commit to user
pemaknaan JOC terhadap sepeda onthel dan bagaimana peran JOC melalui aksi komunitas dalam melestarikan sepeda onthel di Kota Yogyakarta.
Selain itu, kelebihan penelitian ini terdapat pada fokus penelitiannya yang lebih kompleks dan sepeda onthel sebagai warisan
sejarah dalam melestarikan sepeda onthel di Kota Yogyakarta. Jadi, sampel yang akan diambil akan mewakili stake holder yang berperan
dalam melestarikan dan membudayakan bertransportasi dengan sarana sepeda onthel sehingga hasil penelitiannya lebih bervariasi.
3. Kerangka Pemikiran
Dalam setiap kehidupan manusia, baik individu maupun dalam suatu komunitas masyarakat, kebutuhan akan transportasi selalu mewarnai
kehidupan. Transportasi itu sendiri digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Manusia mengenal alat
transportasi modern bermula dengan diketemukannya roda, hal ini merupakan awal terbentuknya sepeda yang pada akhirnya menjadi
transportasi andalan. Namun, seiring perkembangan teknologi yang cukup pesat muncul alat transportasi seperti sepeda motor, mobil, bus, kereta api
dan pesawat terbang. Kehidupan makin terpacu yang mempengaruhi kebutuhan itu menciptakan gaya hidup melalui alat transportasi untuk
lebih bersifat pragmatisme yang menyebabkan sepeda semakin terpinggirkan keberadaannya.
commit to user
Dalam pragmatisme yang semakin menguat dan ketergantungan masyarakat terhadap sepeda motor sangat tinggi, menyebabkan
memudarnya budaya bersepeda di masyarakat. Perubahan pada masyarakat yang terbiasa hidup serba praktis tidak mudah menjalani
kehidupan yang lebih lambat. Hal ini yang menyebabkan masyarakat saat ini yang cenderung lebih memilih mengendarai sepeda motor atau mobil
dari pada bersepeda. Dewasa ini, berpergian menggunakan sepeda pada masyarakat
menurun. Jika dicermati, kesadaran masyarakat di Kota Yoyakarta dalam bersepeda mengalami perbedaan jika dibandingkan dengan pada jaman
dulu. Pada masa sekarang, sepeda yang merupakan simbol dari kesederhanaan dianggap tidak efisien dalam menunjang kebutuhan
masyarakat akan transportasi. Namun, ada suatu komunitas yang menggunakan sepeda tidak hanya dimanfaatkan untuk bersepeda yang
identik dengan masyarakat tradisional. Komunitas ini menampilkan proses dialog yang disatukan dalam sebuah kebudayaan yang dapat
mencerminkan sikap untuk berinteraksi mengikuti modernisasi. Hal ini cukup menarik, mengingat banyaknya motor atau mobil yang kian
memacetkan jalan raya. Kegiatan dalam menggunakan sepeda dapat memberikan suatu gambaran akan keberadaan sepeda onthel agar tetap
eksis yang secara umum terlihat dari peran komunitas tersebut dalam melestarikan sepeda onthel di Kota Yogyakarta.
commit to user
Penelitian ini bertujuan untuk menggali suatu komunitas sepeda onthel yang memaknai dan mempunyai peran dalam mencapai tujuannya,
yaitu melestarikan sepeda onthel. Di mana pada saat sekarang, bergabung dengan komunitas sepeda onthel bukan sekedar tempat berkumpulnya para
pecinta sepeda onthel, namun lebih dari itu mempunyai tujuan untuk melawan arus modernisasi dalam mempertahankan eksistensi sepeda
onthel di Kota Yogyakarta. Untuk lebih jelasnya kerangka pemikiran di atas dapat dilihat melalui skema berikut ini :
Bagan 1.1 Skema Kerangka Pemikiran
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan sosiologis, dan yang menjadi obyek dari Sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut
pandang hubungan antar manusia dan proses timbal balik yang timbul dari hubungan manusia dalam masyarakat. Oleh sebab itu, pendekatan yang
dirasa paling mendekati untuk penelitian ini adalah Paradigma Definisi Sosial dan teori yang paling mendekati adalah Teori Aksi dan Teori
Interaksionisme Simbolik, sebab penelitian ini ingin menggali informasi dari suatu komunitas sepeda onthel di Kota Yogyakarta yang mempunyai
peran dalam mencapai tujuannya. Dalam penelitian ini dapat memberikan
Eksistensi Kelestarian
Aksi Pemaknaan
commit to user
suatu gambaran melalui 4 skema, yaitu pemaknaan, aksi, eksistensi dan kelestarian yang menjadi fokus untuk mengetahui keberadaan sepeda
onthel di Kota Yogyakarta dengan adanya peran komunitas sepeda onthel dalam hal ini JOC akan menimbulkan respons dari masyarakat terhadap
keberadaan komunitas ini, sehingga dapat diketahui gambaran secara mendalam.
F. Landasan Teori
Berdasarkan pembagian tiga paradigma dalam sosiologi yang dibuat oleh George Ritzer, penelitian ini menggunakan paradigma definisi sosial.
Weber sebagai pengemuka dari paradigma ini mengartikan sosiologi sebagai studi tentang tindakan sosial antar hubungan sosial. Yang dimaksudkannya
dengan tindakan sosial adalah tindakan individu sepanjang tindakannya itu mempunyai makna atau arti subyektif bagi dirinya dan diarahkan kepada
tindakan orang lain. Secara definitif Weber merumuskan sosiologi sebagai ilmu yang berusaha untuk menafsirkan dan memahami interpretative
understanding tindakan sosial serta hubungan sosial untuk sampai kepada penjelasan kausal. Dalam definisi ini terkandung dua konsep dasar yaitu
konsep tindakan sosial dan konsep penafsiran atau pemahaman. Konsep pemahaman menyangkut metode untuk menerangkan tindakan sosial.
Sedangkan tindakan sosial adalah tindakan individu sepanjang tindakannya itu