7
Riskan Qadar, 2015 Pengembangan Asesmen Terintegrasi Pembelajaran Inkuiri Pada Perkuliahan Optika Calon Guru
Fisika Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
berinkuiri bagi calon guru fisika selama mengikuti perkuliahan optika. Aspek
kognitif berhubungan dengan kemampuan berpikir yang didasarkan pada taksonomi Bloom hasil revisi yang meliputi dimensi pengetahuan kognitif berupa
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif. Taksonomi Bloom hasil revisi pada dimensi proses kognitif meliputi mengingat, memahami,
mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan kreatif Anderson Krathwohl, 2001. Aspek afektif meliputi menerima, menanggapi, menghargai,
konseptualisasi nilai organisasi nilai, dan internalisasi nilai yang berhubungan dengan karakteristik sikap yang tercermin pembelajaran atau pelaksanaan
praktikum Tomei, 2005. Aspek kemampuan berinkuiri berhubungan aktivitas mengamati, memanipulasi, menggeneralisasi, memverifikasi, mengaplikasi
Wenning, 2011. Pelaksanaan asesmen terintegrasi dalam penelitian ini digunakan beberapa
tingkatan pembelajaran berbasis inkuiri pada perkuliahan optika. Pendekatan inkuiri yang dipilih adalah pada tingkatan demonstrasi interaktif DemInter,
pembelajaran inkuiri PemIkir, dan laboratorium inkuiri LabIkir Wenning, 2011. Penggunaan pendekatan inkuiri ini lebih menanamkan pada aspek
pedagoginya yang dipantau melalui rubrik kemampuan berinkuiri.
B. Identifikasi Masalah
Studi lapangan yang telah dilakukan bagi calon guru angkatan 2009 dan 2010 Program Studi Pendidikan Fisika di salah satu LPTK di Kalimantan Timur
mengindikasikan bahwa pelaksanaan asesmen belum digunakan sebagaimana mestinya, yaitu membantu calon guru untuk mencapai tujuan belajarnya sesuai
kompetensi perkuliahan. Asesmen yang dilakukan selama ini cenderung diorientasikan sebagai evaluasi untuk membuktikan kemampuan kognitif. Dalam
fisika tiga kompetensi sangat baik ditingkatkan yakni kognitif, afektif, dan psikomotorik. Target kompetensi kognitif meliputi kemajuan intelektual dengan
klasifikasi pengetahuan dan proses kognitif. Target kompetensi afektif meliputi ketekunan, ketelitian, dan kemampuan memecahkan masalah logis dan sistematis.
8
Riskan Qadar, 2015 Pengembangan Asesmen Terintegrasi Pembelajaran Inkuiri Pada Perkuliahan Optika Calon Guru
Fisika Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Adapun target kompetensi psikomotorik meliputi kemampuan gerakan fisik, koordinasi, dan penggunaan keterampilan motorik.
Desain asesmen dan evaluasi yang digunakan selama ini diperoleh informasi awal bahwa: 1 kompetensi psikomotorik calon guru masih kurang,
seperti tidak terlaksananya praktikum optika atau pendekatan pembelajaran yang digunakan dengan metode ekspositori, 2 kemampuan individu pada aspek afektif
masih kurang disebabkan pembelajaran yang dilakukan menggunakan metode ekspositori, 3 kemampuan individu pada aspek kognitif masih rendah. Hal ini
terlihat pada sistem asesmen yang dilakukan masih terbatas pada UTS, UAS, dan tugas-tugas pekerjaan rumah yang diberikan secara dadakan yang tidak terencana
dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Penggunaan UTS, UAS, dan tugas-tugas bentuk pekerjaan rumah
homework pada ranah kognitif terkadang masih memperlihatkan kecurangan beberapa calon guru. Sebagai contoh, pada pelaksanaan UAS di kelas, dosen
matakuliah yang tidak sempat melakukan pengawasan langsung, dilakukan oleh panitia ujian yang ketegasannya masih perlu ditingkatkan. Hal ini terkadang
membiarkan beberapa calon guru bekerja sama dalam ujian. Begitu pula pada tugas-tugas kognitif lebih cenderug dikerjakan oleh beberapa calon guru dan
difotocopy oleh teman-temannya. Pelaksanaan asesmen yang cukup bagus hanya ada pada UTS karena diamati langsung oleh dosen sesuai jadwal perkuliahan.
Asesmen dan evaluasi melalui UTS, UAS, dan tugas-tugas kognitif bentuk homework ini memperlihatkan bahwa aspek afektif dan aspek psikomotorik tidak
terlaksana secara maksimal sebagai salah satu kompetensi matakuliah. Berdasarkan latar belakang dan dasar pemikiran tersebut, maka penulis
mencoba mengembangkan asesmen terintegrasi pembelajaran inkuiri dalam perkuliahan optika. Pelaksanaan asesmen terintegrasi dimaksudkan agar dapat
memperbaiki pembelajaran melalui aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek kemampuan berinkuiri calon guru fisika, khususnya pada topik yang terkait
optika. Untuk mengetahui adanya peningkatan kemampuan kognitif calon guru
setelah perkuliahan dilakukan tes kemampuan kognitif sebelum dan sesudah
9
Riskan Qadar, 2015 Pengembangan Asesmen Terintegrasi Pembelajaran Inkuiri Pada Perkuliahan Optika Calon Guru
Fisika Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
perkuliahan menggunakan pembelajaran inkuiri dengan pendekatan DemInter, PemIkir, dan LabIkir. Tes ini dilakukan sebagai tes awal sebelum perkuliahan
dilakukan dan tes akhir setelah perkuliahan dilakukan secara keseluruhan. Selain itu, calon guru ingin pula diketahui kemampuan berpikir logis yang dimiliki. Oleh
sebab itu, dilakukan pula tes awal dan tes akhir berpikir logis calon guru untuk mengetahui adanya hubungan antara kemampuan kognitif dan berpikir logis yang
dimiliki setelah perkuliahan dengan pembelajaran inkuiri.
C. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian