13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sistem Pernapasan Manusia
2.1.1 Anatomi Saluran Pernapasan
Fungsi sistem pernapasan adalah mengambil oksigen O
2
dari atmosfer ke dalam sel-sel tubuh dan untuk mentranspor karbon dioksida CO
2
yang dihasilkan oleh sel-sel tubuh kembali ke atmosfer. Organ
–organ respiratorik berfungsi dalam: 1 Produksi bicara, membantu proses dalam berbicara
2 Keseimbangan asam basa dalam darah dan jaringan tubuh manusia 3 Pertahanan tubuh melawan benda asing, organisme asing yang masuk melalui proses
pernapasan ke dalam tubuh
4 Mengatur hormonal tekanan darah dan keseimbangan hormon dalam darah
Gambar 2.1 Anatomi saluran pernapasan
Pada waktu bernapas, udara memasuki jalan napas bagian atas yang terdiri dari rongga mulut dan hidung, faring dan laring dan sampai ke paru. Adapun organ saluran pernapasan
antara lain: 2.1.1.1 Hidung
Hidung merupakan saluran udara yang pertama, mempunyai dua lubang kavum nasi, dipisahkan oleh sekat hidung septum nasi. Didalamnya terdapat bulu-bulu yang berguna
untuk menyaring udara, debu dan kotoran-kotoran yang masuk ke dalam lubang hidung Syaefuddin, 2006:192.
2.1.1.2 Faring Merupakan tempat persimpangan antara jalan pernapasan dan jalan makanan. Terdapat di
bawah dasar tengkorak, di belakang rongga hidung dan mulut sebelah depan ruas tulang leher. 2.1.1.3 Laring
Merupakan saluran udara dan bertindak sebagai pembentuk suara terletak di depan bagian faring sampai ketinggian vertebra servikalis dan masuk ke dalam trakea di bawahnya
Syaefuddin, 2006:192. 2.1.1.4 Trakea
Merupakan lanjutan dari yang dibentuk oleh 16-20 cincin yang terdiri dari tulang rawan yang berbentuk seperti kuku huruf C.
2.1.1.5 Bronkus Merupakan lanjutan dari trakea ada dua buah yang terdapat pada ketinggian vertebra
torakalis keempat dan kelima. Mempunyai struktur serupa dengan trakea dan dilapisi oleh jenis sel yang sama Pearce, Evelyn C, 2002: 218.
2.1.1.6 Paru Paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri dari gelembung-gelembung
hawa alveoli. Gelembung-gelembung alveoli ini terdiri dari sel-sel epitel dan endotel. Jika dibentangkan luas permukaannya lebih kurang 90 meter persegi pada lapisan inilah terjadi
pertukaran udara. Paru terdiri dari 2 bagian, yaitu: 1 paru kanan, terdiri dari tiga lobus belah paru, lobus
pulmo dexta superior, lobus media dan lobus inferior. Tiap lobus tersusun oleh lobulus, dan 2 paru kiri, terdiri dari pulmo sinester lobus superior dan lobus inferior. Tiap-tiap lobus terdiri dari
belahan-belahan yang lebih kecil bernama segmen. Paru kiri mempunyai 10 segmen yaitu; 5 segmen pada lobus superior, dan 5 segmen pada inferior.
Paru kanan mempunyai 10 segmen, yaitu; 5 segmen pada lobus superior, 2 segmen pada lobus medialis, dan 3 segmen pada lobus inferior. Tiap segmen ini masih terdiri dari belahan-
belahan yang bernama lobulus. Diantara lobulus satu dengan yang lainnya dibatasi oleh jaringan ikat yang berisis pembuluh-pembuluh darah getah bening dan saraf-saraf, dalam tiap-tiap lobulus
terdapat sebuah bronkiolus. Di dalam lobulus, bronkiolus ini bercabang-cabang banyak sekali, cabangcabang ini
disebut duktus alveolus. Tiap-tiap duktus alveolus berakhir pada alveolus yang diameternya antara 0,2-0,3 mm. Letak paru pada rongga dada diantaranya menghadap ke tengah rongga dada
kavum mediastinum, pada mediastinum depan terdapat jantung. Paru-paru dibungkus oleh selaput yang bernama pleura. Pleura dibagi menjadi 2 dua, yaitu; 1 pleura viseral selaput
dada pembungkus yaitu selaput paru yang langsung membungkus paru-paru, 2 pleura parietal, yaitu selaput yang melapisi rongga dada sebelah luar. Antara kedua pleura ini terdapat rongga
kavum yang disebut kavum pleura Syaefuddin, 2006:192.
2.1.6 Fisiologi Saluran Pernapasan