Analisis Dengan GC-MS .1 Analisis komponen minyak atsiri dari daun sirih hutan segar

31 Tabel 3.3 Hasil penentuan indeks bias dan bobot jenis minyak atsiri hasil isolasi. No. Sampel Indeks Bias Bobot Jenis 1. Simplisia 1,51797 1,0869 2. Daun Segar 1,51797 1,0867 Menurut Gunther, nilai indeks bias dapat dipengaruhi salah satunya oleh adanya air dalam kandungan minyak atsiri, semakin banyak kandungan air, maka semakin kecil nilai indeks biasnya. Ini karena sifat dari air yang mudah untuk membiaskan cahaya yang datang Armando, 2009. Bobot jenis merupakan perbandingan dari suatu volume minyak atsiri dengan berat air pada volume dan suhu yang sama. Dari data yang diperoleh diketahui nilai bobot jenis minyak atsiri daun segar dan simplisia hampir tidak ada bedanya disebabkan komponen kimia yang terkandung dalam minyak tersebut. Bobot jenis adalah salah satu kriteria penting dalam menentukan mutu dan kemurnian minyak atsiri. Nilai bobot jenis minyak berkisar 0,696-1,188 dan umumnya lebih kecil dari 1,000 Guenther, 1987. 4.5 Analisis Dengan GC-MS 4.5.1 Analisis komponen minyak atsiri dari daun sirih hutan segar Hasil analisis komponen minyak atsiri hasil destilasi air dari daun sirih hutan segar dengan GC Gas Chromatography diperoleh 35 puncak. Dari ke-35 puncak tersebut diambil sepuluh komponen berdasarkan konsentrasi dan tingkat kemiripan tertinggi kemudian akan dianalisis berdasarkan pola fragmentasi. Kromatogram GC minyak atsiri daun sirih hutan segar dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut ini. Universitas Sumatera Utara 32 Gambar 3.1 Kromatogram minyak atsiri daun sirih hutan segar 4.5.2 Analisis komponen minyak atsiri dari simplisia daun sirih hutan Hasil analisis komponen minyak atsiri hasil destilasi air dari simplisia daun sirih hutan dengan GC Gas Chromatography diperoleh 38 puncak. Dari ke-38 puncak tersebut diambil sepuluh komponen berdasarkan konsentrasi dan tingkat kemiripan tertinggi kemudian akan dianalisis berdasarkan pola fragmentasi. Kromatogram GC minyak atsiri daun sirih hutan segar dapat dilihat pada Gambar 3.2 berikut ini. Gambar 3.2 Kromatogram minyak atsiri daun sirih hutan simplisia Berdasarkan hasil kromatogram minyak atsiri daun sirih hutan segar diperoleh 35 komponen dan simplisia 38 komponen dengan data pada Tabel 3.4 dan Tabel 3.5 di bawah ini. Universitas Sumatera Utara 33 Tabel 3.4 Komponen minyak atsiri hasil kromatografi gas daun sirih hutan segar Peak R.Time menit Area Nama Komponen 1 3,809 0,27 Alpha-thujene 2 3,923 1,66 Alpha-pinene 3 4,536 1,82 Beta-pinene 4 4,656 0,45 Beta-myrcene 5 4,916 0,32 1-phellandrene 6 5,099 0,50 Alpha terpinene 7 5,226 1,17 Cymene 8 5,293 1,21 dl-limonene 9 5,376 3,07 Cis-ocimene 10 5,553 6,09 Beta-ocimene 11 5,770 1,54 Gamma-terpinen 12 6,268 0,40 Alpha-terpinolene 13 7,831 2,11 Terpinen-4-ol 14 9,159 3,58 piperitone 15 10,515 0,14 Delta-elemene 16 11,184 0,46 Alpha-copaene 17 11,421 0,90 Beta elemene 18 11,931 3,42 Caryophyllene 19 12,072 0,40 Alpha-amorphene 20 12,469 1,45 Alpha-humulene 21 12,897 4,62 Germacrene-d 22 12,962 0,84 Heptadecane 23 13,070 0,17 Germacrene-d 24 13,141 1,19 Alpha-muurolene 25 13,261 0,69 Alpha-copaene 26 13,474 2,52 Croweacin 27 13,915 0,43 Cis-asarone 28 14,072 1,20 Germacrene B 29 14,177 0,44 3-hexen-1-ol, benzoate 30 14,479 1,47 Caryophyllene oxide 31 14,676 2,35 Veridiflorol 32 14,862 1,05 Dianone 33 15,164 50,92 Apiol 34 15,712 0,45 Methyl 1,2-dihydro-2-oxoguinoline-4-carboxylate 35 15,809 0,69 Apiol Universitas Sumatera Utara 34 Tabel 3.5 Komponen minyak atsiri hasil kromatografi gas daun sirih hutan simplisia Peak R.Time menit Area Nama Komponen 1 3,936 1,02 Alpha-pinene 2 4,550 0,82 pinene 3 4,671 0,14 Beta-pinene 4 4,930 0,19 1-phellandrene 5 5,113 0,25 Alpha terpinene 6 5,239 0,65 Cymene 7 5,307 0,63 dl-limonene 8 5,562 0,21 Trans beta-ocimene 9 5,783 0,96, Gamma-terpinen 10 6,281 0,18 Alpha- terpinolene 11 7,846 2,88 Terpinen-4-ol 12 9,181 5,50 piperitone 13 11,082 0,66 + –cycloisosativene 14 11,195 1,32 Alpha-copaene 15 11,430 0,58 Beta elemene 16 11,946 4,82 Caryophyllene 17 12,078 0,51 Germacrene-d 18 12,482 2,59 Alpha-humulene 19 12,794 0,23 Alpha-amorphene 20 12,901 1,66 Germacrene-d 21 12,980 3,97 Henicosane 22 13,080 0,29 +-epi-bicyclosesquiphellandrene 23 13,120 0,46 Alpha-selinene 24 13,164 1,33 Alpha-farnesene 25 13,273 1,08 Torreyol 26 13,395 0,33 Alpha-amorphene 27 13,484 2,88 Myristcin 28 13,926 0,45 Cis-asarone 29 14,084 0,77 Germacrene B 30 14,494 4,21 Caryophyllene oxide 31 14,701 2,94 Veridiflorol 32 14,873 1,78 Dienone 33 15,055 14,89 Dillapiole 34 15,130 24,12 Dillapiole 35 15,169 13,67 Apiol 36 15,585 0,29 3-heptadecene, Z- 37 15,819 0,52 