28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Pendahuluan
Hasil penelitian pendahuluan produk komik pencemaran lingkungan sebagai sumber belajar siswa SMP merupakan hasil analisis angket keterbutuhan produk
oleh siswa. Sampel diambil secara acak diberikan kepada 10 siswa kelas VII dan VII SMPN 1 Wonopringgo. Siswa kelas VII sebagai target pengguna produk yang
dikembangkan dan siswa kelas VIII yang pernah mendapatkan materi pencemaran lingkungan dari produk yang akan dikembangkan di SMPN 1 Wonopringgo. Studi
lapangan pendahuluan yang dilakukan pada siswa di SMPN 1 Wonopringgo menunjukkan sumber belajar siswa yang digunakan berupa satu macam buku
paket dan Lembar Kerja Siswa LKS. Buku penunjang lain didapatkan siswa dari koleksi pribadi. Informasi penunjang yang diperoleh melalui wawancara terbuka
pada guru mata pelajaran Biologi kelas VII dan VIII serta sejumlah siswa kelas VII dan VIII ditabulasi pada Tabel 5.
Tabel 5 Tabulasi Hasil Wawancara Terbuka
NO Aspek
Jawaban 1.
Penggunaan sumber belajar Buku paket 1 buah dan LKS 1 buah
pada kelas VIII, serta buku paket 1 buah pada siswa kelas VII
2. Komik jenis apa yang diketahui
Komik populer 3.
Apa yang diketahui mengenai komik sains
Tidak tahu, tidak pernah membaca 4.
Jenis bahan pencemar yang diketahui Sampah organik, anorganik, asap
5. Apakah
komik itu
menarik? Alasannya?
Iya, untuk dibaca, agar tahu kebudayaan negara Jepang, karena ceritanya konyol,
menegangkan, dan memberi inspirasi Data selengkapnya pada Lampiran 3
Wawancara terbuka yang dilakukan menunjukkan penggunaan sumber belajar terbatas pada 1 buku yang dipinjamkan oleh sekolah. Penggunaan LKS hanya
pada kelas VIII dan IX, sedangkan kelas VII tidak menggunakan LKS terkait pergantian kurikulum terbaru yaitu Kurikulum 2013. Siswa mengetahui berbagai
macam judul komik populer namun tidak mengetahui bahwa ada komik sains atau majalah komik sains yang dapat digunakan sebagai sumber belajar sains. Komik
yang dimiliki siswa masih terbatas pada komik fiksi seperti Detective Conan, Naruto, Bleach, One Piece dan komik populer lainnya. Saat peneliti melakukan
observasi diketahui siswa membawa komik di lingkungan sekolah. Siswa membaca komik pada saat waktu luang, istirahat, dan saling bertukar komik antar
teman. Pemahaman mengenai pencemaran pada kelas VII masih terbatas pada bahan pencemar fisik berupa sampah anorganik dan organik, serta asap
kendaraan. Bahan pencemar lain seperti CFC, pestisida, dan radiasi belum dipahami siswa. Pemahaman siswa mengenai pencemaran lingkungan secara
umum masih kurang. Sejauh yang peneliti ketahui, belum ada komik pencemaran lingkungan berbasis
pengembangan karakter. Komik belum digunakan secara umum di sekolah sebagai sumber belajar. Hal ini menjadi pijakan awal pembuatan komik. Potensi
komik sebagai sumber belajar sangat besar, sebab dari awal siswa telah memiliki rasa ketertarikan terhadap komik. Penggunaan komik pada pembelajaran tidak
memerlukan banyak waktu untuk pengkondisian siswa dibandingkan dengan praktikum di lapangan. Sumber belajar lain seperti video ataupun flashplayer
memerlukan alat pemutar. Sumber belajar komik bentuk cetak akan memudahkan siswa belajar kapanpun, dimanapun, tanpa memerlukan alat khusus. Kegiatan
belajar menjadi lebih fleksibel. Komik memiliki kekurangan sebagai sumber belajar cetak, yaitu memiliki masa umur pemakaian bahan cetak kertas.
Untuk mengetahui keterbutuhan komik sebagai sumber belajar dan mengetahui spesifikasi komik yang dibutuhkan, dilakukan pengambilan data menggunakan
angket kebutuhan produk. Angket diberikan kepada sejumlah siswa kelas VII dan VIII di SMPN 1 Wonopringgo. Spesifikasi produk komik harapan siswa yang
dapat dipenuhi oleh komik dari analisis angket keterbutuhan produk ditabulasi pada Tabel 6.
Tabel 6 Tabulasi Hasil Angket Kebutuhan Produk
NO Aspek
Jawaban 1.
Metode pembelajaran yang paling sering digunakan guru
Ceramah, diskusi-presentasi, praktikum 2.
Sumber belajar Buku paket dan LKS
3. Jumlah sumber belajar dari sekolah
1 buku paket, 1 LKS 4.
Penggunaan komik sebagai sumber belajar
Tidak pernah 5.
Konten tambahan yang diharapkan pada komik
Tidak ada 6.
Ukuran komik yang diharapkan lebar 16-18 cm dan panjang 21-25 cm
7. Kesukaan siswa terhadap kegiatan
membaca Lebih dari 80 siswa menyukai
kegiatan membaca, 20 diantaranya sangat menyukai kegiatan membaca
8. Jumlah halaman komik
4-40 halaman 9.
Durasi membaca 15-30 menit
10. Pendapat terhadap komik yang akan
dibuat Akan sangat menarik
11. Dukungan terhadap pengembangan
komik sebagai sumber belajar lebih dari 92 siswa mendukung
Data selengkapnya pada Lampiran 2
Analisis angket kebutuhan produk menunjukkan guru telah menggunakan berbagai metode pembelajaran namun sumber belajar yang digunakan terbatas
pada buku paket dan LKS. Komik belum digunakan sebagai sumber belajar di sekolah. Siswa cenderung mengharapkan komik dibuat mengikuti bentuk fisik
umum komik komersial yang beredar di pasaran. Kecenderungan siswa mengacu pada komik komersial yang beredar di pasaran juga ditunjukkan pada tidak
adanya konten tambahan yang diharapkan siswa. Jumlah halaman, durasi, serta ukuran yang diharapkan siswa juga mengacu pada komik komersial yang dijual di
pasaran. Siswa menunjukkan ketertarikan pada komik. Ketertarikan tersebut mendorong
92 siswa mendukung pengembangan komik. Produk komik yang dikembangkan juga dinilai siswa akan sangat menarik. Kecenderungan tersebut muncul dari
harapan siswa bahwa komik yang dikembangkan akan sama menariknya seperti komik komersial. Konten komik akan disesuaikan dengan kebutuhan kurikulum
termutakhir yang diberlakukan.
B. Hasil Pengembangan