang lebih beragam seperti minuman dan makanan serta meningkatkan desain interior pada izakaya. Berikut adalah beberapa jenis izakaya menurut 1. Izakaya Tradisional, atau biasa disebut akachocin merupakan izakaya

dengan konsep tradisional Jepang. Ukuran izakaya ini juga tidak terlalu luas dan umumnya di depan izakaya ini digantung beberapa lentera merah sebagai ciri khas.


(39)

2. Chain izakaya, merupakan izakaya yang bergaya lebih modern dan eksklusif dengan ukuran yang lebih luas dan kapasitas yang lebih besar daripada akachocin. Menu yang dapat dipesan juga lebih beragam dan umumnya izakaya jenis ini digunakan untuk acara nomikai yang besar. Menu yang ditawarkan pada chain izakaya biasanya dilengkapi dengan gambar, sehingga memudahkan pelanggan untuk memesan walapun tidak mengetahui nama dari makanan atau minuman tersebut. Pada izakaya jenis ini, minuman dan makanan disajikan secara berurutan atau berantai. Di Chain Izakaya, pengunjung dapat duduk lebih lama. Hal itu membuat Chain Izakaya terkesan ramai. Izakaya jenis ini juga yang mengalami perkembangan yang cukup pesat hingga ke negara-negara lain di luar Jepang.

Sumber gambar : http://sethlui.com/issho-izakaya

3. Cosplay izakaya, merupakan jenis izakaya yang mulai populer di awal tahun 2000an. Ciri khas dari izakaya ini adalah para pelayannya yang seorang wanita dan memakai pakaian Cosplay. Para pelayan ini


(40)

kadang juga melakukan pertunjukan untuk menghibur para pelanggan yang datang.

Sumber gambar :

4. Yakitoriya (焼き鳥屋), di tempat ini khusus menyediakan minuman dan Yakitori atau makanan panggang lainnya yang sejenis. Dalam pelaksanaanya makanan jenis panggangan ini sudah harus lengkap tersedia di meja sehingga pelanggan hanya tinggal menikmatinya saja.

Sumber gambar : http://frontiersnova.com/2014/04/26/nippon-dreamz-yakitori/


(41)

berbentuk tenda-tenda tertutup sehingga para pelanggan bisa duduk sambil menikmati makanan. Umumnya makanan yang dijual adalah makanan yang direbus dan berkuah, pembeli juga bisa memesan sake sebagai minumannya.

Sumber gambar : http://aplysia.jugem.jp/?eid=78

6. Robatayaki (炉端焼き), di tempat ini pembeli dipersilahkan duduk mengitari meja yang tengahnya terdapat chef yang sedang memasak. Bahan makanannya harus terjaga kesegarannya dan ini biasanya akan dipajang di depan pelanggan secara langsung agar pelanggan yang datang dapat memesan sesuai dengan selera yang diinginkan.

Sumber gambar :


(42)

b. Gaya Makan pada Izakaya

Izakaya sering disamakan dengan bar atau pub, meskipun ada sejumlah perbedaan di antara tempat-tempat ini. Umumnya pada izakaya, pelanggan duduk di tikar tatami dan makan dari meja-meja rendah sesuai dengan gaya tradisional Jepang atau duduk di kursi dan minum atau makan dari meja yang berukuran normal. Banyak izakaya menawarkan kedua pilihan tersebut serta menambahkan meja bergaya seperti bar sebagai inovasi. Ketika memasuki izakaya, pelanggan akan diberi oshibori (handuk basah) untuk membersihkan tangan mereka, kemudian mereka akan diberi snack kecil atau makanan pembuka yang biasa disebut otoshi atau tsukidashi (https://en.wikipedia.org/wiki/Izakaya).

Otoshi (お 通 し) atau Tsukidashi (突 き 出 し) adalah sebagian kecil dari hidangan pembuka yang disajikan kepada pelanggan sebagai pengganti dari biaya meja atau biaya masuk. Hal ini tergantung pada izakaya itu sendiri, namun biasanya harganya 300 yen dan sama sekali tidak ditulis di dalam menu. Ini kadang menyebabkan kesalahpahaman bagi yang tidak mengetahui hal ini. Namun, tren baru-baru ini beberapa perusahaan chain izakaya di Jepang mendengarkan umpan balik dari para pelanggan, sehingga saat ini ketika pelanggan memesan minuman beralkohol di salah satu izakaya, mereka tidak harus menerima otoshi jika tujuan datang ke izakaya hanya untuk menikmati minuman. (http://www.qooljan.com/newsandreport/otoshi-at-izakaya/).


(43)

dikenal sebagai nomihōdai (飲み放題, minum sepuasnya) dan tabehōdai

(食べ放題, makan sepuasnya).