1,3-benzodioxole,4,7-dimethoxy-5-2-propenyl- apiol 38 15,880 0,19 Henicosane Universitas Sumatera Utara 35 Berdasarkan hasil yang diperoleh dari daun sirih hutan segar dan simplisia diperoleh minyak atsiri dengan komponen utama yang sebagian sama dan sebagian berbeda, akan tetapi dengan kadar yang berbeda-beda. Hal ini dapat disebabkan karena adanya proses pengeringan pada daun sirih hutan yang dapat mempengaruhi kadar minyak atsiri yang terdapat didalamnya jika dibandingkan dengan daun sirih hutan segar. Waktu tambat dan kadar kesepuluh komponen minyak atsiri dari daun sirih hutan segar hasil analisis Gas Chromatography GC dapat dilihat pada Tabel 3.6. Tabel 3.6 Waktu tambat dan kadar kesepuluh komponen minyak atsiri hasil analisis Gas chromatography daun sirih hutan segar No. Nama Komponen Waktu Tambat menit Rumus Molekul Berat Molekul Kadar 1. Beta-pinene 4,535 C 10 H 16 136 1,82 2. Cis-ocimene 5,375 C 10 H 16 136 3,07 3. Beta- ocimene 5,555 C 10 H 16 136 6.09 4. Terpinen-4-ol 7,830 C 10 H 18 O 154 2,11 5. piperitone 9,160 C 10 H 16 O 152 3,58 6. Kariophillen 11,930 C 15 H 24 204 3,42 7. Germacrene-d 12,895 C 15 H 24 204 4,62 8. Croweacin 13,475 C 11 H 12 O 3 192 2,52 9. Veridiflorol 14,675 C 15 H 26 O 222 2,35 10. Apiol 15,165 C 12 H 14 O 4 222 50,92 Waktu tambat dan kadar kesepuluh komponen minyak atsiri dari simplisia daun sirih hutan hasil analisis Gas Chromatography dapat dilihat pada Tabel 3.7. Pada kedua tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan kadar komponen minyak atsiri dari daun sirih hutan segar dan simplisia, dimana kadar minyak atsiri yang diperoleh dari simplisia lebih tinggi dibanding yang segar. Hal ini Universitas Sumatera Utara 36 disebabkan karena daun segar mengandung air, dan selama proses pengeringan sampel sebagian besar membran sel akan pecah, dan cairan sel dengan bebas akan keluar masuk dari sel satu ke sel yang lainnya sehingga akan membentuk susunan campuran zat yang baru Guenther, 1987. Tabel 3.7 Waktu tambat dan kadar kesepuluh komponen minyak atsiri hasil analisis Gas Chromatography dari simplisia daun sirih hutan. No. Nama Komponen Waktu Tambat menit Rumus Molekul Berat Molekul Kadar 1. Terpinen-4-ol 7,845 C 10 H 18 O 154 2,88 2. Piperitone 9,180 C 10 H 16 O 152 5,50 3. Kariophillen 11,945 C 15 H 24 204 4,82 4. Henicosane 12,980 C 21 H 44 296 3,97 5. Myristcin 13,485 C 11 H 12 O 3 192 2,88 6. Kariophillenoxide 14,495 C 15 H 24 O 220 4,21 7. Veridiflorol 14,700 C 15 H 26 O 222 2,94 8. Alpha-humulene 12,480 C 15 H 24 204 2,59 9. Dillapiole 15,130 C 12 H 14 O 4 222 24,12 10. Apiol 15,170 C 12 H 14 O 4 222 13,67 4.5.3 Fragmentasi dan analisis hasil spektrometri massa minyak atsiri daun sirih hutan segar Fragmentasi hasil spektrometri massa komponen minyak atsiri daun sirih hutan dengan metode destilasi air adalah sebagai berikut: 1. Puncak dengan waktu tambat 4,535 menit mempunyai M + 136 diikuti fragmen mz121, 107, 93, 79, 53. Gambar spektrum massa dapat dilihat pada Lampiran 14 halaman 77. 2. Puncak dengan waktu tambat 5,375 menit mempunyai M + 136 diikuti fragmen mz121, 105, 79, 53, 38. Gambar spektrum masa dapat dilihat pada Lampiran15 halaman 77. Universitas Sumatera Utara 37 3. Puncak dengan waktu tambat 5,555 menit mempunyaiM + 136 diikuti fragmen mz121, 105, 79, 41. Gambar spektrum massa dapat dilihat pada Lampiran 16 halaman 78. 4. Puncak dengan waktu tambat 7,830 menit mempunyai M + 154 diikuti fragmen mz136, 111, 71, 41. Gambar spektrum massa dapat dilihat pada Lampiran 17 halaman 78. 5. Puncak dengan waktu tambat 9,160 menit mempunyai M + 152 diikuti fragmen mz137, 110, 95, 67, 39. Gambar spektrum massa dapat dilihat pada Lampiran 18 halaman 79. 6. Puncak dengan waktu tambat 11,930 menit mempunyai M + 204 diikuti fragmen mz 189, 175, 161, 147, 133, 105, 79, 41. Gambar spektrum massa dapat dilihat pada Lampiran 19 halaman 79. 7. Puncak dengan waktu tambat 12,895 menit mempunyaiM + 204 diikuti fragmen mz161, 147, 133, 119, 105, 91, 67, 41. Gambar spektrum massa dapat dilihat pada Lampiran 20 halaman 80. 8. Puncak dengan waktu tambat 13,475 menit mempunyai M + 192 diikuti fragmen mz177, 147, 131. Gambar spektrum massa dapat dilihat pada Lampiran 21 halaman 80. 9. Puncak dengan waktu tambat 14,670 menit mempunyai M + 222 diikuti fragmen mz204, 189, 175, 161, 147, 133, 93, 69. Gambar spektrum massa dapat dilihat pada Lampiran 22 halaman 81. 10. Puncak dengan waktu tambat 15,165 menit mempunyai M + 222 diikuti fragmen mz207, 191, 177, 161. Gambar spektrum massa dapat dilihat pada Lampiran 23 halaman 81. Universitas Sumatera Utara 38 Analisis hasil spektometri massa komponen utama minyak atsiri dari daun sirih hutan segar adalah sebagai berikut:

