5
Tabel 2. Jumlah isolat kuman pada penderita gangren
Kuman Jumlah isolat n
Persentase Escherichia coli 11
17,74 Pseudomonas aeruginosa 10
16,12 Klebsiella pneumoniae 8
12,9 Morganella morgannii 6
9,67 Staphylococcus aureus 5
8,06 Staphylococcus haemolyticus 4
6,45 Providencia stuartii 3
4,83 Proteus mirabilis 3
4,83 Staphylococcus epidermidis
2 3,2 Proteus vulgaris 2
3,2 Acinetobacter baumannii 2
3,2 Citrobacter freundii 1
1,61 Citrobacter koseri 1
1,61 Achromobacter denitrificans 1
1,61 Enterobacter cloaceae 1
1,61 Acinetobacter iwoffii 1
1,61 Acinetobacter baumannii complex 1
1,61 Citrobacter freundii 1
1,61 Total 62
100
Kuman Gram positif yang ditemukan dalam isolat pus pasien gangren diabetik antara lain Staphylococcus aureus 8,06, Staphylococcus haemolyticus 6,45 dan
Staphylococcus epidermidis 3,2. Jenis Gram negatif yang ditemukan dalam isolat pus pasien gangren diabetik cenderung lebih bervariasi dibandingkan dengan Gram positif,
yaitu Escherichia coli 17,74, Pseudomonas aeruginosa 16,12, Klebsiella pneumoniae 12,9, Morganella morgannii 9,67, Providencia stuartii 4,83,
Proteus mirabilis 4,83, Proteus vulgaris 3,2, Acinetobacter baumannii 3,2, dan Citrobacter freundii, Citrobacter koseri, Achromobacter denitrificans, Enterobacter
cloaceae, Acinetobacter iwoffii dan Acinetobacter baumannii complex sebanyak 1,61.
3. Distribusi Kuman Gram Positif dan Gram Negatif yang Diisolasi dari Spesimen
Pus
Berdasarkan hasil 62 kultur isolat pasien gangren diabetik diperoleh hasil kuman Gram negatif lebih dominan dibandingkan dengan kuman Gram positif. Persentase kuman
Gram negatif sebanyak 82 dan Gram positif hanya 18.
Gambar 1. Distribusi kuman Gram positif dan negatif pada isolat pus pasien gangren diabetik periode 2014
Kuman Gram positif yang paling banyak ditemukan pada spesimen pus penderita ulkus diabetik adalah Staphylococcus aureus 45,45, Staphylococcus haemolyticus
36,36 dan Staphylococcus epidermidis 18,18.
6
Tabel 3. Isolat kuman Gram positif RSUD Dr. Moewardi
Kuman Jumlah isolat
Persentase Staphylococcus aureus
Staphylococcus haemolyticus Staphylococcus epidermidis
5 4
2 45,45
36,36 18,18
Total 11 100
Staphylococcus aureus merupakan kuman patogen yang sering ditemukan pada spesimen pus, penyebarannya pada permukaan kulit sebagai flora normal. Staphylococcus
aureus memproduksi koagulase yang mengkatalisis perubahan fibrinogen menjadi fibrin dan dapat membantu organisme ini untuk membentuk barisan perlindungan. Infeksi kulit
dapat terjadi pada kondisi hangat yang lembab atau saat kulit terbuka akibat penyakit. Penyebarannya dapat melalui udara dan tangan tenaga medis Gillespie Bamford, 2008.
Setelah dilakukan kultur isolat pada bulan Januari-Maret 2014, diperoleh 2 jenis kuman yaitu kuman Gram positif dan Gram negatif. Hasil kultur berjumlah 62 isolat yang
terdiri dari 11 isolat Gram positif dan 51 isolat Gram negatif Tabel 3. Escherichia coli merupakan bakteri terbanyak yang diisolasi dari spesimen pus pasien gangren diabetik.
Tabel 4. Isolat kuman Gram negatif RSUD Dr. Moewardi
Kuman Jumlah isolat n
Persentase Escherichia coli 11
21,56 Pseudomonas aeruginosa 10
19,60 Klebsiella pneumoniae 8
15,68 Morganella morgannii 6
11,76 Providencia stuartii 3
5,88 Proteus mirabilis 3
5,88 Proteus vulgaris 2
3,92 Acinetobacter baumannii 2
3,92 Citrobacter freundii 1
1,96 Citrobacter koseri 1
1,96 Achromobacter denitrificans 1
1,96 Enterobacter cloaceae 1
1,96 Acinetobacter iwoffii 1
1,96 Acinetobacter baumannii complex 1
1,96 Citrobacter freundii 1
1,96 Total 51
100
Escherichia coli merupakan salah satu kelompok Enterobactericeae penghasil ESBL
Extended Spectrum Beta Lactamase
yang merupakan bakteri nosokomial dan banyak terdapat di rumah sakit. Ulkus diabetik merupakan penyakit yang membutuhkan
penanganan yang lama dan berulang di rumah sakit sehingga resiko untuk terinfeksi
Escherichia coli juga semakin besar Jog et al., 2013. Banyaknya kuman Gram negatif
yang ditemukan pada ulkus diabetik mungkin disebabkan oleh luka yang kronis atau berulang pada pasien Turhan et al., 2013. Faktor virulensi ekstra pada Escherichia coli
dapat menjadikan kuman ini bersifat patogenik Pratiwi, 2008.
2. Peta Resistensi Kuman