pada lignin dan bahan - bahan berwarna yang lain yang terdapat pada pulp dengan cara mengubahnya menjadi tak berwarna. Bagaimana pun, reaksi ini sangat merusak serat
sellulosa kecuali bila kondisi - kondisi operasi seperti pH, temperatur, waktu tinggal, dan jumlah hypoklorit yang digunakan dikendalikan secara hati-hati. Degradasi ini
dikendalikan bertujuan untuk mencapai kekuatan pulp yang dikehendaki kendali viskositas Suhunan Sirait, 2003.
Klorin dioksida ClO
2
Klorin dioksida adalah salah satu bahan kimia pengoksidasi kuat, kerja dari proses pemutihan. Ini umumnya dengan cara oksidasi terhadap lignin dan bahan - bahan
berwarna yang lainnya. Ini digunakan untuk memutihkan pulp yang berkualitas sebab ini memiliki keunikan yang sanggup mengoksidasi bahan yang bukan sellulosa dengan
kerusakan pada sellulosa yang minimum. Brightness tinggi yang dihasilkan dengan klorin dioksida adalah stabil. Pada bleaching plant, klorin dioksida digunakan sebagai suatu
larutan gas di dalam air Suhunan Sirait, 2003.
2.6.2. Aspek Umum Pengelantangan
Meskipun sisa- sisa akhir lignin dapat dihilangkan dari pulp jauh lebih sedikit dengan bahan-bahan pengelantang dari pada pemasakan, bahan kimia pengelantang
mahal dan penghilangan sisa-sisa pencemar air pada biaya yang layak menghadapi kesukaran –kesukaran yang besar. Maka dari itu delignifikasi dalam tahap pemasakan
harus diperluas sejauh mungkin tetapi ada batas tertentu. Dalam hal pemasakan kraft
Universitas Sumatera Utara
normal kayu lunak saat dimana pemasakan harus dihentikan sesuai dengan kandungan lignin tersisa sekitar 5. Bila kemudian pulp dikelantang dalam serangkaian
pengelantangan pulp biasa yang meliputi klor pada tahap pertama yang terjadi hanyalah depolimerisasi sedang pada sellulosa seperti ditunjukan dengan pengukuran
kekentalannya. Karbohidrat yang hilang juga sedang. Namun bila oksigen alkali digunakan sebagai tahap pertama delignifikasi, penurunan kekentalan yang tajam terjadi
agak awal. Depolimerisasi sellulosa tidak hanya hebat tetapi karbohidrat yang hilang jug besar. Karena alasan-alasan tersebut maka delignifikasi oksigen tidak dapat diperluas
hingga kandungn lignin rendah. Hanya sekitar 50 lignin tersisa dalam pulp yang tidak dikelantang dapat dihilangkan dalam tahap delignifikasi oksigen, bagian yang tertinggal
harus dihilangkan dengan menggunakan bahan-bahan pengelantang lain. Kerja bahan pengelantang hanya diketahui sebagian. Di samping reaksi- reaksi
kimia, faktor-faktor fisika dan morfologi memainkan peranan penting, Banyak pengetahun masa kini tentang reaksi –reaksi kimia, dan khususnya mekanisme mereka
didasarkan pada percobaan- percobaan dengan sistem- sistem yang disederhanakan dengan senyawa- senyawa model yang menggambarkan struktur yang diyakini
merupakan karakteristik dari lignin tersisa. Dalam tahun-tahun terakhir ini banyak perhatian telah dipusatkan pad karakterisasi lignin sisa. Pengetahuan tentang sifat – sifat
mereka dan struktur –struktur yang rinci termasuk ikatan-ikatan lignin karbohidrat, pasti akan memberikan sumbangan dalam pengertian yang lebih baik tentang proses-proses
delignifikasi dan pemilihan kondisi- kondisi proses yang lebih memadai Eero Sjostrom,1995.
Universitas Sumatera Utara
2.6.3. Dasar Operasi Bleaching di Do Tower