10
fibrosis. Selain itu arang sebagai pereduksi kolesterol dimana sejumlah pasien berkolesterol tinggi yang diberi konsumsi 8 g arang per hari turun 25 dari total
kolesterol, 41 kolesterol jahat LDL low density lipoprotein, serta melipatgandakan rasio HDLLDL kolesterol. Hal ini karena arang menyerap
penyumbat jantung dan melancarkan peredaran darah koroner British Journal of Nutrition dalam Fitriani 2007.
2.5 Tanaman Nyamplung Calophyllum inophyllum L
Nyamplung atau bintangur termasuk dalam famili Guttiferae. Nama daerah nyamplung di Sumatera adalah bintangor, bintol, mentangur, punaga, di
Jawa dikenal sebagai bunut, nyamplung, sulatri, di Kalimatan; bataoh, bentangur, butoo, jempelung, jinjit, mahadingan, maharunuk, di Sulawesi; betau, bintula,
dinggale, pude, wetai, di Maluku; balitoko, bintao, biatur, petaule dan di NTT; bentango, gentangir, matau, samplong Martawijaya et al. 1981. Daerah
penyebaran di Indonesia adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Jawa, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi,
Maluku, NTT Martawijaya et al. 1981. Pohon nyamplung dapat mencapai tinggi 20 m, diameter 150 cm, batang
agak pendek, bercabang rendah dekat permukaan tanah Gambar 1. Kayu nyamplung dengan batang yang lurus digunakan sebagai kayu perkapalan, tiang
layar dan dayung, kayu yang berat digunakan untuk balok, tiang, papan lantai dan perumahan, kayu yang ringan digunakan untuk papan, peti dan konstruksi di
bawah atap, roda dan sumbu gerobak, kano, bantalan, tong dan kepala pemukul golf Martawijaya et al. 1981.
Tanaman nyamplung merupakan tanaman multi guna, selain sebagai penghasil kayu, juga menghasilkan buah yang dimanfaatkan sebagai penghasil
minyak nyamplung, dimana daging bijinya mengandung minyak mencapai 71,4 Nijverheid dan Handel dalam Heyne 1987 dan 75 Dweek dan Meadowsi
2002. Selain itu kulit batang dan akar diketahui mengandung bahan bioaktif yang berkasiat obat bahkan pada getah daun bintangur telah ditemukan senyawa
bioaktif costatolide A yang terbukti dapat menekan pertumbuhan virus HIV Anonim 2003.
11
Gambar 1. Pohon, buah dan tempurung biji nyamplung
2.6 Pemanfaatan Minyak Nyamplung
Meskipun penelitian minyak nyamplung atau dikenal sebagai minyak tamanu sudah dilaksanakan sejak tahun 1918, akan tetapi pemanfaatan minyaknya
baru berkembang pada sepuluh tahundekade terakhir terutama sebagai bahan baku obat Kilham 2008. Lebih lanjut Dweck dan Meadows 2002 melaporkan
bahwa minyak nyamplung dapat digunakan untuk pengobatan penyakit kulit, menyembuhkan luka kecil seperti tergores juga efisien untuk luka serius seperti
luka bakar oleh api atau bahan kimia atau luka pasca operasi dan telah dikaji secara klinis pada sejumlah kasus. Selain itu untuk alergi kulit, jerawat, gatal,
psoriasis, luka diabetes, infeksi kulit, untuk mengobati arthritis radang sendi, rheumatism, neuralgia
sakit safaf otot, muscle aches sakit otot, serta sebagai bahan kosmetik Anonim 2008
b
. Tanaman nyamplung mengandung banyak komponen kimia yang telah terbukti membantu perbaikan dan regenerasi jaringan
kulit. Kandungan terbesar adalah calophylloloide dan asam calophyllic, benzoic dan oxi-benzoic acids dengan jumlah yang signifikan.
Di Indonesia, selama ini minyak nyamplung dimanfaatkan oleh masyarakat di daerah Kebumen Jawa Tengah, hanya sebagai campuran bahan
pembuatan batik dan bahan perendam genteng atau batu bata sebelum dibakar, yang bertujuan agar genteng atau batu bata tidak retak dan pecah pada waktu
pembakaran dengan suhu tinggi Sahirman 2008. Kemungkinan pemanfaatan lainnya adalah sebagai bahan baku energi
alternatif biodiesel, pelumas, bio-oil dan oleo kimia seperti surfaktan, epoxy,
12
polyurethane Sudradjat 2007. Hasil penelitian Sahirman 2008 melaporkan bahwa biodiesel dari minyak nyamplung sebagian besar sudah memenuhi
persyaratan SNI 04-7182-2006 yaitu massa jenis, angka setana, titik nyala, korosi kepngan tembaga, air dan sedimen, kandungan belerang, kandungan fosfor, kadar
gliserol, kadar alkil ester dan angkan iodium. Meskipun bilangan asam, viscositas, residu karbon dan titik kabut beberapa parameter masih belum
memenuhi syarat. Di beberapa negara Eropa dan Amerika, saat ini minyak nyamplung sudah
dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan dan sudah diperjualbelikan secara bebas. Salah satu merk dagang yang menggunakan minyak nyamplung adalah True
Tamanu dengan harga 29,95 per 1 oz setara dengan 29,5 ml. Menurut
Soerawidjaja 2008, minyak nyamplung mengandung koumarin, diantaranya; calophyllolide, inofilolid
dan calophyllic acid yang berkhasiat sebagai anti radang anti inflammatory, anti koagulan, anti bakteri, serta 4-phenylcoumarin yang
berkhasiat sebagai canser chemopreventive agent.
2.7 Penjernihan Minyak