1. Spektrum massa dari puncak dengan waktu tambat 4,535 menit

Spektrum massa unknown yang dibandingkan dengan data library yang memiliki tingkat similarity index tertinggi 96 maka senyawa tersebut disimpulkan sebagai beta-pinene C 10 H 16 dengan rumus bangun seperti Gambar 3.3 berikut ini. Gambar 3.3 Rumus bangun dari senyawa beta-pinene Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M + 136 yang merupakan berat molekul dari C 10 H 16 . Pelepasan CH 3 menghasilkan fragmen [C 9 H 13 ] + dengan mz 121 dari puncak molekul C 10 H 16 . Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 8 H 11 ] + dengan mz 107. Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 7 H 9 ] + dengan mz 93. Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 6 H 7 ] + dengan mz 79. Pelepasan C 2 H 2 menghasilkan fragmen [C 4 H 5 ] + dengan mz 53. Universitas Sumatera Utara 39

2. Spektrum massa dari puncak dengan waktu tambat menit 5,375 menit

Spektrum massa unknown yang dibandingkan dengan data library yang memiliki tingkat similarity idex tertinggi 98 maka senyawa tersebut dapat disimpulkan sebagai cis-ocimene C 10 H 16 dengan rumus bangun seperti Gambar 3.4 berikut ini. Gambar 3.4 Rumus bangun dari senyawa cis-ocimene Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M + 136 yang merupakan berat molekul dari C 10 H 16 . Pelepasan CH 3 menghasilkan fragmen [C 9 H 13 ] + denganmz 121 dari puncak molekul C 10 H 16 . PelepasanCH 4 menghasilkan fragmen [C 8 H 9 ] + dengan mz 105. Pelepasan C 2 H 2 menghasilkan fragmen [C 6 H 7 ] + dengan mz 79. Pelepasan C 2 H 2 menghasilkan fragmen [C 4 H 5 ] + dengan mz 53. Pelepasan CH 3 menghasilkan fragmen [C 3 H 2 ] + dengan mz 38.

