Latar Belakang PENDAHULUAN Pemberitaan Kasus Penyerangan Di Lapas Cebongan Oleh Oknum Kopassus (Analisis Isi Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat dan Jawa Pos, edisi 24 Maret - 30 April 2013.

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lembaga Pemasyarakatan Lapas adalah tempat dimana para Narapidana ditahan dan mendapatkan pembinaan. Kehidupan di Lapas hampir sama dengan kehidupan bermsayarakat pada umumnya, hanya saja di dalam Lapas para penghuni tahanan dibina agar setelah keluar dari Lapas menjadi individu yang lebih baik dan tentu saja menaati hukum dan aturan yang berlaku. Lembaga Pemasyarakatan harusnya menjadi tempat yang aman bagi para Narapidana dan bukan menjadi tempat yang mencekam bagi Narapidana dan penghuni Lapas seperti yang terjadi di sebuah Lapas di Jogjakarta. Seperti yang dikutip dalam surat kabar harian Jawa Pos. “Suasana mencekam melingkupi Lembaga Pemasyarakatan Lapas Kelas IIB Cebongan, Sleman, Jogjakarta, sepanjang hari kemarin 233. Hal itu terjadi setelah lapas di jalan Bedingin, Mlati, itu diserang sekelompok orang bercadar ala ninja yang menembak mati empat tahanan.” 2432013 Pemberitaan kasus Cbongan adalah berita yang mencangkup ranah militer dan kriminal. Penyerangan Lapas oleh beberapa oknum Kopassus menandakan bahwa aksi kriminalitas yang biasanya dilakukan oleh masyarakat sipil, sekarang juga dapat dilakukan oleh aparat bersenjata seperti Kopassus. 2 Hal yang paling memperihatinkan dalam kejadian penyerangan di sebuah Lapas itu terjadi di Jogjakarta, sebuah daerah yang dianggap sebagai miniatur Indonesia karena keberagaman masyarakat yang heterogen. Jogja sebagai sebuah provinsi istimewa yang dipelihara melalui persatuan dalam perbedaan, yang menggambarkan tempat dimana kedamaiaan berada dalam perbedaan harus menjadi tempat kejadian perkara pembunuhan yang melibatkan beberapa Kopassus Komando Pasukan Khusus. Seperti berita yang dikutip dari surat kabar harian Kedaulatan Rakyat “Proses hukum terhadap 11 pelaku penyerangan Lapas Cebongan mulai dilakukan Senin 84 sore. Begitu pelaku sampai di Semarang dari Puspom Jakarta, mereka menjadi tahanan Pomdam IV Diponegoro.” 1042013 Media cetak, elektronik, dan internet adalah saluran-saluran dari media massa. Media massa mass media adalah saluran-saluran atau cara pengiriman bagi pesan-pesan massa. Media bisa berupa surat kabar, video, CD-ROM, komputer, TV, radio dan sebagainya. Komunikasi massa mass communication adalah komunikasi kepada khalayak luas dengan menggunakan saluran-saluran komunikasi ini. West Turner, 2008: 41 Perkembangan dunia komunikasi dan informasi media elektronik maupun media cetak bisa di katakan semakin maju dengan hadirnya media baru berupa internet, sehingga masyarakat dapat mengakses informasi dan mendapatkan edukasi. Media ini banyak diminati berbagai kalangan pebisnis hingga masyarakat. Bagi kalangan pebisnis menawarkan barang yang mereka produksi maupun berkomunikasi dengan konsumen. Media cetak adalah tempat memberikan sebuah pemberitaan dan opini bagi para khalayak agar 3 mendapatkan sebuah informasi dan referensi. Surat kabar, majalah, dan tabloid adalah jenis-jenis media cetak. Informasi sekarang menjadi salah satu kebutuhan masyarakat. Informasi memberikan ruang lebih terhadap masyarakat untuk memajukan kehidupan, baik itu berupa edukasi, berita dan hiburan. Media massa adalah alat yang tepat untuk mendapatkan segala informasi tersebut. Harian surat kabar atau sering di sebut koran masih menjadi media massa yang diminati oleh khalayak. Selain praktis, media cetak berupa koran dengan harga yang relatif murah, dapat terjangkau bagi masyarakat golongan menengah ke bawah. Terlebih lagi dalam kasus penyerangan di Lapas Cebongan. Masyarakat yang ingin menganalisis berita yang lebih kritis lebih memilih surat kabar harian sebagai referensi. Surat kabar dalam berbagai pemberitaan, bertujuan untuk menyampaikan sebuah informasi terkini kepada khalayak. Pemberitaannya juga bermacam-macam, ada berisikan berita ringan sampai Hard news. Cara surat kabar dalam mengolah pemberitaan kasus pembunuhan dan teror yang terjadi, harus benar-benar baik dan tidak lepas dari kode etika. Setelah terlepas dari rezim orde baru. Dunia pers di Indonesia bebas memberitakan apapun, karena memasuki babak baru era demokrasi. Pemberitaan di media cetak menyangkut teror dan pembunuhan yang pada era orde baru dilarang keras beredar, kini secara terbuka dalam menyampaikan berita. Media cetak menjadi salah satu pionir dalam memajukan pembangunan dan sebagai tempat berbagi informasi. 