Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

Dedeh Kurnia, 2015 KONSELING SPIRITUAL TEISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu perilakunya yang mementingkan diri sendiri serta dapat mengembangkan diri dalam kebenaran dan komitmen terhadap keyakinan spiritualnya. Penggunaan Konseling Spiritual Teistik untuk meningkatkan disiplin diharapkan membuat peserta didik dapat menerima tanggungjawab dan memperbaiki kekeliruan dengan tidak mentaati sejumlah aturan yang diterapkan di sekolah menjadi mentaati peraturan dan menerima tanggung jawab sebagai bagian dari warga sekolah yang harus terlibat menjaga ketertiban sekolah. Penelitian meningkatkan perilaku disiplin remaja di MTs Negeri Cikancung dilakukan sebagai peran bimbingan dan konseling dalam pengentasan masalah yang berkaitan dengan pengendalian remaja dalam meningkatkan perilaku disiplin. Depdiknas 2007,hlm. 197 menyebutkan tujuan pelayanan bimbingan dan konseling adalah agar konseli dapat:1 merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupannya dimasa yang akan datang; 2 mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin; 3 menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan,lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya; dan 4 mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerjanya. Remaja yang telah memperoleh intervensi dengan menggunakan Konseling Spiritual Teistik diharapkan lebih memiliki kemampuan penyesuaian psikologis dalam mengendalikan diri untuk dapat mentaati rangkaian aturan dari sekolah.Marita 2012,hlm.4 menyebutkan pengendalian atau pengelolaan diri merupakan sikap, tindakan atau perilaku seseorang secara sadar baik direncanakan atau tidak untuk mematuhi nilai dan norma sosial yang berlaku. Penelitian mengenai Kedisiplinan penting dilakukan sebagai upaya untuk memberikan bantuan agar remaja memiliki kemampuan untuk melakukan perilaku disiplin sebagai wujud dari perilaku terpelajar.

B. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

Perilaku disiplin merupakan salah satu karakter yang perlu dikembangkan dalam diri remaja sebagai implikasi dari proses pendidikan.Haryanto 2012,hlm. 2 menyatakan ragam karakter yang perlu dikembangkanpadaremajayaitu 1 religius, jujur, 2 toleransi, 3 disiplin, 4 kerja keras, 5 kreatif, 6 mandiri,7 demokratis, Dedeh Kurnia, 2015 KONSELING SPIRITUAL TEISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 8 rasa ingin tahu,9 semangat kebangsaan, serta10 menghargai prestasi dan tanggung jawab.Perilaku disiplin perlu dikembangkan dalam diri remaja sebagai indikator dari kemampuan dalam mengendalikan diri sehingga mampu menunjukkan perilaku disiplin atas dasar kesadaran diri sendiri. Remaja seyogyanya memiliki perilaku disiplin sebagai wujud dari perilaku yang terdidik. Pudjidaminto dalam Pratiwi, 2012, hlm.2 menyatakan kedisiplinan sebagai suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dan serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai kepatuhan, ketaatan, dan kesetiaan, keteraturan atau ketertiban. Perilaku disiplin yang ditunjukan remaja merupakan sebuah bukti remaja mampu mengendalikan diri sehingga dapat memunculkan perilaku disiplin yang didasari oleh kepatuhan dan ketaatan Ketidakmampuan remaja dalam memunculkan perilaku yang disiplin memicu sekolah khususnya bimbingan konseling berperan aktif memberikan upaya bantuan kepada remaja yang dilakukan secara berkesinambungan. Tujuan bantuan agar remaja dapat memahami diri sehingga sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak secara wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan, keluarga, dan masyarakat serta kehidupan pada umumnya. Pemberian bantuan untuk meningkatkan kedisiplinan dipilih dengan menggunakan konseling spiritual teistik. Konseling Spiritual Teistik memiliki kelebihan dalam memberikan intervensi, karena selain diprediksi dapat membantu remaja untuk memiliki kemampuan untuk meningkatkan kedisiplinan juga dapat mengantarkan remaja untuk memaknai nilai kepatuhan dan ketaatan secara optimal. Berdasarkan identifikasi masalah, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian adalah Apakah Konseling Spiritual Teistik Efektif untuk meningkatkan kedisiplinan siswa kelas VIII MTs Negeri Cikancung Cicalengka Kab. Bandung Tahun Ajaran 20142015 ?

C. Pertanyaan Penelitian

Dokumen yang terkait

Identifikasi miskonsepsi materi biologi kelas II semester 1 pada siswa SMP negeri di kecamatan Kencong tahun ajaran 2003/2004

2 6 94

pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta pusat tahun ajaran 2014/2015

4 24 258

Pengaruh pendekatan pemecahan masalah teknik analogi terhadap pemahaman konsep matematika: studi eksperimen pada kelas VIII MTs YASDA

1 16 205

Pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar fisika siswa pada pokok bahasan gerak: penelitian kuasi eksperimen di SMK Bakti Idhata Cilandak Jakarta Selatanso

0 71 166

Pengaruh metode penemuan terbimbing (guided discovery) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa : penelitian quasi eksperimen terhadap siswa Kelas VIII SMPI Ruhama.

2 21 217

Pengaruh model pembelajaran Connected Mathematics Project (CMP) terhadap kemampuan Representasi matematis siswa: penelitian kuasi eksperimen di kelas VII SMP Muhammadiyah 17 Ciputat

9 68 187

Pengaruh media komik terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep reaksi redoks: penelitian kuasi eksperimen di SMAN 87 Jakarta

5 37 178

Pengaruh metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa kelas IV

0 13 196

Pengaruh media digital card terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep zat: kuasi eksperimen di MTs Raudlatul Ilmiyah Jakarta Selatan.

0 8 153

Pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan abstraksi siswa di kelas VII SMPN 01 Kalidawir Tulungagung tahun ajaran 20172018

0 0 6