Umumnya izakaya di Jepang memberikan pelayanan untuk pelanggan yang akan menghemat uang. Pelanggan dapat minum semua jenis sake, shochu, bir, koktail dan minuman ringan namun di sisi lain meinginkan harga yang tetap. Ini disebut nomihodai. Dengan nomihodai, untuk jumlah waktu tertentu pelanggan dapat memesan banyak minuman sesuai yang mereka inginkan. Layanan ini jarang ditemukan di sebagian besar negara-negara lain, sehingga banyak orang luar negeri tidak mengetahui sistem ini, namun berbeda di Jepang dimana sangat mudah untuk menemukan hal seperti ini di dalam menu pada kebanyakan izakaya. Layanan ini juga merupakan bagian yang unik dari budaya Jepang. Pada sebagian besar izakaya, batas waktu adalah 90 atau 120 menit untuk menikmati sistem ini dan ada daftar minuman khusus untuk nomihodai. Item pada menu ini dapat dipesan sebanyak yang dinginkan, tentunya ini menarik bagi pelanggan untuk mencicipi berbagai macam minuman. Seperti pada salah satu izakaya yaitu Gyorogyoro yang menawarkan tiga jenis nomihodai yang bisa disesuaikan dengan anggaran dan selera. Yang paling standar adalah JPY 1.700 (tidak termasuk pajak), ini memungkinkan untuk memesan bir, shochu, sake Jepang dan koktail sepuasnya. Yang berikutnya adalah pilihan premium JPY 2.000 (tidak termasuk pajak) yang juga memungkinkan untuk menikmati Tap Beer (bir keran) dan makgeolli (minuman beralkohol tradisional asal Korea). Dan yang paling mahal adalah pilihan platinum untuk JPY 2.500 (tidak


(44)

termasuk pajak). Ini mungkin tampak agak mahal namun minuman yang disuguhkan adalah merek-merek terkenal dari beberapa daerah di Jepang. Dalam pilihan ini menawarkan total sekitar 50 jenis minuman alkohol

Dari berbagai keunikan dan kelebihan yang ditawarkan oleh izakaya diatas, tentu membuat para pelanggan semakin nyaman dan ingin terus berlama-lama di dalam izakaya. Harga yang bervariasi sesuai kemampuan pelanggan membuat izakaya dapat diterima segala kalangan masyarakat mulai dari kelas ekonomi rendah hingga para penikmat eksklusifitas.

c. Menu di Dalam Izakaya

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa sejak awal kemunculannya, izakaya menawarkan berbagai jenis minuman beralkohol. Pilihan yang beragam ini tentu membuat para pelanggan sangat nyaman dan ingin terus beralama-lama di izakaya. Di sisi lain hal ini akan membuat pelanggan yang belum banyak mengetahui tentang minuman beralkohol khas Jepang merasa bingung, namun pegawai izakaya akan dengan senang hati memberikan saran saat ingin mencoba beragam minuman yang tersedia. Bagi pelanggan yang tidak menyukai atau tidak bisa menikmati minuman beralkohol, izakaya juga menawarkan minuman lain seperti soft drink (minuman ringan). Bahkan beberapa dari mereka juga menawarkan koktail non-alkohol. Berikut adalah jenis-jenis


(45)

minuman yang lazim ditemukan pada izakaya di jepang berdasarkan (https:// en.wikipedia.org/wiki/Izakaya) :

1. Sake atau nihonshu (日本酒), adalah minuman beralkohol khas Jepang yang terbuat dari fermentasi beras. Tidak seperti anggur, dimana alkohol (etanol) yang dihasilkan oleh fermentasi secara alami yang terdapat dalam buah anggur, pada sake alkohol dihasilkan seperti pembuatan bir, dimana pati diubah menjadi gula, sebelum diubah menjadi alkohol. Sake biasanya diencerkan dengan air untuk menurunkan kandungan alkohol dari sekitar 20% sampai 15% atau lebih, sebelum akhirnya dikemas ke dalam botol (https://en.wikipedia.org/wiki/Sake).

2. Bir, adalah minuman beralkohol yang dibuat dari sakarifikasi pati dan fermentasi gula yang dihasilkan. Pati dan sakarifikasi enzim biasanya berasal dari biji-bijian seperti gandum malt. Kebanyakan bir juga ditambahkan dengan hop, yang menambahkan kepahitan dan juga sebagai pengawet alami. Kadar alkohol bir tidak terlalu tinggi biasanya antara 4% sampai 6% berdasarkan volume (https://en.wikipedia.org /wiki/Beer). Kadar alkohol yang lebih rendah dari sake inilah yang membuat kebanyakan orang jepang lebih memilih bir akhir-akhir ini. Meski tidak menutup kemungkinan sake juga menjadi minuman tambahan bagi mereka jika merasa belum terlalu mabuk.

3. Shōchū (焼 酎), adalah minuman beralkohol khas Jepang. Berbeda dengan sake, biasanya shōchū dibuat dari persulingan gandum, ubi jalar, soba, atau beras, meskipun kadang-kadang juga dihasilkan dari


(46)

bahan-bahan lain seperti gula merah, cokelat, biji wijen, atau bahkan wortel. Biasanya Shōchū mengandung alkohol sekitar 25% berdasarkan volume, lebih rendah dari wiski atau vodka yang standar namun lebih tinggi dari wine dan sake. Bahkan untuk digunakan dalam beberapa campuran minuman, Shōchū mengandung alkohol hingga 35% berdasarkan volume. (https://en.wikipedia.org/wiki/Sh%C5%8 Dch%C 5%AB).

4. Koktail, adalah minuman beralkohol yang dicampur dengan minuman atau bahan-bahan lain yang beraroma. Sebelum disajikan dalam gelas khusus koktail, minuman ini diaduk atau diguncang-guncang supaya bahan-bahannya tercampur. Minuman beralkohol yang sering dijadikan koktail adalah gin, wiski, rum, dan terutama vodka. Dewasa ini, koktail biasanya dibuat dari satu jenis atau lebih minuman beralkohol ditambah perisa berupa liqueur, sari buah, gula, madu, air, es, minuman karbonasi, susu, krim susu, rempah-rempah, bitters, dan sebagainya (https://id.wikipedia.org/wiki/Koktail).

5. Chūhai (チ ュ ー ハ イ atau 酎 ハ イ), adalah minuman kaleng

beralkohol yang berasal dari Jepang. Dahulu Chūhai tradisional dibuat dari Shōchū dan air berkarbonasi ditambahi dengan lemon. Sekarang ini rasa yang tersedia juga beragam mulai jeruk limau, anggur, apel, jeruk, nanas, anggur Kyoho, kiwi, ume, yuzu, leci, peach, krim strawberry dan krim soda. Kadar alkohol yang terkandung sangat rendah, untuk itu minuman ini bisa diterima segala usia sehingga


(47)

minuman otomatis yang berada di pinggir jalan (https://en.wiki pedia.org/wiki/Ch%C5%ABhai).

6. Anggur (wine), adalah minuman beralkohol yang dibuat dari sari anggur jenis Vitis vinifera yang biasanya hanya tumbuh di area 30 hingga 50 derajat lintang utara dan selatan. Minuman beralkohol yang dibuat dari sari buah lain yang kadar alkoholnya berkisar di antara 8% hingga 15% biasanya disebut sebagai wine buah (fruit wine). Karena keseimbangan kimia yang alami, buah anggur difermentasi tanpa penambahan gula, asam, enzim, air, atau nutrisi lainnya. (https://id. wikipedia.org/wiki/Anggur_%28minuman%29).

7. Wiski, adalah minuman beralkohol yang terbuat dari fermentasi serealia yang mengalami proses mashing (dihaluskan, dicampur air serta dipanaskan), dan hasilnya melalui proses distilasi sebelum dimatangkan dengan cara disimpan di dalam tong kecil dari kayu. Kebanyakan wiski yang dijual mengandung kadar alkohol sekitar atau di atas 40% berdasarkan volume (https://en.wikipedia.org/wiki/ Whisky).

Selain menjual minuman beralkohol, kebanyakan izakaya juga menawarkan makanan sederhana khas Jepang. Hal ini memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk mencicipi makanan lokal khas setempat dari setiap daerah di Jepang. Beberapa jenis masakan lokal yang biasa disajikan di izakaya menurut adalah sebagai berikut :


(48)

1. Yakitori (や き と り), adalah sate khas Jepang yang umumnya menggunakan daging ayam. Potongan daging, kulit, hati, jantung, dan hempela dipotong kecil ukuran sekali gigit, ditusuk dengan tusukan bambu, lalu dibakar dengan api arang atau gas. Satu tusuk yakitori umumnya hanya berisi satu jenis bagian ayam, misalnya satu tusuk yakitori yang terdiri dari 3 sampai 5 potongan daging ayam tidak pernah dicampur dengan potongan hati atau jantung. Sebagai variasi, ada juga yakitoriya yang mencampur potongan besar daun bawang dan jamur shiitake kedalam tusukan yakitori. Ada juga yakitori yang berupa Burung Gereja atau burung kecil lainnya dalam bentuk utuh tanpa dipotong-potong. Ada yakitori yang tidak berbumbu dan tidak bersaus melainkan hanya dimakan dengan taburan garam, tapi pada umumnya yakitori yang sudah dibakar dicelupkan ke dalam saus (tare) yang terbuat dari kecap asin, mirin, arak, dan gula sehingga yakitori mempunyai rasa manis-manis asin (https://id.wikipedia.org/wiki /Yakitori).

2. Kushikatsu (串カツ) atau juga dikenal sebagai Kushiyaki, adalah sate khas Jepang yang hampir mirip seperti yakitori. Daging yang digunakan pada sate ini biasanya akan dipanggang ataupun digoreng. Kushikatsu dapat dibuat dari daging ayam, daging babi, makanan laut, dan sayuran berbumbu. Bahan-bahan ini semua akan ditusuk lalu dicelupkan ke dalam telur, tepung, dan panko kemudian digoreng dalam minyak sayur (https://en.wikipedia.org/wiki/Kushikatsu).


(49)

3. Sashimi (刺 身) adalah makanan Jepang berupa makanan laut segar yang langsung dimakan dalam keadaan mentah bersama penyedap seperti kecap asin, parutan jahe, dan wasabi. Makanan laut segar seperti ikan, kerang, dan udang karang dihidangkan dalam bentuk irisan kecil yang mudah dimakan, sedang udang berukuran kecil ada yang hanya dikupas kulit dan dibuang kepalanya saja. Sashimi juga berarti menikmati sesuatu dalam keadaan mentah, mulai dari potongan mentah daging Kuda (Basashi), daging ayam (Torisashi), hati ayam atau hati sapi, sampai pada potongan Konnyaku dan kembang tahu yang disebut Yuba (https://id.wikipedia.org/wiki/Sashimi).

4. Karaage (唐 揚 げ atau 空 揚 げ atau か ら 揚 げ), adalah teknik memasak Jepang dimana daging ayam, tetapi ada juga daging dan ikan digoreng dengan minyak. Potongan-potongan kecil makanan tersebut awalnya direndam dalam campuran kecap, bawang putih atau jahe, kemudian dilapisi dengan tepung terigu berbumbu atau kentang campuran tepung, kemudian digoreng kering dalam minyak. Hampir mirip seperti penyajian tempura (https://en.wikipedia.org/wiki/Kara age).

5. Edamame (枝豆), adalah masakan jepang berbahan kacang edamame yang umumnya direbus atau dikukus dan disajikan dengan garam. Edamame merupakan makanan populer di izakaya Jepang. Garam dan bawang putih bumbu khas untuk edamame. Edamame segar lebih disukai bila dimakan pada hari yang sama, namun akan tetap dapat


(50)

dinikmati bila disimpan di kulkas jika belum coklat (https://en.wiki pedia.org/wiki/Edamame).

6. Hiyayakko (冷 奴), adalah hidangan Jepang yang terbuat dari tahu dingin dan topping. Topping untuk makanan ini bisa bermacam-macam, mulai dari katsuobushi (irisan tuna kering) dan kecap. Topping lainnya ada juga, seperti: daun perilla, kulit yuzu, lobak, irisan jahe Myoga, parutan jahe, irisan okra, pasta plum dan mustard (https://en.wikipedia.org/wiki/Hiyayakko).

7. Agedashi tofu ( 揚 げ 出 し 豆 腐), adalah makanan Jepang yang terbuat dari tahu panas. Awalnya tahu dipotong dadu, lalu ditaburi dengan tepung kentang atau tepung jagung dan kemudian digoreng sampai coklat keemasan. Setelah itu disajikan dalam kaldu Tentsuyu panas yang terbuat dari dashi, mirin dan Sho-yu (kecap Jepang), dan terakhir ditambahkan dengan cincangan halus negi (sejenis daun bawang) dan parutan lobak atau katsuobushi yang ditaburi di atasnya (https://en.wikipedia.org/wiki/Agedashi_tofu).

8. Tsukemono (漬物), adalah masakan Jepang yang terbuat dari sayuran yang diawetkan. Biasa dikenal juga sebagai acar Jepang. Tsukemono umumnya disajikan dengan nasi sebagai okazu (lauk), dengan minuman sebagai otsumami (snack), sebagai iringan atau hiasan untuk makanan, dan sebagai kursus di bagian kaiseki dari upacara minum teh Jepang


(51)

き そ ば) untuk melengkapi sesi minum. Dewasa ini, izakaya melayani segala macam hal, namun fokusnya adalah selalu pada makanan tradisional Jepang yang cocok dengan minuman beralkohol dan sake Jepang.

2.3 Pelanggan Izakaya

Sudah menjadi hal yang umum jika para sarariman adalah pelanggan utama dari izakaya. Mereka bisa mengunjungi izakaya 2 sampai 3 kali dalam seminggu. Ini tentu dianggap sebuah bisnis, rekreasi dan kegiatan penting untuk menghilangkan stres. Para sarariman yang dikenal memiliki jaringan luas antara rekan-rekan yang telah mereka jalin sejak lama melalui pesta setelah kerja (http://www.japan-talk.com/jt/new/10-salary-man-passions). Namun di samping itu, izakaya juga menawarkan pengalaman baru bagi individu yang ingin menikmati tempat khas Jepang ini.

2.3.1 Pribadi

Dewasa ini, izakaya menawarkan pengalaman baru bagi individu yang ingin menikmati makanan dan minuman beralkohol khas Jepang di tempat bernuansa Jepang yang sangat kental. Terutama para wisatawan asing maupun domestik. Makanan yang berbeda di setiap wilayah Jepang yang juga terdapat pada izakaya memiliki rasa ketertarikan tersendiri.

Selain itu, seperti yang kita ketahui bahwa kebutuhan akan hiburan masyarakat jepang yang cukup tinggi, juga membuat izakaya menjadi salah satu pilihan ketika mereka memiliki waktu luang. Orang-orang yang datang karena tujuan seperti itu umumnya hanya datang sendiri atau mungkin hanya bersama


(52)

dengan kerabat dekat mereka, bisa dengan keluarga atau juga sahabat dekat untuk teman mengobrol mereka. Ruangan izakaya yang umumnya tidak terlalu luas semakin mengakrabkan mereka satu sama lain, atau bagi yang mereka hanya datang sendirian menghadirkan perasaan tenang bagi diri mereka. Ditambah lagi kini telah ada cosplay izakaya yang menampilkan para wanita sebagai pelayan dan kadang juga melakukan sebuah pertunjukan demi menghibur para pelanggan yang datang, membuat orang-orang merasa tidak perlu teman untuk pergi minum ke izakaya karena telah adanya hiburan tersebut. Inovasi ini tentu berdampak positif bagi bisnis izakaya yang semakin meningkatkan intensitas pengunjung untuk datang ke izakaya.