3. Spektrum massa dari puncak dengan waktu tambat 5,555 menit

Spektrum massa unknown yang dibandingkan dengan data library yang memiliki tingkat similarity index tertinggi 96, maka senyawa tersebut dapat disimpulkan sebagai beta-ocimene C 10 H 16 dengan rumus bangun seperti pada Gambar 3.5 berikut ini Universitas Sumatera Utara 40 Gambar 3.5 Rumus bangun dari senyawa beta-ocimene Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M + 136 yang merupakan berat molekul dari C 10 H 16. Pelepasan CH 3 menghasilkan fragmen [C 9 H 13 ] + dengan mz 121 dari puncak molekul C 10 H 16 . Pelepasan CH 4 menghasilkan fragmen [C 8 H 9 ] + dengan mz 105. Pelepasan C 2 H 2 menghasilkan fragmen [C 6 H 7 ] + dengan mz 79. Pelepasan C 3 H 2 menghasilkan fragmen [C 3 H 5 ] + dengan mz 41.

4. Spektrum massa dengan waktu tambat 7,830 menit

Spektrum massa unknown yang dibandingkan dengan data library yang memiliki tingkat similarity index tertinggi 94 maka senyawa ini disimpulkan sebagai terpinen-4-ol C 10 H 18 O dengan rumus bangun seperti Gambar 3.6 berikut ini. Gambar 3.6 Rumus bangun dari senyawa terpinen-4-ol Universitas Sumatera Utara 41 Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M + 154 yang merupakan berat dari C 10 H 18 O. Pelepasan H 2 O menghasilkan fragmen [C 10 H 16 ] + dengan mz 136 dari puncak molekul C 10 H 18 O. Pelepasan C 2 H menghasilkan fragmen [C 8 H 15 ] + dengan mz 111. Pelepasan C 3 H 4 menghasilkan fragmen [C 5 H 11 ] + dengan mz 71. Pelepasan C 2 H 4 menghasilkan fragmen [C 3 H 7 ] + dengan mz 41.

5. Spektrum massa dari puncak dengan waktu tambat 9,160 menit

Spektrum massa unknown yang dibandingkan dengan data library yang memiliki tingkat similiarity index tertinggi 98 maka senyawa tersebut dapat disimpulkan sebagai pipertone C 10 H 16 O dengan rumus bangun seperti Gambar 3.7 berikut ini. Gambar 3.7 Rumus bangun dari senyawa pipertone Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M + 152 yang merupakan berat dari C 10 H 16 O. Pelepasan CH 3 menghasilkan fragmen [C 9 H 13 O] + dengan mz 137 dari puncak molekul C 10 H 16 O. Pelepasan C 2 H 3 menghasilkan fragmen [C 7 H 10 O] + dengan mz 110. Pelepasan CH 3 menghasilkan fragmen [C 6 H 7 O] + dengan mz 95. Pelepasan C 2 H 3 menghasilkan fragmen [C 4 H 4 O] + dengan mz 67. Pelepasan C 2 H 3 menghasilkan fragmen [C 2 HO] + dengan mz 39. Universitas Sumatera Utara 42

6. Spektrum massa dari puncak dengan waktu tambat 11,930 menit

Spektrum massa unknownyang dibandingkan dengan data library yang memiliki tingkat similiarity index tertinggi 95 maka senyawa tersebut dapat disimpulkan sebagai caryophyllene C 15 H 24 dengan rumus bangun seperti Gambar 3.8 berikut ini. Gambar 3.8 Rumus bangun dari senyawa kariophillen Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M + 204 yang merupakan berat dari C 15 H 24 . Pelepasan CH 3 menghasilkan fragmen [C 14 H 21 ]  dengan mz 189 dari puncak molekul C 15 H 24 . Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 13 H 19 ] + dengan mz 175. Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 12 H 17 ] + dengan mz 161. Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 10 H 15 ] + dengan mz 147. Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 9 H 13 ] + dengan mz 133. Pelepasan C 2 H 3 menghasilkan fragmen [C 7 H 10 ] + dengan mz 105. Pelepasan C 2 H 2 menghasilkan fragmen [C 5 H 8 ] + dengan mz 79. Pelepasan C 3 H 2 menghasilkan fragmen [C 2 H 6 ] + dengan mz 41. Universitas Sumatera Utara 43

7. Spektrum massa dari puncak dengan waktu tambat 12,895 menit

Spektrum massa unknown yang dibandingkan dengan data library yang memiliki tingkat similarity index tertinggi 96, maka senyawa tersebut dapat disimpulkan sebagai germacrene-d C 15 H 24 dengan rumus bangun seperti pada Gambar 3.9 berikut ini. Gambar 3.9 Rumus bangun dari senyawa germacrene-d Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M + 204 yang merupakan berat molekul dari C 15 H 24. Pelepasan C 3 H 7 menghasilkan fragmen [C 12 H 17 ] + dengan mz 161 dari puncak molekul C 15 H 24 . Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 11 H 15 ] + dengan mz 147. Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 10 H 13 ] + dengan mz 133. Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 9 H 11 ] + dengan mz 119. Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 8 H 9 ] + dengan mz 105. Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 7 H 7 ] + dengan mz 91. Pelepasan C 4 H 2 menghasilkan fragmen [C 3 H 5 ] + dengan mz 67. Pelepasan C 2 H 2 menghasilkan fragmen [CH 3 ] + dengan mz 41.

