kepada kepercayaan trust, sehingga pengelolaan usaha dan penggunaan dana oleh nasabah diyakini akan memberikan keuntungan kedua belah pihak
Maryanah, 2006:15.
2.2. Akad-akad dalam Perbankan Syariah
Karim 2004:58-67 membagi akad menjadi dua bagian yakni akad tabarru’ dan tijarah.Akad tabarru’ gratuitous contract adalah segala macam perjanjian
yang menyangkut not-for profit transaction transaksi nirlaba. Akad ini dilakukan dengan tujuan tolong-menolong dalam rangka berbuat kebaikan, dan
pihak yang berbuat kebaikan tersebut tidak berhak mensyaratkan imbalan apapun kepada pihak lainnya. Namun demikian, diperbolehkan meminta counter-part-nya
untuk sekedar menutupi biaya over the cost yang dikeluarkan untuk melakuan akad tabarru’tersebut. Contoh akad tabarru’ adalah qard, rahn, hiwalah,
wakalah, kafalah, wadiah , hibah, shadaqah, hadiah dan lain-lain. Sedangkan akad
tijarahconpensational contract adalah segala macam perjanjian yang
menyangkut for profit transaction.
2.3. Syariah Enterprise Theory dan Stewardship Theory
2.3.1 Syariah Enterprise Theory
Slamet 2001: 266-268 dalam shariah enterprise theory aksioma terpenting yang harus mendasari dalam setiap penetapan konsepnya adalah Allah
SWT sebagai Pencipta dan Pemilik Tunggal dari seluruh sumber daya yang ada di dunia ini. Maka yang berlaku dalam shariah enterprise theory adalah Allah
sebagai sumber amanah utama, karena Dia adalah pemilik yang tunggal dan mutlak. Sedangkan sumber daya yang dimiliki stakeholders pada prinsipnya
adalah amanah dari Allah yang di dalamnya melekat sebuah tanggungjawab untuk menggunakan dengan cara dan tujuan yang ditetapkan oleh Sang Pemberi
Amanah lihat Q.S. Al- Baqarah [2]: 254 dan 267. Firman Allah SWT: Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka
nafkahkan. Jawablah: “Apakah saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin
dan orang-orang yang dalam perjalanan. “ dan apa saja kebaikan yang kamu perbuat maka sesungguhnya Allah maha mengetahui”
Q.S Al-Baqarah [2]:215. Firman Allah SWT lainnya adalah: “ berinfaklah kepada orang-orang fakir yang
terikat oleh jihad di jalan Allah, mereka yang tidak dapat berusaha di bumi, orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari
meminta-minta Q.S. Al-Baqarah [2]: 273. Ayat-ayat tersebut membawa implikasi penting dalam penetapan konsep-konsep dalam shariah enterprise
theory Slamet 2001: 267. Utamanya adalah bahwa ayat-ayat tersebut
membimbing kita pada suatu pemahaman bahwa dalam harta kita sebenarnya tersimpan hak orang lain seperti: hak para fakir miskin, anak-anak terlantar, dan
ibnu sabil .
Dengan demikian, dalam pandangan shariah enterprise theory, distribusi kekayaan welth, atau nilai tambah value –added tidak hanya berlaku pada
partisipan yang terkait langsung atau yang memberikan kontribusi kepada operasi perusahaan, tetapi pihak lain yang tidak terkait langsung dengan bisnis yang
dilakukan perusahaan atau pihak yang tidak memberikan kontribusi keuangan dan skill.
Triyuwono,2006. Pemikiran ini dilandasi premis yang mengatakan bahwa manusia adalah Khalifatullah fil Ardh yang membawa misi menciptakan dan
mendisribusikan kesejahteraan bagi seluruh manusia dan alam. Premis ini mendorong shariah enterprise theory untuk mewujudkan nilai keadilan terhadap
manusia dan lingkungan alam. Oleh karena itu, shariah enterprise theory akan membawa kemaslahatan bagi stakeholders, stockhoders, masyarakat dan
lingkungan alam tanpa meninggalkan kewajiban penting menunaikan zakat sebagai manifestasi ibadah kepada Allah SWT Slamet 2001: 268.
2.3.2 Stewardship Theory
Stewardship theory yaitu teori yang menggambarkan situasi dimana para
manajer tidaklah termotivasi oleh tujuan-tujuan individu tetapi lebih ditujukan kepada sasaran hasil utama mereka untuk kepentingan organisasi, sehingga teori
stewardship mempunyai dasar psikologi dan sosiologi yang telah dirancang
dimana para eksekutif sebagai steward termotivasi untuk bertindak sesuai keinginan prinsipal, selain itu perilaku steward tidak akan meninggalkan
organisasinya sebab steward berusaha mencapai sasaran organisasinya. Implikasi stewardship theoryterhadap penelitian ini adalah bahwa
eksekutif sebagai pelayan stewarddalam bank syariah dapat termotivasi untuk bertindak dan melayani dengan cara terbaik pada prinsipalnya. Hal ini berbeda
dengan agency theory karena, dalam agency theory eksekutif dengan prinsipal mempunyai perbedaan kepentingan.
2.4. Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil