Yaitu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar.
2.1.4.9.3 Aplikasi Aplication
Kemampuan untuk menggunakan materi yang dipelajari pada suatu kondisi real sebenarnya.
2.1.4.9.4 Analisis Analysis
Kemampuan untuk menjabarkan suatu materi atau objek kedalam komponen-komponen, tapi masih dalam struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
2.1.4.9.5 Sintesis Synthesis
Sintesis menghubungkan bagian-bagian didalam batas keseluruhan yang baru. Menunjukan kepada kemampuan untuk melakukan atau menghubungkan.
2.1.4.9.6 Evaluasi Evaluation
Kemampuan untuk melakukan suatu penilaian terhadap suatu materi atau objek.
2.1.5 Penyakit Paru Akibat Kerja
Penyakit paru kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh partikel, uap, gas, atau kabut berbahaya yang menyebabkan kerusakan paru apabila terinhalasi selama bekerja. Saluran napas
dari hidung sampai alveoli menampung 14000 liter udara di tempat kerja selama 40 jam kerja satu minggu Mukhtar Ikhsan, 2001: 72.
American Lung Association membagi penyakit paru akibat kerja menjadi dua kelompok besar, yaitu:
1. Pneumokoniasis, penyakit paru yang disebabkan karena debu yang masuk ke dalam paru. 2. Hipersensitivitas, penyakit paru yang disebabkan karena reaksi yang berlebihan terhadap
polutan udara.
Sebagai tambahan seberapa kasus kanker paru dan bronkitis juga termasuk ke dalam penyakit akibat kerja. Laporan Internasionul Labor Organization ILO tahun 1991 tentang
penyakit paru akibat kerja memperkirakan insiden rata-rata dari penyakit akibat kerja adalah sekitar satu kasus per 1000 pekerja setiap tahun. Di antara semua penyakit akibat kerja 0-30
adalah penyakit paru. Sebagian besar penyakit akibat kerja, 10-30 adalah penyakit paru kronik di New York adalah berhubungan dengan pekerjaan. Sebagian besar penyakit paru akibat kerja
dapat di diagnosis berdasarkan riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, foto toraks, uji faal paru, dan pemeriksaan laboratorium Mukhtar Ikhsan, 2001:78.
Dalam penelitian ini yang digunakan untuk mendiagnosis adanya penyakit paru akibat kerja adalah uji faal paru, adapun uji faal paru meliputi: KVP, VEPI, VEPKVP, Kapasitas difusi,
AGD Analisis Gas Darah, Uji provokasi Bronkus. Dari keterangan uji faal paru di atas, yang digunakan untuk penelitian adalah KVP, VEP1,
VEPKVP Mukhtar Ikhsan, 2001: 82. Standart kapasitas paru untuk setiap jenis pengukuran tabel 2.5.
Tabel 2.5 Standart Kapasitas dan Kriteria Gangguan Fungsi Paru Kategori
KVP EP1
VEP
°
tKVP DLCO
V02m pred
pred mLkgmL
Normal 80
80 75
80 25
Ringan 60-70
60-79 60-74
60-79 16-24
Sedang 51-59
41-59 41-59
41-59 16-24
Berat 50
40 40
40 l5
Sumber : ATS America Thoraci.s Society Pada uji fungsi paru yang perlu diperhatikan atau yang mempengaruhi pemeriksaan adalah
umur, tinggi badan, dan terutama kebiasaan merokok WHO, 1993:218.
2.2 Kerangka Teori