4 Berita tentang pembunuhan di Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta, terjadi beberapa waktu yang lalu membuat masyarakat Indonesia ingin mengetahui dan mendapatkan informasi dari berita tersebut. Beberapa media cetak dan elektronik lokal maupun luar kota Yogyakarta membuat berita ini sebagai headline mereka. Media cetak seperti surat kabar harian Kedaulatan Rakyat dan Jawa Pos pada edisi 24 Maret 2013 memberitakan kejadian ini sebagai headline. Satu hari setelah terjadinya pembunuhan di Lapas cebongan, 23 maret 2013. Selama satu bulan, berita yang menyangkut hal ini selalu diberitakan oleh surat kabar harian itu. Begitupun juga dengan surat kabar harian lokal yang berdomisili di kota tempat kejadian perkara. Kedaulatan Rakyat yang telah berpuluh-puluh tahun menjadi koran terpercaya bagi warga Jogja pun memberikan informasi pada setiap kolomnya. Seperti yang dikatakan oleh Nurudin. Informasi lebih efektif jika melalui media massa. Fungsi informasi merupakan fungsi paling penting yang terdapat dalam komunikasi massa. Komponen paling penting untuk mengetahui fungsi informasi ini adalah berita-berita yang di sajikan. Nurudin, 2009: 66 Media menjadi hal yang sangat menarik untuk di teliti. Terutama dalam segi isi pemberitaanya, karena isi dari berita adalah pesan komunikasi massa yang menyangkut orang banyak yang membacanya. Seperti fungsi komunikasi massa adalah sebagai to inform, to surveillance, to correlation, dan to entertain. 5 Media cetak selain sebagai fungsi informasi. Pemberitaan dalam hal pengawasan juga sebagai fungsi komunikasi. Bagi Laswell, komunikasi massa mempunyai fungsi pengawasan. Artinya, menunjuk pada pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai kejadian-kejadian yang ada di sekitar kita. Fungsi pengawasan bisa dibagi menjadi dua, yakni warning or beware surveillance atau pengawasan peringatan dan instrumental surveillance atau pengawasan instrumental. Nurudin, 2007: 78 Hal yang menyangkut media massa adalah hal yang menarik karena diantara suatu pemberitaan antara surat kabar satu dengan yang lainnya selalu berbeda. Peneliti memilih meneliti isi pemberitaan di harian surat kabar Jawa Pos dan Kedaulatan Rakyat, terhadap pemberitaan pembunuhan di Lapas Cebongan. Jawa Pos adalah termasuk salah satu koran terbesar di Indonesia diantara koran besar seperti harian Kompas, Seputar Indonesia, Jakarta Pos, Republika dan lain-lain. Pada tahun 2013 jawa pos mendapatkan berbagai penghargaan. Jawa Pos berhasil meraih prestasi tertinggi di bidang surat kabar dunia. Koran yang terbit dari Surabaya ini berhasil meraih penghargaan tingkat dunia dengan gelar Newspaper of the Year 2011, di ajang World Young Reader Prize. Sedangkan Kedaulatan Rakyat adalah koran yang tak asing di telinga warga Jogja. Kedaulatan Rakyat adalah termasuk koran tertua di Jogja dan Indonesia. Terlebih lagi secara demografis Kedaulatan Rakyat adalah koran lokal yang berdomisili di Jogja, tempat dimana kasus pembunuhan di Lapas Cebongan itu terjadi. 6 Kedaulatan Rakyat secara demografis sangat dekat dengan tempat kejadian pembunuhan di Lapas Cebongan, yaitu Yogyakarta. Isi berita yang terkandung di dalamnya cenderung lunak atau berkesan ringan, tanpa harus banyak menceritakan apa yang sebenarnya terjadi dalam pemberitaan. Berbeda dengan Jawa Pos yang secara keseluruhan menampilkan pemberitaan secara lugas dan terperinci. Oleh karena itulah, Peneliti memilih kedua media tersebut untuk menjadi objek penelitian. Yang pada akhirnya akan menjadi suatu perbandingan dalam hal isi berita, kuantitas berita, dan lain-lain. Pemberitaan pada tanggal 24 Maret – 30 April 2013 menjadi fokus penelitian dikarenakan pada antara tanggal tersebut pemberitaan masih meliputi topik utama dalam kedua harian surat kabar tersebut setelah satu hari terjadinya kasus penyerangan pada 23 Maret 2013. Objek penelitian ini adalah tema yang bisa di katakan menarik untuk di teliti. Mengingat negara ini sering terjadi teror pembunuhan. Terlebih kasus pembunuhan yang terjadi di Lapas Cebongan membawa nama lembaga- lembaga penting di Indonesia, yaitu Lembaga Permasyarakatan dan Kopassus.

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Kompetisi Antar Industri Surat Kabar (Studi Analisis Isi dan Aplikasi Teori Niche pada Kompetisi Antar Industri Surat Kabar Harian ANALISA dan Harian GLOBAL)

5 44 126

Studi Analisis Isi Tentang Pemberitaan Agresi Israel ke Jalur Gaza di Surat Kabar Harian Kompas dan Waspada

1 32 127

KECENDERUNGAN PEMBERITAAN KASUS MALINDA DEE DI SURAT KABAR (Analisis Framing Pada Harian Jawa Pos dan Harian Kompas Edisi 30 Maret – 8 April 2011)

0 3 45

KONTROVERSI RUU ANTI PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI (Analisis Framing pada Harian Jawa Pos, antara Tgl. 1 Maret 31 Maret 2006)

0 5 2

FEATURE HUMAN INTEREST DALAM SURAT KABAR (Analisis isi pada Surat Kabar Jawa Pos Radar Tulungagung edisi 1 Mei 2005 sampai dengan 30 Juni 2005)

0 8 2

KLUB PERSEBAYA DALAM MEDIA MASSA (Analisis Wacana Tentangan Pemberitaan Klub Persebaya Pada Surat Kabar Harian Surya Dan Jawa Pos Edisi Mei­-Juli 2007)

0 6 3

Pemberitaan Bencana Lumpur Lapindo dalam Foto (Analisis isi foto Bencana Lumpur Lapindo dalam Surat Kabar Harian KOMPAS edisi 1 Desember 2006 – 31 Mei 2007)

0 9 2

Pemberitaan Media Tentang Angelina Sondakh sebagai Tersangka Kasus Korupsi Wisma Atlet (Analisis Framing pada Harian Kompas dan Jawa Pos edisi 4 Februari -28 April 2012)

0 5 25

CITRA PARTAI DEMOKRAT DI SURAT KABAR (Analisis Isi pada Harian Jawa Pos edisi 1-31 Desember 2013

0 3 54

KECENDERUNGAN PEMBERITAAN KASUS MALINDA DEE DI SURAT KABAR (Analisis Framing Pada Harian Jawa Pos dan Harian Kompas Edisi 30 Maret – 8 April 2011)

0 4 45