Tahapan Penelitian PEMANFAATAN TEPUNG SUWEG (Amorphopallus campanulatus) SEBAGAI SUBTITUSI TEPUNG TERIGU PADA PEMBUATAN COOKIES

commit to user 21 : spatula, kuas, cetakan cookies, baskom plastik, timbangan digital, mixer dan oven merk “Maspion”. Seperangkat alat untuk analisis kadar air yaitu botol timbang eksikator, termasuk oven dengan merk ”Memmert”, timbangan analitik dengan merk ”Ohaus”. Seperangkat alat untuk analisis kadar abu yaitu krus porselen, desikator, tremasuk oven dengan merk ”Memmert”, timbangan analitik dengan merk ”Ohaus”, tanur dengan merk “Barnstead thermolyne”. Seperangkat alat untuk analisis kadar lemak yaitu tabung reaksi soxhlet dalam thimble, kondensor, tabung ekstraksi, alat detlasi soxhlet, penangas air, botol timbang, termasuk oven dengan merk ”Memmert. Seperangkat alat untuk analisis kadar protein yaitu labu kjeldahl berukuran 30 ml50 ml, alat distilasi lengkap dengan erlenmeyer berpenampung berukuran 125 ml, buret 25 ml50 ml, termasuk timbangan analitik dengan merk ”Ohaus”. Seperangkat alat untuk analisis kadar serat kasar yaitu erlenmeyer 500 ml, pendingin balik, desikator, termasuk oven dengan merk ”Memmert, timbangan analitik merk ”Ohaus . Sedangkan alat untuk analisa fisik antara lain analisa pengujian warna dengan alat lovibond tintometer model F dan analisa pengujian tekstur dengan alat Lloyd Universal Testing Machine dengan merk “Zwick”. Untuk analisa sifat sensoris dengan membuat borang dan menggunakan perlengkapan penyajian.

C. Tahapan Penelitian

Pada penelitian ini dilakukan dua tahap penelitian yaitu pembuatan tepung umbi suweg dan pembuatan cookies. Berikut penjelasan serta diagram alir masing-masing tahap : 1. Pembuatan tepung suweg Pembuatan tepung dari umbi suweg dilakukan dengan cara membersihkan umbi yang sudah dicabut, kemudian dikupas dan dicuci commit to user 22 dengan air bersih. Setelah bersih, umbi diiris tipis-tipis tebal 2 mm dan direndam dalam larutan Na 2 S 2 O 5 1000 ppm selama 30 menit. Menurut Margono 2000, penggunaan Na 2 S 2 O 5 bertujuan untuk mencegah proses browning pencoklatan pada saat pengupasan umbi agar didapatkan warna tepung yang lebih menarik serta untuk mengurangi rasa gatal pada umbi adanya kandungan kalium oksalat. Penggunaan makimum atrium metabisulfit Na 2 S 2 O 5 sebesar 2 gram kg bahan. Natrium metabisulfit Na 2 S 2 O 5 yang berlebihan akan hilang pada proses pengeringan. Kemudian dikeringkan dengan cabinet dryer pada suhu 50 o C selama 18 jam. Setelah kering akan menjadi seperti keripik. Keripik umbi yang sudah kering digiling dan diayak dengan ayakan ukuran 80 mesh untuk mendapatkan tepung suweg. Proses pembuatan tepung suweg dapat dilihat pada gambar 3.1 commit to user 23 Gambar 3.1. Diagram Alir Proses Pembuatan Tepung Suweg Sumber: Faridah 2005 yang telah dimodifikasi. Umbi suweg Pengupasan Pencucian dengan air bersih Pengirisan dengan tebal 2 mm Pengeringan cabinet dryer pada suhu 50 o C, selama 18 jam. Penggilingan Tepung suweg Pengayakan 80 mesh Perendaman dalam larutan Na metabisulfit 1000 ppm selama 30 menit commit to user 24 2. Pembuatan Cookies Tahap terakhir dalam penelitian ini yaitu pembuatan cookies, cookies dibuat dengan bahan-bahan berupa tepung terigu, margarin shortening, gula halus, susu skim, telur, garam, soda kue,air dan vanili. Cookies dibuat dengan cara pencampuran margarin, gula halus, susu skim dan garam. Campuran tersebut kemudian diaduk mengunakan mixer dengan kecepatan tinggi selama 3-7 menit. Setelah semua bahan tersebut tercampur rata lalu ditambahkan air, vanili, telur dan diaduk lagi dengan mengunakan kecepatan tinggi selama 1-3 menit. Selanjutnya tepung terigu dan tepung umbi suweg dimasukan. Bersamaan dengan dimasukannya tepung terigu dan tepung suweg juga dimasukkan soda kue agar adonan mengembang. Pengadukan dilakukan dengan menggunakan spatula hingga tercampur rata. Setelah adonan selesai dibuat didinginkan dahulu selama 10 menit di kulkas, lalu adonan dicetak dengan tebal 3 mm. Adonan yang telah dicetak selanjutnya di oven dengan suhu 150 C selama 20 menit. Diagram alir proses pembuatan cookies dapat dilihat pada gambar 3.2 sebagai berikut: commit to user 25 Gambar 3.2. Diagram Alir Proses Pembuatan Cookies Sumber: Smith 1972 yang telah dimodifikasi. Pencampuran I Kecepatan putaran tinggi selama 3-7 menit. Gula halus, shortening, susu skim dan garam. Telur, air dan vanili. Pencampuran II Kecepatan putaran sedang selama 1-3 menit. Tepung dan soda kue. Pencampuran III Pengadukan dengan spatula hingga rata. Pendinginan selama 10 menit, pada suhu 0 - 4 o C. Pencetakan Pembakaran pada suhu 150 - 170 o C, selama 20 menit. Cookies commit to user 26

D. Analisa