49
B. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Rekso Binangun Kecamatan Rumbia Kabupaten Lampung Tengah Provinsi Lampung. Waktu penelitian ini
adalah semester ganjil tahun pelajaran 20162017
C. Subyek Penelitian
Peneliti menetapkan karakteristik subjek dalam penelitian ini adalah seorang konseli SD kelas VI yang berjenis kelamin laki-laki yang memiliki
fisik berbeda dengan teman-teman disekitarnya.
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan, penulis menggunakan metode-metode sebagai berikut :
1 Metode observasi
Observasi merupakan suatu penelitian yang dilakukan pengamatan secara langsung maupun tidak langsung terhadap objek yang sedang
diteliti. Dengan menggunakan alat indera terutama mata atas kejadian- kejadian yang langsung dan dapat ditangkap pada waktu kejadian
berlangsung. Menurut Nasution menyatakan bahwa observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja
50 berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh
melalui observasi .
86
Ryerson, menyebutkan beberapa klasifikasi dari metode observasi : a. Observasi Partisipan
b. Observasi Non Partisipan c. Observasi dalam setting alami atau buatan.
d. Observasi Terstruktur dan Tidak Tersruktur e. Observasi Langsung dan Tidak Langsung
87
Dari beberapa macam metode observasi diatas maka dalam penelitian ini penulis menggunakan observasi partisipan. Observasi partispasi
merupakan seperangkat strategi penelitian yang tujuannya adalah untuk mendapatkan satu keakraban yang dekat dan mendalam dengan satu
kelompok individu dan perilaku mereka melalui satu keterlibatan intensif dengan orang dilingkungan alamiah mereka.
88
Dalam observasi ini peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati
atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. 2
Wawancara Wawancara merupakan data yang sering digunakan dalam penelitian
kualitatif. Wawancara dapat digunakan apabila peneliti menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan peneliti berkeinginan untuk
mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan informan lebih mendalam. Dengan demikian mengadakan wawancara atau interview pada
86
Djama’an Satori dan Aan Komariah. Op.cit. hlm. 105
87
Ibid hlm. 113-114
88
Ibid hlm. 117
51 prinsipnya merupakan usaha untuk menggali keterangan yang lebih
dalam dari sebuah kajian dari sumber yang relevan berupa pendapat, kesan, pengalaman, pikiran dan sebagainya.
Menurut Sudjana wawancara adalah proses pengumpulan data atau informasi melalui tatap muka antara pihak penanya interviewer dengan
pihak yang ditanya atau penjawab interviewee.
89
Sedangkan Esterberg mengemukakan beberapa macam wawancara yaitu wawancara tersruktur,
semiterstruktur dan tidak terstruktur.
90
Jadi wawancara adalah teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber
data langsung melalui percakapan atau tanya jawab. Wawancara dilakukan dengan bentuk terstruktur karena peneliti
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan datanya. Pedoman yang digunakan
hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan di tanyakan. 3
Dokumentasi Menurut Gottschalk bawa para ahli sering mengartikan dokumen
dalam dua pengertian yaitu pertama, sumber tertulis bagi informasi sejarah, luksian, artefak. Peninggalan-peninggalan terlukis, dan
petilasan-petilasan arkeologis. Lalu yang ke dua, diperuntukkan bagi surat-surat resmi dan surat-surat negara seperti surat perjanjian, undang-
89
Ibid hlm. 130.
90
Sugiyono. Opcit. Hlm 233
52 undang, hibah, konsensi dan lainnya.
91
Sebagai kebalikan dari pada dokumen dapat berbentuk tulisan, gambaran atau karya-karya
menomental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara akan lebih kredibel dan
dapat dipercaya jika didukung oleh dokumn-dokumen tertulis, gambar- gambar atau foto serta rekapan audio visual.
E. Analisis Data