2.3.2 Kelompok

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa sektor utama dari bisnis izakaya adalah para kaum pekerja atau sarariman. Adanya anggapan di antara para sarariman jika menolak suatu ajakan untuk minum-minum adalah hal yang tidak sopan dan cenderung sebuah penghinaan menjadi salah satu alasan kenapa para sarariman lebih sering datang berkelompok ke izakaya. Nomikai adalah sebuah keharusan bagi para sarariman. Tentu hal ini menjadi sebuah keuntungan juga bagi para pengelola izakaya karena di dalam sebuah acara nomikai dapat berlangsung beberapa sesi minum-minum. Mereka juga tak akan ragu-ragu untuk memesan banyak minuman demi saling mengakrabkan diri di antara mereka dan ini dapat berlangsung berjam-jam hingga para peserta nomikai benar-benar mabuk. Sehingga bukan hal yang mengherankan jika ada beberapa izakaya yang buka


(53)

melakukan pesta minum-minum salah satunya ialah nomikai. Ini juga ditandai dengan hadirnya chain izakaya yang memiliki konsep lebih modern dan kapasitas lebih besar untuk menampung para pengunjung dan lebih memberi kenyamanan daripada izakaya umumnya. Oleh karena itu, izakaya senantiasa selalu berusaha memberi kenyamanan semaksimal mungkin bagi para kelompok pengunjung datang untuk terus berlama-lama menikmati kekhasan yang ditawarkan oleh izakaya.


(54)

BAB III

FUNGSI IZAKAYA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT JEPANG

3.1 Fungsi Budaya Izakaya

Masyarakat Jepang dikenal sebagai orang yang disiplin dan tingkat produktivitasnya tinggi. Berkat budaya kerjanya itu, mereka bisa menjadi negara yang tingkat ekonominya sejajar dengan negara-negara maju di Eropa dan Amerika. Orang jepang terkenal dengan etos kerjanya yang luar biasa. Etos kerja ini memiliki peranan penting atas kebangkitan ekonomi jepang, terutama setelah kekalahan Jepang di Perang Dunia II. Dulu orang Jepang bukanlah orang yang memiliki etos kerja yang tinggi. Mereka tidak disiplin dan lebih senang bersantai dan menghabiskan waktunya untuk bersenang-senang. Namun kekalahan Jepang pada perang dunia kedua mengubah keadaan yang serba santai di masa lalu. Ekonomi Jepang kacau balau, pengangguran dimana-mana. Saat itu mereka tidak punya pilihan lain selain bekerja dengan sangat keras agar bisa survive. Kondisi yang serba tidak enak itu secara tidak langsung menempa kedisiplinan mereka dan memiliki peran yang sangat signifikan dalam pembentukan etos kerja mereka yang begitu mengagumkan. Etos kerja tersebut menular ke generasi selanjutnya dalam konsep moral yang ditanamkan dengan ketat melalui jalur pendidikan (http://www.abbalove.org/index.php ?option=com_content&view=article&id=121 0:belajar-dari-disiplin-kerja-bangsa-jepang-& catid=101:work-a-marketplace&Ite mid=47).


(55)

tinggi perngorbanan diri demi kelompoknya yang seharusnya berdampak baik bagi mereka justru menimbulkann fenomema baru di Jepang. Salah satunya adalah Karoshi (過 労 死). Secara harfiah berarti “death from over work” atau kematian yang disebabkan oleh kerja yang berlebihan. Kematian itu biasanya disebabkan oleh serangan jantung, stroke atau bahkan bunuh diri akibat tidak tahan menghadapi tekanan di tempat kerja (http://j-cul.com/karoshi-meninggal-karena-kelelahan-bekerja/). Melihat adanya fenomena seperti diatas, para sarariman yang mencoba bertahan dengan situasi tersebut akan mencari alternatif lain untuk meminimalisir kelelahan bekerja dan juga sebagai hiburan bagi mereka. Hari libur yang sangat sedikit atau bahkan tidak ada membuat mereka sangat memanfaatkan waktu setelah pulang bekerja atau jika sedang ada waktu luang. Mereka akan menghabiskan waktu hingga larut malam untuk datang ke tempat-tempat seperti tempat-tempat karaoke, pachinko ataupun kedai minuman seperti bar dan izakaya. Tempat-tempat seperti inilah yang akan selalu ramai ketika jam pulang kerja para karyawan di Jepang karena selain tempatnya yang cukup murah, tempat-tempat ini juga menawarkan kenyamanan untuk mengakrabkan diri dengan rekan kerja mereka.

3.1.1 Izakaya Sebagai Tempat Melepas Lelah

Sudah bukan rahasia lagi bila Jepang merupakan termasuk salah satu negara paling sibuk di dunia. Oleh sebab itu tidak mengherankan jika Jepang kembali disebut sebagai negara dengan tingkat kelelahan bekerja tertinggi di dunia. Hal tersebut didapat dari hasil survei yang dilaklukan Expedia Jepang. Masyarakat Jepang sendiri tidak terlalu terkejut dengan hasil survei tersebut.


