Prakerin Praktek Kerja Industri Prakerin

commit to user Pendidikan Sistem Ganda PSG hanya dapat dilaksanakan apabila ada kesediaan dan kemauan dunia usahaindustri dalam hal ini dapat berupa perusahaan, intansi pemerintahan, maupun intansi swasta untuk menjadi mitra dari SMK dalam melaksanakan bersama program PSG, oleh karena itu dituntut kemauan dan kemampuan untuk berinisiatif mendekati serta mendapatkan dunia usahaindustri untuk menjadi pasangannya.

b. Prakerin

1 Pengertian Prakerin Menurut http:www.dikmenjur.freehosting.netinfo-prakerin.html: Prakerin adalah bagian dari PSG pada SMK. Prakerin merupakan program bersama antara SMK dan industri yang dilaksanakan di dunia usahaindutri. Sedangkan menurut Dekdikbud 1999: 26 “Pembelajaran di dunia kerja adalah suatu strategi dimana setiap peserta mengalami proses belajar mengajar melalui bekerja langsung learning by doing pada pekerjaan sesungguhnya. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prakerin adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan pada dunia usahaindustri secara terarah dan mendapat bimbingan orang yang berpengalaman untuk mencapai tingkat keahlian tertentu. 2 Tujuan Prakerin Penyelenggaraan Prakerin sebagai salah satu bagian dari program Pendidikan Sistem Ganda bertujuan untuk : a. Menumbuhkan sikap kerja yang tinggi b. Siswa mendapatkan kompetensi yang tidak didapatkan di sekolah c. Siswa dapat memberikan kontribusi tenaga kerja di perusahaan d. Memberikan motivasi dan meningkatkan etos kerja siswa e. Mempererat hubungan kerja sama antara sekolah dengan institusi pasangan f. Sebagai promosi tamatan siswa SMK. commit to user 3 Pelaksanaan Prakerin Perancangan program prakerin tidak terlepas dari implementasi silabus ke dalam pembelajaran, yang membutuhkan metode, strategi dan evaluasi pelaksanaan yang sesuai. Rancangan prakerin sebagai bagian pembelajaran perlu memperhatikan kesiapan dunia kerja mitra dalam melaksanakan pembelajaran kompetensi tersebut. Hal ini diperlukan agar dalam pelaksanaannya, penempatan peserta didik untuk prakerin tepat sasaran sesuai dengan kompetensi yang akan dipelajari. Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut: a Analisis Pencapaian Kompetensi Hasil Pembelajaran di Sekolah Dalam perancangan program prakerin perlu dilakukan analisis terhadap kemampuan-kemampuan yang harus dikuasai peserta didik berdasarkan tuntutan standar kompetensi kompetensi dasar yang tertera dalam silabus. Analisis dimaksudkan untuk mendapatkan informasi kompetensi apa saja yang dapat dipelajari di sekolah dengan fasilitas yang tersedia dan kompetensi apa saja yang dipelajari di dunia kerja. Keseluruhan kompetensi dalam Kurikulum menjadi target utama yang harus dikuasai oleh peserta didik selama waktu pembelajaran di SMK. Untuk kepentingan tersebut perlu dilakukan analisis terhadap keseluruhan kompetensi yang didasarkan kepada fasilitas pembelajaran yang dibutuhkan. Dengan langkah ini akan dapat diketahui apakah keseluruhan fasilitas sudah tersedia di sekolah atau tidak. Berdasarkan inventarisasi kemampuan-kemampuan yang dapat dibelajarkan di sekolah, maka akan terlihat dengan jelas kemampuan apa saja yang harus dibelajarkan kepada peserta didik melalui prakerin. Data-data yang dihasilkan ini dijadikan bahan untuk disingkronisasikan dengan kebutuhan dunia usaha dunia industri DuDi. b Pemetaan Dunia Kerja commit to user Pemetaan dunia kerja sangat penting dilakukan sebelum program prakerin dirancang. Hal ini dimaksudkan agar dunia kerja yang dijadikan mitra benar-benar sesuai dengan program keahlian yang sedang ditekuni oleh peserta didik sehingga tujuan prakerin tercapai dengan baik. Hal ini dilakukan dengan cara melakukan inventarisasi dunia kerja melalui media masabrosur yang dilanjutkan dengan kunjungan langsungsurvei, atau dengan cara lain yang dianggap tepat. Secara umum dunia kerja yang dapat dilibatkan dalam program prakerin adalah dunia kerja dengan skala regional, nasional bahkan perusahaan kecil sekalipun. Karena dalam kenyataannya justru perusahaan berskala kecil lebih memberikan perhatian pada pembelajaran. Dengan kata lain perusahaan berskala kecil cenderung lebih terbuka dibandingkan dengan perusahaan besar. c Menyusun Program Prakerin Dalam penyusunan program prakerin sebaiknya memperhatikan karakteristik. Adapun karakteristik tersebut adalah sebagi berikut: program menunjukkan asumsi bahwa situasi belajar adalah di tempat kerja, program dapat menerima konteks berbagai perbedaan, mencakup perbedaan individu sebagai peserta didik yang berbeda inspirasi, termasuk di dalamnya perbedaan kultur dan perbedaan pengetahuan. Program harus fleksibel tidak hanya pada satu situasi, akan tetapi mempertimbangkan perbedaan. Karena setiap hari pekerjaan mengalami perubahan dan peserta didik dapat menyesuaikan perubahan yang terjadi, program akan selalu memiliki perbedaan dengan berbagai tingkatan atau level, seperti perbedaan tuntutan dunia kerja dengan tuntutan sekolah. Berdasarkan karakteristik program di atas dan hasil analisis, kesenjangan antara kemampuan-kemampuan yang didapatkan peserta didik di sekolah dan dunia kerja, dimasukkan ke dalam sebuah format untuk mengidentifikasi kemampuan-kemampuan tersebut sesuai kompetensi kerja yang dimiliki oleh masing-masing dunia kerja mitra. commit to user d Implementasi 1 Waktu Pelaksanaan Prakerin dapat dilaksanakan sesuai dengan pembelajaran kompetensi yang direncanakan akan diberikan di dunia kerja. Di samping itu perlu juga mengadakan komunikasi dengan dunia kerja, dengan tujuan untuk memastikan kesiapan dunia kerja dan pembimbing, menerima peserta prakerin sesuai kompetensi yang diharapkan. 2 Pembekalan Peserta Didik Peserta didik yang akan melaksanakan prakerin harus diberikan pembekalan terlebih dahulu tentang program yang akan dilaksanakan sehingga betul-betul memahami apa yang harus mereka lakukan di dunia kerja. Hal-hal yang menjadi fokus pembekalan antara lain: a Pelaksanaan program prakerin yang dituangkan di dalam jurnal yang mereka bawa. b Tata tertib atau aturan yang berlaku di dunia kerja dimana mereka berada. c Menjagamemelihara nama baik sekolah. 3 Pembimbingan Pembimbingan terdiri dari pembimbing internal yaitu guru produktif yang bertanggung jawab terhadap pembelajaran kompetensi, dan pembimbing eksternal yaitu staf dari dunia kerja yang sekaligus bertindak selaku instruktur pembimbing yang mengarahkan peserta didik dalam melakukan pekerjaannya. 4 Laporan Semua kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik selama di dunia kerja baik yang ada dalam jurnal ataupun pekerjaan lain yang diberikan oleh instruktor pembimbing eksternal harus dicatat dan didokumentasikan sebagai bahan untuk melakukan evaluasi commit to user terhadap program prakerin. Seluruh kegiatan yang dilakukan oleh peserta prakerin harus diketahui oleh pembimbing. .

3. Kemampuan Produktif Pada SMK