Uji Reliabilitas Pengujian Instrumen Penelitian

Frisca Troktaviani, 2015 PENGARUH KOMUNIKASI PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK BINA WISATA LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya, jika dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama homogen diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Dalam hal ini relatif sama berarti tetap adanya toleransi terhadap perbedaan- perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali pengukuran.” Sugiyono 2010, hlm. 137, juga menyatakan bahwa: “Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama”. Dengan melakukan uji reliabilitas instrumen, maka akan diketahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil pengukuran tersebut dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Koefisien Alfa dari Cronbach dalam Sambas Ali Muhidin 2010, hlm. 31, yaitu: � = [ � �− ] . [ − ∑ � � � ] Dimana sebelum menentukan nilai reliabilitas, maka terlebih dahulu mencari nilai varians dengan rumus sebagai berikut: � = ∑ − ∑ � � � Keterangan: � = Reliabilitas instrumenkoefisien korelasikorelasi alpha K = Banyaknya bulir soal ∑ � � = Jumlah varians bulir � = Varians total N = Jumlah responden Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas instrumen penelitian seperti yang dijabarkan oleh Sambas Ali Muhidin 2010, hlm. 31-35, adalah sebagai berikut: 1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya. Frisca Troktaviani, 2015 PENGARUH KOMUNIKASI PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK BINA WISATA LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen. 3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket. 4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya. 5. Memberikanmenempatkan skor scoring terhadap item-item yang sudah diisi responden pada tabel pembantu. 6. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total. 7. Menghitung nilai koefisien alfa. 8. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas db = n – 2. 9. Selanjutnya nilai r n diatas dibandingkan dengan r l pada tingkat kepercayaan 95 dengan derajat kebebasan dk = n - 2 10. Membuat kesimpulan dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Kriterianya:  Jika nilai r n nilai r l , maka instrumen dinyatakan reliabel.  Jika nilai r n nilai r l , maka instrumen dinyatakan tidak reliabel. Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas angket sebagaimana terlampir, rekapitulasi perhitungannya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3. 4 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Y No. Variabel Hasil Keterangan r hitung r tabel 1 Komunikasi Pembelajaran 0,868 0,444 Reliabel 2 Motivasi Belajar Siswa 0,816 0,444 Reliabel Sumber: Hasil uji coba angket Hasil uji reliabilitas variabel X dan Variabel Y menunjukan bahwa kedua variabel tersebut dinyatakan reliabel karena nilai r hitung r tabel . Sebagaimana terlihat pada tabel diatas, menunjukan bahwa kedua variabel yang dinyatakan Frisca Troktaviani, 2015 PENGARUH KOMUNIKASI PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK BINA WISATA LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu reliabel. Dengan hasil kedua pengujian diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa instrumen dinyatakan valid dan reliabel, sehingga penelitian dapat dilanjutkan. Artinya bahwa tidak ada hal yang menjadi kendala terjadinya kegagalan penelitian disebabkan instrumen yang belum teruji kevalidannya dan kereliabilitasnya.

3.5 Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri atas variabel bebas variabel independen dan variabel terikat variabel dependen.Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat dependen.Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini terdapat terdapat dua variabel yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu 1 Komunikasi pembelajaran, dan 2 Motivasi Belajar Siswa. Kedudukan variabel Komunikasi pembelajaran sebagai variabel independen variabel bebasVariabel X, sedangkan variabel Motivasi belajar siswa sebagai variabel dependen variabel terikatVariabel Y.

3.5.1 Operasional Variabel Komunikasi Pembelajaran

Dalam penelitian ini, komunikasi pembelajaran dikaji melalui efektivitas komunikasi guru dengan peserta didik dalam proses pembelajaran. Maka dari itu indikator komunikasi pembelajaran difokuskan pada persepsi peserta didik terhadap kemampuan guru dalam menciptakan suasana komunikasi pembelajaran efektif. Menurut Fathurohman dan Sutikno 2009, hlm 41 terdapat minimal lima indikator yang dapat dikembangkan untuk menciptakan komunikasi yang efektif yaitu : 1. Respect Menghargai 2. Empathty Empati 3. Audible Mudah dimengerti 4. Clarity Jelas maknanya 5. Humble Rendah hati Frisca Troktaviani, 2015 PENGARUH KOMUNIKASI PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK BINA WISATA LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Mengacu pada pendapat diatas, maka seorang guru hendaknya menciptakan suasana komunikasi yang harmonis dengan rasa takut dan cemas dalam diri peserta didik. Rasa takut yang ada dalam diri peserta didik akan menyebabkan peserta didik enggan untuk mengemukakan pendapat serta bersifat defensif dan cenderung tertutup terhadap penjelasan apapun yang disampaikan oleh guru. Tabel 3. 5 Operasional Variabel Komunikasi Pembelajaran Variabel Indikator Ukuran Skala Nomor item Komunikasi Pembelajaran Variabel X Terdapat minimal lima strategi yangdapat dikembangkan dalam menciptakan komunikasi pembelajaran yaitu : respect, empati, audible, jelas maknanya, dan rendah hati. Jadi guru tidak hanya menempatkan diri sebagai seorang pengajar tetapi mampu memahami karakteristik peserta didik dengan baik. Fathurohman dan Sutikno, 2009, hlm 41 Respect Menghargai  Kemampuan guru bersikap adil dalam proses pembelajaran.  Penghargaan guru terhadap usaha peserta didik dalam belajar.  Guru mampu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan di dalam kelas. Interval Intervel Intervel 1 2 3 Empathy Empati  Kemampuan guru dalam mendengarkan keluhan peserta didik.  Kemampuan guru dalam memberikan pelayanan kesulitan belajar peserta didik  Kemampuan guru dalam mendekatkan diri kepada siswa Interval Interval Interval 4, 5 6 7

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI KELAS X AP 1 SMK BINA WISATA LEMBANG.

0 1 134

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK BINA WISATA LEMBANG.

0 1 28

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK PASUNDAN 3 BANDUNG.

0 0 57

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK SANGKURIANG 1 CIMAHI.

1 3 44

PENGARUH KOMUNIKASI PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK BINA WISATA LEMBANG - repository UPI S PKR 1105541 Title

0 0 3

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK BINA WISATA LEMBANG - repository UPI S PKR 1005892 Title

0 1 5

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK BINA WISATA LEMBANG - repository UPI

0 0 12

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK BINA WISATA LEMBANG - repository UPI

0 0 4

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X DI SMK BINA WISATA LEMBANG - repository UPI S PKR 1205541 Title

0 0 3

PENGARUH PERAN GURU SEBAGAI MOTIVATOR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK BINA WISATA LEMBANG - repository UPI S PKR 1200850 Title

0 0 3