(56)

Namun banyak juga dari mereka yang tidak senang karena harus menjalani kehidupan pekerjaan yang begitu melelahkan. Kehidupan modern dan kemajuan negara yang mereka cintai faktanya telah menyita waktu untuk kehidupan pribadi mereka.

Hasil survei dari pekerja-pekerja Jepang di 24 negara di dunia menunjukkan hanya 39 persen pekerja Jepang yang mengambil cuti tahunan mereka. Artinya, dari 20 hari jatah libur, seorang pekerja Jepang hanya mengambil libur tujuh hari dalam setahun. Libur tersebut bukan berarti mereka manfaatkan untuk bersenang-senang atau berlibur, melainkan karena sakit (http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/trend/13/12/19/my1vsx-survei-jepang-negara-dengan-tingkat-kelelahan-bekerja -tertinggi).

Tingkat kelelahan yang berlebihan inilah yang membuat para pekerja Jepang selalu memanfaatkan waktu singkat mereka setelah pulang bekerja sebelum tiba di rumah. Mereka akan pergi ke tempat yang bisa meringankan pikiran mereka untuk sejenak. Adanya budaya orang jepang yang gemar minum sake yaitu Inshu Bunka membuat mereka lebih sering mengunjungi tempat yang bisa menikmati sake sambil bersantai dengan rekan-rekan kerja mereka maupun juga hanya seorang diri. Izakaya, bar atau yang sejenisnya adalah tempat yang menawarkan hal-hal tersebut.

Sake telah menjadi salah satu hal yang penting untuk memenuhi kebutuhan hidup orang Jepang, yaitu kebutuhan untuk melepas stres terutama bagi para sarariman. Tuntutan yang tinggi dalam kehidupan kerja memaksa sarariman melakukan lembur dan mereka masih harus mengikuti aturan kerja lainnya seperti


(57)

Sake menjadi salah satu sarana untuk melepaskan stres bagi para sarariman tersebut dan bahkan ada yang secara tidak sadar minum sake setiap kali merasa lelah atau bosan. Minum sake menjadi hobi yang dilakukan tanpa sadar bagi beberapa orang (Kato, 2000: 104-105).

Sebagai tempat yang bisa mengakomodir beban para sarariman, membuat izakaya semakin populer. Selain beban karena pekerjaan, masalah rumah tangga bagi para sarariman yang sudah menikah juga menjadi alasan yang lumrah di antara para sarariman datang ke izakaya demi melepas lelah dan stres. Seperti halnya tingginya biaya hidup di Jepang serta tuntutan yang tinggi juga dari sang istri mereka. Sehingga tidak mengherankan ketika para sarariman berkumpul sambil minum-minum, mereka juga akan membahas masalah rumah tangga selain juga yang utama adalah beban pekerjaan mereka untuk saling berbagi nasihat dan lebih mengakrabkan diri.

3.1.2 Izakaya Sebagai Tempat Hiburan

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Jepang telah menjadi salah satu negara dengan tingkat kelelahan bekerja dan stress yang tinggi di dunia. Bagi mereka yang tidak tahan dengan kondisi tersebut biasanya akan memilih jalan pintas seperti bunuh diri, atau akan meninggal karena kelelahan tersebut. Sementara bagi mereka yang bertahan biasanya akan mencari hiburan sebagai alternatif untuk meminimalisir lelah dan stres mereka. Ada banyak aktivitas yang dilakukan atau tempat hiburan yang sering dikunjungi oleh orang jepang jika memiliki waktu luang seperti survei di bawah ini.


(58)

Tabel Top 20 sub-sektor hiburan di Jepang

Sumber : White Paper of Leisure 2008. www.jpc-net.jp/eng/research/2008_07.html Bar atau kedai minuman merupakan salah satu sarana hiburan yang lumayan digemari oleh masyarakat Jepang di waktu luang. Berdasarkan tabel di atas, hasil survey white paper of leisure 2008 dalam Top sub-sektor hiburan di Jepang. Bar atau kedai minuman berada di peringkat 11 dengan jumlah pengunjung 33,7 juta orang pada tahun di 2006 dan pada tahun 2007, juga berada peringkat yang sama namun mengalami peningkatan dengan total 34,4 juta


(59)

Melihat animo pengunjung yang cukup tinggi tiap tahunnya, wajar bila izakaya tidak hanya digemari di Jepang saja namun juga mulai menyebar ke negara luar Jepang sebagai salah satu tempat hiburan. Hal ini bisa dilihat dari munculnya izakaya di negara-negara seperti di Asia Tenggara, Amerika, Australia dan juga beberapa negara di Eropa. Ditambah lagi dengan adanya inovasi pada beberapa jenis izakaya tentu pertanda bahwa tempat ini menjadi sebuah bisnis yang menguntungkan juga. Bagi mereka yang datang seorang diri ke izakaya, adanya jenis cosplay izakaya tidak akan membuat mereka mereka kesepian karena adanya hiburan langsung di dalam tempat tersebut. Sementara bagi mereka yang datang dengan berkelompok baik itu kecil maupun besar, izakaya tradisional dan chain izakaya mampu menjawab kebutuhan tersebut. Sehingga anggapan izakaya sebagai tempat hiburan tidak hilang walaupun izakaya adalah tempat minum-minum minum-minuman beralkohol.

3.2 Fungsi Sosial Izakaya

Masyarakat Jepang mengutamakan pola hidup kebersamaan dalam kelompok yang disebut juga shūdan shugi (集 団 主 義). Shūdan shugi atau grupisme dapat diartikan sebagai pola dasar pemikiran orang Jepang tentang sikap dan perilakunya yang didorong oleh kesadaran akan selalu berada di dalam lingkungan kelompoknya (Saronto, 2005:49-50). Kesadaran tersebut mendorong orang Jepang untuk selalu berusaha menjalin hubungan yang baik dengan semua orang, terutama orang-orang yang berada dalam kelompok yang sama. Kebanyakan orang Jepang lebih memilih mengutamakan menjaga hubungan dengan orang lain dan karena itu cenderung sering mengabaikan kepentingannya


(60)

sendiri. Sehubungan dengan cara menjaga hubungan tersebut, masyarakat Jepang memiliki pola interaksi sosial yang sebenarnya bersifat universal tetapi juga menjadi sesuatu yang khas Jepang.

Pola interaksi sosial masyarakat Jepang tersebut memiliki pola dualisme yang disebut uchi dan soto. Uchi ( 内 ) secara harafiah dapat diartikan sebagai ’dalam’ atau kita yang berada di dalam suatu kelompok tempat bernaung. Suami, istri, anak-anak dan orang yang ada ’dalam satu atap’ yang sama adalah uchi atau kita, yang dibedakan dari soto atau ’luar’ atau yang ’di luar lingkup kita’. Sedangkan soto (外) yang secara harafiah berarti luar, ’luar’ dari kelompok uchi. Bachnik (1994:63) menyebutkan beberapa istilah yang dapat dikatakan merupakan makna dari uchi dan soto. Beberapa makna uchi di antaranya adalah ’kami’, ’kita’ yang tinggal dalam rumah yang sama. Soto antara lain ’mereka’, tamu, tetangga atau yang bukan serumah dengan kita.

Pola uchi dan soto, yang berasal dari sistem ie (家制度) ini, yaitu sistem keluarga tradisional Jepang antara lain memiliki ciri-ciri, mengikuti garis keturunan ayah (patriarkat). Ciri-ciri lainnya adalah mengenal sistem senioritas dan mempunyai sifat shūshin koyosei. Shūshin koyosei (終 身 雇 用 制) adalah kesadaran orang Jepang dalam rasa memiliki, rasa bertanggung jawab, berkewajiban untuk menjaga kesinambungan ie dan melindungi ie dari hal-hal yang bersifat berasal dari luar (soto). Menurut Nakane (1978:15) sistem keluarga tradisional ie ini disebut sistem masyarakat vertikal, yaitu sistem yang menitik beratkan garis keturunan ayah dan menganut sistem senioritas secara ketat.


(1)

50

dianggap sebagai uchi sebelum diajak nomikai oleh orang-orang dalam kelompok tersebut.

4. Dalam acara nomikai, seseorang yang sebelumnya memasang tatemae terhadap orang yang baru dikenal (soto) akan melepasnya dan hanya akan menggunakan honne. Orang baru (soto) yang menjadi teman minum itu telah dianggap sebagai orang dekat (uchi) karena sudah berinteraksi dengan honne melalui nomikai di izakaya.

5. Izakaya juga digunakan untuk menjamu rekan-rekan bisnis antar perusahaan dalam hal negosiasi. Perjamuan ini disebut Osettai. Sama halnya, para rekan-rekan bisnis juga akan diajak untuk nomikai dan dilayani secara maksimal oleh perusahaan penjamu demi mencapai kesepakatan bisnis. Sehingga bisa dikatakan izakaya cukup berperan dalam dunia bisnis di Jepang.

6. Minum sake saat nomikai di izakaya adalah salah satu cara melampiaskan stres para pekerja Jepang. Para pekerja Jepang akan mencurahkan isi hati atau semua beban pikiran secara terbuka dengan teman-teman minumnya (uchi) tanpa ada yang perlu disembunyikan. Beban tersebut dapat berupa tekanan atau masalah di kantor sewaktu bekerja maupun masalah kehidupan pribadi mereka. Mereka hanya akan berinteraksi dengan menggunakan honne kepada lawan bicara mereka. Hal inilah yang dimaksud dengan hadaka no tsukiai.

4.2 Saran

Jepang merupakan negara yang selalu menjaga dan tetap menerapkan kebiasaan-kebiasan yang telah dilakukan para terdahulu mereka sampai saat ini. Hal inilah yang membuat Jepang tidak mudah terkontaminasi oleh budaya-budaya


(2)

51

luar yang datang. Mereka tetap berpegang pada tradisi mereka salah satunya dalam hal bersosialisasi yaitu dengan minum minuman beralkohol secara bersama-sama. Hal ini berkaitan dengan pola hidup berkelompok masyarakat Jepang, dimana saat seseorang telah diajak minum-minum oleh suatu kelompok artinya orang tersebut sudah diterima masuk ke dalam kelompok tersebut.