8. Spektrum massa dari puncak dengan waktu tambat 13,475 menit

Spektrum massa unknownyang dibandingkan dengan data library yang memiliki tingkat similarity index tertinggi 88 maka senyawa ini disimpulkan Universitas Sumatera Utara 44 sebagai croweacin C 11 H 12 O 3 dengan rumus bangun seperti Gambar 3.10 berikut ini. Gambar 3.10 Rumus bangun dari senyawa croweacin Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M + 192 yang merupakan berat dari C 11 H 12 O 3 . Pelepasan CH 3 menghasilkan fragmen [C 10 H 9 O 3 ] + dengan mz 177 dari puncak molekul C 11 H 12 O 3 . Pelepasan CH 2 O menghasilkan fragmen [C 9 H 7 O 2 ] + dengan mz 147. Pelepasan CH 4 menghasilkan fragmen [C 8 H 3 O 2 ] + dengan mz 131. 9.Spektrum massa dari puncak dengan waktu tambat 14,670 menit Spektrum massa unknownyang dibandingkan dengan data library yang memiliki tingkat similiarity index tertinggi 96 maka senyawa tersebut dapat disimpulkan sebagai veridiflorol C 15 H 26 O dengan rumus bangun seperti Gambar 3.11 berikut ini. Gambar 3.11 Rumus bangun dari senyawa veridiflorol Universitas Sumatera Utara 45 Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M + 222 yang merupakan berat dari C 15 H 26 O. Pelepasan H 2 O menghasilkan fragmen [C 15 H 24 ] + dengan mz 204 dari puncak molekul C 15 H 26 O. Pelepasan CH 3 menghasilkan fragmen [C 14 H 21 ] + dengan mz 189. Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 13 H 19 ] + dengan mz 175. Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 12 H 17 ] + dengan mz 161. Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 11 H 15 ] + dengan mz 147.Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 10 H 13 ] + dengan mz 133. Pelepasan C 3 H 4 menghasilkan fragmen [C 7 H 9 ] + dengan mz 93. Pelepasan C 4 H 2 menghasilkan fragmen [C 3 H 7 ] + dengan mz 69.

10. Spektrum massa dari puncak dengan waktu tambat 15,165 menit

Spektrum massa unknown yang dibandingkan dengan data library yang memiliki tingkat similiarity index tertinggi 88 maka senyawa tersebut dapat disimpulkan sebagai apiol C 12 H 14 O 4 dengan rumus bangun seperti Gambar 3.12 berikut ini. Gambar 3.12 Rumus bangun dari senyawa apiol Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M + 222 yang merupakan berat dari C 12 H 14 O 4 . Pelepasan CH 3 menghasilkan fragmen [C 11 H 11 O 4 ]  dengan mz 207 dari puncak molekul C 12 H 14 O 4 . Pelepasan CH 4 menghasilkan fragmen [C 10 H 7 O 4 ] + dengan mz 191. Pelepasan CH 2 menghasilkan Universitas Sumatera Utara 46 fragmen [C 9 H 5 O 4 ] + dengan mz 177. Pelepasan CH 4 menghasilkan fragmen [C 8 HO 4 ] + dengan mz 161. 4.5.4 Fragmentasi dan analisis hasil spektrometri massa minyak atsiri simplisia daun sirih hutan Fragmentasi hasil spektrometri massa komponen minyak atsiri simplisia daun sirih hutan sebagai berikut: 1. Puncak dengan waktu tambat 7,845 menit mempunyai M + 154 diikuti fragmen mz 136, 121, 93,43.Gambar spektrum massa dapat dilihat pada Lampiran 25 halaman 83. 2. Puncak dengan waktu tambat 9,180 menit mempunyai M + 152 diikuti fragmen mz 137, 110, 95, 67. Gambar spektrum massa dapat dilihat pada Lampiran 26 halaman 83. 3. Puncak dengan waktu tambat 11,945 menit mempunyai M + 204 diikuti fragmen mz 189, 175, 161, 147, 133, 105, 79, 41. Gambar spektrum massa dapat dilihat pada Lampiran 27 halaman 84. 4. Puncak dengan waktu tambat 12,980 menit mempunyai M + 296 diikuti fragmen mz 239, 225, 211, 197, 183, 169, 155, 141, 127, 113, 99, 85, 71. Gambar spektrum massa dapat dilihat pada Lampiran 28 halaman 84. 5. Puncak dengan waktu tambat 13,485 menit mempunyai M + 192 diikuti fragmen mz 177, 147, 131. Gambar spektrum massa dapat dilihat pada lampiran 29 halaman 85. 6. Puncak dengan waktu tambat 14,495 menit mempunyai M + 220 diikuti fragmen mz 177, 161, 121, 93, 79, 41. Gambar spektrum massa dapat dilihat pada Lampiran 30 halaman 85. Universitas Sumatera Utara 47 7. Puncak dengan waktu tambat 14,700 menit mempunyai M + 222 diikuti fragmen mz 204, 189, 175, 161, 147, 133, 93, 69. Gambar spektrum massa dapat dilihat pada Lampiran 31 halaman 86. 8. Puncak dengan waktu tambat 12,480 menit mempunyai M + 204 diikuti fragmen mz 189, 161, 147, 121, 107, 93, 67, 53, 39. Gambar spektrum massa dapat dilihat pada Lampiran 32 halaman 86. 9. Puncak dengan waktu tambat 15,130 menit mempunyai M + 222 diikuti fragmen mz 207, 191, 177, 161. Gambar spektrum massa dapat dilihat pada Lampiran 33 halaman 87. 10. Puncak dengan waktu tambat 15,170 menit mempunyai M + 222 diikuti fragmen mz 207, 191, 177, 161. Gambar spektrum massa dapat dilihat pada Lampiran 34 halaman 87. Analisis hasil spektrometri massa komponen minyak atsiri simplisia daun sirih hutan adalah sebagai berikut:

1. Spektrum massa dari puncak dengan waktu tambat 7,845 menit

Spektrum massa unknown yang dibandingkan dengan data library yang memiliki tingkat similarity index tertinggi 94 maka senyawa tersebut dapat disimpulkan sebagai 4-terpineol C 10 H 18 O dengan rumus bangun seperti Gambar 3.13 Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M + 154 yang merupakan berat molekul dari C 10 H 18 O. Pelepasan H 2 O menghasilkan fragmen [C 10 H 16 ] + dengan mz 136 dari puncak molekul C 10 H 18 O. Pelepasan CH 3 menghasilkan fragmen [C 9 H 13 ] + dengan mz 121. Pelepasan C 2 H 4 menghasilkan Universitas Sumatera Utara 48 fragmen [C 8 H 9 ] + dengan mz 93. Pelepasan C 4 H 2 menghasilkan fragmen [C 4 H 6 ] + dengan mz 43. Gambar 3 .13 Rumus bangun dari senyawa terpinen-4-ol

2. Spektrum massa dari puncak dengan waktu tambat 9,180 menit

Spektrum massa unknown yang dibandingkan dengan data library yang memiliki tingkat similarity idex tertinggi 97 maka senyawa tersebut dapat disimpulkan sebagai piperitone C 10 H 16 O dengan rumus bangun seperti Gambar 3.14 Gambar 3.14 Rumus bangun dari senyawa piperitone Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M + 152 yang merupakan berat molekul dari C 10 H 16 O . Pelepasan CH 3 menghasilkan fragmen [C 9 H 13 O] + dengan mz 137 dari puncak molekul C 10 H 16 O. Pelepasan C 2 H 3 Universitas Sumatera Utara 49 menghasilkan fragmen [C 7 H 10 O] + dengan mz 110. Pelepasan CH 3 menghasilkan fragmen [C 6 H 7 O] + dengan mz 95. Pelepasan C 2 H 4 menghasilkan fragmen [C 4 H 3 O] + dengan mz 67.

3. Spektrum massa dari puncak dengan waktu tambat 11,945 menit

Spektrum massa unknown yang dibandingkan dengan data library yang memiliki tingkat similarity index tertinggi 95, maka senyawa tersebut dapat disimpulkan sebagai caryophyllene C 15 H 24 dengan rumus bangun seperti pada Gambar 3.15 Gambar 3.15 Rumus bangun dari senyawa kariophillen Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M + 204 yang merupakan berat molekul dari C 15 H 24. Pelepasan CH 3 menghasilkan fragmen [C 14 H 21 ] + dengan mz 189 dari puncak molekul C 15 H 24 . Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 13 H 19 ] + dengan mz 175. Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 12 H 17 ] + dengan mz 161.Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 11 H 15 ] + dengan mz 147. Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 10 H 13 ] + dengan mz 133. Pelepasan C 2 H 4 menghasilkan fragmen [C 8 H 9 ] + dengan mz 105. Pelepasan C 2 H 2 menghasilkan fragmen [C 6 H 7 ] + dengan mz 79. Pelepasan C 3 H 2 menghasilkan fragmen [C 3 H 5 ] + dengan mz 41. Universitas Sumatera Utara 50

