29 interaksi seseorang dengan lingkungannya.
48
Menurut Hakim percaya diri yaitu suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya
dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya.
49
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa percaya diri adalah penilaian positif terhadap diri sendiri mengenai kemampuan yang ada
dalam dirinya untuk menghadapi berbagai situasi dan tantangan serta kemampuan mental untuk mengurangi pengaruh negatif dari keragu-raguan
yang mendorong individu untuk meraih keberhasilan atau kesuksesan tanpa tergantung kepada pihak lain dan bertanggung jawab atas keputusan yang telah
ditetapkannya. Hal ini bukan berarti bahwa individu tersebut mampu dan kompeten melakukan segala sesuatu seorang diri, alias “sakti”. Rasa percaya
diri yang tinggi sebenarnya hanya merujuk pada adanya beberapa aspek dari kehidupan individu tersebut dimana konseli merasa memiliki kompetensi,
yakin, mampu dan percaya bahwa dia bisa karena didukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi serta harapan yang realistik terhadap diri sendiri.
2. Aspek-aspek percaya diri
Berkaitan dengan aspek-aspek kepercayaan diri, Kumara menyatakan bahwa ada empat aspek kepercayaan diri, yaitu :
48
Siska, Sudardjo Esti Hayu Purnamaningsih. Op.cit. hlm.3
49
Desy Ardiyati. Peningkatan Percaya Diri Siswa Dalam Belajar Melalui Layanan Konseling
Kelompok di
Madrasah Aliyah
Negeri 2
METRO. 2012.
jurnal.fkip.unila.ac.idindex.phpALIBarticledownload1107726. Hlm.3
30 a. Kemampuan menghadapi masalah
b. Bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakannya c. Kemampuan dalam bergaul
d. Kemampuan menerima kritik
50
Angelis mengatakan bahwa aspek-aspek percaya diri yaitu : a. Tingkah laku adalah kepercayaan diri untuk mampu bertindak dan
menyelesaikan tugas-tugas, baik tugas-tugas yang paling sederhana, seperti membayar semua tagihan tepat waktu, hingga yang bernuansa
cita-cita untuk meraih sesuatu
b. Emosi adalah kepercayaan diri untuk yakin dan mampu menguasai segenap sisi emosi. Untuk memahami segala yang dirasakan,
menggunakan emosi untuk melakukan pilihan yang tepat, melindungi diri dari sakit hati, atau mengetahui cara bergaul yang sehat dan rukun
c. Kerohanian Spiritual adalah keyakinan pada takdir dan semesta alam, keyakinan bahwa hidup ini memiliki tujuan yang positif, bahwa
keberadaan punya makna dan ada tujuan tertentu dari hidup. Kepercayaan spiritual berawal dari kesadaran tentang siapa kita
sebenarnya, lepas dari raga dan pribadi kita, lepas dari segala topeng yang mungkin menutupi kita. konseli berawal dari upaya utuk
menghargai diri kita sendiri, sebagai suatu karya cipta yang unik dan menakjubkan. Tanpa kepercayaan spiritual, tidak mungkin kita dapat
mengembangkan kepercayaan diri tingkah laku dan kepercayaan diri emosional.
51
3. Dampak Positif Self Confidence
Kepercayaan diri akan memberikan suatu dampak kepada diri individu. Hal ini dijelaskan oleh Weinberg dan Gould bahwa rasa percaya diri memberikan
dampakdampak positif pada hal-hal berikut ini : a. Emosi, individu yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi akan lebih
mudah mengendalikan dirinya di dalam suatu keadaan yang menekan. b. Konsentrasi, seorang individu akan lebih mudah memusatkan
perhatiannya pada hal tertentu tanpa rasa terlalu khawatir.
50
Fitri Yulianto, H. Fuad Nashori. Kepercayaan Diri dan Prestasi Atlet Taekwondo Daerah
istimewa Yogyakarta . 2006 . ejournal.undip.ac.idindex.phppsikologiarticledownload692555.hlm. 58.
51
Ketut Fandi Mertha Dharma. Op.cit. hlm. 7
31 c. Sasaran, individu cenderung mengarahkan pada sasaran yang cukup
menantang, karenanya ia juga akan mendorong dirinya untuk berupaya lebih baik.
d. Usaha, individu tidak mudah patah semangat atau frustrasi dalam berupaya meraih cita-citanya dan cenderung tetap berusaha kuat secara
optimal sampai usahanya berhasil. e. Strategi, individu mampu mengembangkan berbagai strategi untuk
memperoleh hasil usahanya.
52
4. Ciri-Ciri Orang yang Percaya Diri Self Confidance