Melalui skripsi ini, kita sebagai mahasiswa Sastra Jepang yang mempelajari ilmu budaya diharapkan dapat melestarikan kebudayaan dan kebiasaan-kebiasaan positif leluhur seperti masyarakat Jepang yang di tengah kehidupan modern masih mempertahankan budaya tradisional. Sama halnya seperti Jepang, negara kita kaya akan budaya dan tradisi yang perlu kita lestarikan dan kita cintai walaupun sekarang banyak kebudayaan luar yang masuk.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Alston, J.P. & Takei, I. 2005. Japanese Business Culture and Practices: A guide to twentyfirst century Japanese business. Lincoln: iUniverse.

Bachnik, Jane M., Charles J. Quinn Jr. 1994. Situated Meaning: Inside and Outside in Japanese Self, Society, and Language. New Jersey: Princeton University Press.

Clark, Scott. 1994. Japan, a View from the Bath. University of Hawaii Press.

Danandjaja, James. 1997. Foklor Jepang: Dilihat dari Kecamata Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Gakken. 1997. Japan as It Is. Japan: Gakken Co. Ltd.

Ihromi, T. O. 2006. Pokok-pokok Antropologi Budaya. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Kato, Keiko. 2000. Necktie-Alcoholics: Cultural Forces and Japanese Alcoholism. Washington State University.

Koentjaraningrat. 1976. Metode-metode penelitian Masyarakat. Jakarta: P.T Gramedia

Matsumoto, David. 1996. Unmasking Japan: Myths and Realities about the Emotions of the Japanese. California: Stanford University Press.

Nakane, Chie. 1978. Ie. Tokyo: Tokyo Daigaku Kokai Kōza.

Ratna, Nyoman Kutha. 2003. Paradigma Sosiologis Sastra. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.


(4)

Saronto, Budi. 2005. Gaya Manajemen Jepang Berdasarkan Azas Kebersamaan dan Keakraban. Jakarta: PT. Hecca Mitra Utama.

Siti, Waridah, dkk. 2001. Antropologi. Jakarta: Bumi Aksara. Situmorang, Hamzon. 2009. Ilmu Kejepangan 1. Medan: USU pres.

Situmorang, Hamzon dan Rospita Uli. 2011. Telaah Budaya dan Masyarakat Jepang. Medan: USU pres.

Suparlan, Parsudi. Jaringan Sosial” Dalam Jurnal Penelitian Komunikasi Pembangunan, 2, II, Agustus.

Trinidad, Genelyn Jane D. 2014. Honne and Tatemae: Exploring the Two Sides of Japanese Society. University of Iceland.

W, Supartono M.M. 2001. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Website dari Internet :

http://j-cul.com/karoshi-meninggal-karena-kelelahan-bekerja/ (diakses 4 Agustus 2015)

http://www.abbalove.org/index.php?option=com_content&view=article&id=1210 :belajar-dari-disiplin-kerja-bangsa-jepang-&catid=101:work-a-marketplace &Itemid=47 (diakses 4 Agustus 2015)

2015)


(5)

2015)

2015)

http://www.japan-talk.com/jt/new/10-salary-man-passions (diakses 2 Juli 2015)

(diakses 22

Maret 2015)

http://www.oxforddictionaries.com/definition/english/izakaya (diakses 2 Juli 2015)

http://www.qooljan.com/newsandreport/otoshi-at-izakaya/ (diakses 2 Juli 2015) http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/trend/13/12/19/my1vsx-survei-jepan

g-negara-dengan-tingkat-kelelahan-bekerja-tertinggi (diakses 4 Agustus 2015)

http://www.snavi.net/settai/first/anime/r-11.html (diakses 4 Agustus 2015)

http://www.thetempleguy.com/akimeguri/history/settai.htm (diakses 4 Agustus 2015)

https://en.wikipedia.org/wiki/Agedashi_tofu (diakses 2 Juli 2015) https://en.wikipedia.org/wiki/Beer (diakses 2 Juli 2015)

https://en.wikipedia.org/wiki/Ch%C5%ABhai (diakses 2 Juli 2015) https://en.wikipedia.org/wiki/Edamame (diakses 2 Juli 2015) https://en.wikipedia.org/wiki/Hiyayakko (diakses 2 Juli 2015)

https://en.wikipedia.org/wiki/Karaage (diakses 2 Juli 2015)


(6)

https://en.wikipedia.org /wiki/Nomikai (diakses 4 Agustus 2015) https://en.wikipedia.org/wiki/Sake (diakses 2 Juli 2015)

https://en.wikipedia.org/wiki/Sh%C5%8 Dch%C 5%AB (diakses 2 Juli 2015)

https://en.wikipedia.org/wiki/Whisky (diakses 2 Juli 2015)

https://id. wikipedia.org/wiki/Anggur_%28minuman%29 (diakses 2 Juli 2015)

https://id.wikipedia.org/wiki/Koktail (diakses 2 Juli 2015) https://id.wikipedia.org/wiki/Sashimi (diakses 2 Juli 2015) https://id.wikipedia.org/wiki/Yakitori (diakses 2 Juli 2015)

(diakses