4. Spektrum massa dari puncak dengan waktu tambat 12,980 menit

Spektrum massa unknown yang dibandingkan dengan data library yang memiliki tingkat similarity index tertinggi 96 maka senyawa ini disimpulkan sebagai henicosan C 21 H 44 dengan rumus bangun seperti Gambar 3.16 Gambar 3.16 Rumus bangun dari senyawa henicosan Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M + 296 yang merupakan berat dari C 21 H 44 . Pelepasan C 4 H 9 menghasilkan fragmen [C 17 H 35 ] + dengan mz 239 dari puncak molekul C 21 H 44 . Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 16 H 33 ] + dengan mz 225. Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 15 H 31 ] + dengan mz 211. Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 14 H 29 ] + dengan mz 197. Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 13 H 27 ] + dengan mz 183. Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 12 H 25 ] + dengan mz 169. Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 11 H 23 ] + dengan mz 155. Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 10 H 21 ] + dengan mz 141. Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 9 H 19 ] + dengan mz 127. Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 8 H 17 ] + dengan mz 113. Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 7 H 15 ] + dengan mz 99. Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 6 H 13 ] + dengan mz 85. Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 5 H 11 ] + dengan mz 71 . Universitas Sumatera Utara 51

5. Spektrum massa dari puncak dengan waktu tambat 13,485 menit

Spektrum massa unknown yang dibandingkan dengan data library yang memiliki tingkat similiarity index tertinggi 87 maka senyawa tersebut dapat disimpulkan sebagai myristcin C 11 H 12 O 3 dengan rumus bangun seperti Gambar 3.17 Gambar 3.17 Rumus bangun dari senyawa myristcin Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M + 192 yang merupakan berat dari C 11 H 12 O 3 . Pelepasan CH 3 menghasilkan fragmen [C 10 H 9 O 3 ] + dengan mz 177 dari puncak molekul C 11 H 12 O 3 . Pelepasan CH 2 O menghasilkan fragmen [C 9 H 7 O 2 ] + dengan mz 147. Pelepasan CH 4 menghasilkan fragmen [C 8 H 3 O 2 ] + dengan mz 131.

6. Spektrum massa dari puncak dengan waktu tambat 14,495 menit

Spektrum massa unknown yang dibandingkan dengan data library yang memiliki tingkat similiarity index tertinggi 89 maka senyawa tersebut dapat disimpulkan sebagai caryophyllene oxide C 15 H 24 O dengan rumus bangun seperti Gambar 3.18 Universitas Sumatera Utara 52 Gambar 3.18 Rumus bangun dari senyawa kariophillen oxide Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M + 220 yang merupakan berat dari C 15 H 24 O. Pelepasan C 2 H 3 O menghasilkan fragmen [C 13 H 21 ]  dengan mz 177 dari puncak molekul C 15 H 24 O. Pelepasan CH 4 menghasilkan fragmen [C 12 H 17 ] + dengan mz 161. Pelepasan C 3 H 4 menghasilkan fragmen [C 9 H 13 ] + dengan mz 121. Pelepasan C 2 H 4 menghasilkan fragmen [C 7 H 9 ] + dengan mz 93. Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 6 H 7 ] + dengan mz 79. Pelepasan C 3 H 2 menghasilkan fragmen [C 3 H 5 ] + dengan mz 41.

7. Spektrum massa dari puncak dengan waktu tambat 14,700 menit

Spektrum massa unknown yang dibandingkan dengan data library yang memiliki tingkat similarity index tertinggi 95, maka senyawa tersebut dapat disimpulkan sebagai veridiflorol C 15 H 26 O dengan rumus bangun seperti pada Gambar 3.19. Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M + 222 yang merupakan berat molekul dari C 15 H 26 O . Pelepasan H 2 O menghasilkan fragmen [C 15 H 24 ] + dengan mz 204 dari puncak molekul C 15 H 26 O. Pelepasan CH 3 menghasilkan fragmen [C 14 H 21 ] + dengan mz 189. Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 13 H 19 ] + dengan mz 175. Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 12 H 17 ] + dengan mz 161. Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 11 H 15 ] + dengan mz 147. Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 10 H 13 ] + dengan mz 133. Universitas Sumatera Utara 53 Pelepasan C 3 H 4 menghasilkan fragmen [C 7 H 9 ] + dengan mz 93. Pelepasan C 4 H 2 menghasilkan fragmen [C 3 H 7 ] + dengan mz 69. Gambar 3.19 Rumus bangun dari senyawa veridiflorol

8. Spektrum massa dari puncak dengan waktu tambat 15,055 menit

Spektrum massa unknown yang dibandingkan dengan data library yang memiliki tingkat similarity index tertinggi 98 maka senyawa ini disimpulkan sebagai alpha-humulene C 15 H 24 dengan rumus bangun seperti Gambar 3.20 Gambar 3.20 Rumus bangun dari senyawa alpha-humulene Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M + 204 yang merupakan berat molekul dari C 15 H 24. Pelepasan CH 3 menghasilkan fragmen [C 14 H 21 ] + dengan mz 189 dari puncak molekul C 15 H 24 . Pelepasan C 2 H 4 menghasilkan fragmen [C 12 H 17 ] + dengan mz 161. Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 11 H 15 ] + dengan mz 147. Pelepasan C 2 H 2 menghasilkan fragmen Universitas Sumatera Utara 54 [C 9 H 13 ] + dengan mz 121. Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 8 H 11 ] + dengan mz 107. Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 7 H 9 ] + dengan mz 93. Pelepasan C 2 H 2 menghasilkan fragmen [C 5 H 7 ] + dengan mz 67. Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 4 H 5 ] + dengan mz 53. Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 3 H 3 ] + dengan mz 39.

