Ifa Rifatul Mahmudah,2013 Penerapan Pembelajaran Terpadu Model Webbed Pada Tema Efek Penggunaan Rokok Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Dan Menghasilkan Karakter Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Berdasarkan amanat Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 bahwa pengembangan kurikulum harus beragam dan terpadu.
Salah satu jenis pembelajaran terpadu adalah pembelajaran terpadu model webbed
yaitu pembelajaran yang mengintegrasikan lintas disiplin ilmu ini diikat oleh suatu tema. Pemilihan tema pun mempunyai andil besar, sesuai
dengan apa yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 22 tahun 2006 dijelaskan bahwa kurikulum
dilaksanakan dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. Oleh karena itu perlu tema yang mengangkat fenomena lingkungan
sekitar sehingga siswa merasa dekat dengan pembelajaran yang diberikan. Salah satu fenomena yang dapat diangkat adalah efek penggunaan rokok.
Rokok merupakan benda yang biasa dibakar dan menghasilkan asap putih. Asap putih yang dihasilkan dapat masuk melewati alat pernafasan dengan
mekanisme yang berkaitan dengan konsep tekanan udara. Rokok merupakan benda berbahaya karena zat kimia yang dikandungnya dapat menyebabkan
kerusakan biologis bagi pengguna, orang-orang disekitarnya, dan lingkungan sekitar. Kerusakan biologis yang terjadi dapat terlihat pada
sistem pernafasan. Efek penggunaan rokok dapat dikaji dari beberapa disiplin ilmu, yakni dari ilmu Kimia, ilmu Biologi, dan ilmu Fisika yang
tergolong ke dalam IPA dan IPS. Berbicara mengenai bahaya merokok, jumlah pengguna rokok dari tahun ke tahun makin meningkat. Terkait
peningkatan jumlah pengguna rokok dan bahayanya, pada kasus penggunaan rokok ini akan disajikan dalam bentuk soal cerita dan akan
dihubungkan dengan mata pelajaran matematika dengan penyelesaian model matematika.
Pembelajaran terpadu model webbed akan lebih bermakna bila siswa benar-benar belajar secara langsung dan mengalami sendiri. Menurut
Ifa Rifatul Mahmudah,2013 Penerapan Pembelajaran Terpadu Model Webbed Pada Tema Efek Penggunaan Rokok Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Dan Menghasilkan Karakter Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Suryosubroto 2009:134, guru perlu menciptakan kondisi yang kondusif dan memfasilitasi tumbuhnya pengalaman yang bermakna. Oleh karena itu,
dalam memilih model pembelajaran pun sejatinya harus memfasilitasi siswa belajar menemukan sendiri kontruktivistis. Salah satu model pembelajaran
yang dapat digunakan adalah model pembelajaran Susan Loucks-Horsley. Adanya anjuran pembelajaran tematik-terpadu beserta manfaatnya belum
dapat dirasakan oleh salah satu SMP Negeri di Kota Bandung. Dari hasil studi pendahuluan didapatkan fakta bahwa pembelajaran terpadu belum
diterapkan karena standar isi, yaitu standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ada tidak mengarahkan menuju pembelajaran terpadu. Selain itu,
bahan ajar yang ada pun tidak mendukung untuk dilaksanakannya pembelajaran terpadu. Faktor yang tidak kalah berpengaruh terhadap
keterlaksanaan pembelajaran terpadu di lapangan yaitu faktor internal guru berupa kesiapan materi dari guru yang bersangkutan. Tidak banyak guru
yang mampu menguasai beberapa mata pelajaran sekaligus untuk diajarkan secara terpadu sehingga saat terjun di lapangan, banyak mengalami kendala
terkait kesiapan materi. Hal ini bermula dari institusi yang mewadahi mahasiswa calon pengajar. Beberapa institusi tersebut hanya membekali
mahasiswa calon guru untuk satu mata pelajaran saja. Contohnya saat di bangku perkuliahan mahasiswa calon guru dipersiapkan untuk terjun ke
sekolah menengah dengan dibekali pengetahuan mengenai konsep Fisika dan keprofesiannya saja, padahal khusus untuk sekolah menengah pertama,
tidak ada mata pelajaran Fisika, melainkan IPA. Dengan demikian, bekal yang sudah diberikan di mata kuliah keprofesian tersebut tidak akan
bersinergi dengan kebutuhan di lapangan yaitu guru IPA yang terpadu. Perlunya guru yang terpadu senada dengan apa yang terdapat dalam
Standards for science teacher preparation yang merekomendasikan agar
guru-guru IPA sekolah dasar dan menengah harus memilliki kecenderungan interdisipliner pada IPA. Wilujeng, Insih dkk, 2010:353
Menurut salah seorang guru SMP Negeri di Kota Bandung, dengan pembelajaran masih terpisah Fisika Kimia Biologinya, siswa masih
Ifa Rifatul Mahmudah,2013 Penerapan Pembelajaran Terpadu Model Webbed Pada Tema Efek Penggunaan Rokok Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Dan Menghasilkan Karakter Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
kesulitan dalam memahami materi. Khusus untuk mata pelajaran Fisika, perlu waktu lama untuk memahami materi Fisika, apalagi dengan kendala
matematisnya. Dengan penerapan pembelajaran yang belum terpadu, hasil belajar siswa masih tergolong rendah dalam IPA.
