Operasional Variabel Motivasi Belajar Siswa

Frisca Troktaviani, 2015 PENGARUH KOMUNIKASI PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK BINA WISATA LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3. 6 Operasional Variabel Motivasi Belajar Siswa Variabel Indikator Ukuran Skala No item Motivasi Belajar Variable Y Motivasi belajar adalah Keantusiasan dalam belajar, minat atau perhatian pada pembelajaran, keterlibatan dalam kegiatan belajar, rasa ingin tahu pada isi pembelajaran, ketekunan dalam belajar, selalu berusaha mencoba, dan aktif mengatasi tantangan yang ada dalam pembelajaran. Wena 2010, hlm 33 Antusias  Tingkat dorongan kepada siswa untuk memperoleh hasil nilai terbaik  Tingkat dorongan untuk menjadi peringkat teratas di kelas  Tingkat dorongan dalam memperbaiki nilai yang kurang  Tingkat dorongan untuk meningkatkan kualitas diri dalam proses pembelajaran Interval Interval Interval Interval 1 2 3 4 Minat dalam pembelajaran  Tingkat dorongan kebutuhan untuk tergabung dan diterima dalam kelompok belajar  Tingkat dorongan untuk belajar dengan sungguh – sungguh agar tidak mendapat teguran karena gagal  Tingkat keinginan untuk menjadi lebih baik lagi dalam proses pembelajaran Interval Interval Interval 5 6 7 Keterlibatan dalam kegiatan di kelas  Tingkat dorongan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran  Tingkat keantusiasan siswa dalam Interval Interval 8 9 Frisca Troktaviani, 2015 PENGARUH KOMUNIKASI PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK BINA WISATA LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pembelajaran  Selalu berusaha untuk bertanya kepada guru  Selalu berusaha untuk jadi anggota yang berguna didalam keompok Interval Interval 10 11 Rasa ingin tahu pada isi pembelajaran  Tingkat keingin tahuan siswa dalam pemecahan masalah pembelajaran Interval 12 Ketekunan dalam belajar  Tingkat ketekunan dalam menyelesaikan tugas Interval 13 Selalu berusaha  Tingkat keinginan untuk berusaha dalam proses pembelajaran Interval 14 Aktif dalam mengatasi tantangan yang ada dalam pembelajaran  Tingkat keaktifan siswa dalam melakukan tanya jawab dengan guru  Tingkat keaktifan siswa dalam memecahkan masalah yang diberikan oleh Guru Interval Interval 15 16 Frisca Troktaviani, 2015 PENGARUH KOMUNIKASI PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK BINA WISATA LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.6 Uji Asumsi

Dalam melakukan analisis data, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Syarat yang harus dipenuhi adalah dengan melakukan beberapa pengujian, yaitu uji normalitas, uji homogenitas dan uji linieritas.

3.6.1 Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketetapan pemilihan uji statistik yang akan dipergunakan. Pengujian normalitas ini harus dilakukan apabila belum ada teori yang menyatakan bahwa variabel yang diteliti adalah normal. Penggunaan statistik parametrik bekerja dengan asumsi bahwa data setiap variabel penelitian yang akan dianalisis membentuk distribusi normal, maka teknik statistik parametrik tidak dapat digunakan untuk alat analisis. Dengan demikian penelitian harus membuktikan terlebih dahulu, apakah data yang akan dianalisis itu berdistribusi normal atau tidak. Menurut Sugiyono 2010, hlm. 69, “Suatu data yang membentuk distribusi normal bila jumlah data di atas dan di bawah rata- rata adalah sama, demikian juga simpangan bakunya”. Uji normalitas yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode Liliefors Test dengan bantuan Microsoft Office Excel 2010. Menurut Harun Al-Rasyid Sambas Ali Muhidin, 2010, hlm. 93, kelebihan Liliefors Test adalah penggunaanperhitungannya yang sederhana, serta cukup kuat power full sekalipun dengan ukuran sampel kecil. Sambas Ali Muhidin 2010, hlm. 93-95 menyatakan langkah –langkah pengujian normalitas data dengan Liliefors adalah sebagai berikut: a Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada beberapa data. b Periksa data beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu frekuensi harus ditulis . c Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya. d Berdasarkan frekuensi kumulatif hitunglah proporsi empirik observasi. e Hitung nilai Z untuk mengetahui theoritical proportion pada tabel Z. f Menghitung theoritical proportion. Frisca Troktaviani, 2015 PENGARUH KOMUNIKASI PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK BINA WISATA LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu g Bandingkan empirical proportion dengan theoritical proportion, kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua proporsisi. h Buat kesimpulan dengan kriteria uji, tolak H jika D hitung D tabel dengan derajat kebebasan dk 0,05 i Memasukkan besaran seluruh angka tersebut ke dalam tabel distribusi berikut: Tabel 3. 7 Distribusi Pembantu Untuk Pengujian Normalitas X F Fk Sn � � Z � � � � Sn � � - � � � � [�� � � − � � � � ] 1 2 3 4 5 6 7 8 Sumber : Sambas Ali Muhidin 2010:94 Keterangan : Kolom 1 : Susunan data dari terkecil ke besar Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. fk = f + fk sebelumnya Kolom 4 : Proporsi empirik observasi. Formla, Sn � � = fki : n Kolom 5 : Nilai Z, formula, Z = = �−� ̅ , dimana X̅ = ∑ X n dan S = √ ∑ � − ∑ �� � − Kolom 6 : Theoritical Proportion tabel z : Proporsi kumulatif luas Kurva Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada tabel distribusi normal. Kolom 7 : Selisih Empirical Propotion dengan Theoritical Propotion dengan cara mencari selisih kolom 4 dan kolom 6. Kolom 8 : Nilai Mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif. Tandai selisih mana yang paling besar nilainya. Nilai tersebut adalah D hitung. Selanjutnya menghitung D tabel pada ∝ = 0,05 dengan cara ,88 √n . kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria : 1 D hitung D tabel, maka H diterima, artinya data berdistribusi normal. 2 D hitung ≥ D tabel, maka H ditolak, artinya data tidak berdistribusi normal.

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI KELAS X AP 1 SMK BINA WISATA LEMBANG.

0 1 134

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK BINA WISATA LEMBANG.

0 1 28

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK PASUNDAN 3 BANDUNG.

0 0 57

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK SANGKURIANG 1 CIMAHI.

1 3 44

PENGARUH KOMUNIKASI PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK BINA WISATA LEMBANG - repository UPI S PKR 1105541 Title

0 0 3

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK BINA WISATA LEMBANG - repository UPI S PKR 1005892 Title

0 1 5

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK BINA WISATA LEMBANG - repository UPI

0 0 12

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK BINA WISATA LEMBANG - repository UPI

0 0 4

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X DI SMK BINA WISATA LEMBANG - repository UPI S PKR 1205541 Title

0 0 3

PENGARUH PERAN GURU SEBAGAI MOTIVATOR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK BINA WISATA LEMBANG - repository UPI S PKR 1200850 Title

0 0 3