9. Spektrum massa dari puncak dengan waktu tambat 15,130 menit

Spektrum massa unknown yang dibandingkan dengan data library yang memiliki tingkat similiarity index tertinggi 90 maka senyawa tersebut dapat disimpulkan sebagai dillapiole C 12 H 14 O 4 dengan rumus bangun seperti Gambar 3.21 Gambar 3.21 Rumus bangun dari senyawa dillapiole Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M + 222 yang merupakan berat dari C 12 H 14 O 4 . Pelepasan CH 3 menghasilkan fragmen [C 11 H 11 O 4 ] + dengan mz 207 dari puncak molekul C 12 H 14 O 4 . Pelepasan CH 4 menghasilkan fragmen [C 10 H 7 O 4 ] + dengan mz 191. Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 9 H 5 O 4 ] + dengan mz 177. Pelepasan CH 4 menghasilkan fragmen [C 8 HO 4 ] + dengan mz 161. Universitas Sumatera Utara 55

10. Spektrum massa dari puncak dengan waktu tambat 15,170 menit

Spektrum massa unknown yang dibandingkan dengan data library yang memiliki tingkat similiarity index tertinggi 90 maka senyawa tersebut dapat disimpulkan sebagai apiol C 12 H 14 O 4 dengan rumus bangun seperti Gambar 3.22 Gambar 3.22 Rumus bangun dari senyawa apiol Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M + 222 yang merupakan berat dari C 12 H 14 O 4 . Pelepasan CH 3 menghasilkan fragmen [C 11 H 11 O 4 ]  dengan mz 207 dari puncak molekul C 12 H 14 O 4 . Pelepasan CH 4 menghasilkan fragmen [C 10 H 7 O 4 ] + dengan mz 191. Pelepasan CH 2 menghasilkan fragmen [C 9 H 5 O 4 ] + dengan mz 177. Pelepasan CH 4 menghasilkan fragmen [C 8 HO 4 ] + dengan mz 161. Universitas Sumatera Utara 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Formulasi Tablet Hisap Nanopartikel Daun Sirih Merah (Piper Crocatum Ruiz & Pav.) Secara Granulasi Basah

3 53 89

Uji Efektivitas Nanopartikel Daun Sirih Merah (Piper Crocatum Ruiz & Pav.) Sebagai Penurun Kadar Kolesterol Pada Serum Darah Marmot (Cavia Cobaya)

0 60 72

Aktivitas Antioksidan Komponen Minyak Atsiri Bahan Segar Dan Ekstrak Etanol Dari Ampas Rimpang Jahe Gajah Serta Aplikasi Terhadap Daging Ikan Nila

3 49 97

Aktivitas Antioksidan Komponen Minyak Atsiri Bahan Segar Dan Ekstrak Etanol Dari Ampas Rimpang Jahe Gajah Serta Aplikasi Terhadap Daging Ikan Nila

1 51 97

Skrining Fitokimia dan Isolasi Senyawa Flavonoid Dari Daun Sirih Merah (Piper porphyrophllum N.E.Br.)

3 52 146

Analisa Komponen Kimia Minyak Atsiri Dan Uji Pestisida Nabati Hasil Isolasi Daun Sirih Hutan (Piper aduncum L) Pada Larva Lalat Buah (Bactrocela carambolae) Jambu Biji

6 56 80

AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz & Pav.) DAN MINYAK ATSIRI Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Daun Sirih Merah (Piper Crocatum Ruiz & Pav.) dan Minyak Atsiri Daun Sereh Wangi (Cymbopogon Nardus (L.) Rendle) Asal

0 3 12

Karakterisasi Simplisia Dan Isolasi Serta Analisis Komponen Minyak Atsiri Daun Sirih Hutan (Piper crocatum Ruiz & Pav) Yang Segar Dan Simplisia Secara Gas Chromatography-Mass Spectrometry

0 0 28

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Sirih - Karakterisasi Simplisia Dan Isolasi Serta Analisis Komponen Minyak Atsiri Daun Sirih Hutan (Piper crocatum Ruiz & Pav) Yang Segar Dan Simplisia Secara Gas Chromatography-Mass Spectrometry

0 0 15

KARAKTERISASI SIMPLISIA DAN ISOLASI SERTA ANALISIS KOMPONEN MINYAK ATSIRI DAUN SIRIH HUTAN (Piper crocatum Ruiz Pav) YANG SEGAR DAN SIMPLISIA SECARA GAS CROMATOGRAPHY-MASS SPECTROPHOTOMETRY

0 1 17