Kondisi Demografi Kota Yogyakarta

commit to user area Kota Yogyakarta 3.249,75 karena beralih fungsi, lahan pekarangan.

e. Iklim

Tipe iklim AM dan AW, curah hujan rata-rata 2.012 mmthn dengan 119 hari hujan, suhu rata-rata 27,2°C dan kelembaban rata-rata 24,7. Angin pada umumnya bertiup angin muson dan pada musim hujan bertiup angin barat daya dengan arah 220° bersifat basah dan mendatangkan hujan, pada musim kemarau bertiup angin muson tenggara yang agak kering dengan arah ± 90° - 140° dengan rata-rata kecepatan 5- 16 knotjam. 4

2. Kondisi Demografi Kota Yogyakarta

Pertambahan penduduk Kota dari tahun ke tahun cukup tinggi, pada akhir tahun 1999 jumlah penduduk Kota 490.433 jiwa dan sampai pada akhir Juni 2000 tercatat penduduk Kota Yogyakarta sebanyak 493.903 jiwa dengan tingkat kepadatan rata-rata 15.197km². Angka harapan hidup penduduk Kota Yogyakarta menurut jenis kelamin, laki-laki usia 72,25 tahun dan perempuan usia 76,31 tahun. 5 Pertambahan penduduk Kota dari tahun ke tahun cukup tinggi, pada tahun 1971 jumlah penduduk Kota 340.908 jiwa dan sampai pada akhir 2005 tercatat penduduk Kota Yogyakarta sebanyak 435.236 jiwa dengan 4 jogjakota.go.id 5 jogjakota.go.id commit to user tingkat kepadatan rata-rata 13.392km². Angka harapan hidup penduduk Kota Yogyakarta menurut jenis kelamin, laki-laki usia 72,25 tahun dan perempuan usia 76,31 tahun. Sedangkan rasio jenis kelamin penduduk Kota Yogyakarta, pada tahun 1971 berjumlah 99.88 dan tahun 2005 tercatat 95.59 6

C. Profil JOC

Di Indonesia sepeda onthel yang di kenal dengan sebutan “kereta angin” merupakan sebuah peninggalan tempo dolu dan saksi bisu peradaban manusia, serta keberadaannya kerap dipandang sebelah mata. Kehadiran sepeda onthel di Indonesia berawal dari orang belanda yang membawa sepeda onthel dari negerinya ke Indonesia dan menjadi primadona muda-mudi di zamannya dan menjadi kendaran berkelas. Sepeda onthel yang dulunya pernah berperan menjadi kendaraan utama di perkotaan sampai tahun 1970-an dan hampir semua lapisan masyarakat menggunakannya sebagai transportasi andalan, sekarang nasibnya telah berubah menjadi alat transportasi umum di pedesaan. Di masa lalu, hampir sebagian besar masyarakat di perkotaan dan di pedesaan, menggunakan sepeda onthel untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Kini suasana itu sudah menjadi kenangan seperti suara bel sepeda onthel dan decik kayuhan sepeda onthel yang ramai di pagi hari telah berganti dengan deru sepeda motor. Sebagai contoh Kota Yogyakarta, sekitar 10 tahun yang lalu masih ramai lalu 6 Badan Pusat Statistik BPS Kota Yogyakarta