1
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan lingkungan hidup penting dilaksanakan pada semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan mulai tingkat sekolah dasar sampai tingkat sekolah
menengah. Pelaksanaan pendidikan lingkungan merupakan tanggungjawab bersama keluarga, masyarakat dan pemerintah. Tujuan pendidikan lingkungan
hidup MENLH 2005 yakni menumbuhkan dan meningkatkan pengetahuan serta wawasan lingkungan hidup, kepada peserta didik dan masyarakat sebagai
pelaksana pembangunan dan pelestarian lingkungan hidup. Karakteristik pendidikan lingkungan pada jenjang sekolah menengah pertama SMP mencakup
kompetensi inti menghayati perilaku peduli, bertanggungjawab, memahami pengetahuan, tekonologi dan budaya. Karakteristik kompetensi dasar mencakup
mengagumi ciptaan Tuhan, memahami peran manusia pada lingkungan, menunjukkan perilaku ilmiah, saling menghargai, mendeskripsikan pencemaran
dan dampaknya bagi makhluk hidup. Lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan benda, daya, keadaan,
makhluk hidup, manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam, kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain UU
No.32 tahun 2009. Lingkungan hidup menjadi daya dukung manusia yang kelestariannya dipengaruhi aktifitas manusia. Aktifitas manusia menghasilkan sisa
berupa sampah atau limbah yang dibuang ke lingkungan yang menjadi faktor penyebab pencemaran lingkungan hidup. Berdasarkan hasil kajian MENKP
2008 diketahui di Pekalongan Utara teridentiikasi limbah batik, pengolahan ikan, printing, pengolahan tahutempe, sampah organik, pencemar industri dan
domestik yang kesemuanya belum meiliki sarana sarana Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL untuk pengolahan limbah yang dihasilkan baik dari aktivitas
industri, domestik dan lainnya. Hal ini menjadi nilai penting perlunya siswa sekolah menengah, utamanya
siswa di Kota Kabupaten Pekalongan dan khususnya siswa SMPN 1
Wonopringgo Kabupaten Pekalongan untuk dibekali pengetahuan mengenai pencemaran lingkungan untuk peningkatan kesadaran pengelolaan lingkungan
hidup. Pendidikan lingkungan hidup melalui pembekalan pengetahuan mengenai pencemaran lingkungan akan membentuk
generasi yang berkarakter peduli lingkungan. Karakter peduli lingkungan dideskripsikan sebagai sikap, tidakan
yang selalu berupaya mencegah kerusakan lingkungan di sekitarnya dan mengembangkan upaya memperbaiki kerusakan alam yang terjadi Said et al.
2010. Guru memiliki peran menanamkan nilai pendidikan lingkungan hidup
kepada siswa yang diintegrasikan pada kegiatan pembelajaran, terutama materi pencemaran lingkungan. Pendekatan yang dilakukan salah satunya dengan
menggunakan komik. Komik mempunyai sifat sederhana, jelas dan mudah dipahami. Hal ini dimungkinkan karena komik memadukan kekuatan gambar dan
tulisan yang dirangkai pada alur cerita sehingga informasi lebih mudah diserap. Hasil penelitian Raida 2012 menunjukkan penggunaan komik efektif pada
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Tatolovic 2009 melaporkan penggunaan komik sebagai sumber belajar
dapat meningkatkan minat, motivasi, dan hasil belajar sesuai hasil penelitian Cho 2012. Gambar visual komik meningkatkan kemampuan membaca secara
komperhensif sehingga mengembangkan kemampuan membaca siswa Ali 2013. Komik memiliki keunggulan seperti diungkapkan Van Wyk 2011 sebagai
berikut: 1 memberikan pengalaman positif, meningkatkan motivasi dan partisipasi pada pembelajaran; 2 meningkatkan kompetensi sosial dan kerja
sama; 3 meningkatkan hasil belajar; 4 meningkatkan transfer pembelajaran dan mendukung interaksi, dan 5 mengakomodasi gaya belajar siswa.
Berdasarkan uraian di atas, perlu dilakukan penelitian pengembangan untuk mengakomodasi kondisi tersebut. Penelitian “Pengembangan Komik Pencemaran
Lingkungan sebagai Sumber Belajar Siswa Kelas VII SMP” diharapkan dapat
mengembangkan karakter
peduli lingkungan
siswa sekaligus
dapat mengakomodasi kebutuhan pencapaian hasil belajar siswa.
B. RUMUSAN MASALAH