commit to user 17
normal sosial dan politik di bidang kekerasan, makna dan pertukaran dinamis dari cara yang sangat penting, tetapi hal ini
membutuhkan pengakuan konseptual bahwa referensi tidak hanya untuk konflik. Konflik bersenjata lebih berguna karena
membedakan konflik kekerasan dan konflik sosial pada umumnya, tetapi masih terlihat analitis tumpul panjang karena tidak memiliki
definisi yang konsisten dari teori yang telah ditawarkan.
Teori perilaku kekerasan selanjutnya adalah teori frustasi-agresi.
15
Teori ini dikemukakan oleh Wimbarti 1996, Dollard and Miller, dan Berkowitz 1993 yang berpandangan bahwa frustasi merupakan salah satu
faktor penentu agresi dan kekerasan. Frustasi dapat terjadi pada seseorang yang tidak dapat memiliki sesuatu yang benar-benar diperlukan. Frustasi
dapat mengantarkan seseorang untuk melakukan tindakan agresi dan kekerasan karena tidak terpenuhinya pengharapan dan tidak adanya
kebebasan bertindak. Aktualisasi perilaku kekerasan tergantung faktor kondisional, sehingga frustasi bukan merupakan faktor secara langsung
berhubungan dengan perilaku agresi dan kekerasan, kecuali ada faktor pendukung lainnya, seperti kemarahan, ketegangan, kejengkelan, dan
hambatan proses informasi kemarahan yang menyertai frustasi.
1.5.3. Konsep-konsep yang Digunakan
1.5.3.1. Gerakan Mahasiswa
Salah satu bentuk gerakan sosial social movement adalah gerakan mahasiswa student movement, disamping berbagai gerakan lain yang
dilakukan oleh buruh, kaum gay, feminis, pecinta lingkungan, petani dan
15
Jumadi, Op cit, hlm. 18
commit to user 18
sebagainya. Pada dasarnya gerakan sosial mencakup beberapa konsep Cook et al, 1995, yakni: Berorientasi pada munculnya perubahan changeoriented
goals; ada tingkatan tertentu dalam suatu organisasi some degree of organization; ada tingkatan kontinuitas aktivitas yang sifatnya temporal
some degree of temporal continuity; Aksi kolektif di luar lembaga aksi ke jalan dan di dalam lembaga some extrainstitutional and institutional.
Gerakan mahasiswa merupakan bagian dari gerakan sosial yang didefinisikan Nan Lin 1992
16
sebagai upaya kolektif untuk memajukan atau melawan perubahan dalam sebuah masyarakat atau kelompok. Rudolf
Heberle 1968 menyebutkan bahwa gerakan sosial merujuk pada berbagai ragam usaha kolektif untuk mengadakan perubahan tertentu pada lembaga-
lembaga sosial atau menciptakan orde baru. Bahkan Eric Hoffer 1988 menilai bahwa gerakan sosial bertujuan untuk mengadakan perubahan. Teori
awal menyebutkan, sebuah gerakan muncul ketika masyarakat menghadapi hambatan struktural karena perubahan sosial yang cepat seperti disebutkan
Smelser 1962. Teori kemacetan ini berpendapat bahwa “pengaturan lagi struktural dalam masyarakat seperti urbanisasi dan industrialisasi
menyebabkan hilangnya kontrol sosial dan meningkatkan “gelombang menuju perilaku antisosial”. Kemacetan sistemik ini dikatakan menjadi
penyebab meningkatnya aksi mogok, kekerasan kolektif dan gerakan sosial dan mahasiswa Pakar kontemporer tentang gerakan sosial mengkritik teori-
teori kemacetan dengan alasan empirik dan teoritis.
16
Dikutip dari artikel oleh Asep Setiawan, Gerakan Mahasiswa: Tinjauan Teoritis, 2007
commit to user 19
Berdasarkan berbagai definisi dan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa gerakan mahasiswa adalah perilaku kolektif dari
sekumpulan mahasiswa dalam waktu yang relative lama, terorganisir dan mempunyai tujuan untuk mengadakan perubahan struktur sosial yang
dianggap tidak memenuhi harapan, serta memunculkan kehidupan baru yang lebih adil dan berpihak pada rakyat kecil.
1.5.3.2. Karakteristik Gerakan Mahasiswa