Untuk mengukur hasil belajar, Allan J. MacCormack dan Robert E Yager mengembangkan a new taxonomy for science education
” yang terdiri dari lima ranah, yaitu knowledge domain, process of science domain, creativity
domain, attitudinal domain, and aplication and connection domain .
Berdasarkan taksonomi yang dikembangkan oleh Alan tersebut, terlihat bahwa pengetahuan itu berhubungan dengan attitude. Hal ini mengingatkan
pepatah Mahatma Gandhi bahwa ada tujuh hal yang menghancurkan kita yaitu kekayaan tanpa kerja, pengetahuan tanpa karakter, bisnis tanpa
moralitas, ilmu pengetahuan tanpa kemanusiaan, ibadah tanpa pengorbanan, dan politik tanpa prinsip, ternyata memang sesuai dengan krisis moral yang
terjadi saat ini. Tidak jauh berbeda dengan apa yang dikatakan Dr. Martin Luther King yang pernah berkata: “Intelligence plus character, that is the
goal of true education .
Jelaslah bahwa pendidikan karakter merupakan hal yang sangat penting dalam membentuk karakter seseorang. Namun, krisis moral yang terjadi saat
ini menyuguhkan fakta terbalik dari yang seharusnya. Tidak bisa menutup mata, akhir-akhir ini krisis moral merupakan salah satu permasalahan yang
penyelesaiannya tidak kunjung usai. Terbukti di lapangan, banyak siswa yang masih mencontek saat ulangan sebagai bukti ketidakpercayaan dan
ketidakjujuran, merokok di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah, dan perkelahian antar pelajar.
Dari fakta-fakta ini, tugas besar bagi elemen pendidikan khususnya sekolah dalam memperbaiki moral yang dikenal dengan pendidikan
karakter. Sekolah merupakan salah satu tahapan dari berbagai jenjang pendidikan yang akan dilalui oleh seorang individu. Secara tersirat, sekolah
merupakan wadah sebuah bangsa yang akan menetaskan generasi mendatang yang mencerminkan karakter bangsa tersebut. Memang terlihat
Ifa Rifatul Mahmudah,2013 Penerapan Pembelajaran Terpadu Model Webbed Pada Tema Efek Penggunaan Rokok Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Dan Menghasilkan Karakter Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
mudah untuk menyampaikan pendidikan karakter sebagai sebuah pengetahuan tetapi dalam mengaktualisasikannya agar menjadi tata laku, itu
yang menjadi tantangan utamanya. Pendidikan karakter bukan tentang bagaimana mengkonsumsi sebuah ilmu secara teori, tetapi pendidikan
karakter merupakan proses internalisasi dan aktualisasi. Hal ini senada dengan UU nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 3 menyebutkan
bahwa “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa” Berdasarkan permasalahan mengenai pembelajaran terpadu yang belum
diterapkan, hasil belajar yang rendah serta karakter yang belum berkembang, peneliti bermaksud menerapkan pembelajaran terpadu model
webbed pada tema efek penggunaan rokok untuk meningkatkan hasil belajar
dan menghasilkan profil karakter pada siswa SMP.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah